Harapan Lintas Aktivis NU Untuk Konferwil ke X PWNU Lampung
Lampung Tengah: Jika tidak ada aral melintang, dipastikan besok Kamis Siang (8/3) akan digelar Pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) ke X Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, akan dihadiri Rais Aam Dr KH Ma’ruf Amin dan Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj, M.A.
Pelaksanaan Konferwil ke X PWNU Provinsi Lampung akan digelar selama tiga hari, Kamis – Sabtu, 8-10 Maret 2018 di komplek Pesantren Darussa’adah Kelurahan Seputih Jaya Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung dibawah asuhan KH Muhsin Abdillah.
Harapan dan cita-cita disampaikan beberapa tokoh lintas aktivis bahkan akademisi untuk hajat jam’iyyah terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, untuk Provinsi di ujung timur Pulau Sumatera ini.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung, Dr. Nasir, M.Pd, melaui via telpon menyampaikan dari Bandar Lampung, Rabu (7/3/2018), menyampaikan, perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama yang ada wilayah Provinsi Lampung perlu didorong secara serius menjadi pendidikan yang terus berkelanjutan dari Pondok Pesantren. Perguruan Tinggi dan Pondok Pesantren tidak bisa dipisahkan.
“Peran dua pendidikan ini jangan dipandang sebelah mata, inilah aset / warisan peradaban dunia, Islam Nusantara, semoga Konferwil tahun 2018 ini dapat membuka Arab baru khas Indonesia dan memutuskan kebijakan strategis yang kompetitif diera perkembangan revolusi industrial”, imbuh dosen Pascasarjana UIN Raden Intan Bandar Lampung ini.
Mabincab PMII Kabupaten Lampung Timur, Ahmad Fauzi ditempat berbeda menambahkan, selaku kader muda Nahdlatul Ulama berharap calon Ketua Tanfidziyah NU Provinsi Lampung lima tahun kedepan adalah seorang pemimpin yang mampu membawa Nahdlatul Ulama kearah kemandirian organisasi baik jama’ah maupun jam’iyyah.
“Dan yang tak kalah penting adalah dapat menjaga amanah organisasi sesuai hasil Muktamar NU di Jombang Jawa Timur beberapa tahun lalu”, tutup alumnus IAIN Kota Metro Lampung ini.
Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Tulang Bawang Barat Nuril Iman menyampaikan, semoga komposisi kepengurusan PWNU Provinsi Lampung lima tahun kedepan lebih giat, aktif hadir secara periodik di Cabang-Cabang / Kabupaten / Kota. Sehingga NU Lampung bisa mengawal program Aswaja an Nahdliyyah hingga jenjang masyarakat yang paling bawah.
Dosen Fakultas Syariah IAIN Metro Lampung, Imam Mustafa-pun ikut rembug (berpendapat), baginya NU back to pesantren (kembali ke pesantren). Pesantrenlah yang menjadi pilar penopang dakwah NU. Moralitas dan misi pesantren bersandar pada citra ilahi yang menekankan pengabdian dan keihlasan yang berorientasi pada dimensi esoterik yang bersifat metafisik. Inilah yang seharusnya terus dipegangi NU, baik jam’iyah maupun jamaah.
“Dakwah dan politik kebangsaan NU tidak terbatas oleh kepentingan, tempat dan waktu. Dakwah untuk memperjuangkan dan membangun kecerdasan emosional, intelektual, spiritual dan sosial umat dan bangsa demi terciptanya masyarakat yang adil, damai, sejahtera dalam bingkai multikulturalisme Bangsa Indonesia”, tutup alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini. (Akhmad Syarief Kurniawan)