Breaking News

Rektor UIN Raden Intan Apresiasi Pelayanan Pengelolaan Jamaah Haji 2017

Makkah: Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag., mengakui dan mengapresiasi adanya peningkatan pelayanan dalam pengelolaan jamaah haji pada tahun 2017. Hal ini diungkapkannya pada saat menjalankan ibadah haji.

“Saya mengapresiasi terkait pelayanan kesehatan, transportasi, penyediakan konsumsi bagi jamaah, yang relatif mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Alhamdulillah, ini prestasi yang baik yang dilakukan Kementerian Agama Republik Indonesia dalam pengelolaan jamaah haji tahun 2017,” ujarnya melalui WhatsApp, beberapa waktu lalu (18/8/2017).

Ia juga mengapresiasi soliditas petugas haji daerah yang melakukan bimbingan dan pelayanan kepada jamaah. Sebab menurutnya, soliditas petugas haji sangat berpengaruh terhadap aktifitas ibadah haji. “Soliditas petugas haji daerah, baik ketua kloter (TPHI), pembimbing ibadah (TPIHI), tim tenaga medis (TKHI) maupun tim pendamping haji (TPHD) yang bertugas mendampingi jamaah, berpengaruh langsung terhadap pembimbingan, pelayanan maupun penjaminan kenyaman jamaah dalam melaksanakan ibadah selama haji,” ungkapnya.

Pada saat bersamaan, Rektor juga menjelaskan keadaan suhu panas Kota Makkah al-Mukaromah saat ini sedang di atas rata-rata. Terpantau suhu udara mencapai 48 derajat Celcius melebihi kondisi panas normal jika dibandingkan di tanah Air. Suhu panas ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Jamaah Haji Indonesia untuk melalui proses Ibadah di tanah suci ini. Namun kondisi ini tidak menyurutkan para Jamaah haji untuk tetap melakukan rutinitas Ibadah sehari-hari.

“Semangat dan aura kesungguhan para jamaah sangat tinggi untuk terus datang ke Masjidil Haram menunaikan sholat lima waktu. Keutamaan shalat sampai dengan 100 ribu kali lipat dari pada shalat di tempat lain menjadi motivasi tersendiri para jamaah,” ungkap Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag.

Rektor juga menghimbau kepada para Jamaah haji untuk tetap menjaga kesehatan. “Cuaca di Tanah Air khususnya di Lampung dengan di Makkah jauh berbeda. Karenanya para jamaah harus benar-benar mengukur stamina, kebugaran dan kekuatan masing. Jangan ngoyo, karena masih ada ibadah yang lebih utama, sebagai rukun haji, yakni wukuf di Arafah,” pungkasnya. (Abdul Qodir Zaelani)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button