Category: WARTA NASIONAL DAN DAERAH

  • Seminar Permuseuman 2024 Bahas Bentuk Adaptasi Masyarakat Transmigrasi di Lampung

    Seminar Permuseuman 2024 Bahas Bentuk Adaptasi Masyarakat Transmigrasi di Lampung

    Pesawaran, MUI Lampung Digital

    UPTD Museum Ketransmigrasian Lampung menyelenggarakan Seminar Permuseuman 2024 dengan tema “Bentuk Adaptasi Masyarakat Transmigrasi, di Gedung Serba Guna (GSG) Museum Transmigrasi di Gedung Tataan (Pesawaran) pada Jum’at 18/10/2024.

    Acara seminar dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kepala UPTD Museum Ketransmigrasian Lampung Hana Kurniati, S.E.

    Dalam sambutannya, Hana Kurniati menyampaikan pentingnya mengenali sejarah transmigrasi sebagai bagian integral dari pembangunan masyarakat Lampung. Ia juga menekankan bahwa adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat transmigrasi menjadi salah satu fondasi kuat bagi kemajuan daerah tersebut. “Peran transmigrasi dalam membangun Lampung sangat besar. Kita perlu mempelajari dan memahami bentuk-bentuk adaptasi masyarakat transmigran agar bisa terus mengembangkan potensi daerah,” ujar Hana.

    Seminar ini menghadirkan dua narasumber dari akademisi Universitas Lampung (Unila), yakni Dr. Purwanto Putra, M.Hum. dan arsitektur Diana Lisa, ST., MT. yang masing-masing memberikan pandangan mendalam mengenai adaptasi masyarakat dalam program transmigrasi di Lampung. Purwanto Putra secara khusus membahas “Bentuk Adaptasi Masyarakat Program Kolonisasi dan Transmigrasi di Lampung”, mengupas tentang bagaimana masyarakat transmigran beradaptasi dengan lingkungan baru, budaya, dan tantangan ekonomi di daerah transmigrasi.

    Purwanto menjelaskan, “Transmigran yang datang ke Lampung tidak hanya harus beradaptasi dengan kondisi geografis, tetapi juga harus membangun hubungan sosial dengan masyarakat lokal. Dalam beberapa dekade, kita telah melihat bagaimana mereka berhasil menciptakan harmoni sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.” ujar Purwanto.

    Narasumber Diana Lisa menambahkan bahwa perubahan sosial dan budaya yang terjadi akibat transmigrasi merupakan contoh konkret dari bagaimana manusia mampu beradaptasi dan berkembang dalam situasi baru.

    Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta para pelajar SMA di Pesawaran, para mahasiswa dan dosen pendamping dari berbagai universitas di Lampung, termasuk Universitas Lampung (Unila), UIN Raden Intan Lampung, dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), serta para Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (DPD PATRI) Provinsi Lampung.

    Dalam sambutannya Hana Kurniati berharap melalui seminar ini para peserta, khususnya generasi muda, dapat memahami lebih dalam mengenai sejarah transmigrasi di Lampung dan belajar dari bentuk-bentuk adaptasi masyarakat yang telah dijalankan oleh para transmigran, “yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan perkembangan daerah tersebut,” pungkasnya. (Abdul Qodir Zaelani/Suryani M Nur)

  • Bimtek Kompetensi Perceraian di UIN Raden Intan Lampung: Menggali Pengetahuan Litigasi dan Non Litigasi

    Bimtek Kompetensi Perceraian di UIN Raden Intan Lampung: Menggali Pengetahuan Litigasi dan Non Litigasi

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung baru saja menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai Kompetensi dalam Perkara Perceraian melalui jalur litigasi dan non litigasi. Acara ini dihadiri dengan antusias oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam, yang bersemangat untuk mendalami isu-isu hukum keluarga, khususnya mengenai perceraian.

    Narasumber dalam acara ini, Nusra Dwi Purnama, S.H.I., M.H.I., yang merupakan Hakim Pengadilan Agama Gedong Tataan, memberikan pemaparan mendalam tentang aspek hukum perceraian. Menurutnya, perceraian merupakan bagian dari dinamika rumah tangga yang sering kali terjadi. Ia menjelaskan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan melalui proses pengadilan setelah usaha mediasi dilakukan dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak.

    Nusra juga menekankan pentingnya mediasi sebagai upaya non litigasi dalam menyelesaikan sengketa perceraian. “Mediasi berfungsi untuk mencari perdamaian dan merukunkan pihak-pihak yang berseteru. Jika perceraian tetap menjadi pilihan, mediasi tetap penting untuk merundingkan dampak yang akan muncul, seperti hak asuh anak dan nafkah,” ujarnya.

    Acara ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Syariah, Dr. Efa Rodiah Nur, M.H., yang memberikan sambutan hangat kepada peserta. Dalam sambutannya, Dr. Efa mengungkapkan harapannya agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam menangani kasus-kasus hukum keluarga. Ia menekankan bahwa pemahaman yang baik tentang litigasi dan non litigasi sangat diperlukan dalam praktik hukum di masa depan.

    Peserta Bimtek menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan aktif bertanya dan berdiskusi tentang berbagai isu terkait perceraian. Banyak dari mereka yang menyatakan bahwa pemaparan Nusra sangat informatif dan relevan dengan tantangan yang mereka hadapi di lapangan. “Saya merasa lebih siap untuk menghadapi kasus-kasus perceraian setelah mengikuti Bimtek ini,” kata salah satu peserta.

    Di akhir acara, Nusra Dwi Purnama memberikan beberapa tips bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi praktik di lapangan. Ia menekankan pentingnya mengembangkan kemampuan komunikasi dan negosiasi, serta memahami hukum secara mendalam agar dapat memberikan solusi yang terbaik bagi klien di masa mendatang.

    Bimtek ini merupakan bagian dari komitmen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap menghadapi tantangan di dunia praktik hukum. Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami dinamika hukum keluarga dan berkontribusi positif dalam masyarakat. (Rita Zaharah)

  • Dr. Abdul Qodir Zaelani, MA: Gunakan “3 K” dalam Berorganisasi

    Dr. Abdul Qodir Zaelani, MA: Gunakan “3 K” dalam Berorganisasi

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Pembina Law Debate Community (LDC) Dr Abdul Qodir Zaelani, MA menyampaikan pesan kepada pengurus dan anggota baru agar menggunakan 3K dalam berorganisasi.

    “Gunakan 3 K dalam berorganisasi agar berjalan maksimal”, ujarnya saat menyampaikan materi Keorganisasian pada acara Pendidikan Dasar Law Debate Community 2024 Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung dengan tema “Membangun Generasi Berintelektual, Berkarakter, dan Berintegritas Untuk Menjadi Pendebat yang berkualitas”, bertempat di Taman Rekreasi dan Kolam Renang Djaya Taruna, Merak Batin, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan, pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

    3 K tersebut, katanya, Komunikasi, Koordinasi dan Konsolidasi. Komunikasi dalam organisasi, lanjutnya, berfungsi memudahkan tersampainya gagasan, ide dan langkah yang diambil dalam memajukan organisasi. Sebab menurutnya, jika gagal menyampaikan gagasan, ide dan langkah yang diambil dalam organisasi tidak akan berjalan secara dinamis dan stabil, namun sebaliknya statis, stagnan, dan ajeg.

    Sementara koordinasi, lanjutnya, berfungsi untuk mempermudah menjalankan kegiatan yang ingin dicapai organisasi, sehingga, menurutnya, dengan koordinasi akan memfungsikan masing-masing bidang untuk saling mengambil peran dan tanggungjawab yang sudah diberikan. Sehingga dengan koordinasi akan menyelaraskan Langkah, gerak dan tindakan yang diambil oleh pengurus dalam organisasi.

    Terakhir adalah konsolidasi. Konsolidasi, jelasnya, untuk memperkuat hubungan dalam organisasi. Masing-masing anggota dalam organisasi akan memfokuskan pada upaya menacapai target yang ingin diraih. Keharmonisan, keseragaman, dan membangkitkan semangat berorganisasi sebagai efek dari adanya konsolidasi yang dilakukan dalam oraganisasi.

    “Karena itu, saya berharap, kepada pengurus dan anggota gunakan 3 K dalam menjalankan roda organisasi. Karena berorganisasi akan ditemukan beragam dinamika di dalamnya. Karena itu, dengan komunikasi, koordinasi dan konsolidasi, beragam persoalan insya Allah akan dapat diselesaikan Bersama-sama”, ujarnya di hadapan lebih 50 peserta yang rata-rata mahasiswa baru Angkatan 2024.

    “Selamat berproses di organisasi LDC. Semoga soft skill yang didapatkan dari organisasi LDC menjadi bekal untuk lengkah selanjutnya setelah menyandang mahasiswa dan terjun di dunia nyata, dunia kerja dan dunia sosial kemasyarakatan”, pungkasnya. (Humas LDC/Rita Zaharah)

  • Meet Up Perdana calon anggota PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan Lampung

    Meet Up Perdana calon anggota PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan Lampung

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PKPT IPNU IPPNU) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung mengadakan Meet Up Perdana sekaligus Screening Calon Anggota Baru, Minggu(13/10/2024)

    Sebanyak 62 Calon Anggota akan di Screening kan untuk memenuhi prasyarat menjadi anggota tetap. Acara ini di hadiri oleh Demisioner, Pengurus dan calon anggota baru PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan Lampung. Acara ini dilaksanakan di pelataran Gedung LP2M UIN Raden Intan Lampung.

    Didalam acara ini menghadirkan narasumber yang merupakan demisioner sekretaris IPNU tahun 2018 yaitu Saibani, M.Pd.

    Beliau menyampaikan perihal sejarah berdirinya PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan Lampung sekaligus memberi motivator kepada calon anggota agar lebih bersemangat lagi kedepannya di organisasi PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan Lampung. “PKPT ini diibaratkan sebagai kawah candradimuka guna meningkatkan kualitas dan mengembangkan bakat serta minat. PKPT ini juga mampu melahirkan kader-kader IPNU IPPNU yang mampu menjadi pemimpin diwilayahnya”, Ujarnya.

    “organisasi ini bukan penghambat kegiatan perkuliahan karena kuliah itu kewajiban dan organisasi itu penunjang guna mengimplementasikan ilmu dari dunia perkuliahan”, tambahnya.

    Ahmad Fatoni, selalu Ketua Umum PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan Lampung juga menyampaikan afirmasinya dan menyampaikan harapannya untuk keberlanjutan kegiatan organisasi di masa mendatang

    “buat kedepannya PKPT lebih berkembang lagi setiap bidangnya dan semoga calon anggota PKPT yang akan dimakesta bisa menjadi kader yang aktif dan mau mengabdi di PKPT,sehingga bisa meneruskan kepengerusan selanjutnya”. Ujarnya. (Nola Maroatus Sholeha)

  • Hari ini, Haul Syech Abdul Qadir Jailani di Ponpes Hidayatus Salikin, Binjai Ngagung, Bekri

    Hari ini, Haul Syech Abdul Qadir Jailani di Ponpes Hidayatus Salikin, Binjai Ngagung, Bekri

    Lampung Tengah, MUI Lampung Digital

    Memasuki bulan Rabi’ul Akhir 1446 H yang istimewa ini seluruh unsur keluarga besar Pondok Pesantren Hidayatus Salikin, Kampung Binjai Ngagung, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, menggelar agenda istimewa haul akbar, Ahad (13/10/2024), bertepatan 10 Rabi’ul Akhir 1446 H.

    Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatus Salikin, Kampung Binjai Ngagung, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Kiai M. Ali Mursyid, Ahad (13/10/2024) siang, bertepatan 10 Rabi’ul Akhir 1446 H.

    “Haul akbar ini di gelar dalam rangka tabarukan agenda Haul Syech Abdul Qadir Jailani ke-30, masyayikh Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah sekaligus khatmil quran bil ghoib 30 Juz ” tambah pengurus MWC NU Bekri ini.

    Ketua MWC NU Bekri, Kiai Sutiono, M.Pd.I, ditempat yang sama menambahkan, Alhamdulillah berkah, Haul akbar akbar yang di gelar Pondok Pesantren Hidayatus Salikin, Kampung Binjai Ngagung dalam rangka tabarukan agenda Haul Syech Abdul Qadir Jailani ke-30, masyayikh Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah sekaligus khatmil quran bil ghoib 30 Juz, berjalan lancar, selamat, dan meriah.

    “Agenda istimewa ini dihadiri tokoh – tokoh NU, antaralain; Ketua Idarah Syu’biyyah (Cabang) Jam’iyyah Ahlit Thariqoh Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman), Lampung Tengah, KH Muchtar Ghozali, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalamah, Braja Dewa, Way Jepara, Lampung Timur, KH. Imam Sibawaihi, M.H.I,” imbuhnya.

    “Hadir pula, pengurus MWC NU Bekri, pengurus Ranting NU se Kecamatan Bekri, Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, para alumni dan wali santri Pondok Pesantren Hidayatus Salikin, Kampung Binjai Ngagung, dan lain-lain,” tutup ASN Kemenag Lampung Tengah ini. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Penarikan Mahasiswa PPL STIT Pringsewu di UPT SDN 3 Fajaresuk : Wujud Kerjasama Pendidikan Sekolah Dengan Kampus

    Penarikan Mahasiswa PPL STIT Pringsewu di UPT SDN 3 Fajaresuk : Wujud Kerjasama Pendidikan Sekolah Dengan Kampus

    Pringsewu, MUI Lampung Digital

    Unit Pelaksana Teknis Sekolah Dasar Negeri (UPT SDN) 3 Fajaresuk Kecamatan Pringsewu menjadi saksi berakhirnya masa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang dijalani oleh mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu. Setelah menjalani 40 hari penuh dengan berbagai aktivitas belajar dan praktik, hari ini Jum’at (11/10/2024) para mahasiswa tersebut secara resmi ditarik kembali ke kampus dalam acara pelepasan yang berlangsung khidmat.

    Acara ini dihadiri oleh Kepala UPT SDN 3 Fajaresuk Zulaikha, S.Pd.SD, Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Muhammad Idris, M.Pd.I, Guru Pamong Siti Hasanah, S.Pd.SD, para dewan guru dan juga staf di lingkungan UPT SDN 3 Fajaresuk. Kehadiran mereka memberikan dukungan penuh terhadap mahasiswa yang telah menyelesaikan masa PPL.

    Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Idris, M.Pd.I. mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada UPT SDN 3 Fajaresuk atas kesempatan yang telah diberikan kepada mahasiswa STIT Pringsewu untuk belajar dan berpraktek di lembaga pendidikan tersebut. Lebih lanjut alumni lulusan Doktor (S3) Manajemen Pendidikan Islam UIN Raden Intan Lampung ini juga mengungkapkan harapannya agar kerjasama ini tidak hanya berhenti pada program PPL, tetapi dapat berkembang menjadi program magang atau bahkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang menawarkan kesempatan belajar yang lebih luas bagi mahasiswa dari berbagai program studi.

    “Sebelum PPL mahasiswa sudah dibekali banyak teori pembelajaran yang kami berikan di kampus, dengan program PPL melalui praktik di UPT SDN 3 Fajaresuk ini, mereka bisa langsung terlibat dalam pembelajaran nyata. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga yang akan membekali mereka baik secara teoritis maupun praktis. Ini merupakan perwujudan kerjasama pendidikan sekolah dengan kampus,” ungkap Dr. Muhammad Idris.

    Kepala UPT SDN 3 Fajaresuk, Zuliakha, S.Pd.SD, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada STIT Pringsewu melalui dosen pembimbing Dr. Muhammad Idris, M.Pd.I dan tiga mahasiswa PPL yaitu Friska Tri Anggraeni, Titin Komariah dan Yana Fauziyah atas kontribusi mereka dalam mendukung proses pembelajaran khususnya mata pelajaran keagamaan.

    “Kerjasama ini sangat strategis bagi kedua belah pihak. Bagi kami, kehadiran mahasiswa PPL dari STIT Pringsewu memberikan dampak positif, terutama dalam memperkuat pembelajaran di bidang studi keagamaan. Di sisi lain, mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang bermanfaat untuk masa depan mereka sebagai calon pendidik. Kami berharap kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut di masa depan, dan apa yang dipelajari di sini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam karier mereka,” ucapnya.

    Perwakilan mahasiswa PPL, Friska Tri Anggraeni menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan. “Kami merasa bersyukur bisa menjalani PPL di UPT SDN 3 Fajaresuk. Selain meningkatkan kemampuan mengajar, kami juga belajar berinteraksi dengan siswa dan mempraktikkan langsung ilmu yang kami dapatkan di perkuliahan, terlebih rasa kekeluargaan yang erat sudah terjalin selama ini” ucap mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam ini sambil meneteskan air mata saat mewakili mahasiswa sambutan perpisahan.

    Kerjasama antara STIT Pringsewu dan UPT SDN 3 Fajaresuk melalui program PPL ini diharapkan dapat terus berlanjut dan semakin berkembang, sehingga memberikan manfaat bagi kedua institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di bidang agama. Acara penarikan mahasiswa PPL diakhiri dengan foto bersama dan pemberian kenang-kenangan dari kampus kepada pihak UPT SDN 3 Fajaresuk sebagai simbol rasa terima kasih atas bimbingan dan pengalaman yang telah diberikan. (Idris)

  • Muslimat NU Helat Edukasi Gizi dan Pengukuhan Ibu Asuh Stunting : Kental Manis Berbahaya untuk Kesehatan Anak

    Muslimat NU Helat Edukasi Gizi dan Pengukuhan Ibu Asuh Stunting : Kental Manis Berbahaya untuk Kesehatan Anak

    Lampung Tengah, MUI Lampung Digital

    Kental manis atau yang dikenal sebagai Susu Kental Manis (SKM) berbahaya untuk kesehatan anak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 3 dari 5 anak stunting mengkonsumsi SKM saat bayi atau anak-anak.

    Hal tersebut disampaikan Arief Hidayat SE MM, Ketua harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) mengatakan hal tersebut pada kegiatan edukasi gizi dan peruntukan kental manis, pengukuhan kader ibu asuh anak terindikasi stunting, pemberdayaan ekonomi perempuan. “Kental manis bukanlah susu dan tidak bisa menggantikan ASI, ” kata dia.

    Pimpinan Pusat Muslimat NU menggelar edukasi gizi dan peruntukan kental manis, pengukuhan kader ibu asuh anak terindikasi stunting, pemberdayaan ekonomi perempuan. Kegiatan dilaksanakan di Hotel BBC, Bandar Jaya, Lampung Tengah, Sabtu (5/10/2024).

    Ketua PW Muslimat NU Lampung Fita Nahdia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk percepatan penurunan stunting di Lampung. “Kami berharap dengan pengukuhan kader ibu asuh stunting ini, bisa mempercepat penurunan angka stunting di Lampung,” ujar Fita saat memberikan sambutan saat pembukaan.

    Ketua VIII PP Muslimat NU Hj. Ariza Agustina dalam sambutannya mengatakan, berdasarkan survei SKI stunting Lampung naik tahun 2023 dibanding tahun 2022. “Mari kita merefleksik diri mengapa ada anak stunting di sekitar kita. Para ibu asuh harus bekerja keras untuk membantu anak stunting di sekitar kita agar terhindar dari stunting, ” kata dia.

    Sebab, dengan stunting anak terkendala daya pikirnya, terjadi penurunan kualitas tumbuh kembang, kemampuan kognitif berkurang, gangguan postur tubuh, dan mudah sakit. “Kita ingin agar bangsa Indonesia senantiasa sehat dan berkontribusi terhadap pembangunan, ” ujarnya.

    Menurutnya, periode emas pertumbuhan yakni 1000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, kita harus bersama membantu tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

    Kegiatan yang digelar PP Muslimat NU ini dihadiri pengurus PW NU Lampung, Pengurus PC Muslimat NU se-Lampung, dan PAC Muslimat NU se-Lampung Tengah.

    Kegiatan ini menghadirkan 4 pembicara yakni, Arief Hidayat SE MM – Ketua harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI). Kemudian, Zahro Mutnainah, S. Gz dari Dinas Kesehatan Lampung Tengah, dr. Erna Yulia dari PP Muslimat NU, dan Kepala Kementerian Agama Lampung Tengah Marian Hasan.  Arief mengatakan, kental manis bukanlah susu dan tidak bisa menggantikan ASI.

    Zahro Mutmainah, S. Gz. dari Dinas Kesehatan Lampung Tengah membawakan materi tentang stunting dan 1000 hari pertama kehidupan. “Jangan memberikan susu kental manis kepada bayi, karena bisa membahayakan kesehatan anak,” kata dia.

    dr. Erna mengatakan, Muslimat NU mempercepat penuntasan stunting dengan membentuk kader ibu asuh anak terindikasi stunting. (Sri Wahyuni)

  • Dosen UIN Raden Intan Lampung Usulkan Konsep Masjid Ramah Lingkungan lewat Pengolahan Air Limbah Wudu

    Dosen UIN Raden Intan Lampung Usulkan Konsep Masjid Ramah Lingkungan lewat Pengolahan Air Limbah Wudu

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital
    Vandan Wiliyanti (Dosen UIN Raden Intan Lampung) dan Rohmat Romdhani, mahasiswa profesi insinyur di Universitas Indonesia, peserta International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024 mengusulkan sistem pengolahan air limbah wudu dan panen air hujan untuk mengembangkan Masjid Ramah Lingkungan.
    “Terkadang ada daerah yang membutuhkan air bersih untuk wudu, seperti daerah teluk dan pegunungan. Namun, penggunaan air bersih yang tidak efisien dan pembuangan air limbah tanpa pengolahan dapat berdampak buruk pada daerah tersebut. Dalam paper ini, inovasi pengolahan limbah air wudu dan panen air hujan kami tawarkan untuk mendukung program masjid ramah lingkungan,” ujar Vandan kepada wartawan, Jumat (4/10/2024).
    Vandan menjelaskan, teknologi pengolahan limbah ini dapat dilakukan melalui metode fisik, biologi, dan kimia, seperti sedimentasi, filtrasi, dan reaksi kimia. Dengan penerapan teknologi cerdas, menurutnya, air limbah wudu dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan wudu berikutnya, dengan tetap menjaga kesucian air sesuai syariat Islam.
    “Teknologi ini juga berkontribusi terhadap pemeliharaan air tanah dan menjaga ekosistem,” ungkapnya.
    Sementara sistem panen air hujan, Rohmat Romdhani menyebut, merupakan metode yang efektif untuk memanfaatkan sumber daya air alami, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi. Sistem tersebut, imbuhnya, dapat menghemat hingga 60,7% kebutuhan air dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
    “Kedua sistem tersebut mampu menekan pengambilan cadangan air tanah hingga 95%, bahkan mencapai 97% bila digunakan bersama. Sistem ini memenuhi standar baku mutu air sesuai Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010, baik dari segi mikrobiologi, kimia anorganik, maupun parameter fisik,” papar Rohmat.
    Rohmat berharap, kebutuhan air bersih dengan sistem pengolahan air limbah wudu dan panen air hujan, dapat dijadikan gerakan nasional melalui dukungan kebijakan pemerintah.
    “Kalau pemerintah bisa menggodok kebijakan seperti ini, kami yakin, inovasi yang kami tawarkan dapat menjadi gerakan nasional untuk peduli terhadap lingkungan sekaligus mendukung program masjid ramah,” pungkasnya.
    Kemenag menggandeng akademisi dalam dan luar negeri, guru, aktivis LSM lingkungan, dan takmir untuk mengembangkan Masjid Ramah Lingkungan. Sebanyak 54 orang hadir secara daring dan luring dalam acara ISIM 2024 bertajuk “Eco-friendly Mosque, Climate Change, and Future Generation” di Solo, Selasa-Kamis (1-3/10/2024). (Rita Zaharah)
  • Fakultas Dakwah Gelar Penganugerahan Dakwah Mahasiswa untuk Pelestarian Lingkungan

    Fakultas Dakwah Gelar Penganugerahan Dakwah Mahasiswa untuk Pelestarian Lingkungan

     

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung menggelar malam penganugerahan dakwah mahasiswa untuk pelestarian lingkungan (Dampil). Kegiatan digelar di ballroom setempat, Kamis malam (3/10/2024) dihadiri civitas akademika UIN, FDIK, para juri dan peserta DAMPIL dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dari seluruh Indonesia.

    Malam penganugerhaan dibuka Wakil Rektor III Prof. Dr. Idrus Ruslan, M. Ag mewakili rektor. Dalam sambutannya Idrus mengatakan, lingkungan yang lestari, hijau dan indah harus senantiasa dijaga untuk diwariskan kepada generasi mendatang. Oleh karena itu UIN RIL senantiasa menjaga lingkungan kampus menjadi hijau, indah dan lestari.

    Dekan Fakultas Dakwah Dr. H. Abdul Syukur, MAg menyambut baik kegiatan ini, sebagai bentuk dakwah kampus khususnya mahasiswa untuk melestarikan lingkungan. Sebab, lingkungan yang lestari, hijau dan indah akan menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung berbagai kegiatan akademik di kampus.

    Ketua panitia kegiatan Dr. H. Jasmadi, MAg mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa PTIK dari seluruh Indonesia. “Kami juga mengundang juri dari berbagai PTKIN ternama di Indonesia, antara lain Dr. H. M. Thoriq dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Muhammad Agandi dari UIN Walisongo Semarang, dari UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta dan Dr. Aep Kurniawan dari UIN Sunan Gunung Jati Bandung, serta juri dari propinsi Lampung Kemenag RI. Juga pemerhati perfilman lampung.

    Dampil menggelar 4 tangkai lomba yakni, film pendek untuk jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, video pemberdayaan untuk pelestarian lingkungan bagi jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Kemudian, lomba karya tulis ilmiah untuk jurusan Manajemen Dakwah, serta lomba video konseling untuk jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI).

    Malam penganugerahan dihadiri oleh peserta dari UIN Raden Patah Palembang, UIN Jember serta UIN Sunan Gunung Jati, dan dihadiri oleh para juri dari seluruh Indonesia. Para pemenang bersuka cita atas prestasi yang mereka raih. Salah seorang juri untuk LKI jurusan MD, Muhammad Afandi dari UIN Walisongo Semarang mengapresiasi karya para mahasiswa. “Terus berlatih dan tingkatkan kemampuan menulis karya ilmiah, agar bisa dipublikasikan di jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional, ” ujarnya.

    Malam menghadirkan dosen senior untuk membaca nominasi dan mahasiswa serta alumni untuk menghibur tamu undangan. (Sri Wahyuni)

  • Ahmad Rozali Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Raih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Festival Pena Antikorupsi 2024

    Ahmad Rozali Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Raih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Festival Pena Antikorupsi 2024

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Prestasi membanggakan datang dari Ahmad Rozali, mahasiswa semester 5 Program Studi Hukum Keluarga Islam di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Ahmad berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Festival Pena Antikorupsi (FesPA) 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari 21 Juli hingga 26 Agustus 2024.

    Dalam kompetisi ini, Ahmad mengangkat tema “Optimalisasi Monitoring Centre for Prevention (MCP) Berbasis Data Jaga.id: Strategi Inovatif Pencegahan Korupsi di Era Digital.” Karya ilmiahnya yang inovatif dan mendalam berhasil mengungguli ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, termasuk Universitas Tanjungpura, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Trisakti.

    Sekitar 500 peserta dari seluruh Kampus PTN, PTIKN, PTS Se-Indonesia berkompetisi dalam lomba ini, namun Ahmad menunjukkan keunggulannya dan berhasil membawa pulang penghargaan tertinggi. Juara 2 diraih oleh Noerul Hanin dari Universitas Tanjungpura, sementara Krisna Eka Prasetya dari Universitas Negeri Semarang meraih juara 3.

    “Rasa syukur dan bangga menyelimuti diri saya atas prestasi ini. Saya berterima kasih kepada UIN Raden Intan Lampung atas dukungan yang diberikan. Semoga pencapaian ini bisa menginspirasi teman-teman lainnya untuk tidak takut bersaing dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada,” ungkap Ahmad dengan semangat.

    Wakil Dekan III Fakultas Syariah, Dr. Hj. Nurnazli, MH, juga memberikan apresiasi atas pencapaian Ahmad. “Prestasi ini menunjukkan kualitas mahasiswa kami dan komitmen UIN Raden Intan Lampung dalam mencetak generasi yang peduli terhadap isu-isu nasional, terutama korupsi.”

    Dekan Fakultas Syariah, Dr. Efa Rodiah Nur, MH, menambahkan, “Kami sangat bangga dengan pencapaian Ahmad dan berharap ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi.”

    Sementara itu, Wakil Rektor III, Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, MAg, menekankan pentingnya kontribusi mahasiswa dalam pemberantasan korupsi melalui penelitian dan inovasi. “Prestasi Ahmad adalah bukti bahwa mahasiswa UIN Raden Intan Lampung mampu bersaing di level nasional dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tuturnya.

    Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Ahmad Rozali telah menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan korupsi di era digital. (Rita Zaharah)