SAS Lokomotif Gagasan Generasi Muda Lintas Agama dan Etnik
Lampung Tengah: Said Aqil Siroj (SAS) Institute adalah jawabanatas kondisi, keadaan dan kenyataan yang selama ini terjadi di bumi pertiwi Indonesia,baik tentang isu kenegaraan atau keagamaan.
SAS Institute harus dapat menjadi lokomotif gagasan generasi mudaIndonesia yang selalu bergerak dan bersinergi dalam membangun bangsa dan negara,baik lintas agama, lintas etnik dan dalam bingkai keberagaman.
Rasa optimisme tersebut disampaikan Rahmat Basuki, salah satugenerasi muda Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah yang juga penggiat LTN-NUKabupaten Lampung Tengah, Jumat (3/8) siang.
Ia menambahkan, berangkat dari nilai-nilai (values) pemikiranKH Said Aqiel Siradj, SAS Institute mampu mengejewantahkan ide-ide beliau diseluruh Nusantara dan belahan dunia.
“salah satu ide yang masih hangat adalah memberikan pemahaman yangbaik tentang Islam Nusantara kepada masyarakat luas yang sangat heterogen. Danyang tak kalah penting adalah tentang membumikan dunia tasawuf dalam menjawab duniamodern yang serba digital ini”, tutup mantan Ketua PC IPNU Kabupaten LampungTengah ini.
Munir A Haris Mantan Presiden Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakartamenambahkan, semoga hadirnya SAS Institute menjadi tempat yang menyejukkan bagisemua kalangan generasi muda Nusantara.
“wadah untuk menyemai gagasan Islam Nusantara ke seluruh penjurudunia, merekat kembali rasa nasionalisme, menguatkan rasa kebangsaan, melawan intoleransi,dan mencegah gejala radikalisme, sesuai dengan tagline yang diusung yakni “IslamNusantara for Peace and Tolerance” ” tutup mantan aktivis PMII Yogyakartasekaligus penulis buku Muhammad dan Karl Max : Tentang Masyarakat Tanpa Kelasini.
SAS Institute telah dilaunching pada Rabu malam (1/8) di HotelAryaduta Jakarta Pusat, dihadiri beberapa tokoh nasional, antara lain : AbdulMuhaimin Iskandar Wakil Ketua MPR RI, Try Sutrisno mantan Wakil PresidenRepublik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan Menko Bidang Kemaritiman, Eko PutroSandjojo Menteri Desa dan PDTT, Ahmad Muzani Sekjen partai Gerindra, AbdulKadir Karding Sekjen PKB, dan Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP dan puluhan aktivislainnya. (Akhmad Syarief Kurniawan).