Perkuat NKRI dan Syiar Islam Wasathiyyah, MUI Kota Bandar Lampung dan KADIN Lampung Jalin Sinergitas
Bandar Lampung: Dewan Pimpinan MUI Kota Bandar Lampung yang baru saja terbentuk pasca Musda MUI Kota Bandar Lampung yang ke VII, 1 September 2018 di Aula Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, serta berdasarkan SK Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung yang telah terbit, dengan Nomor : Kep-107/DP-P/IX/2018 tentang Susunan Pengurus MUI Kota Bandar Lampung, Masa Khidmat 2018-2023, tertanggal 24 September 2018, MUI Kota langsung tancap gas.
Bertempat di Universitas Malahayati Lampung, MUI dan KADIN mengadakan silaturrahim dan diskusi santai dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung, Dr. Muhammad Kadafi, SH., MH. yang juga Rektor pada Universitas tersebut
Turut hadir Pengurus MUI Kota Bandar Lampung Ketua Dewan Pertimbangan, Drs. KH. Hafiduddin Hanief, Ketua Umum, Dr. KH. Amiruddin, M.Ag., Sekretaris Umum, Ust. Abdul Aziz, SH., M.Pd.I. serta jajaran pengurus lainnya. Walau dikemas dengan diskusi santai, namun topik – topik yang dibicarakan tidak bisa dibilang santai, bahkan, terkadang membuat para pengurus kedua organisasi besar tersebut, adu argumentasi dan analisis.
Beberapa topik yang didiskusikan antara lain adalah, bagaimana merawat dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini dengan Islam Wasathiyyah, Indonesia ini adalah rumah besar kita semua, kita makan, kita minum, kita tidur, kita beribadah, kita mencari rizqi, bahkan mungkin kita semua akan dikebumikan disini, maka seharusnyalah kita semua menjaga dan merawat rumah besar kita ini dengan baik, serius dan sepenuh hati, itulah makna terdalam dari nasionalisme Indonesia, demikian yang disampaikan oleh Pak Kyai Amir, panggilan Ketum MUI Kota Bandar Lampung dalam kesehariannya.
Pada aspek yang lain, Ust. Aziz (Sekum MUI), menyinggung tentang artikulasi dari “Arus Baru Ekonomi Ummat”, ideomatik yang dipopulerkan oleh Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, ideomatik yang bermakna sangat idealistik dan sangat diharapkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia, dimana diharapkan konsepsi model ekonomi baru yang bernafaskan syariah Islam ini segera implementatif dan sedikit demi sedikit mengakhiri ketidakadilan ekonomi diantara anak bangsa.
Sebagai praktisi bisnis handal dan berpengalaman, Pak Dafi (Ketum Kadin) langsung meresponnya dengan tawaran sinergi program, baik teknis maupun strategis, tentu dalam semua lapangan peluang ekonomi di Kota Bandar Lampung. perlu duduk bersama, diskusi santai bersama, ditemenin kopi juga boleh, kata beliau, sambil tersenyum, harus dimulai dengan membangun kesepahaman bersama, pungkasnya.
Pembicaraan juga menyinggung masalah, sertifikasi halal, betul sudah ada lembaga yang dibentuk oleh MUI, yaitu
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), bertugas untuk meneliti, mengkaji, menganalisa dan memutuskan apakah suatu produk baik pangan dan turunannya, obat-obatan dan produk kosmetika, aman dan halal dikonsumsi, namun karena lembaga ini berada pada tingkat provinsi, sehingga perlu diformulasikan daya jangkaunya, dengan melibatkan MUI Kabupaten/Kota, sehingga lebih massif lagi.
Diskusi santai ini ditutup dengan pembicaraan seputar fenomena mutakhir, karena semakin merajalelanya fitnah, kebohongan dan hoax yang sengaja di massifkan lewat media sosial, virus ini bisa meracuni siapa saja, karena begitu gencarnya, terlebih bagi mereka yang tak cukup punya pisau analisa terhadap fenomena yang sedang terjadi. (Andira Putri Isnaini)