Tag: Opini

  • Opini: Upacara Hari Santri, Jaga Silaturahmi

    Opini: Upacara Hari Santri, Jaga Silaturahmi

    Upacara Hari Santri, Jaga Silaturahmi
    Dr. Agus Hermanto, MHI
    Dosen UIN Raden Intan Lampung

    Tanggal 22 Oktober 2024 yang ditetapkan sebagai hari santri. Sejarah mengukir sebuah momentum yang khas dan hanya ada di negeri ini, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih dikenal dengan NKRI harga mati. Peringatan hari santri merupakan kesempatan yang penuh arti, mulia dan berfilosofi. Upacara hari santri sebagai komitmen rasa syukur atas segala anugrah Ilahi yang telah memberikan anugrah besar atas segala hal mulia yang tidak terlepaskan dari perjalanan negeri NKRI. Kegigihan dan keseriusan para santri menjadi cermin generasi kedepan lebih berarti demi menjunjung negeri ini, dengan rasa cinta dan toleransi. Karena perjuangan negeri ini, salah satunya adalah karena peran santri, tidak melalui proses pendidikan tinggi, namun hati santri lebih terpatri meskipun hanya dengan meneladani dan selalu ngaji bersama Kyai. Santri tidak boleh merasa paling berarti, tapi ia harus tetap bertahan dan komitmen terhadap nilai-nilai toleransi, yang berarti sebuah empati seorang hamba terhadap segala perbedaan yang terjadi.

    Upacara hari santri juga dapat menimbulkan silaturahmi, meskipun hanya satu tahun terjadi, namun hal ini menjadi momentum yang sangat bersejarah dan penuh arti. Peringatan upacara hari santri menjadi media silaturahmi guna menjaga ukhuwah agar selalu terjaga perasaan empati. Meskipun potensi memiliki ragam potensi dan juga profesi, namun dengan peringatan ini, semua akan bertugas dan berperan sesuai poksi.

    Rasa hangat dari sengatan sinar matahari pagi, seakan mengguyur tubuh, hingga keluarlah keringat hangat yang membasahi tubuh hingga kita merasakan sehat. Terik matahari senantiasa memberikan kehangatan serta melatih fisik dari setiap abdi. Kebersamaan dan tanpa membedakan senantiasa ada dan dirasakan oleh setiap santri.

    Santri dengan kelembutannya senantiasa dapat meluluhkan sanubari, hingga tanpa kita sadari kita berada pada titik rasa untuk senantiasa mengabdi pada negeri hingga berkontribusi terhadap kemajuan NKRI harga mati.

    Melalui hari santri, mari kita jaga silaturahmi, menjaga nilai-nilai toleransi, hingga kita terlepas dari segala diskriminasi baik dalam menjalin hubungan dalam satu keyakinan hingga antar agama yang berbeda dan perbedaan suku, bahasa tradisi yang berbeda-beda. Kita rajut ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah.

  • Opini: Santri, Dakwah Literasi

    Opini: Santri, Dakwah Literasi

    Santri, Dakwah Literasi
    Dr. Agus Hermanto, MHI
    Dosen UIN Raden Intan Lampung

    Dakwah adalah menyeru pada jalan kebenaran, yaitu menyampaikan pesan agama agar orang yang diseru senantiasa dapat menerima dengan tulus, karena tugas manusia adalah saling mengingatkan dalam kebenaran dan dalam kesabaran. Pada sisi yang lain manusia juga kerap kali khilaf, sehingga mad’u yaitu orang yang terpanggil hendaklah dapat menerima dengan lapang dada, selama nilai-nilai yang disampaikan oleh da’i adalah kebenaran agama.

    Sedangkan metode dakwah tentunya sangatlah beragam, sehingga tiap da’i (pendakwah) tidak harus mengatakan bahwa cara atau metode yang digunakan adalah yang paling baik dan benar. Karna dakwah dapat dilakukan di mimbar, podium, bahkan juga di panggung-panggung, hingga melalui peraga tertentu selain orasi dan tabligh. Pada saat ini, dakwah digital juga bukanlah hal yang asing digunakan oleh para da’i. Bahkan dapat dikatakan bahwa dakwah digital lebih menyentuh bagi para generasi milenial, karena generasi ini nyaris waktunya sangat banyak dimanfaatkan untuk berselancar di media sosial, sehingga ajakan dan seruan singkat kerap kali dimanfaatkan untuk berdakwah.

    Meskipun demikian, tidak juga terlupakan bahwa dakwah literasi juga hal yang dapat digunakan oleh da’i. Jika pada masa lalu para ulama sangat konsentrasi pada kitab turats yang hingga hari ini dapat kita pelajari, maka pada hari ini sejatinya dakwah literasi kerap kali dimudahkan dengan adanya digitalisasi, mulai dari opini, hingga tulisan-tulisan populer lainnya yang dapat kita bagikan melalui media-media bahkan dalam bentuk artikel hingga buku, karena karya buku ilmiah juga pada saat ini selain dicetak dalam bentuk buku, juga kerap kali dapat dilihat pada situs atau link tertentu, hingga bermanfaat bagi hailayak banyak.

    Dakwah literasi juga merupakan jariyah yang dapat dinikmati oleh penulisnya, selama tulisan yang dipublikasikan adalah berdampak manfaat dan bermaslahat. Dakwah literasi sejatinya peluang besar bagi santri, karena santri dengan proses ngaji pada Kyai, akan banyak yang dipahami dan dimengerti, sehingga pemahaman tersebut dapat diliterasikan guna berkontribusi generasi masa kini, hingga mereka mendapatkan pemahaman yang berarti dan bernilai. Sebaliknya, jika dakwah literasi tidak banyak dilakukan oleh santri, maka peluang berselancar para generasi kini, akan banyak terjebak pada aplikasi-aplikasi yang tidak berarti. Literasi santri tentunya lebih dapat menyentuh generasi, sopan, santun hingga renyah untuk dinikmati, mengingat generasi masa kita tidak membutuhkan caci maki, melainkan kelembutan hati.

  • Opini: Peran Strategis DPD PATRI Lampung terhadap Pembangunan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Opini: Peran Strategis DPD PATRI Lampung terhadap Pembangunan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Peran Strategis DPD PATRI Lampung terhadap Pembangunan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan
    Dr. KH. Andi Warisno, MM.Pd.
    (Ketua Harian DPD PATRI Provinsi Lampung)

    Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam program transmigrasi. Program transmigrasi yang dimulai sejak masa kolonial hingga era pasca kemerdekaan bertujuan untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan mendistribusikan populasi ke daerah-daerah yang kurang berkembang, termasuk Lampung. Salah satu dampak positif dari program ini adalah terbentuknya komunitas anak-anak transmigran yang kini tergabung dalam organisasi yang bernama Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI). Organisasi ini memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan di Provinsi Lampung, baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun budaya.

    1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

    PATRI memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Lampung. Sebagai organisasi yang beranggotakan anak-anak transmigran, PATRI memiliki akses langsung ke masyarakat yang hidup di daerah-daerah transmigrasi, yang pada umumnya masih menghadapi tantangan dalam hal pendidikan dan akses terhadap informasi. PATRI dapat menjadi jembatan dalam memberikan pelatihan, program pendidikan, dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat transmigran, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih maksimal terhadap pembangunan daerah.

    Selain itu, PATRI juga dapat memfasilitasi kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk menciptakan program-program beasiswa atau pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di Lampung. Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia di Provinsi Lampung dapat terus berkembang seiring dengan meningkatnya kompetensi generasi muda, khususnya dari kalangan anak-anak transmigran.

    2. Penguatan Ekonomi Daerah

    Selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia, PATRI juga memiliki peran penting dalam memperkuat ekonomi daerah. Wilayah-wilayah transmigrasi sering kali menjadi pusat pertanian dan perkebunan yang produktif. PATRI dapat mendukung pemberdayaan masyarakat transmigran dalam pengelolaan sumber daya alam dan potensi agribisnis yang ada di Provinsi Lampung. Dengan memberikan pelatihan terkait teknologi pertanian, manajemen usaha, hingga akses ke pasar, PATRI dapat mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha baru di sektor pertanian.

    PATRI juga dapat berperan sebagai penghubung antara para pelaku usaha lokal dengan pihak-pihak yang membutuhkan produk-produk dari wilayah transmigrasi. Hal ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi para petani dan pengusaha kecil di wilayah tersebut, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.

    3. Pembangunan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi

    Pembangunan infrastruktur sosial dan ekonomi menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan daerah, dan PATRI memiliki peran strategis dalam mendorong hal ini. Organisasi ini dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur, seperti jalan, sarana transportasi, fasilitas kesehatan, dan pendidikan di wilayah transmigrasi. Dengan keterlibatan PATRI dalam proses perencanaan pembangunan, kebutuhan masyarakat transmigran dapat lebih terakomodasi dan pembangunan yang dilakukan akan lebih sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.

    PATRI juga bisa menjadi mitra pemerintah dalam mengadvokasi pembangunan yang berkelanjutan, khususnya terkait pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Provinsi Lampung. Pengembangan sektor pariwisata berbasis alam dan budaya di wilayah transmigrasi, misalnya, dapat menjadi salah satu fokus yang dapat dikembangkan PATRI sebagai upaya diversifikasi ekonomi daerah.

    4. Pelestarian Budaya dan Penguatan Identitas Lokal

    Lampung dikenal dengan kekayaan budaya lokal, dan kehadiran komunitas transmigran menambah kekayaan budaya tersebut. PATRI dapat berperan dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal serta memperkenalkan budaya asal masyarakat transmigran ke masyarakat luas. Interaksi antara masyarakat asli Lampung dengan masyarakat transmigran menciptakan akulturasi budaya yang kaya dan harmonis, yang pada akhirnya memperkuat persatuan di tingkat daerah.

    PATRI juga bisa mengadakan berbagai kegiatan seni dan budaya, seperti festival atau pameran, yang mempromosikan kekayaan budaya dari berbagai daerah asal transmigran. Dengan demikian, organisasi ini tidak hanya berperan dalam pelestarian budaya, tetapi juga dalam memperkuat identitas lokal yang plural dan inklusif.

    5. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Swasta

    Peran strategis PATRI tidak dapat dipisahkan dari pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan sektor swasta. Organisasi ini dapat berfungsi sebagai mitra strategis dalam berbagai program pembangunan daerah. Dengan kemampuan untuk menggalang sumber daya dan dukungan dari berbagai pihak, PATRI dapat membantu pemerintah daerah dalam mencapai target-target pembangunan, terutama di wilayah-wilayah yang masih tertinggal.

    Kolaborasi dengan sektor swasta juga penting dalam menciptakan peluang kerja dan pengembangan usaha di wilayah transmigrasi. PATRI dapat menjadi fasilitator antara investor atau pengusaha dengan masyarakat transmigran, sehingga terjadi sinergi yang saling menguntungkan.

    Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung pembangunan di Provinsi Lampung. Dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi daerah, pembangunan infrastruktur, pelestarian budaya, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, PATRI dapat menjadi motor penggerak yang signifikan dalam upaya memajukan Lampung sebagai salah satu provinsi yang berkembang di Indonesia. Peran PATRI ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat transmigran, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Lampung dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan (inclusive and sustainable development).

  • Opini: Urgensi Eksistensi Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI)

    Opini: Urgensi Eksistensi Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI)

    Urgensi Eksistensi Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI)
    Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag.
    Ketua Umum DPD PATRI Lampung

    Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman suku, budaya, dan bahasa. Salah satu program penting yang pernah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia adalah program transmigrasi, yang bertujuan untuk memindahkan penduduk dari wilayah-wilayah yang padat penduduknya, seperti Jawa dan Bali, ke wilayah-wilayah yang lebih jarang penduduknya, seperti pulau Sumatra (khususnya Lampung), Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kepadatan penduduk, tetapi juga untuk memajukan pembangunan di daerah-daerah tertinggal. Salah satu produk dari program ini adalah terbentuknya komunitas-komunitas anak transmigran yang memiliki identitas, sejarah, dan tantangan tersendiri. Oleh karena itu, munculnya Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) memiliki urgensi yang tidak dapat diabaikan.

    1. Meningkatkan Solidaritas dan Kebanggaan Identitas.

    PATRI hadir sebagai wadah yang menyatukan generasi muda anak-anak transmigran yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung. Transmigran sering kali dihadapkan pada tantangan integrasi sosial dan kultural, terutama karena mereka datang dari latar belakang etnis dan budaya yang berbeda dari masyarakat lokal. Eksistensi PATRI penting untuk memperkuat solidaritas di antara mereka dan memupuk rasa kebanggaan terhadap identitas sebagai anak transmigran. Dengan adanya perhimpunan ini, mereka dapat saling berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan yang dihadapi, serta memperkuat jati diri sebagai bagian penting dari sejarah pembangunan bangsa.

    2. Memfasilitasi Pemberdayaan dan Partisipasi dalam Pembangunan

    Banyak anak-anak transmigran yang berasal dari daerah-daerah terpencil atau kurang berkembang, sehingga mereka sering kali mengalami kesenjangan akses terhadap pendidikan, ekonomi, dan kesempatan kerja. PATRI dapat menjadi organisasi yang memainkan peran penting dalam memfasilitasi pemberdayaan anak-anak transmigran melalui berbagai program pelatihan, pendidikan, dan pembinaan. Organisasi ini dapat bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, maupun LSM untuk menciptakan peluang yang lebih besar bagi generasi muda transmigran dalam bidang pendidikan, keterampilan, dan ekonomi.

    Selain itu, dengan adanya PATRI, anak-anak transmigran bisa lebih mudah terlibat dalam proses pembangunan nasional. Mereka bisa menjadi agen perubahan di daerah mereka masing-masing, berkontribusi dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan politik daerah transmigrasi. Pengalaman dan pengetahuan mereka tentang daerah transmigrasi dapat menjadi aset penting bagi pemerintah dalam mengembangkan kebijakan yang lebih inklusif dan merata.

    3. Menjaga Warisan Budaya dan Sosial Komunitas Transmigran

    Komunitas transmigran memiliki sejarah panjang dalam menciptakan dinamika sosial dan budaya yang unik. Mereka hidup di antara dua budaya: budaya asal mereka dan budaya lokal di tempat mereka menetap. Dalam jangka panjang, ada potensi bahwa budaya dan identitas komunitas transmigran dapat tergerus oleh proses asimilasi dan globalisasi. PATRI dapat memainkan peran penting dalam menjaga warisan budaya dan sosial tersebut, dengan mengadakan kegiatan yang mempromosikan dan melestarikan tradisi, bahasa, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh komunitas transmigran.

    Selain itu, PATRI juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan memperkuat hubungan antara budaya asal transmigran dengan budaya lokal, sehingga menciptakan harmoni sosial yang lebih baik. Dengan demikian, PATRI dapat berkontribusi dalam mempererat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keragaman yang ada.

    4. Mengadvokasi Hak-Hak Anak Transmigran

    Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak transmigran masih menghadapi diskriminasi atau keterbatasan akses terhadap layanan publik, seperti pendidikan dan kesehatan. PATRI bisa menjadi organisasi yang mengadvokasi hak-hak anak transmigran, memastikan bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan setara, serta memiliki akses yang memadai terhadap layanan-layanan dasar. Organisasi ini bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan anak-anak transmigran untuk memperjuangkan kebijakan yang lebih inklusif dan berpihak pada mereka.

    5. Kontribusi dalam Menjaga Keberlanjutan Program Transmigrasi

    Program transmigrasi, meskipun menuai berbagai pro dan kontra, tetap memiliki dampak signifikan terhadap pembangunan wilayah-wilayah di luar Jawa. PATRI dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan program transmigrasi melalui pendekatan yang lebih modern dan relevan dengan kebutuhan zaman. Misalnya, melalui program yang mendukung transmigran muda dalam bidang teknologi, kewirausahaan, dan pertanian berkelanjutan. PATRI bisa menjadi aktor utama yang mempromosikan transmigrasi sebagai salah satu solusi untuk mengatasi tantangan ketimpangan pembangunan antar daerah di Indonesia.

    Eksistensi Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) sangat penting dalam menjaga, memberdayakan, dan memperjuangkan komunitas anak-anak transmigran di Indonesia. PATRI tidak hanya berfungsi sebagai wadah solidaritas dan identitas, tetapi juga sebagai motor pemberdayaan, pelestari budaya, dan penggerak pembangunan. Dengan peran-peran strategis ini, PATRI diharapkan dapat menjadi organisasi yang mampu membawa perubahan positif bagi komunitas anak transmigran dan berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan bangsa Indonesia yang lebih merata dan inklusif.

  • Opini: Menyongsong Hari Santri, Isi Konten Berarti

    Opini: Menyongsong Hari Santri, Isi Konten Berarti

    Menyongsong Hari Santri, Isi Konten Berarti
    Dr. Agus Hermanto, MHI
    Komisi Penelitian MUI Lampung

    Egosentris seseorang kerap kali membuat sebuah pandangan dan cara berpikir yang tidak objektif, sehingga kerap kali membuat diri seseorang berasumsi pada sesuatu yang benar dalam anggapannya, meskipun kerap kali pandangan tersebut dirasa tidak benar secara norma agama. Egosentris kerap kali menjadikan seseorang terjebak pada suatu pandangan semu, karena seseorang kemudian mudah mengabaikan sebuah informasi yang ada di luar informasi yang dia yakini benar, bahkan kerap kali terjebak pada suatu pandangan yang sempit hingga merasa bahwa pandangannya adalah perspektif yang paling benar dan yang lain salah.

    Dalam konteks digital, kerap kali kita melihat seliweran informasi yang datang dan berlalu, dan dari banyaknya informasi tersebut, seyogyanya kita mampu memilah dan memilih pada kebenaran informasi yang bermanfaat dan sebaliknya, sehingga kita tidak terjebak pada suatu pandangan yang akan menjebak kita pada suatu informasi yang ditanggap berdasarkan egosentris yang kita miliki.

    Pada realitanya, santri di era digital ini juga termasuk generasi yang terlibat pada dunia yang serba digital yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Sehingga, seyogyanya seorang santri mampu memilah dan memilih sebuah informasi dengan cara ishlah, yaitu mencari kebenaran pada informasi tersebut lalu menyebar luaskan, sehingga informasi yang kita dapatkan akan bermanfaat pada diri kita dan juga akan bermanfaat bagi orang lain, begitulah sebuah akhlak mulia yang diajarkan baginda Rasulullah, (خير الناس أحسنهم خلقا و أنفعهم للناس) sebaik-baiknya manusia adalah yang paling baik akhlaknya dan paling beanfaat bagi orang lain. Menyongsong hari santri 22 Oktober 2024, mari kita ramaikan konten-konten yang bermanfaat yang bisa mengajak orang lain pada suatu hal yang positif dan bernilai kemaslahatan. Dengan kemajuan teknologi terutama digital, mari kita sebarkan konten-konten bermakna dan bernilai kemaslahatan bagi orang banyak. Dakwah digital merupakan salah satu metode untuk mengisi muatan-muatan pemikiran ilmiah yang logis dan islami.

  • Opini: Santri, Manfaatkan Digital Untuk Konten Bermartabat

    Opini: Santri, Manfaatkan Digital Untuk Konten Bermartabat

    Santri, Manfaatkan Digital Untuk Konten Bermartabat

    Dr. Agus Hermanto, MHI
    Komisi Penelitian UIN Raden Intan Lampung

    Digital adalah suatu aplikasi yang merupakan perkembangan teknologi yang diminati oleh generasi era ini. Hadirnya digital, tidak hanya memudahkan dalam berkomunikasi, namun juga dapat membantu setiap aktivitas yang berarti, dunia digital tidak hanya sekedar berselancar menikmati uraian yang sudah terpublikasi, melainkan juga dapat berleran aktif dan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, dan menyebarkan kedamaian tiada henti.

    Dunia digital adalah realita yang harus disikapi oleh generasi masa kini, program digitalisasi tidak hanya dinikmati oleh sebagian kalangan saja, melainkan juga dapat dinikmati oleh banyak kalangan termasuk santri. Modernisasi pondok pesantren juga merupakan salah satu wacana yang dapat membekali para santri untuk pandai menyikapi hiruk-pikuk nya informasi yang berseliweran pada setiap sesi. Langkah yang paling bijak dan tidak terelokkan bahwa digital bukan hanya dinikmati, melainkan juga diisi dengan konten-konten Islami.

    Perjalanan digitalisasi pada saat ini telah mencapai titik yang merata, baik dikalangan kota, hingga masyarakat desa. Digitalisasi tidak cukup hanya dengan memanfaatkan, namun juga upaya untuk mengenalkan dan berpikir pada kemaslahatan. Dakwah agama yang dulu hanya menggunakan media yang terbatas dan di ruang yang terbuka, namun kini, berdakwah dapat kita lakukan lebih luas hingga pemanfaatan digitalisasi. Konten-konten sederhana dan opini-opini ringan yang bernuansa kearifan dipublikasikan demi menangkal konten-konten yang akan menggerogoti pada generasi masa kini. Dakwah singkat yang merangkul lebih dapat menyentuh dan diterima oleh sanubari setiap insan yang haus akan pemahaman akan jati diri, mengingat banyaknya konten negatif yang juga harus ditangkal, bukan dengan kekerasan, melainkan dengan cara yang arif dan bijak sebagaimana Rasulullah mengajarkan, (bil hanafiyati samhah) dengan cara yang santun.

    Potensi santri sejatinya sangat besar terhadap program digitalisasi, karena masyarakat, terutama generasi muda, tidak mudah menerima pesan agama kecuali seirama dengan hati nurani yang dimiliki, sehingga potensi untuk berdakwah di era digital haruslah disesuaikan dengan khitab dan kebutuhan generasi. Menyongsong hari santri mari gerakkan hari penuhi konten-konten media dengan selalu menjaga kualitas iman dan taqwa.

  • Opini: Peran MUI dalam Menciptakan Pemilukada Damai dan Bermartabat

    Opini: Peran MUI dalam Menciptakan Pemilukada Damai dan Bermartabat

    Peran MUI dalam Menciptakan Pemilukada Damai dan Bermartabat
    Oleh : KH. Suryani M. Nur

    (Ketua MUI Provinsi Lampung)

    Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) serentak pada tanggal 27 November 2024 nanti merupakan salah satu pilar demokrasi yang sangat penting di Indonesia. Di Provinsi Lampung selain pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur juga pemilihan 13 Bupati dan Wakil Bupati serta 2 Walikota dan Wakil Walikota.

    Dalam proses demokrasi ini, masyarakat diberi kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu membawa perubahan yang lebih baik dan kemajuan di berbagai bidang. Namun seringkali Pemilukada diwarnai dengan berbagai konflik dan ketegangan yang dapat merusak suasana demokratis. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka semua elemen masyarakat dan stakeholders harus berperan aktif melakukan upaya untuk turut mendukung terciptanya suasana yang kondusif dan damai pada menjelang, saat dan pasca pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

    Dalam konteks ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memegang peranan penting dalam menciptakan Pemilukada yang damai dan bermartabat, khususnya di Provinsi Lampung, melalui ikhtiar-ikhtiar dan/atau peran sebagai berikut :

    1. Pendorong Nilai-Nilai Kemanusiaan
    MUI memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti keadilan, kebersamaan, dan toleransi. Melalui berbagai khutbah Jum’at yang dilakukan oleh para pengurus di semua tingkatan, dialog/sarasehan/seminar, dan program sosialisasi, MUI dapat menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan (al-ukhuwah) di tengah keberagaman. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut, MUI berkontribusi dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk Pemilukada yang damai dan bermartabat.

    2. Edukasi dan Sosialisasi.
    MUI juga berperan sebagai lembaga edukasi, memberikan pemahaman dan panduan (guidance) kepada masyarakat tentang pentingnya pemilihan yang jujur, adil dan transparan. Melalui program-program sosialisasi, MUI dapat mengedukasi pemilih tentang hak dan kewajiban mereka, serta mengingatkan pentingnya memilih berdasarkan kualitas dan integritas calon, bukan atas dasar isi tas (politik uang), emosi atau provokasi. Edukasi semacam ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik di antara pendukung calon yang berbeda pilihan/dukungan. MUI telah menerbitkan Surat Edaran bernomor A-3564/DP-MUI/VIII/2024 tertanggal 30 Agustus 2024, dinyatakan bahwa MUI tidak akan memberikan dukungan, baik langsung maupun tidak langsung, kepada partai politik peserta pilkada, calon kepala daerah, atau calon wakil kepala daerah.

    3. Penegakan Etika Politik.
    MUI berperan dalam mengawasi dan menegakkan etika politik di kalangan para calon dan pendukungnya. Dengan mengeluarkan fatwa atau panduan etika yang jelas, MUI dapat mendorong para calon untuk berkompetisi secara sehat dan menjauhkan diri dari praktik-praktik yang merugikan, seperti politik uang (money politics), kampanye hitam (black campaign), dan tindakan intimidasi. Hal ini penting untuk menjaga marwah Pemilukada dan memastikan prosesnya berlangsung secara beretika dan bermartabat.

    4. Mediasi dan Resolusi Konflik
    Ketika terjadi ketegangan atau konflik di masyarakat selama Pemilukada, MUI dapat berperan sebagai mediator dan problem solver. Dengan pendekatan yang bijak, MUI dapat membantu menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul antara pendukung calon. Melalui dialog dan komunikasi yang konstruktif, MUI dapat mengurangi potensi konflik yang dapat mengganggu stabilitas selama proses Pemilukada.

    5. Mendorong Partisipasi Aktif
    MUI juga dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam Pemilukada. Dengan mengajak umat untuk terlibat secara positif, MUI membantu menciptakan suasana yang dinamis dan produktif. Partisipasi yang tinggi dari masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya akan mengurangi apatisme politik dan meningkatkan legitimasi hasil Pemilukada.

    MUI Provinsi Lampung menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi Alim Ulama Se-Provinsi Lampung di Ballroom Hotel Novotel Lampung pada 10-11 Augustus 2024, dan kegiatan Sarasehan Ukhuwah dan Kebangsaan diselenggarakan berkolaborasi dengan MUI Kabupaten Pringsewu di Hotel Urban Pringsewu pada tanggal 7 September 2024.

    Dalam tiga bulan terakhir ini, MUI Provinsi Lampung juga aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti Acara Ngopi Pay bersama Pimpinan Tokoh Lintas Agama yang tergabung dalam FKUB (MUI, NU, Muhammadiyah, LDII, PHDI, PGI, Keuskupan dan WALUBI) pada 28 Agustus 2024.

    MUI Provinsi Lampung juga aktif membersamai kegiatan Nusantara Cooling System (NCS) yang diselenggarakan oleh Polda Lampung di GSG Presisi pada 20 September 2024, dan acara Apel Tiga Pilar (dalam rangka Pilkada Serentak Provinsi Lampung) diselenggarakan oleh Polda Lampung di Ballroom Hotel Novotel Lampung pada 3 Oktober 2024. MUI Provinsi Lampung juga aktif dalam rapat-rapat koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) di Provinsi Lampung terutama untuk menjaga kondusifitas jelang Pilkada Serentak 2024.

    Kesimpulan
    Peran MUI dalam menciptakan Pemilukada yang damai dan bermartabat sangatlah vital. Melalui edukasi/dakwah, penegakan etika, mediasi, dan dorongan terhadap partisipasi masyarakat, MUI dapat membantu mewujudkan proses demokrasi yang sehat dan harmonis. Dengan demikian, Pemilukada tidak hanya menjadi ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam upaya ini, MUI Provinsi Lampung terus berkontribusi sebagai pengayom dan pemandu masyarakat menuju masa depan Lampung yang lebih baik.

  • Opini: Wawasan Ekologi di Perguruan Tinggi

    Opini: Wawasan Ekologi di Perguruan Tinggi

    Wawasan Ekologi di Perguruan Tinggi
    Dr. Agus Hermanto, MHI

    Perguruan Tinggi merupakan agen perubahan, karena di Perguruan Tinggilah pengembangan ilmu pengetahuan akan senantiasa tumbuh dan berkembang secara ilmiah. Gagasan-gagasan dan pemikiran di lingkungan Perguruan Tinggi akan senantiasa menjadi embrio bagi implementasi kemajuan keilmuan secara berkelanjutan. Maka, Perguruan Tinggi haruslah mampu mewujudkan kepakaran, karena dengan kepakaran itulah setiap persoalan dapat diberikan solusi oleh pakarnya masing-masing. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak semua orang mampu menguasai seluruh disiplin ilmu, melainkan setiap orang akan memiliki satu fokus disiplin ilmu sesuai kepakarannya.

    Dalam konsep lingkungan misalnya, Perguruan Tinggi harus mampu mendesain kerangka pikir yang harus diwujudkan oleh Perguruan Tinggi tersebut, sehingga logika ilmiahnya mampu dipahami secara terstruktur dan logis.

    A. Islam dan Lingkungan Hidup
    Konsep Islam dan lingkungan hidup adalah grand kajian, dalam hal ini adalah bahwa mengandung tiga definisi pokok, yaitu bahwa Islam dan lingkungan hidup adalah dua disiplin ilmu yang berbeda, sehingga penting kiranya hubungan antara kajian keislaman dan pentingnya merawat lingkungan adalah sesuatu yang urgent. Kedua, kajian ini akan lebih fokus pada konsep Islam terhadap lingkungan secara utuh, dan Ketiga, perspektif lingkungan yang ada pada saat ini baik dalam hal tinjauan tentang kerusakan lingkungan, maupun upaya terhadap perbaruan lingkungan adalah unsur pokok yang harus dipetakan sehingga muncul suatu gagasan tentang bagaimana pandangan Islam terhadap fenomena tersebut dan upaya perbaikannya.

    B. Ayat-ayat dan hadist ekologi
    Kajian tentang ayat-ayat dan hadis tentang lingkungan adalah hal yang sangat urgen, karena dengan adanya kajian tersebut yang merupakan sumber dan pedoman baku yang harus dijaga dalam upaya merawat lingkungan yang bersumberkan pada sumber utama dan kedua agama yaitu Nash, yaitu bagaimana Islam melalui ajaran al-Quran dan hadis juga berbicara tentang lingkungan, dan hal ini juga meruapakan referensi utama dalam kajian Islam dan lingkungan hidup.

    B. Fikih Ekologi
    Fikih Ekologi adalah khitah al-Quran dan hadis dalam upaya merawat lingkungan, bukan pada wilayah tatanan lingkungan, melainkan pada wilayah kedudukan manusia di muka bumi ini yang mengemban amanat besar yaitu khalifatullah, sehingga manusia harus mampu menjaga Imarah, ri’ayah dan hifdz terhadap lingkungan.

    D. Dakwah dan Lingkungan Hidup
    Dakwah dan lingkungan merupakan implementasi dari fikih lingkungan, jika fikih lingkungan mengkaji tentang peran yang harus dilakukan manusia terhadap lingkungan dan hukum merawat lingkungan, maka dakwah lingkungan adalah mengajak agar manusia peka terhadap keseimbangan lingkungan.

    E. Pendidikan Lingkungan hidup
    Pendidikan merupakan media bagi seseorang untuk mengajarkan dan mengetahui. Pendidik bertugas untuk mengajar dan pendidik bertugas untuk memahami, sehingga dari proses itu membutuhkan media dan ruang untuk belajar mengajar. Dapat dikatakan bahwa perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan dimana ia berada. Lingkungan sekolahan sangat mempengaruhi terhadap peserta didik, dan yang tidak kalah pentingnya juga bahwa kurikulum yang berbasis ekologi juga sangat penting bagi peseta didik, sehingga penting kiranya kurikulum berbasis ekologi diterapkan pada lembaga pendidikan, sedangkan di Perguruan Tinggi, materi tentang pendidikan lingkungan haruslah dipahami oleh seluruh aktor yang ada diseluruh Perguruan tinggi yang terlibat.

    F. Penelitian Berbais Ekologi
    Untuk mengembangkan pemahaman ekologi secara benar, maka haruslah adanya research tentang lingkungan hidup, sehingga data-data yang diperoleh adalah data empirik, sehingga apa yang dipahami tidaklah sebatas konsep, teoritis dan wawasan semata, melainkan juga bersifat ilmiah dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.

    G. Pengabdian Berbasis Ekologi
    Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu tugas dosen di lingkungan Perguruan tinggi, sehingga seyogyanya para dosen harus mulai mengarah pengabdiannya kepada hal yang berbasis ekologi, agar konsep Islam dan lingkungan tidaklah hanya dibahas secara teoritis, melainkan juga dilaksanakan secara praktis.

    H. PGA Berbasis Ekologi
    Ekologi tidak hanya pada wilayah konsep semata, melainkan juga harus ramah terhadap perempuan, gender dan anak. Perempuan kerap kali mengalami tekanan mental, karena hal yang berkaitan tentang kebersihan kerap kali disudutkan kepada tugas perempuan, padahal tugas menjaga lingkungan tidak hanya tugas perempuan, melainkan adalah tugas bersama baik laki-laki maupun perempuan harus sama-sama saling menopang dan menjaga lingkungan sesuai poksinya. Dalam konsep lingkungan juga harus benar-benar memperhatikan terhadap anak, misalnya tempat bermain atau taman, serta embung yang berpagar atau aman terhadap anak.

    I. Kebijakan Berbasis Ekologi
    Turunan kebijakan yang berbasis lingkungan harus pula ditopang dengan adanya pelatihan dan penguatan, dan serta tentunya ada tindakan, pengawasan hingga evaluasi dan tindak lanjut, hal ini dilakukan tentunya sebagai barometer agar dapat berjalan dan ternilai secara terarah dan terukur.