Bandar Lampung: Kementerian Agama kota Bandar Lampung hari ini, Kamis (27/9/2018) menggelar Dialog Lintas Agama di Kecamatan Panjang. Kegiatan yang digelar di KUA Kecamatan Panjang, dihadiri berbagai tokoh agama di kota Bandar Lampung.
Kepala Kemenag Kota Bandar Lampung, Drs. H. Seraden, MH., menjelaskan bahwa eksistensi keberagaman agama, suku dan golongan dalam bangsa Inonesia, jika tidak ditanamkan nilai-nilai kebersamaan, potensi tersebut menjadi sesuatu yang tidak baik di antara anak bangsa.
“Dengan adanya kegiatan dialog lintas agama ini, hal-hal yang mungkin kita lihat dan rasakan di sekitar kita, bisa kita diskusikan dalam rangka menjaga nilai persatuan anak bangsa. Sehingga kondisi heterogen menjadi kekuatan bagi kita,” ujar Kepala Kemenag dalam penjelasannya di hadapan puluhan peserta dialog lintas agama.
Drs. H. Seraden, MH., juga menjelaskan, adanya regulasi dalam perundang-undangan, dalam hal ini Pasal 29 UUD 1945 dijadikan sebagai landasan berbangsa dan bernegara dalam keberagaman beragama.
“Kita tidak bisa memaksakan kehendak dari kelompok manapun supaya bangsa kita menjadi homogen, maka hal itu menjadi mustahil terjadi,” tegasnya.
Kepala Kemenag Kota Bandar Lampung juga menyatakan bahwa Kementerian Agama sebagai salah satu lembaga di tataran pemerintahan RI lahir karena adanya persamaan saat kemerdekaan Indonesia. Sebab, lahirnya Kementerian Agama selang beberapa bulan setelah kemerdekaan.
Karenanya, Drs. H. Seraden,MH., berharap, kehidupan dalam bermasyarakat dipenuhi dengan kedamaian. “Enaknya hidup yang damai adalah tidak ada yang membatasi dan tidak adanya klaim kebenaran tunggal. Sebaliknya jika satu dengan yang lain mengklaim dan membatasi, bahwa golongannya adalah yang paling baik dan benar, maka kedamaian akan tergadaikan,” ujarnya.
Karena itu, menurutnya, sebagai tokoh agama yang hadir di sini, merupakan orang-orang pilihan. “Maka sebagai figur di masyarakat jadilah sebagai air yang dapat meredam api yang sedang menyala,” ujar Drs. H. Seraden, MH., (Abdul Qodir Zaelani)
