Bandar Lampung: Lambatnya progres perbankan syariah di Indonesia yang hanya mencapai 5% tidak mencapai target 10% diakui Direktur Bank Indonesia wilayah Lampung, Arif Hartawan. ”Memang perbankan syariah masih berjalan lambat. Hal ini dikarenakan situasi sekarang masih belum menggembirakan. Semua pelaku usaha baik pemerintah maupun swasta sedang melakukan konsolidasi. Pemerintah memangkas anggaran, potong sana potong sini. Swasta juga demikian, melakukan efisiensi dengan tidak memperpanjang kontrak pegawai outsourching. Swasta hanya menggerakkan sesuatu yang berkapasitas besar saja, dan baru dikerjakan sekitar 80%. Mereka yang bergerak di dunia kemasyarakatan pun lebih tertekan karena ekonomi lambat”, ujar Arif Hartawan saat ditanya kenapa progres perbankan syariah berjalan lambat, di kantor MUI Lampung, pada Rabu (21/9/2016).
Menurut Arif Hartawan, diperkirakan kondisi semacam ini akan berlangsung hingga tahun depan. “Jika diamati, dua sampai tiga triwulan hampir semua perusahaan di Lampung menahan diri, tidak ada ekspansi, tidak membeli produk-produk yang baru, yang ada hanya pemeliharaan.Penyesuaian ini mungkin sampai tahun depan akan seperti ini. Belum ada indikator perkembangan ekonomi mengalami kemajuan dalam waktu dekat. Ibarat berlari, sedang berlari namun belum ada finisnya”, ujar Arif Hartawan yang juga alumnus Universitas Lampung.
Sebenarnya, menurut Arif Hartawan, dulu pernah gencar-gencarnya perbankan syariah menyosialisasikan produknya, bahkan bintang iklannya Susi Susanti. “Sekitar tahun 2010-2011an, pada saat akan menyelenggarakan festival syariah, perbankan syariah dalam menyosialisasikan produk perbankan memakai bintang iklan Susi Susanti, yang bertujuan memberi kesan perbankan syariah bukan hanya untuk umat Islam. Pada saat itu, iklan tersebut sangat gencar-gencarnya.Namun setelah itu, setelah perbankan syariah merambah ke daerah-daerah, pergerakan di masing-masing daerah semakin lambat karenaperbankan syariah berebut pangsa pasar yang memang masih kecil”, papar Arif Hartawan.
“Karenanya, ekspo syariah bisa menjadi alternatif sebagai cara untuk dapat bertahan. Karena di dalam ekspo syariah terdapat pameran, pengenalan produk-produk syariah, dan produk-produk halal yang bisa dilihat dan dinikmati masyarakat luas sebagai ajang sosialisasi”, pungkas Direktur Bank Indonesia wilayah Lampung. (Abdul Qodir Zaelani)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.