NKRI Harga Mati, FSLDK Lampung Adakan Sekolah Kebangsaan
Bandar Lampung: Sekolah Kebangsaan yang di gelar oleh FSLDK Lampung yang mengangkat tema “Peran Pemuda Muslim Lampung dalam Memperkuat Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila.” Sabtu, 29 September 2018
Sekitar 250 pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang terhimpun dalam Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Lampung bergerak bersama dalam menyukseskan kegiatan yang dilaksanakan di Kampus Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan.
Sekolah Kebangsaan menghadirkan Pembicara dari berbagai instansi yang menaunginya, yaitu :
AKBP Drs. Nazarudin, S.H., M.H.
(Wakil Direktorat Pembinaan Masyarakat Kepolisian Daerah Prov. Lampung)
KH. Suryani M. Nur, S.Sos.I, MM
(Wakil Ketua Umum MUI Lampung)
Agung Wibawa, S.Sos.I., M.Si (Akademisi)
Wahyu Kurniawan
(Ketua FSLDK Lampung)
Wahyu Kurniawan sebagai Ketua Puskomda FSLDK Lampung dalam penjelasannya mengatakan bahwa acara ini adalah bagian dari upaya mengokohkan semangat kebangsaan para kader FSLDK di seluruh penjuru Lampung, ditengah keprihatinan akan isu radikalisme yang bisa memecah belah bangsa. “Kita selaku Aktivis LDK akan terus berjuang untuk menumbuhkan semangat cinta negeri, bukan hadir sebagai pemuda yang intoleran. Dan juga kita pun akan terus bergerak dalam lingkup sosial, yaitu peduli kepada negeri seperti yang saat ini kita alami dimana negeri kita tengah berduka dengan adanya bencana alam. Kemudian kami berhimpun hari ini dari seluruh penjuru Lampung untuk kembali menjalin persaudaraan dan menguatkan semangat berkontribusi bagi bangsa serta tidak pernah lelah mensyiarkan Islam yang panuh Cinta, Kasih, dan Sayang”, ujar Wahyu dalam penjelasannya.
KH. Suryani M. Nur, S.Sos.I, MM. di sini menegaskan bahwa NKRI Harga Mati, dan menasihatkan bahwa kita berkewajiban untuk menjaga kesatuan Indonesia.
Sementara itu, perwakilan dari Polda, AKBP Drs. Nazarudin, S.H., M.H. memberikan pencerdasan kepada para peserta akan peran polisi dalam menjaga keamanan daerah. Beliau menyampaikan bahwa Polri membutuhkan mahasiswa untuk melakukan turut andil membantu mencerdaskan kepada lingkungan terkait dengan bahaya Radikalisme dan Terorisme serta memperkokoh nilai Pancasila. Sesungguhnya peran Mahasiswa lah yang paling besar dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Pembicara terakhir, Agung Wibawa, S.Sos.I., M.Si selaku akademisi dan Dosen Unila menjelaskan bahwa Adab adalah hal pokok dalam mencari ilmu, apabila telah memiliki adab maka ilmu yang diperoleh akan menjadi hal yang mampu mengangkat derajat kehidupan. Kemudian beliau menegaskan bahwa FSLDK harus menjadi corong dalam menyampaikan kebaikan. Mindset dalam belajar sebagai Mahasiswa setelah lulus harus menjadi ulama yaitu orang beilmu tinggi, beradab, dan beretika.
Acara sekolah kebangsaan ini dilanjutkan dengan penandatanganan Piagam Deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme FSLDK Provinsi Lampung oleh para Narasumber, Ketua FSLDK Lampung, dan seluruh Ketua LDK se-Lampung.
Terakhir, Sekolah Kebangsaan di tutup dengan pertanyaan dari para Mahasiswa Aktivis Dakwah Kampus salah satunya yaitu Zulaikah dari LDK Birohmah Unila, yang menanyakan tentang ” Bagaimana seharusnya kita selaku Mahasiswa yang telah aktif berorganisasi di masing-masing Lembaga untuk mewujudkan peran iron stock dalam merawat dan menjaga persatuan Indonesia”. Dan di jelaskan oleh Narasumber dari Akademisi bahwa “yang anda lakukan itu sudah benar, anda harus terus belajar, jangan sia-siakan masa muda hanya dengan membaca buku, tapi anda juga harus bergaul dimana-mana karena jaringan itu penting”, ujar Agung Wibawa selaku Akademisi. (Serli Meliandri)