Breaking News

Pertegas Peran Ulama, MUI Lampung Gelar Diskusi Keagamaan dan Kebangsaan

diskusi-di-alhikmah

Bandar Lampung; Bertempat di Komplek Pondok Pesantren Al Hikmah Way Halim Bandar Lampung, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung menggelar Diskusi Keagamaan dan Kebangsaan yang bertemakan “Peran Ulama dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Serta Menjaga Kerukunan antara Ummat Beragama”.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Ustadz  Suryani M Nur, S.Sos, MM, kegiatan Diskusi yang dilaksanakan Senin malam (24/10/2016) ini merupakan upaya MUI Lampung dalam mempertegas peran Ulama ditengah-tengah ummat. Melalui diskusi ini juga diharapkan muncul sikap Bersatu dalam aqidah, istiqomah dalam beribadah  dan toleransi dalam Khilafiyah.

Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri yaitu KetuaUmum  MUI Provinsi Lampung Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH, Dosen Pasca Sarjana IAIN Lampung,  Dr. H. Rosyidi dan Lajnah Khusus Ulama Hizbut Tahrir Indonesia provinsi Lampung Bustomi Al Jawi.

Dalam penyampaian materinya KH Khairuddin Tahmid menyampaikan paradigma sikap Washatiyyah yang dikembangkan oleh MUI sebagai payung besar ummat Islam dalam memahami ajaran ajaran Islam.

Kaidah tersebut diantaranya mengedepankan sikap santun, tidak melakukan tindakan pemaksaan, mengedepankan toleransi. Sementara dalam membangun hubungan antar muslim dengan non muslim menggunakan kaidah “lakum dinukum waliyadin” serta hubungan sesama muslim menggunakan kaidah lanaa mazhabuna walakum mazhabukum.

Sementara Dr. Rosyidi memaparkan materi tentang cara menanggulangi Paham Radikal keagamaan ISIS dan Wahabi sebagai upaya mewujudkan persatuan umat dalam pendekatan metodologi dakwah.

Ia mengatakan bahwa Islam adalah agama yang cantik namun apabila didakwahkan dengan cara yang tidak cantik maka esensi Islam tidak akan diterima. Ia mengkiaskannya seperti  Pisang goreng yang dihidangkan dengan cara yang ramah akan terasa enak dibandingkan dengan humberger yang dihidangkan dengan cara tidak ramah.

Sementara Busthomi dari Hizbut Tahrir menyampaikan bahwa tidak ada pemaksaan terhadap beragama dalam Islam. Sehingga Ia mengatakan bahwa dalam beribadah juga disesuaikan dengan kemampuan masing-masing karena Allah memang menfirmankan bahwa Allah tidak memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuan orang tersebut.

Hadir pada Diskusi tersebut beberapa tokoh agama Islam di Lampung seperti KH. Ahmad Ishomuddin yang merupakan Rais Syuriyah PBNU, Tokoh Ormas keagamaan seperti NU, Muhammadiyah dan LDII. (Muhammad Faizin)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button