Author: muilampungdigital

  • Pelantikan dan MAKESTA PAC IPNU-IPPNU Seputih Banyak dan Way Seputih

    pelantikan-2Lampung Tengah: Bertempat di lokasi Aula Madrasah Aliyah Ma’arif 03 Seputih Banyakkecamatan Seputih Banyak, kabupaten Lampung Tengah, tujuh puluh lebih kader-kaderIPNU-IPPNU kecamatan Way Seputih dan Seputih Banyak dilantik bersama, akhir pekan lalu, Sabtu, (5/11/2016).

    Pelantikan bersama dilanjutkan dengan MAKESTA (Masa Kesetian Anggota) tersebut mengusung tema “Membentuk Pola Kekeluargaan, Solidaritas dan Integritas dalam Mengembangkan Karakter PelajarNahdlatul Ulama.”

    Adapun materi yang disampaikan dalam MAKESTA antara lain; Keaswajaan,  ke NU-an, ke-IPNU-IPPNU-an, keadministrasian, keorganisasian, kepemimpinan (leadership), dan PD-PRT IPNU IPPNU.

    Misbahudin mewakili dari pengurus PAC IPNUSeputih Banyak berharap peserta yang hari mengikuti pengkaderan akan terus berkembang dan menjadi kader aktif guna kemajuan IPNU-IPPNU, pengkaderan ini menjadi pondasi persyaratan keanggotaan IPNU-IPPNU, semoga loyalitas dan jiwa organisasi selalu melekat di tubuh kita sehingga tidak ada kata lelah dalam membesarkan organisasi yang kita cintai ini.

    Ketua MWC NU Seputih Banyak KH Ahmad Sadzili,dalam sambutannya mengatakan NU sebagi bapaknya dari IPNU-IPPNU secara penuh mendukung semua kegiatan yang baik dan selalu mendampingi IPNU-IPPNU dalam semua even kegiatan dan kaderisasi, agar kelak kalian nanti suatu saat yangakan menggantikan roda perputaran jamiyyah  NU ini tidak bingung, karena sudah pernah menjadi kader militan ketika di IPNU-IPPNU, bahkan kami berharap keterlibatan anak anakku IPNU-IPPNU dalam membantu kegiatan kegiatan NU.

    Edi Hermawan selaku Ketua PC IPNU Lampung  Tengah, berharap, agar kader-kader IPNU -IPPNUdi dua kecamatan ini bisa menjalankan roda organisasi, bisa menjalankan programkerja yang sesuai dengan ajaran Aswaja an Nahdliyyah dan berharapkepengurusan ini tidak hanya terpokus pada kaderisasi.  “namun lebih jauh dari itu kami berharap IPNU-IPPNU di kecamatan Seputih Banyak dan Way Seputih mampu menjadi organisasi pelajar yang mandiri melalui lembaga ekonominya dengan belajar berwirausaha, buat produknya kami dari cabang akan memfasilitasi untuk pemasaran produknya, kita harus mampumengembangkan ekonomi produktif di dalam organisasi,” imbuh alumni IAIM NU Metro Lampung ini.

    Hadir dalam acara tersebut MWC NU Seputih Banyak KH Ahmad Sadzili,  Bendahara PC LP Maarif NU Lampung Tengah Ma’arif  Drs Kiai Nur salim,  MWC LP Ma’arif  NU Seputih Banyak Drs Purwanto, Sekretaris PACGP Ansor Seputih Banyak Anang Kurnia Saptoko, PMII Komisariat SarifHidayatulloh, dan jajaran pengurus PC IPNU – IPPNU Lampung Tengah.  (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Perlukah Mengawal Islam Ramah di Kampus

    14962527_333084313734674_319437459483778571_n

    Bandar Lampung: Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) (more…)

  • Inilah Akibatnya Jika Masyarakat Jauh dari Ulama

    20161106_111608-1_resized

    Pringsewu: Saat berceramah pada Pengajian Triwulan Pimpinan (more…)

  • Menteri Agama: Tanpa Kertas, Munas LDII Jadi Contoh

    img_0467

    Jakarta: Jelang Musyawarah Nasional (Munas) VIII LDII, jajaran pengurus DPP LDII menemui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Audiensi persiapan Munas ini sekaligus mengundang secara resmi Menteri Agama, yang memperoleh disposisi dari Presiden Joko Widodo untuk membuka Munas LDII. Pasalnya Presiden baru bisa datang ke Munas LDII pada hari kedua. (3/11/2016)

    Dalam pertemuan itu, Ketua DPP LDII Abdullan Syam memaparkan mengenai perhelatan Munas, fokus pada tiga tema besar: ekonomi syariah, penguatan kualitas SDM, dan pemanfaatan teknologi informasi, serta pengukuhan gerakan menghormati guru, yang dilakukan warga LDII secara nasional.

    “Kami untuk pertama kalinya menggelar Munas, tanpa menggunakan kertas. Untuk mendukung kampanye pemerintah dalam pelestarian hutan. Selain itu, hal ini selaras dengan tema Munas mengenai pemanfaatan teknologi informasi,” ujar Abdullah Syam.

    Munas yang paperless ini, menurut Abdullah Syam, juga menekan biaya yang cukup signifikan bagi panitia. Walhasil, semua pendaftaran hingga penyebaran materi pembicara menggunakan aplikasi khusus, dan juga memanfaatkan surat elektronik.

    Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saefuddin mengapresiasi dan tertarik dengan rencana DPP LDII yang menyelenggarakan Munas dengan cara paperless.”Saya

    kira ini sangat baik, dan perlu dicontoh ormas lain, kan bisa menekan biaya juga to?” ujar Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saefuddin, saat menerima kunjungan pengurus DPP LDII di ruang kerjanya di kantor Kementerian Agama RI di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Kamis
    (3/11/2016).

    Dalam pertemuan itu, Abdullah Syam memaparkan persiapan Munas di antaranya Gerakan Menghormati Guru, yang bagi LDII mendesak untuk dilakukan. Pasalnya selain kurikulum pendidikan yang harus terus diperbaiki, penghargaan dan penghormatan terhadap guru di Indonesia kian lama kian pudar. “Guru bukan lagi sosok yang dihormati, hal ini mengganggu pendidikan Indonesia. Tanpa penghormatan terhadap guru, anak didik tidak memiliki role model, yang mengakibatkan kemerosotan generasi masa depan bangsa,” ujar Abdullah Syam.

    Munas LDII nanti juga menjadi momentum untuk melansir starup berupa e-commerce pertama yang menggunakan sistem syariah, dengan alamat pikub.co.id <http://pikub.or.id/> Mengingat ekonomi bukan sekadar menjalankan perintah Allah SWT dan Rasulullah, namun dari sisi perdagangan jauh dari ribawi dan saling menguntungkan, baik penjual maupun pembeli.

    Dari berbagai diskusi dana rah Munas ke depan, akhirnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan akan hadir dan membuka Munas VII LDII.

    Sementara itu, usai menemui Menteri Agama, Ketua DPP LDII Abdullah Syam menyatakan DPP LDII tidak melarang warganya untuk ikut turun ke jalan, asal tidak membawa atribut organisasi. Bagi DPP LDII, penghinaan terhadap ayat ataupun kitab suci Alquran, merupakan pelanggaran terhadap hukum agama dan hukum positif yang berlaku di Indonesia.

    Dengan demikian, aksi demontrasi merupakan wujud penolakan terhadap penghinaan agama. Namun Abdullah Syam mengingatkan, Indonesia adalah negara hukum dan demokrasi. Ia berharap demontrasi nanti berjalan dengan tertib sebagai wujud unjuk rasa, dan jauh dari kekerasan yang justru menimbulkan sikap antipasti terhadap umat Islam yang ingin membela akidah.

    DPP LDII, menurut Abdullah Syam, mendukung proses hukum yang berlaku dan tidak lagi ada pihak-pihak yang mempolitisasi atau menggunakan agama dalam ranah pemilihan kepala daerah. (Frediansyah Firdaus)

  • Kenapa Belajar Agama Tidak Lewat Google?

    waspada-pengunggah-pertama-internet-bisa-dilacak-aqpdxh3o4c_resized_1

    Pringsewu: Di era informasi tanpa batas seperti ini, kita perlu waspada, (more…)

  • Habiburrahma El-Shirazy: Indonesia Pernah Menjadi Center Ilmu Pengetahuan Islam

    14938300_1120384414675447_922755434958308823_nBandar Lampung: Semarak Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) (more…)