Pringsewu: Berbagai nikmat telah diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hambaNya dalam kehidupan didunia. Dari bangun sampai tidur lagi setiap harinya nikmat dari sang khaliq selalu dirasakan oleh ummat manusia.
“Sudahkah kita coba merenungkan nikmat yang telah diberikan tersebut?,” Demikian pertanyaan Apri Dwi Chandra yang merupakan siswa MAN 1 Pringsewu kelas XII S 4 kepada seluruh Jamaah shalat dzuhur saat menyampaikan materi kuliah tujuh menit atau kultum di Masjid Jabal Nur Pringsewu, Rabu (2/7/2017).
“Bila kita coba renungi, maka ada banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, seperti nikmat sehat sehingga kita bisa menggerakkan anggota badan kita untuk beraktivitas, ada nikmat harta sehingga kita bisa mencukupi semua kebutuhan hidup kita sehari-hari, belum lagi nikmat terbesar yang Allah berikan yaitu nikmat Iman dan Islam,” katanya.
Saking banyaknya nikmat tersebut lanjutnya, bisa dipastikan manusia tidak aka bisa menghitung nikmat yang Allah berikan tersebut. Karena ini sudah difirmankan dalam Al Quran Surat An Nahl: 18.
“Lantas sudahkah kita bersyukur atas nikmat tersebut? Atau justru kita telah mengkufuri nikmat tersebut? Jika memang bersyukur, apakah diri ini sudah tergolong hamba yang mensyukuri nikmat-nikmat tersebut?,” tanyanya kembali.
Ada beberapa cara untuk mensyukuri nikmat diantaranya adalah dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT yaitu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Hal ini lanjutnya dapat dilakukan dengan 3 hal yaitu bersyukur dengan hati, bersyukur dengan lisan dan bersyukur dengan perbuatan.
Bentuk bersyukur dengan hati menurutnya adalah dengan meyakini dan mengakui bahwa segala nikmat tersebut adalah semata-mata berasal dari Allah SWT. Peran manusia hanyalah sebagai perantara sehingga semua yang terjadi adalah atas izin Allah.
Sementara bersyukur dengan lisan dapat dilakukan dengan senantiasa menggunakan lisan untuk berdzikir, mengucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk pujian atas nikmat Allah yang diberikan
Dan bersyukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan anggota badan untuk melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah dan tidak digunakan untuk kemaksiatan.
“Kita berharap dan berdoa semoga kita termasuk hambaNya yang senantiasa pandai bersyukur dan terhindar dari kufur nikmat, Amin,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)
