Seminar Permuseuman 2024 Bahas Bentuk Adaptasi Masyarakat Transmigrasi di Lampung

Pesawaran, MUI Lampung Digital
UPTD Museum Ketransmigrasian Lampung menyelenggarakan Seminar Permuseuman 2024 dengan tema “Bentuk Adaptasi Masyarakat Transmigrasi, di Gedung Serba Guna (GSG) Museum Transmigrasi di Gedung Tataan (Pesawaran) pada Jum’at 18/10/2024.
Acara seminar dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kepala UPTD Museum Ketransmigrasian Lampung Hana Kurniati, S.E.
Dalam sambutannya, Hana Kurniati menyampaikan pentingnya mengenali sejarah transmigrasi sebagai bagian integral dari pembangunan masyarakat Lampung. Ia juga menekankan bahwa adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat transmigrasi menjadi salah satu fondasi kuat bagi kemajuan daerah tersebut. “Peran transmigrasi dalam membangun Lampung sangat besar. Kita perlu mempelajari dan memahami bentuk-bentuk adaptasi masyarakat transmigran agar bisa terus mengembangkan potensi daerah,” ujar Hana.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber dari akademisi Universitas Lampung (Unila), yakni Dr. Purwanto Putra, M.Hum. dan arsitektur Diana Lisa, ST., MT. yang masing-masing memberikan pandangan mendalam mengenai adaptasi masyarakat dalam program transmigrasi di Lampung. Purwanto Putra secara khusus membahas “Bentuk Adaptasi Masyarakat Program Kolonisasi dan Transmigrasi di Lampung”, mengupas tentang bagaimana masyarakat transmigran beradaptasi dengan lingkungan baru, budaya, dan tantangan ekonomi di daerah transmigrasi.
Purwanto menjelaskan, “Transmigran yang datang ke Lampung tidak hanya harus beradaptasi dengan kondisi geografis, tetapi juga harus membangun hubungan sosial dengan masyarakat lokal. Dalam beberapa dekade, kita telah melihat bagaimana mereka berhasil menciptakan harmoni sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.” ujar Purwanto.
Narasumber Diana Lisa menambahkan bahwa perubahan sosial dan budaya yang terjadi akibat transmigrasi merupakan contoh konkret dari bagaimana manusia mampu beradaptasi dan berkembang dalam situasi baru.
Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta para pelajar SMA di Pesawaran, para mahasiswa dan dosen pendamping dari berbagai universitas di Lampung, termasuk Universitas Lampung (Unila), UIN Raden Intan Lampung, dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), serta para Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (DPD PATRI) Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya Hana Kurniati berharap melalui seminar ini para peserta, khususnya generasi muda, dapat memahami lebih dalam mengenai sejarah transmigrasi di Lampung dan belajar dari bentuk-bentuk adaptasi masyarakat yang telah dijalankan oleh para transmigran, “yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan perkembangan daerah tersebut,” pungkasnya. (Abdul Qodir Zaelani/Suryani M Nur)