Drs. H. Suhaili, M.Ag : Bukan Indonesia Kalau Tidak Ada Kebhinekaan
Pringsewu: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Suhaili menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang ditakdirkan oleh Allah SWT sebagai negara yang memiliki keanekaragaman agama, budaya dan suku. Indonesia ada karena ada kebinekaan. Indonesia adalah hasil ijtihad para ulama moderat yang sangat menghargai keragaman.
“Bukan Indonesia kalau tidak ada Islam. Bukan Indonesia kalau tidak ada Kristen, Budha, Hindu, Konghucu bahkan aliran kepercayaan. Indonesia ada karena semua ada. NKRI harga mati,” tegasnya saat membuka acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2 Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung di Hotel Urban Pringsewu, Jumat (29/6/2018).
Ia mengajak seluruh ulama dan tokoh agama untuk terus mempertahankan keindonesiaan dengan selalu menebarkan dakwah Islam wasathiyah (Islam moderat) yang merupakan ciri khas para ulama dan wali dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Saat ini jelasnya banyak paham-paham baru transnasional yang menyebarkan paham-paham ahistoris dan cenderung radikal serta tidak toleran terhadap perbedaan melalui berbagai macam cara diantaranya melalui media sosial. Ia berharap kepada para ulama untuk senantiasa memberikan pencerahan dan kesejukan dalam berdakwah guna membentengi masyarakat dari paham yang ingin merubah ideologi negara.
“Yang banyak terpengaruh oleh aliran dan paham-paham radikal itu adalah mereka yang tidak memiliki dasar agama yang kuat. Paham ini setiap saat bisa muncul dan kita harus berhati-hati,” ingatnya.
Untuk membentengi masyarakat dari paham radikal, ia memberikan dukungan kepada MUI Provinsi Lampung yang akan melaksanakan langkah nyata dengan mencetak kader-kader dai Islam wasathiyah melalui pendidikan dalam Madrasah Dai Wasathiyah (MDW) .
Madrasah Dai Washatiyah menurutnya merupakan jawaban atas kondisi dimana sekarang masyarakat dihadapkan pada tarik menarik kelompok Islam yang ekstrim kiri maupun kanan. Dengan mencetak kader-kader dai wasathiyah, masyarakat akan mendapatkan kesejukan dalam dakwah sehingga Indonesia pun akan menjadi tentram.
H Suhaili juga menegaskan bahwa Kementerian Agama Lampung siap mendukung program-program yang dilaksanakan oleh MUI Lampung sebagai organisasi yang menjadi tempat berkumpulnya ulama dan menjadi payung besar umat Islam.
“Geliat MUI Lampung terasa saat ini. MUI harus didukung untuk mengimplementasikan program-programnya. Salah satunya adalah program Madrasah Dai Wasathiyah yang akan digelar dalam waktu dekat ini,” katanya pada Rakerda yang dilaksanakan selama dua hari mulai 29-30 Juni 2018.
Kegiatan yang dihadiri oleh pengurus MUI Provinsi Lampung dan 15 Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung ini mengangkat tema besar Meneguhkan Peran MUI dalam Dakwah Islam Wasathiyah, Arus Baru Ekonomi dan Anti Narkoba, Hoaks dan Radikalisme.
Dalam Rakerda tersebut akan dirumuskan konsep dasar, kurikulum dan implementasi Madrasah Dai Washatiyah dan pemaparan dari banyak narasumber untuk merumuskan konsep ekonomi syariah dan pencegahan terhadap narkoba, hoaks serta radikalisme. (Muhammad Faizin)