Bandar Lampung: Jaringan Muslimah Lampung yang terdiri dari berbagai perguruan tinggi di Lampung menggelar aksi damai memperingati Hari Solidaritas Hijab Sedunia. yang dimulai dari depan Gramedia sampai ke Tugu Adipura (04/9/2016) lalu.
Rangkaian aksi tersebut terdiri dari orasi mengenai hijab, aksi tebar hijab, pembagian bunga, stiker dan buletin hijab kepada seluruh pengunjung yang sedang berolahraga di sekitar tugu adipura terkhusus perempuan.
Agenda ini digagas oleh Jaringan Muslimah Daerah Lampung.
Yuli Kurniasih, Ketua Jaringan Muslimah Daerah Lampung mengatakan di sela-sela aksi “Latar belakang diadakannya IHSD ini karena adanya Konferensi London pada tanggal 04 September. Dilatarbelakangi oleh adanya keputusan pemerintah London yang melarang mahasiswa untuk memakai simbol-simbol keagamaan. Banyak warga Muslim yang memprotes keputusan ini. Keputusan ini menyulitkan Muslimah untuk menutup aurat. Konferensi ini dihadiri oleh Yusuf Qardhawi, Prof. Tariq R dan juga 300 delegasi dari 102 Organisasi Inggris Internasional.”
“Hasil keputusan: Menetapkan dukungan terhadap penggunaan jilbab. Penetapan tanggal 04 September sebagai Hari Solidaritas Hijab Sedunia (International Hijab Solidarity Day) Rencana aksi untuk tetap membela hak Muslimah untuk mempertahankan busana takwa mereka. IHSD ini diprakarsai oleh para pemeluk Islam di Perancis, Jerman, Tunisia, dan Turki. Karena di 4 negara ini sering terjadi diskriminasi muslimah berhijab. Tujuan agenda IHSD ini kita harus memunculkan rasa solidaritas/rasa sepenanggungan atas diskriminasi kaum wanita yang ingin memakai hijab namun dilarang. Tujuan IHSD juga selain itu adalah agar siapapun tidak membatasi untuk kita menjalankan ibadah agama kita khususnya Islam seperti memakai hijab. Pakai hijab adalah suatu kewajiban bukan pilihan bagi Muslimah,” kata Yuli Kurniasih.
“Harapannya, semoga setiap Muslimah yang ingin memakai hijab bisa secara bebas untuk memakai hijab. Dan di daerah-daerah atau sekolah-sekolah yang melarang siswinya untuk memakai hijab, harapannya aturan tersebut bisa dicabut. Juga terhadap Raisa, pebasket Nasional bisa melanjutkan karirnya ditingkat Internasional dalam kompetisi basket dengan tetap mengenakan hijab,” harap Yuli Kurniasih. (Abdul Qodir Zaelani)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.