Breaking NewsHOMEWARTA NASIONAL DAN DAERAH

Ahmad Rozali, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Intan, Terpilih dalam Program Sang Abdi Negeri

Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Ahmad Rozali, terpilih menjadi peserta dalam program “Sang Abdi Negeri” yang diselenggarakan oleh Yayasan Lingkar Inspirasi Bangsa. Program ini dilaksanakan di Desa Adat Ratenggaro dan Wainyapu, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 24 hingga 30 Oktober 2024.

Dalam program pengabdian ini, Ahmad bersama delegasi dari berbagai kampus ternama di Indonesia, seperti Universitas Mataram, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Sebelas Maret, berkesempatan berkontribusi langsung kepada masyarakat adat. Ahmad menyatakan, “Alhamdulillah, saya terpilih mengikuti program fully funded jalur prestasi yang diadakan di desa adat ini. Pengalaman di sini sungguh luar biasa.”

Program ini terbagi menjadi beberapa divisi, yaitu Pendidikan, Kepemudaan, Kesehatan, dan Pariwisata, dengan kegiatan yang disesuaikan untuk membangun kapasitas masyarakat setempat. Berikut adalah rangkuman program di masing-masing divisi:

1. Divisi Pendidikan
– Mengajarkan bahasa asing melalui permainan edukatif dan memberikan hadiah kepada siswa SD-SMP.
– Mengedukasi cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik serta membagikan perlengkapan kesehatan gratis.
– Memotivasi anak-anak untuk terus giat belajar.

2. Divisi Kepemudaan
– Mengadakan seminar tentang bahaya narkoba dan judi online serta sejarah Sumpah Pemuda.
– Mengadakan kegiatan nonton bersama film edukatif “Laskar Pelangi” dan memberikan hadiah bagi peserta yang aktif.
– Menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

3. Divisi Kesehatan
– Menyediakan layanan cek kesehatan dasar, seperti tensi darah, asam urat, dan gula darah, serta memberikan saran kepada masyarakat untuk pemeriksaan lanjutan jika diperlukan.

4. Divisi Pariwisata
– Mengajarkan keterampilan dasar fotografi kepada anak-anak dan pemuda setempat.
– Mengajarkan penggunaan bahasa Inggris yang baik saat berinteraksi dengan turis.
– Bermain bola di tepi pantai bersama anak-anak dan pemuda setempat, yang juga diselingi dengan pemberian hadiah.

Ahmad Rozali menyampaikan rasa harunya atas antusiasme masyarakat desa adat. “Pengalaman di Desa Ratenggaro dan Wainyapu telah memberikan pelajaran hidup yang tak terlupakan. Kekayaan budaya dan keramahan masyarakat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghargai warisan budaya Indonesia,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kepulangan mereka diiringi tangis perpisahan dari masyarakat yang merasa begitu dekat dengan para pengabdi.

Harapannya, program ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat desa adat untuk tumbuh menjadi komunitas yang sehat, cerdas, dan mandiri, dengan tetap menjaga budaya leluhur.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button