Breaking NewsOrmas

Apa Daya Manusia untuk Membela Allah dan Agama-Nya?

Pringsewu: Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah mengingatkan manusia untuk tidak berbuat zalim kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Terlebih lagi, Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT juga dilarang menzalimi sang khalik, yaitu Allah SWT.

Hal ini dijelaskan Pengasuh Pondok Pesantren Mathlaul Huda Ambarawa Pringsewu Kiai Mubalighin Adnan atau yang biasa dipanggil Gus Balighin, saat memaparkan materi pada Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di Aula Gedung NU Pringsewu, Ahad (1/10/2017).

Gus Balighin mengajak masyarakat untuk banyak bermuhasabah apakah sebagai makhluk kita sudah melaksanakan semua perintah-Nya atau malah kehidupan kita banyak diisi dengan melanggar perintah-Nya.

“Ketika kita tidak mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, maka pada hakikatnya kita telah berbuat zalim kepada sang khalik, Allah SWT,” tegas Gus Balighin seraya menjelaskan bahwa makna zalim secara luas adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Lebih lanjut Wakil Rais Syuriyah PCNU Pringsewu ini mengatakan bahwa kekuasaan dan kemuliaan Allah SWT tidak terbatas. Pada hakikatnya Allah SWT tidak akan berkurang kekuasaan dan kemuliaan-Nya seandainyapun seluruh manusia didunia tidak taat dan tidak beribadah kepada Nya.

Menurutnya, jika ada orang yang merasa paling membela Allah, membela agama Allah dan membela Al-Quran maka sebenarnya ia akan tidak mampu. “Allah yang pencipta kita, Allah yang menurunkan agama dan Al-Quran dan Allah yang akan menjaganya,” tegasnya seraya mengutip ayat Firman Allah dalam Quran Surat Al Hijr ayat 9 yang menegaskan tentang hal tersebut.

Ia teringat perkataan KH. Abdurrahman Wahid yang menegaskan bahwa manusia tidak punya kekuatan untuk membela Allah dan agama Allah. “Allah maha kuasa atas segalanya. Kita tidak punya kekuatan. Apa kekuatan kita dan apa yang mau dibela?” tanyanya.

Yang terpenting menurutnya adalah bagaimana sebagai makhluk, manusia dapat melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan apa larangan-Nya serta menjadi jiwa yang baik dengan tidak menzalimi diri sendiri, orang lain dan Allah SWT.

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula,” pungkasnya mengutip ayat 9 dan 10 Surat Az-Zalzalah. (Muhammad Faizin)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button