Banser Berkontribusi Didik Generasi Bangsa
Way Kanan: Sejumlah pelajar SMAN 2 Negeri Blambangan Umpu, Way Kanan, Lampung menyatakan iklan positif disampaikan satu dari Instruktur Satkornas Banser Husada (Basada), Gatot Arifianto kepada mereka keren dan menginspirasi. Kepala sekolah setempat Ali Tahan Uji bahkan menyebut hal tersebut merupakan kontribusi Banser bagi generasi bangsa.
“Iya, motivasi disampaikan singkat tadi cukup berkesan. Kita jadi tambah wawasan dan termotivasi mengenai perlunya iklan positif di kepala kita,” ujar pelajar kelas 10 IPA, SMAN 2 Blambangan Umpu, Ahmad Sajari Ansor, di
Blambangan Umpu, Senin (6/11).
Senada Ahmad, Yusuf Asngari, pelajar kelas 11 IPA SMAN 2 Blambangan Umpu juga mengaku mendapat pelajaran baru belum ia temukan di sekolah dengan motivasi disampaikan santai oleh Gatot Arifianto yang juga Ketua PC GP Ansor Way Kanan itu.
“Ada pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah saya dapatkan. Tentang perlunya iklan positif di kepala sehubungan mempengaruhi alam bawah sadar. Termasuk tadi, up grade memori otak,” ujar warga Kampung Sidoarjo itu pula.
Meramaikan Dirgahayu ke 5 SMAN 2 Blambangan Umpu, Gatot yang juga kamitua/master Yayasan Aji Tapak Sesontengan Global Indonesia (ATSGI) Perwakilan Swarna Raya diminta memberi motivasi bagi pelajar sekolah tersebut.
Tema diambil dalam kegiatan tersebut ialah Riungan Samsak. Riungan berarti berkumpul dan berbincang santai. Adapun samsak merupakan alat untuk berlatih bertinju. Terselenggara atas kerjasama Satkornas Basada, Yayasan ATSGI Perwakilan Swarna Raya, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Way Kanan dan SMAN 2 Blambangan.
Kepala SMAN 2 Blambangan Umpu, Ali Tahan Uji menyebut hal itu merupakan kontribusi positif diberikan Banser bagi generasi bangsa.
“Kami sampaikan terima kasih atas partisipasi Banser dalam mendidik generasi bangsa. Kendati kecil, hal tersebut telah memberi makna dan warna positif,” ujar Ali seusai Gatot mengajak anak didiknya berdiskusi mengenai pentingnya iklan positif di kepala setiap orang.
Menurut Gatot, pasta gigi jenis apapun akan disukai karena dilihat atau diiklankan berulang-ulang karena lambat laun mempengaruhi alam bawah sadar.
“Hal tersebut berlaku sama jika adik atau keponakan teman-teman naik jendela selalu diberi peringatan awas jatuh. Penekanan seharusnya, naiklah setinggi mungkin yang penting hati-hati,” ujar Gatot lagi.
Analogi lain, sebelum berangkat sekolah pelajar akan bercermin. Jika tersenyum hasilnya tersenyum, jika cemberut hasilnya cemberut.
“Hidup adalah pantulan dari apa yang kita pikirkan. Berpikir positif harus dilakukan setiap orang. Siapa yang hebat?” tanya Gatot dijawab “Saya. Saya. Saya!” dengan kompak oleh pelajar SMAN 2 Blambangan Umpu.
Kegiatan yang diawali oleh istiqhosah dipimpin Ustadz Hamdani dan doa oleh Kiai Daldiri yang merupakan Mustasyar MWC NU Blambangan Umpu itu selanjutnya ditutup Gatot dengan up grade otak yang merupakan manfaat lain dari ATS metode. (Erli Badra)