Dua Buku Karya Dosen IAIN Raden Intan dan FH UNILA Dibedah

Bandar Lampung: Pusat Perpustakaan IAIN Raden Intan Lampung selenggarakan bedah buku pada, Selasa (26/12/16) di gedung perpustakaan pusat lantai 1. Kegiatan yang mengusung tema “Partai Politik dan Konsep Negara Madani,” ini membedah dua buku karangan dosen IAIN Raden Intan Lampung dan Universitas Lampung, yang pertama adalah buku karangan M. Iwan Satriawan, SH., MH yang berjudul “Risalah Hukum Partai Politik”, dan karangan Dr. Idrus Ruslan, M.Ag dengan judul “Negara Madani”.

Acara ini diikuti 40 mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung dari berbagai fakultas.

Dr. Afif Ansori, M.Ag selaku Kepala Perpustakaan Pusar IAIN Raden Intan Lampung mengatakan bedah buku kali ini cukup menarik dikarenakan tema yang dibahas berkaitan dengan politik dan konsep negara madani.

Menurutnya banyak dari kalangan mahasiswa yang belum memahami hal ini secara benar dan utuh sehingga perlu dibedah sebagai wawasan pengetahuan bagi mahasiswa.

Dr. Idrus Ruslan, M.Ag selaku pembicara sangat mengapresiasi kegiatan bedah buku tersebut. Ia berharap supaya kegiatan bedah buku ini diadakan di tiap-tiap fakultas supaya lebih dapat mensosialisasikan kepada mahasiswa buku-buku karya dosen-dosen yang ada di IAIN Raden Intan Lampung.

“Yang perlu dibangun itu adalah semangat akademisinya, dosen-dosen IAIN Raden Intan Lampung harus lebih banyak berkarya dengan menghasilkan buku-buku yang dapat berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya.

Konten buku karya saya ini adalah Sebuah soft therapy dan  formulasi yang digagas dalam rangka mengantisipasi gerakan radikal yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara agama. Karena hal itu tidak mungkin. Pertama kita menghianati cita-cita founding fathers, kedua bahwa indonesia itu negara yang plural dimana berbagai macam agama hidup di dalamnya. “Kalau kita memaksakan negara Indonesia akan dijadikan  negara dengan  berdasarkan agama, maka itu akan kembali ke masa yang silam. Kita harus paham bahwa yang berjuang untuk memerdekakan Indonesia bukan hanya orang Islam,” pungkasnya. (Dewi Yulianti)

Comments

Leave a Reply