Category: Ormas

  • KH. Hasyim Muzadi Wafat, PCNU Pringsewu Ajak Ummat Islam Shalat Ghaib dan Tahlil


    Pringsewu: Inna Lillahi wa inna ilaihi Rojiun. Semua berasal dari Allah dan Akan Kembali Kepada Allah. Kamis (16/3/2017) seorang Ulama dan Tokoh Islam Indonesia yang merupakan mantan ketum PBNU, KH. Hasyim Muzadi pulang ke Rahmatullah. (more…)

  • Innalillahi, KH. A. Hasyim Muzadi Tutup Usia

    Bandar Lampung: Innalillahi wainnalillahi raji’un KH. Ahmad Hasyim Muzadi Ketua Umum PBNU 1999-2010 tutup usia. Tokoh karismatik Nahdlatul Ulama itu wafat di usianya yang ke 72 tahun, Kamis (16/3/2017). (more…)

  • Ansor Way Kanan Salurkan Sarana Kewirausahaan Bagi Kader 

    Way Kanan: Sebagai komitmen menumbuhkan kewirausahaan bagi kader, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan, Provinsi Lampung kembali menyalurkan satu set alat bekam (hijamah) bagi Pimpinan Anak Cabang Negeri Agung.

    “Kami mengapresiasi pelaksanaan komitmen pimpinan cabang menyalurkan bantuan kemandirian bagi kader,” ujar Ketua Ansor Negeri Agung Ahmad Nursalim di Blambangan Umpu, Rabu (15/3/2017).

    Peraturan Dasar (PD) Peraturan Rumah Tangga (PRT) Gerakan Pemuda Ansor berdasarkan Kongres GP Ansor XV di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, 2015 menegaskan bagaimana cara organisasi pemuda Nahdlatul Ulama (NU) ini mendapatkan pendapatan dengan cara mandiri.

    Usaha halal dan sah, yaitu usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syara’ dan atau hukum negara diperbolehkan dilakukan Pemuda Ansor.

    PC GP Ansor Way Kanan memiliki program Halal (Hijamah/Bekam Sambil Beramal). Upaya itu diwujudkan dengan melatih kader hingga menyalurkan peralatan bekam bagi PAC Rebangtangkas, Pakuan Ratu, Negara Batin dan Negeri Agung.

    Tidak hanya itu, rangkaian process untuk mengelola input yang berasal dari supplier sehingga menghasilkan output agar customer puas atau biasa dikenal dengan istilah SIPOC juga diberikan.

    “Alat tersebut nantinya akan kami serahkan bagi kader di Kampung Kalipapan. Pimpinan cabang meminta kami fokus di satu kampung,” ujar Nursalim menjelaskan.

    Penyerahan secara simbolis dilakukan Bendahara Ansor Way Kanan, Abdullah Candra Kurniawan kepada Sekretaris Ansor Negeri Agung, Jumadi. (Malikaisa)

  • Satkorwil Banser Lampung Bangun Bangsa Dengan Gelar BPUN 2017

    Bandar Lampung: Sebagai partisipasi nyata dalam pembangunan bangsa dan mengimplementasikan Nawa Prasetya Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Lampung melalui Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser menggelar Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2017.

    Pelaksanaan Program Yayasan Mata Air tersebut, ujar Ketua PW GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim di Bandarlampung, Selasa (14/3), layak digelar sehubungan memiliki maslahat (manfaat) bagi anak-anak kurang mampu tapi berprestasi untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

    Pemuda Ansor mendorong terjadinya perubahan untuk perbaikan. Pelaksanaan dan peningkatan BPUN 2017 biasa digelar tingkat kabupaten oleh PC GP Ansor Way Kanan menjadi tingkat provinsi adalah penegasan kecintaan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) terhadap NKRI.

    “Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemajuan generasi bangsa. Ini support kami untuk kemajuan generasi bangsa. Kecintaan kami kepada NKRI tidak hanya sekedar teriakan, namun juga melalui perbuatan nyata,” ujar Hidir didampingi Kasatkorwil Banser Lampung Tatang Sumantri.

    Nawa Prasetya Banser telah menegaskan, antara lain, Barisan Ansor Serbaguna setia kepada Pancasila dan UUD  1945 serta senantiasa siap siaga membela kehormatan dan martabat bangsa dan Negara Republik Indonesia.

    “Kemajuan generasi bangsa adalah jalan membela kehormatan dan martabat bangsa sejalan dengan amanat terkandung dalam UUD 1945. Dan itu dapat tercapai melalui pendidikan,” kata Tatang menambahkan.

    BPUN Lampung 2017 digelar di Pesantren Al Wustho, Podorejo, Rejo, Pringsewu asuhan KH Ahmad Nasihin. Pelajar SMA sederajat yang berminat menjadi peserta harus mendaftarkan diri melalui http://mataair.or.id/bpun-2017/ .

    “BPUN program berkualitas yang menumbuhkan kepercayaan diri dengan biaya terjangkau, 30 kilogram beras atau Rp300 ribu untuk keperluan konsumsi peserta sendiri. Selain memberi materi pelajaran akademik, BPUN menghadirkan motivator-motivator keren sehingga sangat layak diikuti,” tutur alumni BPUN Way Kanan 2016, Zakiroh Mutawakkil.

    Mantan pramusaji yang berhasil menjadi mahasiwa psikologi, Universitas Syiah Kuala, Nanggroe Aceh Darussalam yang berakreditasi A dan mendapatkan bea siswa Bidik Misi penuh itu menambahkan, BPUN juga memberikan sejumlah keterampilan menarik. Termasuk refreshing untuk menghilangkan kejenuhan peserta.

    Dengan biaya sejumlah itu, ujar Manager BPUN Lampung, Gatot Arifianto, peserta dibebaskan dari biaya bimbingan belajar, mendapatkan  try out SBMPTN 2017, motivasi, modul terpadu, outbond, hingga bimbingan rohani istiqomah.

    “Banyak support kami berikan terkecuali kebutuhan konsumsi dan keperluan pribadi peserta. Calon peserta bisa menghubungi calon intelektual muda NU M Nurhidayat Rosihun di nomor 0856-5898-6748 selaku Koordinator Kesekretariatan dan Operasional BPUN Lampung 2017,” kata mantan Wakasatkorcab Banser Way Kanan yang bergiat di Gusdurian itu pula.

    Motivator sekaligus praktisi Hypnosis dan Neo Neuro-Linguistic Programing itu menjanjikan akan ada perubahan positif bagi peserta BPUN. “Pengandaiannya demikian, jika saat masuk seumpama kucing, Insya Allah keluar dari BPUN jadi singa,” kata Gatot. (Malikaisa)

  • Ringankan Korban Banjir, Lazisnu Pringsewu Salurkan 225 Paket Sembako

    Pringsewu: Musibah banjir yang terjadi di kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu pada 21 Februari  2017 lalu masih menyisakan bekas dan kesedihan bagi para korban. Sampai dengan saat ini, masih banyak warga yang terus berupaya bangkit dan  memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat tenggelam karena banjir tersebut. (more…)

  • Berantas Keracunan Teknologi, Bahtsul Masail Bisa Jadi Solusi

    Pesawaran: Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Lampung, Ahad (12/3/2017) Menggelar kegiatan Bahtsul Masail di Aula Pondok Pesantren Al Hidayat Gerning Pesawaran. Kegiatan rutin 3 bulanan ini diikuti oleh seluruh Pengurus LBM dan dari unsur Pondok Pesantren Se Provinsi Lampung.

    Ketua LBM Lampung KH. Munawir mengatakan bahwa keberadaan Lembaga Bahtsul Masail sangat vital dalam memberikan solusi atas permasalahan diniyah yang dihadapi oleh masyarakat.

    “Ditengah pergeseran nilai dimasyarakat akibat perkembangan teknologi, LBM harus hadir memberikan pencerahan komprehensif kepada masyarakat tentang hukum-hukum Islam,” katanya saat pembukaan kegiatan yang dihadiri oleh para Kiai dan Pengurus PWNU Provinsi Lampung tersebut.

    Ia mengingatkan kepada seluruh peserta Bahtsul Masail untuk menjaga jangan sampai masyarakat teracuni oleh perkembangan teknologi dengan hanya menanyakan masalah diniyah melalui internet.

    “LBM harus berperan menjaga aqidah dan memberikan pencerahan kepada masyarakat agar mereka menanyakan masalah kepada sumber yang benar. Jangan sampai masyarakat lebih percaya kepada mbah google,” kata Kiai muda yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung.

    Menurutnya ditengah banyaknya berita hoax yang sering muncul di internet khususnya di media sosial, LBM harus berperan memberikan penjelasan untuk meluruskan pemahaman masyarakat.

    “Harus ada upaya menangkal hoax dengan memberikan konten-konten penangkal. Sekarang ini banyak masyarakat yang dengan gampangnya membagi-bagi berita yang tidak jelas. Insyaallah kalau kalau dari LBM jelas,” tegasnya.

    Senada dengan Gus Nawir, begitu Ia disapa, Ketua PWNU Provinsi Lampung KH. Soleh Bajuri berharap LBM tidak hanya membahas seputar masalah diniyah namun lebih dari itu permasalahan yang muncul akibat perkembangan zaman dan teknologi juga harus menjadi perhatian khusus. “Google hanya menjadi sarana pencarian sumber. Dan perlu dikaji lagi sumber yang sudah ditemukan melalui bahtsul masail,” katanya.

    Materi yang diangkat dalam bahtsul Masail tersebut diantaranya mengenai hukum talak dengan menggunakan tulisan dan hukum seorang santri putri mengikuti kegiatan diluar daerah baik bersama pengurus atau teman sesama santri. (Muhammad Faizin)

  • Yayasan Bhakti Beri Ansor Waykanan Penghargaan Sam Ratulangi

    Waykanan: Sebagai apresiasi atas sejumlah kiprah positif dilakukan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Waykanan, Lampung, Yayasan Bhakti Baradatu akan memberikan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) di daerah itu penghargaan Sam Ratulangi. (more…)

  • Ansor Way Kanan Tertantang Ciptakan Kader Berkompeten

    Way Kanan: Gerakan Pemuda Ansor adalah badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) bersifat kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. Tantangan sejalan perubahan zaman ialah menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkompeten melalui kaderisasi guna mewujudkan cita-cita besar organisasi. (more…)

  • Hati-Hati Munculnya Ulama Instan Pintar Bicara Minim Ilmunya

    Pringsewu: Mustasyar PCNU Pringsewu KH. Anwar Zuhdi mengatakan bahwa pada zaman sekarang ini sudah nampak fenomena banyak ummat yang mengalami kebingungan dalam memahami dan meyakini pemahaman agama. (more…)

  • Hadir Sebagai Narasumber di Fatayat NU, Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Jelaskan Pentingnya Islam Wasathiyah

    Bandar Lampung: Maraknya berbagai pemahaman yang kerap menimbulkan keraguan dan perpecahan, serta merusak akidah ahlussunnah wal jam`ah, mendapat sorotan dikalangan aktifis perempuan NU. Pimpinan wilayah Fatayat NU mengadakan kegiatan diskusi Aswaja “Penguatan Nilai-Nilai Aswaja di Era Globalisasi,” Sabtu, (4/3/2017) di Kantor PWNU Jl. Cut Mutia Bandar Lampung.

    Kegiatan diikuti oleh 35 –an peserta perwakilan dari beberapa PC Fatayat. Diskusi tersebut juga menghadirkan narasumber ketua MUI Lampung, Dr. KH. Khairudin Tahmid, MH. Hadir pula dalam kesempatan tersebut wakil ketua PWNU KH.Agus Saeful Islam.

    Wakil ketua PWNU KH.Agus Saeful Islam dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PW Fatayat, dan berharap adanya diskusi tentang aswaja tersebut dapat menjadi momentum untuk menyatukan misi dan visi akan idiologi aswaja.

    Sementara itu ketua PW Fatayat, Khalida menyatakan bahwa diadakannya diskusi aswaja sebagai respon atas kegelisahan dikalangan masyarakat, utamanya Fatayat  akan maraknya berbagai paham yang bisa merusak pemahaman aswaja. Hal itu terutama saat menjelang hingga pasca gelaran pilkada serentak kemarin.

    “Dalam tubuh NU kita saat ini banyak yang bilang NU rasa FPI, NU rasa Wahabi. Oleh karenanya kita berkumpul hari ini berdiskusi untuk menyatukan visi dan pemahaman tentang aswaja,” katanya.

    Fatayat, lanjutnya, sebagai orgnisasi perempuan muda memiliki kewajiban memberikan pemahyaman kepada kader-kader Fatayat agar mampu menghadapi liberalisasi informasi, dan mampu menyaringnya dengan mengedepankan aswaja sebagai idiologinya,

    Sementara itu ketua MUI dalam pemaparanya menjelaskan bahwa pentingnya pemahaman akan Islam Wasathiyah. Yaitu pemahaman islam yang tidak menjurus pada pemahaman keras dan radikal, tetapi santun dan lemah lembut, pemahaman yang tidak memaksakan kehendak, tapi kesukarelaan, dan toleransi.

    “Dan sebaik-baik amal perbuatan adalah yang pertengahan, dan agama Allah itu berada di antara yang beku dan yang mendidih.” (Andira Putri Isnaini)