Breaking NewsOrmas

Fenomena Salah Jadi Benar dan Benar Jadi Salah di Media Sosial

Pringsewu: Semakin maraknya ujaran kebencian dan hoak bernada provokatif di media sosial khususnya terkait SARA telah nyata menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan nyata di masyarakat. Permasalahan terkait hal ini sangat rentan untuk dimanfaatkan pihak tertentu guna memecah belah kerukunan di tengah keberagaman yang sudah ada.

Demikian dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu KH Hambali menyikapi kondisi masyarakat yang saat ini mudah terpengaruh pemberitaan dimedia social, Selasa (20/2).

Wakil Ketua PCNU Pringsewu ini berharap efek dari berbagai informasi di media sosial menjadi perhatian tersendiri seluruh tokoh agama dan masyarakat khususnya di Kabupaten Pringsewu.

“Jangankan yang awam akan ilmu agama, yang sudah memiliki pemahaman agama juga bisa terpapar paham transnasional yang disebarkan melalui pemberitaan di media sosial jika tidak hati-hati menggunakan media sosial seperti Facebook, WA dan sejenisnya,” katanya.

Saat ini menurut sosok ulama sederhana ini, kebenaran menjadi hal langka di dunia maya. Fenomena benar jadi salah dan salah jadi benar sangat sering terjadi tergantung lebih banyak mana pemberitaan yang viral.

“Orang yang bersalah dan memiliki pemahaman salah bisa seolah-olah benar dengan alasan misalnya dizalimi karena masifnya propaganda di media sosial. Sebaliknya orang yang benar jadi salah karena tidak ada yang menviralkannya,” jelasnya.

Ia mengajak masyarakat khususnya pihak yang berwajib seperti kepolisian dan Dinas Komunikasi Informasi untuk tidak hanya patroli di dunia nyata, tetapi juga melakukan patroli di dunia maya. Ini bisa ditempuh dengan membuat cyber patrol yang bertugas untuk mengawasi arus pemberitaan yang dapat memicu perpecahan.

Cyber patrol lanjutnya dapat melibatkan unsur tokoh agama, ahli IT, dan masyarakat untuk memberi masukan akan keabsahan sebuah berita yang beredar. (Muhammad Faizin)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button