Category: WARTA NASIONAL DAN DAERAH

  • Opini: Resolusi PBB Nomor 2504 Tahun 1969

    Opini: Resolusi PBB Nomor 2504 Tahun 1969

    Resolusi PBB Nomor 2504 Tahun 1969
    Hasprabu Patri
    Ketua Umum DPP PATRI

    Tepat 19 November ini, 55 tahun yang lalu (1969-2024) ada peristiwa penting. Disahkannya Resolusi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Nomor 2504, di Kantor Pusat PBB New York (Amerika Serikat).

    Ada 126 negara hadir dan setuju resolusi itu. Ini menandai berakhirnya secara total Belanda meninggalkan Indonesia. Setelah Proklamasi (17/08/1945), masih selama 29 tahun Belanda bercokol disalah satu wilayah Indonesia, yaitu di Irian Barat (Papua).

    Sebelumnya, walau Indonesia sudah Merdeka (1945), Belanda masih mengulur waktu. Tetap ingin bercokol. Ada saja ulahnya untuk menggagalkan Kemerdekaan Indonesia. Misalnya, membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS, 1949), agresi militer di Yogyakarta (1948), peristiwa Westerling (1946), Bandung Lautan Api (1946), dan lainnya. Termasuk tetap ingin menjajah di Papua.

    Tetapi warga Dunia melalui PBB mendukung Resolusi 2504 tersebut. Sehingga terpaksa atau tidak, Belanda harus keluar dari Papua Barat. Belanda rupanya mulai paham. Taktik adu domba (devide et impera) antar suku bangsa Indonesia tidak mempan lagi.

    Apa upaya yang dilakukan Negara untuk melindungi dan menjaga kedaulatan Bangsanya? Khususnya di Papua Barat, yang baru ditinggalkan Belanda?

    Tentu mendekatkan hubungan antar warga bangsa. Secara fisik. Dengan dekatnya sesama suku bangsa itu, tersemai benih solidaritas sosial. Sehingga semua warga negara merasa dekat, dan tumbuh rasa tanggung-jawab menjaga kedaulatan negaranya.

    Diantara cara mendekatkan hubungan itu dengan Gerakan Nasional Transmigrasi. Karena terbukti. Gerakan Transmigrasi turut serta membangkitkan semangat membangun daerah dan merekatkan hubungan antar anak Bangsa.

    Hal itu sesuai dengan arahan Bung Karno, saat Musyawarah Kerja Nasional Transmigrasi di Jakarta (28/12/1964). Bahwa Transmigrasi adalah Mati-Hidup Bangsa Indonesia. Program itu kemudian dilanjutkan Presiden Soeharto (periode 1967-1998).

    Di Papua sebenarnya perpindahan penduduk bukan setelah Indonesia Merdeka saja. Jauh sebelum itu, 1905 sudah ada hadirnya warga non Papua di Merauke. Sehingga tampak menonjol perkembangan Papua Selatan. Termasuk adanya KTM/KPB Salor, calon Ibukota Provinsi Papua Selatan.

    Jika kemudian ada dampak buruk pelaksanaan program pemerintah, diantaranya Transmigrasi, perlu kita benahi. Agar kesenjangan dapat diatasi. Agar kesetaraan, kesejahteraan, dan sinergitas antar anak Bangsa makin kuat terwujud di Bumi Papua.

  • FKUB Lampung Benchmarking Kerukunan Antarumat Beragama ke Thailand

    FKUB Lampung Benchmarking Kerukunan Antarumat Beragama ke Thailand

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Belasan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung akan melaksanakan benchmarking ke Thailand pada 3-5 Desember 2024. Kegiatan ini dirancang sebagai upaya memperluas wawasan dalam membangun hubungan harmonis antarumat beragama di tingkat internasional.

    Dengan mengusung tema “Unity and Harmony in Diversity” atau Persatuan dan Keharmonisan dalam Keberagaman, rombongan FKUB Lampung berencana mempelajari berbagai pendekatan terbaik yang diterapkan Thailand dalam menciptakan kerukunan di masyarakat yang majemuk.

    Berdasarkan itinerary (rencana perjalanan yang disusun secara rinci dan terstruktur), pada hari pertama, 3 Desember, delegasi dijadwalkan bertemu dengan Syeikhul Islam, pemimpin Dewan Islam Pusat Thailand di Bangkok. Sebagai figur penting dalam dunia Islam Thailand, Syeikhul Islam dipilih secara demokratis oleh para imam dari seluruh provinsi. Pertemuan ini diharapkan menjadi forum diskusi produktif semacam Focus Group Discussion, tentang pengelolaan hubungan antarumat beragama.

    Hari berikutnya, 4 Desember, FKUB Lampung akan bertandang ke Phrakhru Sangharak Rangsarit, asisten kepala biara resmi Thailand. Fokus kunjungan ini adalah menggali peran institusi keagamaan, khususnya biara, dalam menjaga harmoni di masyarakat yang penuh keberagaman.

    Ketua FKUB Lampung, Prof. Dr. H. Muhammad Bahruddin, MA, menyampaikan bahwa agenda ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kerukunan di Lampung. “Kami berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi baru bagi Lampung dalam mengelola keberagaman di era global,” jelasnya.

    Lebih dari sekadar kunjungan, kegiatan ini menjadi momen penting bagi FKUB Lampung untuk memperkenalkan semangat toleransi khas Indonesia sekaligus mempelajari pendekatan negara lain dalam merawat kebersamaan di tengah perbedaan.(Suryani/Rita Zaharah)

  • Kajian Rutin Sabtu Subuh di Masjid Nurul Islam Way Halim Permai: Mengupas Pengamalan Iman, Islam, dan Ihsan

    Kajian Rutin Sabtu Subuh di Masjid Nurul Islam Way Halim Permai: Mengupas Pengamalan Iman, Islam, dan Ihsan

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Ratusan jamaah memadati Masjid Nurul Islam Way Halim Permai pada Sabtu subuh (30/11/2024) untuk mengikuti kajian rutin yang menghadirkan narasumber Dr. KH. A. Bukhari Muslim, Lc., M.A.. dengan mengangkat tema “Menjalani Islam Secara Kaffah Melalui Pengamalan Iman, Islam, dan Ihsan”. Kajian ini menjadi momentum penting bagi warga untuk memperdalam pemahaman agama dan pengamalan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.

    Dalam kajiannya, Dr. KH. A. Bukhari Muslim menjelaskan hubungan mendalam antara iman, Islam, dan ihsan sebagai pilar utama dalam membangun akhlak mulia (akhlak al-karimah). Beliau menegaskan bahwa ketiga unsur ini saling melengkapi: Iman adalah fondasi keyakinan yang mengarahkan seseorang pada hubungan yang kuat dengan Allah SWT. Sedangkan Islam adalah praktik nyata melalui kepatuhan terhadap hukum dan ajaran agama, dan Ihsan adalah bentuk kesempurnaan ibadah, di mana setiap perbuatan dilakukan dengan niat tulus dan penghayatan seolah-olah Allah selalu hadir. “Iman yang kokoh akan membimbing seseorang untuk mengamalkan Islam secara konsisten, dan ihsan akan menyempurnakan ibadah serta interaksi sosialnya,” ujar Kyai lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini.

    Lebih lanjut, Dr. KH. Bukhari Muslim yang juga Dekan Fakultas Adab UIN Raden Inten Lampung menyoroti pentingnya pengamalan keshalehan individual dan keshalehan sosial untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang harmonis. Menurut beliau keshalehan individual seperti menjaga shalat, jujur, dan bertakwa harus diimbangi dengan kontribusi sosial berupa kepedulian terhadap sesama, keadilan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. “Seorang Muslim yang benar-benar kaffah tidak hanya baik dalam ibadah pribadinya, tetapi juga memberi manfaat kepada orang lain melalui perilaku dan kontribusinya di tengah masyarakat,” tegasnya.

    Kajian diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang diikuti antusias oleh jamaah. Banyak pertanyaan terkait bagaimana menghadapi tantangan modern dalam menjalani nilai-nilai Islam, serta cara menjaga keseimbangan antara kehidupan spiritual dan sosial.

    Ketua Takmir Masjid Nurul Islam, KH. Suryani M. Nur mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya acara kajian rutin yang diselenggarakan setiap hari Rabu subuh dan Sabtu subuh dengan menghadirkan narasumber-narasumer Pengurus MUI Provinsi Lampung dan MUI Kota Bandar Lampung di Masjid Nurul Islam Way Halim Permai ini. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Dr. KH. A. Bukhari Muslim yang memberikan pencerahan luar biasa. Harapannya, jamaah dapat mengamalkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

    Kajian hari Rabu subuh dan Sabtu subuh di Masjid Nurul Islam ini menjadi salah satu agenda rutin yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Way Halim Permai, sebagai sarana memperkuat iman dan memperbaiki akhlak menuju kehidupan yang lebih baik. (Rita Zaharah)

  • UIN Raden Intan Lampung Siapkan Laboratorium Halal Standar ISO 17025 untuk Tingkatkan Kualitas Sertifikasi Halal di Indonesia

    UIN Raden Intan Lampung Siapkan Laboratorium Halal Standar ISO 17025 untuk Tingkatkan Kualitas Sertifikasi Halal di Indonesia

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan persiapan untuk penerapan ISO 17025 pada Laboratorium Halal. Acara ini berlangsung di Ruang Teater Gedung Academic & Research Center UIN Raden Intan Lampung, dengan tujuan memperkuat kualitas serta kredibilitas laboratorium halal di Indonesia. Jum’at (29/11/2024)

    FGD ini menghadirkan dua narasumber terkemuka di bidang halal, yakni Lady Yulia, S.Si., M.Si., dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), serta Dr. Tri Cahyanto, M.Si., Ketua Laboratorium Halal UIN Sunan Gunung Djati. Keduanya berbagi wawasan mengenai persiapan teknis dan prosedural dalam implementasi ISO 17025 untuk laboratorium halal, sebuah standar internasional yang memastikan kompetensi laboratorium pengujian.

    Prof. Syafrimen, M.Ed., Ph.D., Sekretaris LP2M UIN Raden Intan Lampung, mengatakan bahwa pendirian Laboratorium Halal di UIN Raden Intan adalah langkah strategis untuk menjawab tuntutan pasar halal yang terus berkembang, baik di Indonesia maupun di dunia. Sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar, kebutuhan untuk produk yang memenuhi standar halal sangat mendesak, baik dari sisi ajaran agama maupun kualitas dan keamanan produk.

    “Melalui kegiatan FGD ini, kami berharap dapat mengumpulkan masukan dari berbagai pihak akademisi, industri, regulator, dan masyarakat untuk membahas dan merumuskan langkah konkret dalam pendirian Laboratorium Halal yang dapat berkontribusi terhadap pengembangan industri halal di Indonesia,” ujar Prof. Syafrimen.

    Dalam forum ini, peserta juga membahas tantangan, peluang, serta strategi untuk merealisasikan laboratorium halal yang tidak hanya mendukung sertifikasi halal, tetapi juga menjadi pusat penelitian dan pengembangan di bidang halal.

    Sementara Prof. H. Wan Jamaluddin Z., Ph.D., Rektor UIN Raden Intan Lampung, menekankan pentingnya penerapan ISO 17025 untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil uji laboratorium. ISO 17025 adalah standar internasional yang mengatur kompetensi laboratorium dalam melakukan pengujian dan kalibrasi. Standar ini memastikan bahwa pengujian dan kalibrasi dilakukan dengan prosedur yang sah, terukur, dan sesuai dengan kualitas yang tinggi.

    “Dengan mengadopsi ISO 17025, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pengujian halal dan memperkuat peran UIN Raden Intan Lampung dalam mendukung program sertifikasi halal yang diluncurkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia,” ujar Prof. Wan Jamaluddin.

    Selain itu, Prof. Wan Jamaluddin menambahkan bahwa laboratorium halal UIN Raden Intan Lampung akan berfungsi tidak hanya sebagai tempat pengujian, tetapi juga sebagai pusat edukasi yang memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya memilih produk yang halal.

    FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rencana strategis yang menyeluruh, mencakup pengadaan peralatan, pelatihan tenaga ahli, dan kerjasama dengan lembaga sertifikasi halal baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, acara ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang dapat mendukung industri halal melalui pendampingan sertifikasi halal.

    “Dengan adanya peningkatan kapasitas ini, UIN Raden Intan Lampung dapat memanfaatkan peluang untuk memberikan pemasukan bagi Badan Layanan Umum (BLU) melalui penguatan peran Laboratorium Halal,” jelas Prof. Wan Jamaluddin.

    Melalui kegiatan ini, UIN Raden Intan Lampung berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan industri halal di Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas layanan akademik dan pengabdian masyarakat.

    Pendirian Laboratorium Halal UIN Raden Intan Lampung yang berstandar ISO 17025 diharapkan tidak hanya dapat mendukung pelaku usaha dalam proses sertifikasi halal, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk memastikan produk yang beredar di masyarakat memenuhi kriteria halal dengan standar yang tinggi.

    Kegiatan ini menjadi titik awal bagi UIN Raden Intan Lampung untuk memperkuat peran akademik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dalam hal kehalalan produk. Dengan demikian, UIN Raden Intan Lampung akan terus berperan sebagai pionir dalam riset dan pendidikan halal di Indonesia. (Rita Zaharah)

  • Opini: Hakekat Hari Guru Nasional

    Opini: Hakekat Hari Guru Nasional

    Hakekat Hari Guru Nasional
    Prof. Dr. H. A. Kumedi Ja’far, S.Ag., M.H.
    Ketua LP2M UIN Raden Intan Lampung
    Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Lampung

    Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November merupakan momen untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para guru dalam mendidik dan membentuk generasi penerus bangsa. Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) juga merupakan wujud penghargaan terhadap jasa besar para guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada siswa. Mereka tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menjadi tauladan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, bahkan mereka juga berhasil membentuk karakter, membimbing dan memberi inspirasi bagi siswa untuk mencapai potensi terbaiknya. Sehingga wajar kalau dalam filosofi Jawa guru itu harus bisa digugu dan ditiru. Digugu artinya setiap ucapan dan perbuatannya harus dapat dipercaya, dipatuhi dan pertanggungjawabkan, sedangkan ditiru berarti setiap ucapan dan perbuatannya harus dapat dicontoh dan diteladani. Ini artinya bahwa seorang guru semua ucapan, sikap, perilaku dan perbuatannya harus bisa dipercaya, dipatuhi, dipertanggungjawabkan dan bisa menjadi contoh bagi siswa didiknya.

    Oleh karena itu peringatan Hari Guru Nasional (HGN) jangan hanya dianggap sebagai kegiatan seremonial saja, tetapi juga bisa menjadi ajang untuk merenungkan betapa besar peran guru dalam membentuk masa depan bangsa. Untuk itu peringatan Hari Guru Nasional (HGN) harus menjadi momentum introspeksi bagi kita semua untuk dapat memberikan perhatian lebih kepada para guru.

       Tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks, seperti semakin  canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan sosial, dan keterbatasan fasilitas, tentunya menuntut para guru untuk tetap semangat, konsisten dan profesional dalam memberikan yang terbaik bagi siswa didiknya. Hal ini Karena para guru menjadi kunci dan garda terdepan bagi suksesnya pendidikan di Indonesia.

    Untuk itu sudah saatnya para guru berhak mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar ucapan terima kasih, tatapi juga penghargaan yang nyata, baik dalam bentuk fasilitas yang baik, pendidikan atau pelatihan-pelatihan yang relevan, maupun kesejahteraan yang meningkat, sehingga para guru akan lebih maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

    Sebagai bagian dari masyarakat tentunya kita juga harus terus mendukung upaya guru dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas, tentu tidak hanya dengan memberikan hadiah atau penghargaan pada hari tertentu, tetapi juga dengan mengakui pentingnya mereka dalam membentuk pondasi kuat bagi masa depan bangsa. Ingat, guru adalah pahlawan sejati yang senantiasa memberikan bekal hidup yang tak ternilai harganya.

    Untuk itu seorang guru harus mampu mendidik bukannya menghardik, harus mampu mengajak bukannya mengejek, harus mampu membina bukannya menghina, harus mampu merangkul bukannya memukul, harus mampu mendo’akan bukannya menyudutkan, harus bisa meluruskan bukannya menyesatkan, dan harus mampu memberikan solusi bukannya malah mencari sensasi. Mudah-mudahan kita termasuk guru-guru sejati yang akan selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak didik kita demi masa depan yang lebih baik. Wallahu alam Bishawab.

  • MUI Keluarkan Tausiyah Kebangsaan untuk Pilkada Serentak 2024

    MUI Keluarkan Tausiyah Kebangsaan untuk Pilkada Serentak 2024

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengeluarkan Tausiyah Kebangsaan menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak yang akan berlangsung pada Rabu 27 November 2024. Dalam tausiyah ini, MUI menekankan pentingnya umat Islam untuk memilih pemimpin (Gubernur, dan Bupati/Walikota) yang berintegritas, jujur, dan mampu menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Tausiyah bernomor Kep-74/DP-MUI/XI/2024 bertanggal 21 November 2024 / 19 Jumadil Awwal 1446 H tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum MUI Pusat KH. M. Anwar Iskandar, dan Sekretaris Jenderal KH. Amirsyah Tambunan, berisi delapan poin penting, yaitu :

    1. Memilih pemimpin (nasbuh al-imam) adalah kewajiban dalam Islam untuk menegakkan kepemimpinan dan pemerintahan. Oleh karena itu, partisipasi umat Islam dalam Pilkada hukumnya wajib.

    2. Pemilihan kepala daerah harus berdasarkan keimanan, ketakwaan, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas. Umat Islam juga diimbau menjauhi praktik politik uang, kecurangan, dan tindakan yang bertentangan dengan syariat.

    3. Pemilih harus memilih calon yang mampu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, memiliki sifat jujur, amanah, kompeten, dan berorientasi pada kemaslahatan bangsa.

    4. Tidak memilih atau golput dianggap tidak memenuhi kewajiban syariat.

    5. MUI menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengedepankan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.

    6. Penyelenggara Pilkada seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP diharapkan bekerja secara profesional, transparan, dan netral, untuk mencegah konflik.

    7. Pemerintah pusat dan daerah diminta bersikap netral dan menjaga harmoni serta kerukunan nasional.

    8. Masyarakat diajak untuk berdoa memohon kedamaian, stabilitas, dan persatuan nasional agar Pilkada berjalan lancar serta menghasilkan pemimpin yang adil dan bijaksana.

    Tausiyah ini menegaskan pentingnya peran umat Islam dalam menjaga demokrasi yang sehat dan stabilitas nasional. MUI juga berharap agar proses Pilkada 2024 dapat berlangsung dengan damai, tanpa konflik, dan membawa kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia. (Suryani dan Rita Zaharah)

  • Malam ini, Ngaji Bareng Gus Ahmad Hasby Munif Ploso Kediri di Pesantren Al Falah Teluk Dalem, Rumbia

    Malam ini, Ngaji Bareng Gus Ahmad Hasby Munif Ploso Kediri di Pesantren Al Falah Teluk Dalem, Rumbia

    Lampung Tengah, MUI Lampung Digital

    Memasuki bulan Jumadil Awal 1446 H yang istimewa ini seluruh unsur keluarga besar Pondok Pesantren Al Falah, Kampung Teluk Dalem Ilir, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, akan menggelar Ngaji Bareng Gus Ahmad Hasby Munif, Ploso, Kediri.

    Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pesantren Al Falah, Kampung Teluk Dalem Ilir, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, KH. Muchayat, Sabtu (23/11/2024) petang, dikomplek Pesantren tersebut, yang beralamatkan di Kampung Teluk Dalem Ilir, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

    “Insyaallah Ngaji Bareng Gus Ahmad Hasby Munif, Ploso, Kediri akan diselenggarakan malam ini, Sabtu (23/11/2024) malam, bertepatan 21 Jumadil Awal 1446 H,” tambah alumni PKPNU Lampung Tengah ini.

    Katib Syuriah PCNU Lampung Tengah ini, menambahkan, mauidhatul hasanah oleh Ngaji Bareng Gus Ahmad Hasby Munif beliau adalah Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur” tutupnya. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • LPH UIN Raden Intan Lampung Akan Gelar FGD dan Persiapan ISO 17025 untuk Laboratorium Halal

    LPH UIN Raden Intan Lampung Akan Gelar FGD dan Persiapan ISO 17025 untuk Laboratorium Halal

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UIN Raden Intan Lampung akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan persiapan ISO 17025 untuk Laboratorium Halal pada 29 November 2024. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Ruang Teater Lt. 2, Gedung Academic & Research Center UIN Raden Intan Lampung, dengan tujuan untuk memperkuat kualitas dan kredibilitas laboratorium halal di Indonesia.

    Acara ini akan menghadirkan narasumber ahli di bidang halal, di antaranya Lady Yulia, S. Si., M. Si., dari Laboratorium Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), serta Dr. Tri Cahyanto, M. Si., Ketua Laboratorium Halal UIN Sunan Gunung Djati. Kedua pembicara ini akan berbagi wawasan mengenai persiapan teknis dan prosedural yang diperlukan untuk menerapkan standar ISO 17025 di laboratorium halal.

    Nurhaida Widiani, M.Biotech, Ketua Laboratorium Halal UIN Raden Intan Lampung, menambahkan, “Acara ini akan menjadi momen penting untuk meningkatkan pemahaman tentang standar kualitas yang harus diterapkan dalam laboratorium halal, guna memastikan produk halal yang dihasilkan memenuhi standar internasional.”

    Fraulein Intan Suri, M.Si., Ketua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UIN Raden Intan Lampung, menyatakan bahwa persiapan untuk acara ini telah dilakukan dengan cermat. “Kami berkomitmen penuh untuk mendukung penguatan sistem jaminan produk halal di Indonesia. Acara ini adalah langkah strategis untuk mempersiapkan laboratorium halal kami agar dapat memperoleh sertifikasi ISO 17025 yang diakui secara internasional,” ujarnya.

    Fraulein Intan Suri juga menekankan pentingnya laboratorium halal dalam mendukung kegiatan pemeriksaan oleh auditor halal, khususnya dalam pengujian DNA Porcine dan alkohol. Oleh karena itu, standarisasi ISO sangat diperlukan untuk memastikan hasil uji laboratorium halal valid dan dapat diandalkan.

    Dr. Edi Susilo, M.H.I., Kepala Pusat Kajian dan Layanan Halal LP2M UIN Raden Intan Lampung, menambahkan, “Kami berharap kegiatan ini dapat membuka cakrawala baru dalam dunia laboratorium halal, serta memperkuat komitmen kami dalam mendukung pengembangan standar halal yang lebih baik di Indonesia.”

    Acara ini juga akan dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z, PhD. “Ini adalah momentum penting bagi UIN Raden Intan Lampung untuk berperan lebih dalam dalam pengembangan kualitas laboratorium halal di Indonesia, serta memastikan produk halal yang dihasilkan memenuhi standar internasional yang diakui,” tuturnya.

    Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses sertifikasi halal serta peran vital laboratorium dalam menjaga kualitas produk halal. Sebagai bagian dari komitmen UIN Raden Intan Lampung terhadap pengembangan pendidikan dan standar halal, acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara institusi pendidikan, industri, dan badan sertifikasi halal di Indonesia. (Rita Zaharah)

  • Musarika Musdatulia Juara 1 MTQ Provinsi Lampung 2024, Tunjukkan Dedikasi dalam Tilawah Al-Qur’an

    Musarika Musdatulia Juara 1 MTQ Provinsi Lampung 2024, Tunjukkan Dedikasi dalam Tilawah Al-Qur’an

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    Musarika Musdatulia, mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung angkatan 2020, berhasil meraih Juara 1 dalam cabang Tilawah Remaja Putri pada ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-51 Tingkat Provinsi Lampung. Prestasi gemilang ini menambah deretan keberhasilan di dunia tilawah dan membuktikan dedikasi Musarika dalam memuliakan Al-Qur’an.

    Acara penutupan MTQ yang berlangsung pada Minggu malam (17/11/2024) di Lapangan Korpri, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, dihadiri oleh Pj Gubernur Lampung Samsudin dan sejumlah pejabat daerah. Kota Bandar Lampung berhasil mempertahankan gelar juara umum dalam ajang bergengsi yang berlangsung selama sepekan, dari 12 hingga 17 November 2024 ini.

    Musarika mengungkapkan bahwa motivasi terbesarnya mengikuti MTQ adalah untuk menyebarkan pesan Islam melalui seni membaca Al-Qur’an. “Saya ingin membumikan Al-Qur’an sesuai dengan hadis ‘Ballighu ‘Anni Walau Ayah’, yaitu menyebarkan pesan Islam lewat tilawah. Selain itu, saya juga ingin mengasah kemampuan diri dan membawa nama baik keluarga serta kota Bandar Lampung,” ujar Musarika yang terlihat penuh semangat.

    Pengalaman Musarika dalam mengikuti kompetisi ini dimulai dengan persiapan matang yang dilakukan jauh sebelum pelaksanaan MTQ. “Saya mematangkan ilmu tajwid, makhraj, dan lagu-lagu tilawah secara intensif, tentunya dibimbing oleh guru dan pelatih saya. Meski rasa gugup muncul saat tampil di depan dewan juri, namun latihan dan doa dari keluarga memberikan kekuatan mental untuk tampil percaya diri,” tambahnya.

    Musarika juga menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik, terutama kesehatan tenggorokan, menjelang perlombaan. “Saya rutin berlari pagi dan sore untuk menjaga napas panjang saat menghadapi ayat-ayat panjang. Selain itu, saya juga menjaga pola makan dengan menghindari makanan yang dapat mengganggu suara,” jelasnya.

    Menghadapi tekanan mental di depan juri merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Musarika. “Rasa gugup dan takut salah selalu ada, namun saya mengatasinya dengan latihan rutin, simulasi lomba, serta memperkuat mental melalui doa dan dukungan dari keluarga,” ungkapnya.

    Momen prestasi ini, bagi Musarika, bukan hanya sekedar pengakuan sebagai yang terbaik, tetapi juga sebuah kebanggaan bisa menjaga dan memuliakan ayat-ayat suci Al-Qur’an. “Saya sangat haru, syukur, dan bangga. Semua usaha dan latihan panjang akhirnya terbayar. Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tapi juga kebahagiaan bersama keluarga, pelatih, dan orang-orang terdekat yang selalu mendukung saya,” tambahnya dengan penuh rasa syukur.

    Wakil Dekan III Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Dr. Hj. Nurnazli, S.Ag., M.H., mengungkapkan rasa bangga terhadap prestasi yang diraih oleh Musarika. “Kami sangat mengapresiasi pencapaian Musarika, yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berprestasi di bidang keagamaan. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi,” ujarnya.

    Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Dr. Efa Rodiah Nur, M.H., turut memberikan ucapan selamat kepada Musarika. “Ini adalah bukti bahwa mahasiswa kami tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan luar biasa dalam seni dan dakwah melalui tilawah Al-Qur’an. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini,” tambahnya.

    Dengan prestasi ini, Musarika Musdatulia membuktikan bahwa dengan tekad, latihan, dan dukungan yang kuat, kesuksesan dalam berbagai bidang, termasuk seni tilawah, bisa diraih. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berprestasi dan mencintai Al-Qur’an. (Rita Zaharah)

  • Salma Damayanti, Mahasiswa Prodi HKI Fakultas Syariah Raih Juara 3 Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-51

    Salma Damayanti, Mahasiswa Prodi HKI Fakultas Syariah Raih Juara 3 Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-51

    Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

    keberhasilan gemilang diraih oleh Salma Damayanti, Mahasiswa Prodi HKI Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung angkatan 2023, yang berhasil meraih Juara 3 pada cabang Tilawah Remaja Putri dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-51 Tingkat Provinsi Lampung. Perhelatan yang berlangsung selama sepekan, dari 12 hingga 17 November 2024, ini resmi ditutup oleh Pj Gubernur Lampung, Samsudin, di Lapangan Korpri, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Minggu malam (17/11/2024).

    Dalam ajang bergengsi ini, Kota Bandar Lampung kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih gelar juara umum. Penutupan MTQ ke-51 dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, di antaranya Pj Gubernur Lampung, Forkopimda, Ketua LPTQ Provinsi Lampung, M. Firsada, serta Kepala KanKemenag se-Lampung, termasuk Kepala KanKemenag Kota Bandar Lampung, Makmur.

    Salma Damayanti, yang juga aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) HIQMA UIN RIL, mengungkapkan bahwa motivasi terbesar dirinya dalam mengikuti MTQ adalah untuk meninggikan syiar agama Islam. “Saya ingin menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin kepada masyarakat luas, khususnya di lingkungan sekitar, dengan harapan generasi muda dapat lebih mengenal dan menjadikan agama Islam sebagai pedoman hidup,” ujar Salma, yang telah berpengalaman mengikuti berbagai perlombaan sejak 2016.

    Salma menambahkan, perjalanan prestasinya tidak selalu mulus. “Saya pernah mengalami kekalahan, tetapi itu tidak menyurutkan semangat saya. Kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses. Saya juga pernah mewakili Provinsi Lampung di berbagai ajang MTQ nasional, seperti MTQ Nasional 2018 di Medan dan STQHN Nasional 2019 di Pontianak,” ujarnya.

    Salma mengungkapkan bahwa persiapannya untuk MTQ Ke-51 melibatkan pembinaan intensif dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten serta latihan rutin yang dilakukannya secara pribadi dan bersama teman-temannya di UKM HIQMA. “Namun, tantangan terbesar datang dari dalam diri saya sendiri, yaitu rasa kurang percaya diri. Tapi saya mengatasi ketakutan itu dengan afirmasi positif dan selalu mengingat prestasi yang telah saya raih sebelumnya,” tuturnya.

    “Alhamdulillah, saya merasa bahagia, bersyukur, dan terharu atas karunia Allah Ta’ala yang memberikan saya kesempatan untuk meraih juara pada ajang ini. Semua perjuangan saya selama ini membuahkan hasil yang membanggakan,” ujar Salma dengan penuh syukur.

    Wakil Dekan III Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Dr. Hj. Nurnazli, S.Ag., M.H., turut memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih Salma. “Kami sangat bangga dengan pencapaian Salma, yang tidak hanya menunjukkan kemampuan akademik, tetapi juga semangat dan dedikasinya dalam mengharumkan nama kampus melalui prestasi di bidang tilawah,” ujarnya.

    Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Dr. Efa Rodiah Nur, M.H., juga memberikan ucapan selamat dan dukungan penuh kepada Salma. “Prestasi yang diraih Salma adalah bukti bahwa mahasiswa kami tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berprestasi dalam berbagai bidang lain, termasuk seni dan agama,” kata Dr. Efa.

    Dengan raihan prestasi ini, Salma Damayanti telah membuktikan bahwa semangat juang dan tekad yang kuat akan selalu menghasilkan kesuksesan. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengejar cita-cita dan mengembangkan bakat serta potensi diri mereka, khususnya dalam bidang keagamaan. (Rita Zaharah)