Category: Breaking News

Et ullamcorper sollicitudin elit odio consequat mauris, wisi velit tortor semper vel feugiat dui, ultricies lacus. Congue mattis luctus, quam orci mi semper

  • Pjs. Walikota Buka Acara Sarasehan Fiqih Perempuan: Momentum Meneguhkan Peran dan Hak Perempuan dalam Hukum Islam di Kota Bandar Lampung

    Pjs. Walikota Buka Acara Sarasehan Fiqih Perempuan: Momentum Meneguhkan Peran dan Hak Perempuan dalam Hukum Islam di Kota Bandar Lampung

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Bandar Lampung, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., M.M., secara resmi membuka acara Sarasehan Fiqih Perempuan yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandar Lampung. Acara ini berlangsung pada Sabtu, 26 Oktober 2024, di Soeltan Luxe Hotel dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat yang peduli dengan peran serta posisi perempuan dalam perspektif hukum Islam.

    Dalam sambutannya, Pjs. Walikota menyampaikan pentingnya Fiqih Wanita sebagai salah satu cabang ilmu dalam Islam yang secara khusus mengatur aspek hukum yang berkaitan dengan kehidupan perempuan. “Fiqih Wanita adalah cabang penting dalam Islam yang berurusan dengan hukum dan peraturan yang mengatur kehidupan wanita. Fiqih wanita mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan wanita, seperti ibadah, moral, pernikahan, perceraian, warisan, dan banyak lagi,” ujar Ichwan Adji Wibowo, membacakan sambutan dari Pjs. Walikota.

    Beliau juga menegaskan bahwa dalam hukum Islam, perempuan memiliki hak dan tanggung jawab yang setara dengan laki-laki. Hal ini menunjukkan posisi perempuan yang sangat dihargai dalam masyarakat, sekaligus memperkuat pemahaman akan pentingnya kesetaraan gender dari perspektif Islam. “Dalam hukum Islam, wanita memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dengan laki-laki, dan status serta posisinya dalam masyarakat sangat dihargai,” lanjutnya.

    Pjs. Walikota berharap acara sarasehan ini menjadi momentum untuk meluruskan pemahaman tentang peran perempuan, khususnya di era modern. Isu-isu seperti pernikahan, perceraian, warisan, hingga implikasi dari kesetaraan gender menjadi pembahasan penting dalam acara ini. Beliau menyampaikan keprihatinan bahwa sering kali perempuan dianggap lebih lemah hanya karena faktor fisik, yang kemudian berdampak pada rendahnya posisi mereka di banyak budaya.

    “Upaya ke arah kesetaraan gender dalam perspektif Islam, pada umumnya, menempatkan perempuan sebagai sosok yang berharga dalam masyarakat. Kita harus meluruskan pandangan yang menempatkan perempuan pada posisi rendah,” tegasnya.

    Beliau mengakhiri sambutannya dengan harapan agar sarasehan ini dapat menjadi ajang yang mendukung perempuan dalam memahami posisi mereka dalam hukum Islam dan memperkokoh kedudukan mereka di masyarakat. “Mari kita jadikan Sarasehan Fiqih Perempuan hari ini sebagai momentum untuk meluruskan pemahaman terhadap kehidupan kaum perempuan,” tutupnya.

    Acara ini diharapkan dapat menjadi forum yang bermanfaat bagi para peserta dalam menambah wawasan serta memperkuat solidaritas kaum perempuan di Kota Bandar Lampung. (Rita Zaharah)

  • Pjs Walikota Bandar Lampung Buka Sarasehan Fiqih Perempuan: Mengupas Hak dan Peran Perempuan dalam Islam

    Pjs Walikota Bandar Lampung Buka Sarasehan Fiqih Perempuan: Mengupas Hak dan Peran Perempuan dalam Islam

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Bandar Lampung, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., M.M., membuka acara Sarasehan Fiqih Perempuan yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandar Lampung pada Sabtu (26/10/2024), di Soeltan Luxe Hotel. Acara ini bertujuan menjadi forum diskusi penting untuk membahas isu-isu fiqih yang relevan bagi perempuan di era modern.

    Dalam sambutannya, Pjs Walikota menyampaikan bahwa fiqih perempuan merupakan cabang penting dalam Islam yang mengatur hukum dan aturan kehidupan perempuan. Ia menekankan bahwa perempuan memiliki hak dan tanggung jawab yang setara dengan laki-laki, serta peran mereka dalam masyarakat sangat dihargai. “Fiqih perempuan adalah cabang penting yang mencakup berbagai aspek, mulai dari ibadah, moral, pernikahan, hingga warisan. Semoga melalui sarasehan ini, kita dapat memahami posisi perempuan dengan lebih baik,” ujar Ichwan Adji Wibowo.

    Sementara, Dr. H. Abdul Aziz, S.H,.MPd.I selaku Sekretaris Umum MUI Kota Bandar Lampung menambahkan bahwa sarasehan ini adalah upaya MUI untuk mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang fiqih perempuan. “Kami berharap acara ini dapat menjadi panduan dan motivasi bagi perempuan dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan prinsip syariat Islam. Perempuan memiliki peran yang sangat penting dan dihargai dalam Islam,” katanya.

    Acara ini dihadiri oleh organisasi keagamaan seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, serta akademisi dari UIN Raden Intan Lampung dan Universitas Lampung (UNILA). Sebagai narasumber, sarasehan ini menghadirkan Hj. Siti Masyithah, M.Pd., Rachmad Cahya Aji, Dr. Hj. Romlah, M.Ag., dan Ujang Tomy, SH., MH., yang berbagi pandangan terkait berbagai isu fiqih perempuan.

    Dr. Abdul Aziz mengakhiri sambutannya dengan harapan agar sarasehan ini menjadi langkah nyata dalam meluruskan pemahaman tentang hak dan posisi perempuan. “Mari jadikan sarasehan ini sebagai momentum untuk menguatkan peran perempuan dalam masyarakat dengan pemahaman yang benar dan sesuai ajaran Islam,” pungkasnya. (Rita Zaharah)

  • Takmir Masjid Nurul Islam Way Halim Permai Gelar Kajian Sabtu Subuh Bersama Prof. Dr. KH. Yusuf Baihaqi

    Takmir Masjid Nurul Islam Way Halim Permai Gelar Kajian Sabtu Subuh Bersama Prof. Dr. KH. Yusuf Baihaqi

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Takmir Masjid Nurul Islam di Way Halim Permai, Bandar Lampung menggelar kegiatan Kajian Rutin Sabtu Subuh, yang pada 26 Oktober 2024 ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. KH. Yusuf Baihaqi, Lc., M.A., seorang guru besar dalam bidang Ilmu Tafsir di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
    Pada kajian kali ini, Prof. Yusuf Baihaqi membawakan tema tafsir Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 139-148, yang membahas tentang kisah Nabi Yunus. Kajian Sabtu Subuh ini mendapat antusiasme yang tinggi dari jamaah. Terlihat hampir sekitar seratusan jamaah hadir mengikuti kajian tersebut dengan khidmat.

    Dalam penyampaian materinya Prof. Dr. KH. Yusuf Baihaqi, Lc., MA menjelaskan “Kisah Nabi Yunus yang Ditelan Ikan merupakan pelajaran tentang kesabaran dan keikhlasan, dimana kisah peristiwa ajaibnya ketika beliau ditelan oleh se-ekor ikan besar, kisah ini mengajarkan tentang kekuatan doa, pentingnya kesabaran, serta pelajaran tentang ikhlas dalam menerima ketentuan Allah. Dalam surat As-Saffat ayat 139-148, Al-Qur’an mengisahkan Nabi Yunus sebagai sosok yang diutus kepada kaum yang keras kepala dan menolak hidayah. Kisah ini menyimpan pelajaran yang sangat relevan untuk kehidupan sehari-hari.

    Nabi Yunus diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Ninawa, sebuah wilayah yang penduduknya cenderung ingkar terhadap perintah Allah. Mereka sering menyekutukan Allah dan menolak ajaran kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Yunus. Meskipun beliau telah berupaya keras menyampaikan risalah, masyarakat Ninawa tetap tidak menerima pesan tersebut. Merasa putus asa, Nabi Yunus akhirnya meninggalkan kaum tersebut sebelum Allah memberikan perintah untuk meninggalkan mereka. Tindakan ini yang kemudian mendatangkan teguran dari Allah.

    Ujian di Dalam Perut Ikan :
    Dalam perjalanan meninggalkan kaumnya, Nabi Yunus menaiki sebuah kapal. Saat di laut, kapal tersebut dilanda badai besar. Para penumpang merasa bahwa kapal tidak akan selamat kecuali mereka meringankan beban kapal. Setelah undian dilakukan beberapa kali, undian itu jatuh kepada Nabi Yunus, dan beliau harus dilemparkan ke laut. Saat terjatuh ke laut, seekor ikan besar yang telah diperintahkan oleh Allah menelan beliau hidup-hidup. Di dalam perut ikan itulah Nabi Yunus menjalani salah satu ujian terberat dalam hidupnya.

    Dalam kesendirian dan kegelapan perut ikan, Nabi Yunus menyadari kesalahannya dan dengan tulus memohon ampun kepada Allah. Doanya yang terkenal adalah, “La ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minadz-zalimin,” yang artinya, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” Doa ini menunjukkan penyerahan total Nabi Yunus kepada Allah dan pengakuan atas kesalahan yang telah diperbuatnya.

    Pembebasan dan Pengampunan :
    Allah SWT mendengar doa Nabi Yunus yang penuh kesungguhan. Karena keikhlasan dalam doanya, Allah kemudian memberikan pengampunan dan menyelamatkannya. Nabi Yunus dimuntahkan ke daratan oleh ikan tersebut dalam keadaan selamat. Kejadian ini menunjukkan bahwa Allah selalu mendengar doa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam bertaubat, bahkan dalam keadaan yang tampaknya mustahil.

    Setelah melalui ujian ini, Nabi Yunus kembali kepada kaumnya dengan penuh kerendahan hati dan keimanan yang lebih kuat. Hal yang menakjubkan adalah bahwa kaum Ninawa akhirnya menerima ajaran yang dibawanya, dan mereka pun bertaubat kepada Allah. Ini merupakan balasan bagi keikhlasan dan ketulusan Nabi Yunus dalam melaksanakan tugas kenabian yang diembankan kepadanya.

    Kisah Nabi Yunus mengajarkan banyak hal, terutama tentang keikhlasan dalam menerima takdir dan kesabaran dalam menghadapi ujian. Kesalahan yang dilakukan Nabi Yunus adalah meninggalkan kaumnya tanpa izin Allah. Hal ini mengajarkan bahwa kita harus tetap sabar, bahkan ketika berada dalam kondisi yang sangat sulit. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada situasi yang membuat kita merasa putus asa atau ingin menyerah. Namun, kisah ini mengajarkan bahwa solusi terbaik adalah tetap bertahan, bersabar, dan tidak terburu-buru mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan kehendak Allah.

    Lebih lanjut Prof. KH. Yusuf Baihaqi yang juga Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung tersebut menjelaskan bahwa kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya bertaubat dan berdoa. Nabi Yunus mengajarkan bahwa dalam situasi seberat apapun, kita harus selalu berserah diri kepada Allah, mengakui kesalahan, dan memohon ampun dengan tulus. Doa yang beliau ucapkan di dalam perut ikan menjadi salah satu doa yang dianjurkan dalam Islam, terutama ketika berada dalam situasi sulit.

    Dalam akhir penyampaian closing statement-nya, Prof. Yusuf Baihaqi mengatakan “Kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan bukan sekadar cerita luar biasa, melainkan sebuah pengingat bahwa Allah memiliki rencana terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Keikhlasan dan kesabaran yang ditunjukkan Nabi Yunus dapat menjadi teladan bagi umat manusia dalam menjalani ujian hidup, Kisah ini memberikan motivasi agar selalu bersandar kepada Allah dalam setiap keadaan dan menyadari bahwa setiap ujian memiliki hikmah tersendiri. Allah SWT selalu bersama orang-orang yang bersabar dan senantiasa mendengar doa dari hati yang penuh keikhlasan”, pungkasnya. (Suryani/Rita Zaharah)

  • Cita Rasa Nusantara di Pameran P5: TKIT Fitrah Insani 2 Mengenalkan Makanan Khas Lampung Olahan Pisang untuk Memupuk Profil Pelajar Pancasila

    Cita Rasa Nusantara di Pameran P5: TKIT Fitrah Insani 2 Mengenalkan Makanan Khas Lampung Olahan Pisang untuk Memupuk Profil Pelajar Pancasila

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    TKIT Fitrah insani 2 menyelenggarakan kegiatan P5 Pameran Makanan Khas lampung Olahan Pisang pada tanggal (25/10/2024) Acara ini merupakan bagian dari Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertujuan untuk mengenal berbagai makanan khas lampung olahan pisang dan menjalin interaksi sosial yang positif dalam lingkungan keluarga dan sekolah.

    Pameran Makanan Khas Lampung Olahan Pisang ini menghadirkan berbagai stand kecil yang dikelola oleh anak-anak, dengan dukungan guru dan orang tua. Mereka menjual berbagai produk buatan sendiri, seperti keripik pisang aneka rasa, es kul kul, es pisang hijau, bolen pisang, pie pisang, bolen pisang, dan laian lain . Kegiatan ini dirancang agar anak-anak dapat belajar tentang proses jual-beli, pentingnya kerja sama, dan cara berinteraksi dengan pelanggan.

    Kepala TKIT Fitrah Insani 2 Menyampaikan “Terimakasih untuk ayah bunda yang luarbiasa antusias dan partisipasinya dalam program ini, antusias ayah bunda diluar ekspektasi saya sehingga terlaksana puncak P5 pada hari ini”

    Tujuan P5 pada hari ini untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada murid seperti kerja sama, gotong royong, mandiri, dan empati. Khususnya berempati kepada saudara saudara kita di Palestina, karena hasil penjualan pameran akan didonasikan 100% ke Palestina, Imbuhnya

    Acara Pameran Makanan Olahan Pisang Khas Lampung dihadiri oleh Fasilitator Sekolah penggerak angkatan 3 serta orang tua dan keluarga yang antusias mendukung kegiatan anak-anak mereka. Suasana ceria dan penuh semangat terlihat saat anak-anak menjual produk mereka dengan penuh percaya diri dan keceriaan.

    Dalam sambutan nya Fasilitator Sekolah Penggerak Bu Dona Dinda Pratiwi menyampaikan ” Bahwa Program P5 bukan ajang perlombaan melainkan sebagai wadah pembelajaran yang menyeluruh bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

    Pameran Makanan Khas Lampung ini bukan hanya memberikan pengalaman belajar bagi anak-anak, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Pancasila seperti kerja sama, gotong royong, mandiri, dan empati.

    Acara ini diakhiri dengan orang tua keliling stand dan belanja berbagai makanan khas lampung olahan pisang. Semoga menjadi pengalaman yang bermakna dan menyenangkan. (Tsabitah Izzati)

  • Pjs Walikota Bandar Lampung Dijadwalkan Membuka Sarasehan Fiqih Perempuan MUI di Soeltan Luxe Hotel

    Pjs Walikota Bandar Lampung Dijadwalkan Membuka Sarasehan Fiqih Perempuan MUI di Soeltan Luxe Hotel

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Pjs Walikota Bandar Lampung, Budhi Darmawan, ST., MT., dijadwalkan membuka acara Sarasehan Fiqih Perempuan pagi ini yang akan digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandar Lampung di Soeltan Luxe Hotel pada 26 Oktober 2024.

    Acara ini bertujuan menjadi forum diskusi yang penting untuk membahas isu-isu fiqih yang relevan bagi perempuan di era modern. Berbagai organisasi kemasyarakatan keagamaan akan hadir, termasuk Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, serta akademisi dari UIN Raden Intan Lampung dan Universitas Lampung (UNILA).

    Sarasehan ini juga akan menghadirkan narasumber terkemuka yang akan berbagi pengetahuan dan pengalaman. Di antaranya adalah Hj. Siti Masyithah, M.Pd., pengasuh Santri Putri PP. Al Hikmah; Rachmad Cahya Aji, Advokasi Officer PKBI Lampung; Dr. Hj. Romlah, M.Ag., akademisi dari UIN Raden Intan Lampung; dan Ujang Tomy, SH., MH., seorang advokat yang akan memberikan perspektif hukum terkait fiqih perempuan.

    Dr. H. Abdul Aziz, S.H., M.Pd.I, Sekretaris Umum MUI Kota Bandar Lampung, berharap acara ini dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran baru yang aplikatif dan relevan untuk kehidupan sehari-hari perempuan. Sarasehan ini diharapkan menjadi langkah penting dalam memberdayakan perempuan melalui pemahaman fiqih yang lebih baik. (Rita Zaharah)

  • Musyawarah Kerja Wilayah I PWNU Lampung: Memperkuat Kemandirian Jam’iyyah dan Netralitas dalam Pilkada

    Musyawarah Kerja Wilayah I PWNU Lampung: Memperkuat Kemandirian Jam’iyyah dan Netralitas dalam Pilkada

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung sukses menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I pada Jumat, 25 Oktober 2024, di Gedung Lamban Raden Intan Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, dengan tema ‘Meneguhkan Kemandirian Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’.

    Ketua PWNU Lampung, Dr. H. Puji Raharjo, M.Hum, dalam sambutannya menyatakan harapan agar acara ini memberi manfaat signifikan bagi organisasi dan masyarakat. “Semoga muskerwil I ini membuahkan hasil bagi PWNU dan Provinsi Lampung. Kita semua diharapkan meningkatkan hikmat untuk mewujudkan cita-cita NU,” ujarnya.

    Menjelang Pilkada 2024, Dr. Puji menegaskan pentingnya menjaga netralitas organisasi. Ia menekankan bahwa pengurus yang terlibat dalam politik praktis harus nonaktif atau cuti selama masa kampanye. “Arahan PBNU jelas, semua pengurus yang terlibat dalam kepengurusan harus nonaktif,” tegasnya, menunjukkan posisi NU sebagai jami’yyah yang tidak terlibat langsung dalam politik. Hal ini penting untuk menjaga netralitas, sehingga NU tetap berperan sebagai organisasi yang mengayomi seluruh masyarakat.

    Pj Gubernur Provinsi Lampung, Dr. Samsudin, juga berharap Muskerwil ini memperkuat persatuan dan berdampak positif bagi masyarakat. Ia menilai kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat seperti NU sangat penting untuk kesejahteraan daerah. “Kerja sama ini dapat meningkatkan kesejahteraan di Provinsi Lampung,” tuturnya.

    Samsudin juga mengajak kader NU untuk aktif menggunakan hak suara mereka dalam Pilkada mendatang. “Mari kita berpartisipasi aktif dalam pilkada dan menjaga demokrasi kita,” ajaknya, menekankan pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.

    Muskerwil I ini juga menjadi forum diskusi mengenai program-program PWNU untuk meningkatkan peran dan kontribusi NU di masyarakat. Peserta diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat dan saran dalam merumuskan langkah strategis ke depan.

    Dengan semangat kebersamaan, Muskerwil I PWNU Lampung diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kemandirian serta peran Nahdlatul Ulama di tengah dinamika sosial dan politik, terutama menjelang Pilkada 2024. (Rita Zaharah)

  • Besok Sabtu, MUI Kota Bandar Lampung Siap Gelar Sarasehan Fiqih Perempuan di Soeltan Luxe Hotel

    Besok Sabtu, MUI Kota Bandar Lampung Siap Gelar Sarasehan Fiqih Perempuan di Soeltan Luxe Hotel

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandar Lampung akan mengadakan Sarasehan Fiqih Perempuan di Soeltan Luxe Hotel. Acara yang dijadwalkan pada 26 Oktober 2024 ini diharapkan menjadi wadah diskusi serta berbagi pengetahuan mengenai isu-isu fiqih yang relevan bagi perempuan di era modern.  Kamis, (25/10/2024).

    Sarasehan ini akan dihadiri oleh berbagai organisasi kemasyarakatan keagamaan, termasuk perwakilan dari Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, serta akademisi dari UIN Raden Intan Lampung dan Universitas Lampung (UNILA). Selain itu, perwakilan dari Persaudaraan Muslimah (Salimah) Bandar Lampung dan sejumlah guru madrasah serta majelis taklim juga dijadwalkan hadir, menandakan antusiasme yang tinggi terhadap tema ini.

    Dalam sarasehan ini, sejumlah narasumber terkemuka akan berbagi pengetahuan dan pengalaman. Di antaranya adalah Hj. Siti Masyithah, M.Pd., yang merupakan pengasuh Santri Putri PP. Al Hikmah, dan Rachmad Cahya Aji, Advokasi Officer PKBI Lampung. Juga akan hadir Dr. Hj. Romlah, M.Ag., akademisi dari UIN Raden Intan Lampung, serta Ujang Tomy, SH., MH., advokat yang akan memberikan perspektif hukum terkait fiqih perempuan.

    Sekretaris Umum MUI Kota Bandar Lampung, Dr. H. Abdul Aziz, S.H., M.Pd.I, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai fiqih yang berkaitan dengan perempuan. “Kami ingin memberikan ruang bagi perempuan untuk berdiskusi dan belajar lebih dalam tentang hak dan kewajiban mereka dalam perspektif Islam,” ujarnya.

    Ketua Umum MUI Kota Bandar Lampung, Dr. KH. Amirudin, M.Pd.I, menambahkan bahwa sarasehan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan peran serta kontribusi perempuan dalam masyarakat. “Kami berharap melalui acara ini, perempuan dapat lebih memahami posisi mereka dalam agama dan dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan sosial,” tegasnya.

    Dengan semakin berkembangnya isu-isu gender di masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi perempuan. Selain itu, diharapkan juga dapat membangun sinergi antara berbagai ormas keagamaan dan akademisi untuk menciptakan dialog yang konstruktif.

    Sarasehan Fiqih Perempuan ini diharapkan bukan sekadar kegiatan formal, tetapi juga menjadi momen refleksi dan diskusi yang bermanfaat untuk umat. (Rita Zaharah)

  • MUI Lampung: Konsep Keagamaan yang Benar Berperan dalam Menangkal Radikal Terorisme

    MUI Lampung: Konsep Keagamaan yang Benar Berperan dalam Menangkal Radikal Terorisme

    Bandar Lampung,  MUI Lampung Digital

    Konsep keagamaan yang benar di Indonesia memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang toleran dan damai. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, KH. Suryani M. Nur, dalam acara Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI, Polri, dan Instansi Terkait dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Provinsi Lampung, yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Swiss Belhotel, Bandar Lampung, Kamis (24/10/2024).

    Dalam acara yang pesertanya dari personel TNI, Polri, serta ASN dari berbagai instansi terkait tersebut KH. Suryani menekankan bahwa toleransi dan saling menghormati antar umat beragama adalah kunci utama bagi Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan pluralisme agama yang tinggi. “Pemahaman keagamaan yang benar sangat penting dalam menangkal radikalisme. Islam mengajarkan cinta damai, toleransi, dan kemanusiaan. Ulama memiliki tanggung jawab besar untuk meluruskan kesalahpahaman tentang konsep jihad yang sering dimanipulasi oleh kelompok radikal,” ungkap KH. Suryani, yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tulang Bawang.

    Acara yang dimoderatori oleh Amar Ma’ruf, Kepala Seksi Pemberdayaan Kemampuan BNPT, juga menghadirkan Martin Sudarmawan, mantan anggota Jama’ah Islamiyah, sebagai narasumber. Martin berbagi pengalaman pribadinya sebagai mantan anggota organisasi terlarang tersebut. Ia menuturkan bagaimana dirinya sempat terjebak dalam narasi radikal yang memanipulasi ajaran agama untuk tujuan kekerasan. “Radikalisasi sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman yang benar tentang agama dan keterpengaruhan pada doktrin yang salah. Saya berharap cerita saya dapat menjadi pelajaran bahwa kekerasan bukanlah solusi, dan pentingnya mencari ilmu dari sumber yang benar,” tutur Martin.

    Amar Ma’ruf menambahkan bahwa sinergi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menangkal paham radikal. “BNPT terus berupaya memperkuat kemampuan masyarakat dalam mendeteksi serta mencegah radikalisasi sejak dini. Edukasi dan sosialisasi melalui acara seperti ini sangat penting dalam membangun pemahaman komprehensif terkait ancaman terorisme,” katanya.

    Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung aktif, menunjukkan antusiasme peserta dalam mendukung kolaborasi lintas elemen untuk menjaga kerukunan dan keamanan nasional. KH. Suryani menutup dengan menekankan bahwa konsep keagamaan yang menonjolkan nilai toleransi, kasih sayang, dan persatuan adalah benteng utama dalam melawan radikalisme dan terorisme. “Melalui pendidikan yang moderat, dialog antar agama, dan peran aktif ulama, masyarakat dapat dibekali dengan pemahaman agama yang benar. Acara ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat pemahaman keagamaan yang moderat dan damai di tengah masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung”, pungkasnya. (HY & Rita Zaharah)

  • Opini: Dakwah Ekologi

    Opini: Dakwah Ekologi

    Dakwah Ekologi
    Dr. Agus Hermanto, MHI
    Dosen UIN Raden Intan Lampung

    Fenomena sampah di lingkungan kita kerap kali menimbulkan persoalan baru hingga menjadi banyaknya pencemaran terhadap lingkungan dan menjadi penyebab terjadinya banjir pada setiap sudut kota. Hal ini tentunya bukan hanya pada persoalan bagaimana pengelolaan sampah, dan bagaimana kepedulian seseorang terhadap sampah hingga mau membuang sampai pada tempatnya. Namun juga hal yang juga tidak kalah penting adalah kepedulian seseorang kepada orang lain dan kemudian peduli serta mau mengingatkan kepada orang lain.

    Beberapa hal pokok ini tentunya berkaitan erat dengan disiplin ilmu yang berbeda. Jika persoalan adalah banyaknya jumlah sampah dimasyarakat hingga upaya penanggulangannya adalah bagian dari ilmu lingkungan, dan hukum seseorang membuang sampah sembarangan hingga kemudharatan sampah termasuk ilmu fikih lingkungan, sedangkan kepedulian seseorang kepada orang lain hingga mengajak untuk membuang sampah pada tempatnya dan larangan kepada orang lain agar senantiasa tidak membuang sampah sembarangan adalah dakwah ekologi, sedangkan bagaimana pandangan Islam terhadap kebersihan adalah adalah Islam dan lingkungan hidup.

    Persoalan sampah tidak hanya persoalan lingkungan, tapi juga merupakan persoalan yang diperhatikan oleh agama Islam agar kita sebagai hamba Allah senantiasa menjaga kebersihan, sehingga dikatakan dalah kata mutiara “kebersihan adalah bagian dari iman”. Kebersihan adalah akhlak, sehingga orang yang hidupnya bersih berarti ia miliki akhlak yang mulia dan ia memiliki iman yang kokok, karena agama peduli terhadap kebersihan, sedangkan orang yang benar beriman akan selalu peka terhadap lingkungan.

    Tujuan dakwah adalah menyampaikan pesan agama agar dipatuhi oleh orang lain hingga pesan tersebut diterima dengan baik dan dijalankan olehnya. Maka dalam menyeru orang lain agar menerima atas enakan orang lain haruslah mampu memiliki metode dalam menyeru. Dalam firman Allah dijelaskan dalam surat al-Nahl ayat 125, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

    Pertama yang harus kita perhatikan dalam menyeru dalam konteks ekologi adalah dengan cara hikmah, yaitu memberi contoh, seperti halnya membuang sampah pada tempatnya, cara yang paling efektif untuk menyeru adalah memberi nasehat-nasehat baik kepada orang lain dan tidak menjustifikasi. Kedua, menyeru seseorang dalam hal merawat lingkungan adalah dengan cara memberi contoh, secara peribadi seorang penyeru harus mampu mengendalikan diri hingga memberikan contoh mulia tentang pentingnya merawat lingkungan yang dalam hal ini adalah membuanv sampah pada tempatnya, sehingga penyeru atau pendakwah tidak hanya memberi nasehat belaka, melainkan juga mengimplementasikan. Ketiga, cara yang sedikit agak membutuhkan argumen ilmiah dan rasional adalah cara yang ketiga, yaitu ketika orang yang diseru mengabaikan atas ajakan penyeru atau pendakwah, maka penyeru memiliki suatu metode beradu argumen atas pentingnya merawat lingkungan, terutama mengenai persoalan bahaya sampah, kebersihan adalah hal yang akan mendatangkan kenyaman dan kesehatan serta argumen lainnya yang dapat meluluhkan hati orang yang diseru.

    Hal yang harus disadari oleh penyeru adalah bahwa dakwah itu menyeru pada jalan Allah, bukan untuk sombong hingga adanya perasaan bahwa dirinya adalah segalanya. Ingat firman Allah dalam surat al-Asyr, “saling menasehati dalam hal kebenaran dan saling menasehati dalam hal kesabaran” Artinya bahwa kita tidak mampu hidup sendiri, sehingga pada saatnya kita mengajak, namun pada saatnya pula kadang kita diajak orang lain kejalan Allah untuk senantiasa menggapai ridha-Nya. Mengingat bahwa meneri argumen yang ilmiah dan rasional adalah jalan yang ahsan (baik dan mulia) maka penting bagi seorang hamba untuk senantiasa menjaga diri dan mampuengendalikan diri untuk juga ikut serta menjadi hamba yang mulia.

  • BNPT selenggarakan Acara Penguatan Kapasitas Personel TNI, Polri, dan Instansi Terkait Dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Lampung

    BNPT selenggarakan Acara Penguatan Kapasitas Personel TNI, Polri, dan Instansi Terkait Dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Lampung

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol. Wawan Ridwan S.I.K., S.H., M.H., membuka acara Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI, Polri, dan Instansi Terkait dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Provinsi Lampung, pada Rabu (23/10/2024) di Swiss Belhotel Lampung.

    Dalam sambutannya Brigjen Pol Wawan Ridwan mengatakan bahwa Maksud diselenggarakannya acara tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan koordinasi antarinstansi dalam mendukung upaya penanggulangan terorisme. “Kegiatan ini bertujuan agar setiap lembaga terkait, termasuk TNI, Polri, dan instansi pemerintah, mampu bersinergi secara efektif dalam menghadapi ancaman terorisme yang semakin kompleks dan untuk memperkuat kesiapsiagaan, meningkatkan pemahaman tentang strategi penanggulangan terorisme, serta membangun kerja sama lintas sektoral untuk menciptakan stabilitas dan keamanan nasional, khususnya di Provinsi Lampung”, ujarnya

    Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat penting, di antaranya Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika S.H., S.I.K., M.Si., Kasubdit Penggunaan Kekuatan BNPT Kolonel Marinir Indrayanto, M.Tr. Hanla., M.M., Direktur Intelkam Polda Lampung Kombes Pol. Nowo Hadi Nugroho S.I.K., Irwasda Polda Lampung Kombes Pol. Yudi Hermawan S.H., S.I.K., M.H., Dansat Brimob Polda Lampung Kombes Pol. Yustanto Mujiharso, Kasi Intel Kasrem 043/Gatam Letkol Inf Harizoni Pulungan, S.E., Pasintel Lanal Lampung Mayor Laut (E) Nur Hamzah, dan Kasi Pam Intel Brigif 4 Marinir/BS Piabung Mayor Mar. Rizaldi. Selain itu, Ketua MUI Provinsi Lampung KH. Suryani M. Nur dan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Lampung Drs. H.M. Firsada M.Si. juga turut hadir.

    Acara ini akan berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai lembaga terkait : BNPT (Peran BNPT dalam Penanggulangan Terorisme di Indonesia), Polda Lampung (Peran Polda Lampung dalam Penanganan Tindak Pidana Terorisme di Wilayah Provinsi Lampung), Korem 043/Garuda Hitam (Kebijakan dan Pelibatan TNI dalam Penanggulangan Terorisme), BIN Daerah Lampung (Analisis Ipoleksosbud Terhadap Perkembangan Radikal Terorisme di Wilayah Lampung), Badan Kesbangpol Provinsi Lampung (Peningkatan Wawasan Kebangsaan Untuk Menangkal Penyebaran Paham Radikal Terorisme di Wilayah Provinsi Lampung), Satgaswil Densus 88 A/T Polri Lampung (Analisa Perkembangan Radikal Terorisme dan Jaringan Terorisme di Wilayah Lampung), MUI Provinsi Lampung (Konsep Keagamaan di Indonesia dalam rangka Menangkal Radikal Terorisme), dan Mitra Deradikalisasi BNPT (sharing experiences). Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari personel POLRI, TNI, dan ASN dari instansi terkait.

    Brigjen Pol Wawan Ridwan dalam mengakhiri sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam upaya penanggulangan terorisme yang semakin kompleks. “Kolaborasi yang kuat antara TNI, Polri, dan instansi terkait sangat diperlukan untuk mengantisipasi ancaman terorisme yang terus berkembang, terutama di tingkat daerah,” pungkasnya. (SMN & HY/Rita Zaharah)