Breaking News

Mahasiswi Bimbingan Konseling Edukasi Anak Terapkan Akhlak Kepribadian

Pringsewu: Mahasiswi Bimbingan Konseling UIN Raden Intan yang sedang KKN di Pekon Sri Rahayu, Banyumas, Pringsewu, menggelar acara Sabtu Ceria Bersama Mahasiswa KKN UIN Raden Intan Lampung bekerjasama dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Matla’ul Anwar, beberapa waktu lalu, (05/08/2017). Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Jami’atul Anwar ini bertemakan Terapkan Akhlak Kepribadian berjalan lancar.

Dila Ayu Anggraini, pemateri sekaligus mahasiswi yang menginisasi kegiatan ini menjelaskan kegiatan ini dilakukan karena melihat di MI ini masih ada anak yang sulit diatur, kurang mengerti apa itu arti sopan santun, menghormati guru, akhlak yang baik, dan kepribadian yang baik. “Karena di jurusan saya mempelajari konseling kepribadian, menjelaskan tentang kepribadian yang sehat dan yang kurang baik. Walaupun anak-anak di MI ini masih terlalu kecil tapi sesuai tingkat umurnya sangat berpengaruh untuk pemahaman mereka terutama sikap mereka seharusnya dididik dari usia dini“, katanya.

Ia juga menjelaskan sebagai mahasiswi UIN jurusan Bimbingan Konseling, menarapkan dan memberikan contoh-contoh ajaran atau sosialisasi menerapkan akhlak kepribadian yang baik bagi siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Matla’ul Anwar. Menurutnya, tema yang diambil adalah terapkan akhlak kepribadian yang baik atau di dalam ilmu konseling biasanya masuk ke dalam konseling kepribadian. Tujuannya siswa mengerti kepribadian yang baik seperti apa dan bagaimana mereka menerapkan akhlak yang baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekolah, terutama sikap sopan santun dan rasa hormat terhadap gurunya.

“Saya menerapkan progja ini dengan cara membagikan beberapa kelompok yang saya pisah-pisahkan untuk memberitahukan bagian atau contoh anak baik, anak rajin, akhlak baik, anak sholeh seperti apa supaya mereka mengerti sikap itu perlu untuk mereka dan seterusnya. Kemudian setelah saya memberikan contoh-contoh tersebut kepada siswa, saya mengadakan game tentang ulasan materi yang telah saya sampaikan untuk mengetahui apakah siswa-siswi tersebut paham dengan apa yang telah saya sampaikan dan apakah mereka mampu menerapka sikap akhlak yang baik dan merubah sikap-sikap mereka yang kurang baik untuk siswa dan untuk kepribadian dirinya sendiri,“ jelas Dila.

Khafizah siswi kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Mitla’ul Anwar yang ikut serta dalam kegiatan ini merasa senang penjelasan yang disampaikan pemateri. “Saya sangat senang dengan acara ini, karena penjelasan kepribadian disampaikan kakak pemateri menarik buat saya dan juga bisa memberikan contoh-contoh sikap kepribadian akhlak yang baik kepada teman-teman saya, karena teman-teman saya masih banyak yang kurang sopan terhadap guru di sekolah dan susah untuk diatur oleh guru di sini sehingga pemahaman-pemahaman tentang akhlak yang baik bagi siswa itu perlu diterapkan secara langsung di MI ini,” ujar Khafizah.

Kepala Sekolah MI, Mukhimin, S.Pd.I juga menyatakan acara ini sangat bagus dan bermanfaat untuk menambah wawasan anak-anak dan dapat membuat anak mengerti bahwa sikap dan akhlak yang baik bagi siswa sangat penting untuk kepribadian dan tingkah laku yang tumbuh pada diri siwa tersebut.

Abdul Qodir Zaelani, M.A., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) merasa senang karena mahasiswa mampu melihat problem yang terjadi di masyarakat dan dicarikan solusinya. Apalagi materi yang disampaikan sesuai dengan jurusannya berkaitan dengan kepribadian.

Dosen FSH itu juga menjelaskan, di setiap masyarakat, ada tatanan nilai atau norma yang mengatur apa yang dianggap baik atau buru k. Selain itu juga ada nilai agama dan budaya yang mendukungnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa karakter positif adalah sikap dan perilaku baik yang dapat diterima dan sesuai dengan nilai budaya, agama dan norma masyarakat.

Menurutnya, memiliki anak yang sehat, cerdas, sekaligus santun dan berperilaku baik adalah idaman semua orang tua. Kenyataannya, untuk mendidik dan membentuk anak untuk berkarakter positif bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan serta kemauan untuk terus belajar dan memperbaiki diri dalam membimbing.

“Karenanya, dengan adanya kegiatan semacam ini, setidaknya akan mampu memberikan arahan dan pengertian kepada anak betapa pentingnya menerapkan akhlak atau perilaku yang positif dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Abdul Qodir Zaelani, M.A. (Heldayeti)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button