Hengky Anggara, Launching Buku Terbarunya “1 Setengah Jam Belajar Membaca al-Qur’an Metode Madlayyin”
Bandar Lampung: Hengky merupakan mahasiswa jurusan tafsir hadits IAIN Raden Intan Lampung yang cukup produktif dalam menulis. Beberapa waktu lalu, mantan PRESMA (Presiden Mahasiswa) IAIN Raden Intan Lampung periode 2015-2016 ini telah melaunchingkan karya terbarunya sebuah buku tentang metode dalam pembelajaran tajwid dengan judul “1 Setengah Jam Belajar Membaca al-Qur’an Metode Madlayyin”.
Buku kali ini merupakan karya kelima dari lima buku yang telah ditulisnya, yaitu, Cuma 15 Menit, Berbisnis dengan Allah, Dimanakah Politik Sejati, Hanya sebuah Metoda, dan Satu Setengah Jam Belajar Membaca al-Qur’an.
“Saya tidak pernah mengagendakan dalam pembuatan buku ini. Ini terinspirasi ketika saya melihat mahasiswa yang belajar di teras KMPA (Komunitas Mahasiswa Pecinta al-Qur’an) juga anak-anak di TPA rata-rata mengalami kesulitan untuk memahami hukum-hukum tajwid. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk menciptakan sebuah metode mengajar tajwid yang dapat mudah di pahami,” tutur Hengki kepada Media Online MUI Lampung saat ditemui pada, Kamis (5/1/2017).
Hengky menjelaskan bahwa pengalaman mengajar itulah yang menyebabkan ia terus berfikir untuk menemukan metode baru yang mudah untuk dipahami oleh orang yang belajar tajwid baik kalangan muda maupun tua. Pada akhirnya ia mencetuskan sebuah metode baru yang disebut dengan metode ‘mad layyin’.
“Banyak teman-teman yang paham teori namun dalam praktiknya tidak, atau praktik bisa namun tidak paham teori. Nah saya ingin menyinkronkan kedua hal ini,” ujarnya.
Mengapa namanya metode mad layyin? Menurut penuturan Hengky, mad layyin ini secara bahasa maknanya lunak/ lembut/lentur. Ia menamai metode itu supaya orang dalam mencerna ilmu itu mudah dan gampang seperti makna madlayyin. Sementara ‘1 setengah jam’, itu bukan berarti tuntutan untuk bisa baca al-Qur’an dalam waktu satu setengah jam. Namun itu diambil karena rata-rata dalam mengajar Hengky menghabiskan waktu 1 setengah jam. Saat ini sudah ada beberapa TPA di sekitar Bandar Lampung , Pringsewu, dan Pesawaran yang sudah rekomendid untuk memesan buku metode mad layyin.
“Setelah membaca buku ini saya berharap orang semakin yakin kalau belajar al-Qur’an itu mudah, hilangkan prinsip belajar susah,selain itu orang punya gambaran tentang belajar dan mengajarkan dengan menggunakan metode yang mudah, efektif dan efisien,” pungkasnya. (Dewi Yulianti)