Breaking News

Ketum MUI Lampung: Cinta Tanah Air Bukan Sekedar Tabiat, Tapi Bagian Bentuk Keimanan

Bandar Lampung: Seiring dengan semakin kuatnya indikasi bergesernya gerakan keislaman di negeri ini ke kutup ekstrim, baik ke kiri maupun ke kanan. Gerakan ke kutup kiri memunculkan gerakan liberalisme, pluralisme dan sekularisme dalam beragama. Sedangkan pergeseran ke kutup kanan menumbuhkan gerakan radikalisme dan fanatisme sempit dalam beragama.

Seharusnya fikrah Islam wasatiyyah yang bersifat tawassud (jalan tengah) dan i’tidal (adil dan seimbang) menyeimbangkan antara iman dan toleransi. Karena keimanan tanpa tolerasi membawa ke arah ekstrimisme, begitu juga sebaliknya toleransi tanpa keimanan berujung pada kebingungan dan kekacauan.

Ummatan Washtan inilah harus mampu menjaga keseimbangan, tidak terjerumus ekstrimisme kiri maupun kanan.

Dengan begitu, cinta tanah air merupakan salah satu upaya menangkal radikalisme.

“Mencintai tanah air itu bukan hanya karena tabiat, tapi juga lahir dari bentuk keimanan kita,” ungkap Ketua Umum Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Dr. KH Khairuddin Tahmid, MH di kediamannya, Ahad (26/8/2018).

Karenanya, agama dan cinta tanah air tidak dapat dipisahkan. Agama Islam memerlukan tanah air sebagai lahan dakwah dan menyabarkan agama, sedangkan tanah air memerlukan siraman nilai-nilai agama guna menciptakan kehiduapan sejuk dan perdamaian diantara perbedaan. (Sartika)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button