Opini: Refleksi Peringatan Hari Ibu Indonesia Saat Ini

Refleksi Peringatan Hari Ibu Indonesia Saat Ini
Dr. Efa Rodiah Nur, MH
Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung
Sosok Ibu memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ibu adalah sosok yang memberi kehidupan, merawat, dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Ibu adalah orang yang memberikan cinta tanpa syarat dan pengorbanan besar untuk kesejahteraan anak-anaknya. Dari mengandung, melahirkan, hingga membesarkan, Ibu selalu ada untuk memberikan perhatian dan kasih sayang. Maka seorang Ibu adalah sumber kasih sayang dan pengorbanan, sehingga tak heran apabila memang betul bahwa surga berada ditelapak kaki Ibu.
Ada pendapat mengatakan Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, artinya Ibu adalah guru pertama dan pendidik utama bagi anak-anak. Di rumah, Ibu mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan hidup yang sangat penting untuk perkembangan anak. Kepada anak-anaknya Ibu memberikan rasa aman, baik secara fisik maupun emosional. Melindungi anak-anak dari bahaya dan membantu mereka melewati berbagai tantangan hidup. Kemudian Ibu adalah seorang yang berperan dalam pembentukan karakter kepribadian. Karakter anak banyak dipengaruhi oleh didikan dan perhatian Ibu. Ibu berperan penting dalam membentuk sikap, kebiasaan, dan pola pikir anak.
Ibu sering kali menjadi pusat bagi keluarga, tempat bertanya, meminta saran, dan mencari dukungan emosional bagi setiap anggota keluarga. Dengan demikian, ibu memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi perkembangan pribadi dan kehidupan sosial anak-anak mereka. Dengan segala arti penting seorang Ibu tersebut masyarakat di berbagai negara pada saat ini banyak merayakan hari ibu sebagai hari peringatan nasional. Ada lebih dari 75 negara seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, Jepang, China, Taiwan, Malaysia yang menjadikan hari Ibu sebagai hari perayaan. Di beberapa negara Timur Tengah juga merayakan hari ibu dengan sebutan lain yaitu Hari Perempuan Internasional. Biasanya hari Ibu dirayakan dengan membebastugaskan Ibu dari kegiatan sehari-hari. Pekerjaan rumah yang biasa dikerjakan menjadi perkerjaan yang dilakukan oleh Suami dan anak-anaknya, dan tak jarang pada Hari Ibu Suami dan anak-anaknya memberikan bingkisan serta ucapan sebagai bentuk rasa syukur dan kasih sayang kepada Ibu.
Hari Ibu di Indonesia dirayakan setiap tanggal 22 Desember. Peringatan ini bermula dari Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali diadakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini dihadiri oleh wanita dari berbagai wilayah di Indonesia dan menjadi momen krusial dalam upaya pemenuhan dan perlindungan hak-hak perempuan, yaitu hak atas pendidikan, kesehatan, dan keterlibatan dalam kehidupan sosial-politik. Melalui kongres ini juga terbentuk sebuah organisasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI). Kemudian organisasi ini berubah nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII) pada tahun 1929. Tahun 1938 diadakan Kongres Perempuan Ketiga di Bandung, hasil dari kongres tersebut menyepakati bahwa setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu.
Kongres perempuan adalah bagian dari upaya untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan yang lebih luas, serta untuk memperkuat posisi perempuan dalam mendukung kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan peringatan Hari Ibu pertama kali secara resmi diakui dan disahkan oleh negara pada masa kepemimpinan Presiden Sukarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Keputusan ini menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu. Hal ini sebagai inisiatif dari pemerintah Indonesia untuk menghormati dan mendukung semangat perjuangan perempuan Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Hari Ibu di Indonesia tidak hanya dirayakan sebagai penghargaan terhadap peranan wanita dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada Ibu sebagai figur penting dalam keluarga dan masyarakat. Peringatan ini merupakan saat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada para Ibu di seluruh Indonesia atas pengorbanan dan kontribusi mereka dalam membangun keluarga dan negara. Hari Ibu sangat berarti sebagai tanda penghormatan dan penghargaan terhadap peran Ibu dalam kehidupan keluarga, komunitas, dan bangsa. Peringatan ini mengingatkan kita tentang peranan penting Ibu dalam berbagai bidang kehidupan, baik sebagai pendidik awal bagi anak-anak, pengasuh keluarga, maupun sebagai sosok yang sering kali menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter dan moral bangsa.
Secara khusus, Hari Ibu juga memiliki arti yang signifikan dalam konteks sejarah perjuangan perempuan di Indonesia. Peringatan yang bermula dari Kongres Perempuan Indonesia yang pertama pada tahun 1928, yang menjadi landasan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, termasuk dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan hak untuk ikut serta dalam kehidupan politik dan sosial. Dengan demikian, Hari Ibu tidak hanya untuk menghormati Ibu sebagai sosok, tetapi juga sebagai lambang dari perjuangan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Hari Ibu juga membuka peluang bagi setiap orang untuk menyampaikan rasa syukur dan penghargaan kepada Ibu mereka, serta menyadari seberapa pentingnya peran Ibu dalam membangun generasi yang lebih baik. Peringatan ini mengajak kita untuk lebih menghargai usaha Ibu dalam keluarga, sekaligus mendorong kita untuk terus mendukung dan memperjuangkan hak-hak wanita di berbagai tempat di dunia.
Hari Ibu pada masa sekarang dapat dilihat sebagai momen untuk merenungkan dan menghargai peran signifikan Ibu dalam keluarga, masyarakat, dan negara, yang tidak hanya terbatas pada merawat anak, tetapi juga kontribusinya di berbagai bidang kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Di zaman sekarang, banyak Ibu menjalani peran ganda, yaitu sebagai pengasuh rumah tangga dan juga sebagai pekerja di luar. Mengartikan Hari Ibu saat ini berarti mengakui tantangan besar yang dihadapi Ibu dalam menyeimbangkan tugas rumah tangga dan pekerjaan, serta menghargai pengorbanan dan usaha mereka. Dalam pekerjaan mereka tetap dituntut untuk selalu profesional dan mengembangkan karir yang mereka miliki, kemudian di rumah kepada anak-anaknya Ibu merupakan sosok pertama yang mengajarkan nilai-nilai fundamental. Memberikan makna pada Hari Ibu kini juga berarti menghargai peran ibu-ibu di seluruh dunia dalam membentuk karakter dan moral generasi berikutnya, serta dampak mereka terhadap masa depan dan pembangunan bangsa. Maka Ibu memiliki tugas besar dalam pengembangan karakter bangsa.
Hari Ibu juga merupakan saat yang tepat untuk mengingatkan kita akan pentingnya pemberdayaan wanita di berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga dunia kerja. Di berbagai negara, termasuk Indonesia, para wanita memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan bangsa. Sebagai akibatnya, merayakan Hari Ibu kini juga berarti memperjuangkan kesetaraan gender, memberikan kesempatan bagi perempuan untuk terlibat aktif dalam masyarakat, serta menghilangkan rintangan yang menghalangi mereka. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2024 memberikan tema Peringatan Hari Ibu yaitu “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema ini mengajak untuk semua masyarakat akan sadar bahwa pentingnya pemberdayaan perempuan terutama Ibu. Mereka perlu didukung untuk terus berkarya demi kemajuan bangsa. Tema ini juga menyiratkan bahwa peran ibu sangat penting demi kemajuan bangsa
Kemudian melalui Hari Ibu kita perlu menyadari bahwa menghargai kesehatan dan kesejahteraan Ibu. Di berbagai lokasi, Ibu menghadapi kesulitan dalam akses layanan kesehatan, kesejahteraan finansial, serta perlindungan hukum. Mengartikan Hari Ibu saat ini juga berarti membela hak-hak Ibu di bidang ini, agar mereka dapat hidup dengan layak dan sehat, serta mendapatkan kesempatan yang setara dalam segala aspek. Melalui Hari Ibu kita perlu menyadari perlunya ada perlakuan adil kepada Ibu dalam hubungannya di keluarga, masyarakat dan negara.
Hari Ibu juga merupakan refleksi sosial dan keluarga. Menyikapi Hari Ibu saat ini juga dapat menjadi momen bagi keluarga untuk saling menghormati dan memperkuat hubungan emosional. Ini mengingatkan kita bahwa kontribusi seorang ibu tidak hanya diakui satu hari setahun, tetapi adalah bentuk penghargaan yang perlu terus diperlihatkan sepanjang tahun. Pemenuhan hal tersebut tentu akan berdampak kepada ketahanan keluarga, dengan memberikan kesejahteraan kepada Ibu maka keharmonisan keluarga dapat terjaga, Suami dan anak-anak akan mendapatkan perhatian serta kasih sayang yang cukup bahkan lebih dari seorang Ibu. Secara umum, Hari Ibu saat ini merupakan kesempatan untuk menghormati perjuangan para ibu di seluruh dunia, untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka, serta untuk mendorong kesetaraan yang lebih luas bagi perempuan dalam setiap aspek kehidupan.