Hari Santri 2018: Hadirkan KH Ma’ruf Amin, JSS Bakal Catatkan Rekor Muri
Bandar Lampung: Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung bakal kembali menggelar Jalan Sehat Sarungan (JSS). Seperti tahun lalu, kegiatan akbar tersebut dihelat dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2018.
Ketua Panitia HSN PWNU Lampung 2018 M Kadafi menerangkan, acara JSS akan berlangsung pada Minggu, 21 Oktober 2018, mulai pukul 6 WIB di lapangan korpri kompleks kantor gubernur Lampung.
“Start dan finis di Lapangan Korpri Kompleks Kantor Gubernur Lampung,” katanya melalui siaran pers, Minggu (14/10/2018).
Menurut Kadafi, ada dua hal istimewa dalam gelaran JSS tahun ini. Pertama, panitia akan menghadirkan KH Ma’ruf Amin, mantan Rais Aam PBNU, yang kini merupakan salah satu mustasyar PBNU.
Kedua, kegiatan ini diniatkan bakal menorehkan rekor Musium Rekor Indonesia (Muri) sebagai jalan sehat dengan peserta bersarung terbanyak di Indonesia.
“Dengan estimasi peserta mencapai 45 ribu orang, dan semuanya diharuskan mengenakan sarung, insya Allah kita bisa mencatatkan rekor MURI,” beber rektor Universitas Malahayati ini.
“Kiai Ma’ruf Amin pun insya Allah hadir sehingga diharapkan menambah antusiasme masyarakat untuk ikut serta, juga semaraknya JSS kali ini,” sambung Kadafi.
Kadafi juga mengungkapkan bahwa kiai Ma’ruf Amin datang sebagai tokoh NU bukan dengan tujuan yang lain.
“Beliau datang bukan sebagai calon wakil presiden RI, tetapi dalam kapasitas tokoh NU, mustasyar di PBNU,” tambah Kadafi.
Idhan Januwardana selaku Sekretaris Panitia HSN PWNU Lampung 2018 menambahkan, pihaknya menyiapkan sejumlah hadiah menarik bagi peserta. Mulai dari lemari es, televisi, kipas angin, sepeda, mesin cuci, hingga sepeda motor.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya pendaftaran alias gratis.
Masyarakat yang berminat mengikuti JSS HSN PWNU Lampung 2018 bisa langsung datang ke Lapangan Korpri, Minggu, 21 Oktober 2018, sebelum pukul 6 WIB.
“Kupon untuk undian doorprize bisa diperoleh langsung di lokasi. Gratis,” tutup Idhan yang juga tokoh aktivis mahasiswa ’98.