Pemuda, Pelajar dan Karang Taruna Ngaras Gelar Festival Seni Budaya Adat Lampung
Pesisir Barat: Beberapa waktu lalu (Selasa, 12/6/2018) Pemuda Pemudi Pelajar Marga Ngaras dan Karang Taruna Kecamatan Ngaras mengadakan gelar festival seni budaya adat Lampung. Festival tersebut dihadiri aparatur desa dan Kepala Dinas Pendidikan Pesisir Barat serta Bupati Pesisir Barat Dr. Agus Istiqlal, SH., MH.
Kegiatan tersebut terlaksana karena kenyataan yang ada, adat budaya Lampung sudah mulai dilupakan oleh masyarakat termasuk pemuda dan pemudi. Karenanya, pemuda dan pemudi pelajar marga Ngaras dan Karang Taruna kecamatan Ngaras berinisiatif menghidupkan kembali dan memperkenalkan kembali adat budaya yang telah diwariskan nenek moyang melalui lomba festival budaya adat Lampung.
Acara tersebut juga menampilkan beberapa tari yaitu tarian Kipas, tarian Nyambai yang dihadiri oleh perwakilan (delegasi) tiap-tiap pekon marga Ngaras, tarian Pedang dan tarian Muli Ngatak Pengasan.
Terkait hal ini, Bupati Pesisir Barat, Dr. Agus Istiqlal meminta agar acara Nyambai Akbar dan festival budaya adat Lampung ini dilakukan tiap tahun.
Ia juga mensupport atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemuda pemudi marga Ngaras.
“Saya berharap adat istiadat yang ada di Lampung ini tidak akan pernah terlupakan dan hilang seiring perkembangan zaman,” ujarnya.
Ia juga menyatakan sangat bangga tarian-tarian adat Lampung pernah diadakan di luar pulau Lampung tepatnya di Jogjakarta.
“Pada saat itu bangga karena adat Lampung ternyata sudah dibawa bukan hanya di Lampung saja namun di luar Lampung juga tetap diapresiasikan dengan baik. Jangan pernah malu untuk memperkenalkan adat kita sendiri. Negara Jepang pun adatnya masih sangat kental, bahkan mereka tetap memakai Kimono ketika tiap kali mengadakan festival dan pergantian musim, pasti mengenakan baju adat mereka serta tiap kali bertemu dengan atasan atau orang yang di enal pasti selalu melakukan “ojigi” yaitu merundukan kepala sebagai salam mereka,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi sejauh ini pemuda dan pemudi di Ngaras masih peduli dengan adat Lampung dan memiliki rasa ingin memperkenalkan adat Lampung bukan hanya di Lampung namun juga ke luar Lampung. (Rima/Abdul Qodir Zaelani)