Takmir Masjid Dilatih Teknis Penyembelihan Qurban
Tanjung Pandan: Sebuah terobosan cukup maju dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan Perkebunan Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belitung dalam bentuk mengadakan Pelatihan dan Bimbingan teknis penyelenggaraan qurban untuk para Pengurus Takmir Masjid di kota Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung Selasa (6/9/2016) bertempat di Aula Dinas setempat. Pelatihan diikuti diikuti 25 takmir masjid ini, menghadirkan pembicara Drh. Sugeng Dwi Hastono, Ketua Bidang Pelatihan dan Sosisalisasi Halal LPPOM MUI Provinsi Lampung.
Materi pelatihan meliputi empat aspek, antara lain Pengenalan Kesehatan Hewan, Kesejahteraan Hewan, Kehalalan Penyembelihan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Kesehatan Hewan menjadi dasar prasyarat untuk hewan yang sah dijadikan hewan qurban, serta pelatihan untuk menentukan usia hewan yang akan diqurbankan, sebab hanya hewan yang sudah musinnah (dewasa) yang sah untuk menjadi hewan qurban.
Penerapan Kesejahteraan Hewan pada hewan qurban diajarkan mulai dari proses transportasi, penempatan pada kandang atau tempat istirahat sampai pada proses perobohan hewan qurban sebelum disembelih. Semua dilakukan sesuai kaidah kaidah yang sudah ditentukan, sehingga hewan merasa tidak tersakiti, tidak stres dan takut.
Tata laksana penyembelihan sesuai syariat Islam juga diajarkan dengan mendetail, diantaranya harus menggunakan pisau yang sangat tajam, maksimal tiga kali sayatan tanpa mengangkat pisau, harus memutus tiga saluran yaitu saluran makan, saluran minum dan saluran darah sesuai Fatwa MUI tahun 1976. Proses selanjutnya, pengulitan, hanya boleh dilakukan setelah hewan mati secara sempurna, yaitu telah hilangnya tanda kehidupan (haytul mustaqirah) diantarnya sudah hilangnya reflek palpebra, yaitu mata tidak berkedip jika disentuh perlahan.
Aspek Kesehatan Masyarakat Veteriner diajarkan mengenai penerapan higiene dan sanitasi pada proses pengulitan, pemotongan daging, pencucian jerohan sampai dengan pengemasan atau pembungkusan dengan plastik bening atau non daur ulang.
Kegiatan ini diakhiri dengan praktek perobohan sapi sesuai kesejahteraan hewan, dan praktek penyembelihan hewan qurban. “Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat mendapatkan daging yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal)”, pungkag Sugeng. (Maskut Candranegara)