Breaking News

Kabinda Lampung: Jika Radikalisme Dibiarkan Maka Kehidupan Berbangsa Akan Terancam

Pringsewu: Saat ini radikalisme dan terorisme menjadi permasalahan yang perlu menjadi perhatian serius seluruh elemen bangsa. Masyarakat harus secara kolektif mencegah agar radikalisme tidak tampil dalam kehidupan bersama.

Jika radikalisme dibiarkan dan berkembang, maka kehidupan berbangsa ditengah keragaman Indonesia akan terancam. Pemikiran radikal saat ini sudah terlihat dibeberapa kelompok dan mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara yang di antaranya dengan tidak mengakui ideologi Pancasila dan dasar negara UUD 1945.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Inteligen Nasional Daerah (Binda) Lampung Brigjen TNI Daru Cahyono, saat memberikan pemaparan tentang radikalisme dan terorisme pada Rapat Kerja Daerah (Rakorda) ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung di Hotel Urban Pringsewu, Jumat (29/6/2018)

Menurut Brigjen TNI Daru Cahyono, akar permasalahan radikalisme sangat komplek. Salah satunya adalah minimnya jiwa nasionalisme dan patriotisme yang muncul karena tidak mengenal dan tidak mau belajar sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Ciri kelompok radikal ini seperti tidak mau memasang dan hormat kepada bendera merah putih, tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersikap tertutup dan senang menyendiri kecuali dengan kelompoknya. Kelompok ini melupakan sejarah bahwa Indonesia tidak begitu saja ada. Indonesia ada dengan perjuangan. Ingat, kita itu hanya penikmat kemerdekaan. Tugas penikmat kemerdekaan adalah menjaga dan mengisi kemerdekaan melalui komitmen menjaga ideologi yang sudah final hasil perjuangan para pejuang dan kiai. Sejarah ini perlu terus diwariskan kepada anak cucu kita,” tegasnya tentang peran ulama yang menjadi motor dan pelopor perjuangan kemerdekaan.

Senada dengan Brigjen TNI Daru Cahyono, Pejabat Ditbinmas Polda Lampung, Nazarudin menjelaskan bahwa radikalisme adalah salah satu musuh bersama bangsa Indonesia. Radikalismelah yang menurutnya penyebab dari aksi terorisme yang beberapa waktu ini marak terjadi.

“Ada empat musuh negara saat ini yaitu radikalisme dan terorisme, narkoba, media sosial dan korupsi,” ungkapnya pada Rakerda yang bertemakan Meneguhkan Peran MUI dalam Dakwah Islam Wasathiyah, Arus Baru Ekonomi dan Anti Narkoba, Hoaks serta Radikalisme ini.

Untuk permasalahan media sosial, saat ini tambah Nazarudin, sudah banyak digunakan untuk hal-hal negatif seperti menyebarkan berita hoaks. Media sosial dengan segala kemudahan yang ada ini disalahgunakan untuk memecah bangsa dengan saling mencurigai, menfitnah yang mengakibatkan perpecahan serta konflik antar masyarakat.

Oleh karenanya ia mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam bermedia  sosial untuk menghilangkan perpecahan yang mengarah kepada disintegrasi bangsa. (Muhammad Faizin/Andira Putri Isnaini)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button