Breaking News

Empat Kriteria Memilih Pemimpin yang diajarkan Rasul

20160918_064100_resized_1Pringsewu: Merujuk pada Hadits Rasulullah SAW dari Abu Mas’ud Al Anshori tentang kriteria Imam yang harus dipilih saat melaksanakan shalat berjamaah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kecamatan Pringsewu Ustad Ahmad Syaifuddin menjelaskan bahwa ada 4 hal yang harus dimiliki seorang sehingga dia pantas menjadi seorang Imam.

“Imam yang wajib dipilih adalah pertama orang yang paling bagus bacaan dan banyak hafalan Al Qur’annya, yang kedua orang yang paling paham tentang hadits Nabi, yang ketiga orang yang paling tua umurnya dan yang keempat adalah orang yang terlebih dahulu menempati daerah tersebut,” kata Ustad yang biasa dipanggil dengan Ustad Saiful ini, Ahad (18/9).

Menurutnya, hadits ini tidak saja terkait dengan hal yang terkait Fiqh Ubudiyyah atau ibadah seperti Shalat berjamaah dan sejenisnya. Namun lebih luas lagi, Hadits tersebut juga menjadi petunjuk terkait dengan Fiqh Muamalah yaitu fiqh yang membahas tentang amaliyah kehidupan.

Imam dalam hal ini pemimpin, haruslah memenuhi empat kriteria tersebut sehingga ketika memilih pemimpin haruslah ditanamkan dalam hati bahwa pilihan tersebut merupakan perintah Allah dan RasulNya. “Cerdaslah memilih. Jangan sampai memilih pemimpin dikarenakan pemberian yang telah diterima. Niati semua berdasarkan perintah Allah SWT,” tegasnya.

Kenapa pemimpin harus yang lebih memahami Al Quran dan sunnah? Karena menurutnya, pemimpin tersebut akan selalu melaksanakan tugasnya sesuai dengan kaidah agama. “Pemimpin yang ngerti Quran dan Hadits akan memiliki wawasan luas dan apapun keputusan yang diambil akan selalu berlandaskan pada dua hal ini,” jelasnya.

Sementara terkait usia, Ustadz Saiful mengatakan bahwa orang yang lebih tua akan memiliki pola fikir yang matang dalam bertindak. Dengan modal pengalaman yang dimilikinya, orang yang lebih tua memiliki emosi yang tertata dengan baik serta akan lebih bijaksana. “Orang yang hebat adalah yang mampu mengendalikan emosi. Pilih yang usianya lebih matang dan ini sesuai kaidah hukum agama,” ujarnya.

Lebih lanjut Ia menjabarkan bahwa memilih pemimpin sesuai kriteria Rasulullah adalah juga harus mempertimbangkan lamanya domisili calon pemimpin didaerah tersebut. Hal ini dikarenakan orang yang berdomisili lebih lama akan lebih memahami kondisi-kondisi yang terjadi didaerah tersebut.

“Ketika pilihan kita sesuai dengan perintah Allah dan Rasul maka pahala yang akan kita dapat selama pemimpin tersebut menjalankan tugasnya. Namun sebaliknya jika kita salah dalam memilih, maka dosa atas kelakuan pemimpin tersebutlah yang akan kita dapatkan,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button