Category: Ormas

  • NU Lampung Tengah Gelar Halal Bi Halal di Pesantren Nurul Qodiri

    Lampung Tengah:  Masih dalam momen nuansa bulan Syawal 1438 H, bertempat dihalaman Pesantren Nurul Qodiri Kecamatan Way Pangubuan Kabupaten Lampung Tengah, keluarga besar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah mengadakan Halal Bi Halal sekaligus koordinasi, Ahad lalu, (16/7/2017) bertepatan 22 Syawal 1438 H.

    KH. Slamet Anwar selaku Wakil Ketua PCNU Kabupaten Lampung Tengah, “Agenda halal bil halal tahun ini telah di hadiri oleh jajaran pengurus Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah meliputi Mustasyar, Suriyah, Tanfidziyah, jajaran Lembaga, dan Badan Otonom dan MWC NU”.

    “Yang teristimewa lagi halal bil halal NU Kabupaten Lampung Tengah juga dihadiri dari unsur pengurus Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa sekaligus Bupati Lampung Timur Hj. Chusnunia Chalim, tambahnya yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Lampung Tengah.

    KH. Imam Suhadi selaku pengasuh pesantren Nurul Qodiri sekaligus Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Lampung Tengah, menyampaikan, alhamdulillah bisa bersilaturahim kembali dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah dan bersyukur bisa dihadiri langsung oleh dzuriyyah Almaghfurlah KH. Abdul Chalim Kiai Kharismatik Propinsi Lampung, yakni Hj. Chusnunia Chalim.

    Hj. Chusnunia Chalim dalam pengarahannya menyampaikan, sangat berterima kasih dan sangat gembira bisa sowan dipesantren Nurul Qodiri Lampung Tengah ini sekaligus Halal bi Halal, semoga dalam momen bulan Syawal ini dan selanjutnya kita kembali dalam keadaan fitri.

    “Dan semoga jajaran pengurus keluarga besar Nahdlatul Ulama Kabupaten  Lampung Tengah senantiasa istiqomah mengawal dan melestarikan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah an Nahdliyyah”, imbuh mantan aktivis  PB PMII ini.

    Hadir dalam Halal bi Halal PCNU Kabupaten Lampung Tengah ; KH. Ikhwanul Faruq (Mustasyar NU Kabupaten Lampung Tengah), Kiai-Kiai pesantren, Saryono, S.E (Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lampung Tengah), Saprin (Ketua PAGAR NUSA Kabupaten Lampung Tengah), M. Nasir, S.E (Ketua ISNU Kabupaten Lampung Tengah), Andi Sobihin (Ketua PC IPNU Kabupaten Lampung Tengah), pengurus Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah, pengurus PERGUNU Kabupaten Lampung Tengah, H. Midi Iswanto (Anggota DPRD Propinsi Lampung), dan masyarakat nahdliyyin Kecamatan Way Pangubuan dan ratusan para santri Nurul Qodiri. (Akhmad Syarif Kurniawan)

  • Rektor UIN Raden Intan Puji Kreatifitas Ansor Lampung

    Bandar Lampung: Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung berkunjung ke Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Selasa (11/7/2017).

    Kedatangan rombongan yang dipimpin oleh KH. Muhsin Abdillah Rois Syuriah PWNU Lampung, KH. Soleh Bajuri, MHI Ketua PWNU Lampung, Drs. Aryanto Munawar Sekretaris PWNU Lampung, Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Mustasyar PWNU Lampung yang juga Ketua Umum MUI Lampung, Rois Syuriah PCNU Lampung Tengah, Ketua PCNU Lampung Tengah dan jajaran pengurus disambut hangat oleh Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag Rektor UIN Raden Intan Lampung.

    Dalam pertemuan yang berlangsung dengan penuh kekeluargaan tersebut, Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag Rektor Universitas Islam (UIN) Raden Intan Lampung memuji kreatifitas kader Nahdlatul Ulama Lampung seperti PW GP Ansor Lampung dan Media Online.

    Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag yang juga Mustasyar PWNU Lampung mengungkapkan rasa kagum dan mengapresiasi terhadap PW GP Ansor Lampung dibawah kepemimpinan Hidir Ibrahim, M.Si yang telah berhasil memproduksi Air Mineral AkuNU dan Kopi AkuNU.

    “Alhamdulillah saat ini Air Mineral AkuNU sudah banyak dikonsumsi oleh warga Nahdlatul Ulama di Provinsi Lampung, dan Kopi AkuNU juga sudah mulai dikonsumsi,” kata Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag.

    Senada dengan hal tersebut Drs. Aryanto Munawar Sekretaris PWNU Lampung mengatakan bahwa saat ini banyak permintaan Air Mineral AkuNU yang di produksi oleh PW GP Ansor Lampung, bahkan pabrik yang memproduksi Air Mineral AkuNU sudah kuwalahan karena permintaan pasar Air Mineral AkuNU sangat tinggi.

    Silaturrahim yang sangat memberikan kesan mendalam tersebut diakhiri dengan do’a bersama yang dipimpin oleh KH. Muhsin Abdillah, dan dilanjutkan meninjau Masjid Safinatul Ulum sebelum PWNU Lampung pamit. (Rudi Santoso)

  • Rois Syuriah PWNU Lampung Terharu Terhadap Kemajuan UIN Raden Intan

    Bandar Lampung: Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung berkunjung ke Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Selasa (11/7/2017).

    Kedatangan rombongan yang dipimpin oleh KH. Muhsin Abdillah Rois Syuriah PWNU Lampung, KH. Soleh Bajuri, MHI Ketua PWNU Lampung, Drs. Aryanto Munawar Sekretaris PWNU Lampung, Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Mustasyar PWNU Lampung yang juga Ketua Umum MUI Lampung, Rois Syuriah PCNU Lampung Tengah, Ketua PCNU Lampung Tengah dan jajaran pengurus disambut hangat oleh Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag Rektor UIN Raden Intan Lampung.

    Selama pertemuan berlangsung banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut diantara masalah pendidikan dan perubahan signifikan pada kampus Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang mulanya kampus yang gersang menjadi kampus hijau dan asri.

    Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag mengatakan dalam perjalanannya Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung terus melakukan pembenahan tidak hanya dari segi infrastruktur akan tetapi juga diiringi pembenahan sistem administrasi, peningkatakan SDM hingga merubah paradigma sivitas akademika UIN Raden Intan Lampung menjadikan kampus bersih dan berdaya saing di Indonesia.

    Menurut Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag perubahan untuk membawa UIN Raden Intan Lampung kearah yang lebih baik mendapat dukungan dan respon baik dari masyarakat diseluruh Indonesia khususnya di Lampung bahkan dari manca negara seperti Thailand, Malaysia yang telah mempercayai putera-putri terbaiknya untuk kuliah di UIN Raden Intan Lampung.

    “Telah terbukti jumlah mahasiswa mengalami kenaikan signifikan tiap tahunnya, saat saya diamanahkan Rektor IAIN yang saat ini transformasi menjadi UIN mahasiswa berjumlah sekitar 3-4 ribu itu sekitar 8 tahun yang lalu, namun saat ini telah mencapai 25 ribu mahasiswa dari berbagai daerah dan manca negara,” kata Rektor UIN Raden Intan Lampung.

    Rektor juga mengabarkan, bahwa di kampus ini juga sedang membangun masjid  dan satu rupiahpun tidak memakai uang negara. Masjid sudah bangunannya megah dan sebentar lagi bisa dipakai untuk beribadah. Masjid yang diberi nama  Masjid Safinatul Ulum dapat menampung jama’ah mulai dari 5000 sampai 6000. Dan rencananya Masjid Safinatul Ulum akan diresmikan oleh Presiden RI.

    Mendengarkan perjungan perjalanan UIN Raden Intan Lampung dibawah kepemimpinan Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag,  Rois Syuriah PWNU Lampung KH. Muhsin Abdillah sangat terharu dan bangga terhadap Rektor UIN Raden Intan Lampung.

    “Saya sangat terharu dan bangga terhadap Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag yang telah membawa UIN Raden Intan Lampung ini maju dan berkembang dalam berbagai aspek, ketika saya masuk kampus ini suasananya asri, ada embung dan masjidnya besar, awalnya saya hanya mendengar dari Rektor Universitas Islam Negeri  UIN Malang bahwa di UIN Raden Intan Lampung mengalami perubahan jauh dari sebelumnya, dan saya berpikir ‘apa iya’ ternyata benar-benar ada dan saya saksikan hari ini apa yang telah saya dengar cerita tersebut,” kata  KH. Muhsin Abdillah.

    KH. Muhsin Abdillah menanyakan, “Apakah rahasianya Prof. Mukri.”

    Prof. Mukri menjawab “Kuncinya kekompakan dan kebersamaan pak kyai”.

    Silaturrahim yang sangat memberikan kesan mendalam tersebut diakhiri dengan do’a bersama yang dipimpin oleh KH. Muhsin Abdillah, dan dilanjutkan meninjau Masjid Safinatul Ulum sebelum PWNU Lampung pamit. (Rudi Santoso)

  • Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Jelaskan Istilah  Halal bi Halal Dihadapan Kader Fatayat NU

    Bandar Lampung: Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Bandar Lampung mengawali agenda pasca ramadhan dengan menggelar halal bi halal, Minggu (9/7/2017) di kerumah Ketua PC Fatayat NU Kota Bandar Lampung Jl. Sultan Agung Gg. M. Bangsawan No 22 C. Sepang Jaya Labuhan Ratu Bandar Lampung.

    “Halal bi halal PC dan PAC Se-Kota Bandar Lampung ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengeratkan silaturahim yang bertepatan dengan momentum Idul Fitri / bulan syawal,” kata Ika Kartika, S.Pd.I Ketua PC Fatayat NU Kota Bandar Lampung.

    Ika Kartika, S.Pd.I juga berharap pengurus Fatayat NU Kota Bandar Lampung tus semangat dan menjaga solidaritas serta melestarikan paham Aswaja.

    Senada dengan hal tersebut Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Ketua Umum MUI Lampung dalam tausiahnya menjelaskan tentang istilah halal bi halal.

    Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH mengatakan bahwa tradisi halal bi halal mulanya dari tradisi budaya masyarakat Indonesia, kalau di negara-negara luar dahulu setelah sholat idul fitri sama seperti sholat jum’at selesai ya sudah selanjutnya melakukan aktivitas seperti biasanya, berbeda dengan di Indonesia.

    Perspektif sejarah yang harus kita ketahui tentang halal bi halal mulanya atas permintaan Presiden Soekarno kepada tokoh Nahdlatul Ulama KH. Abdul Wahab Hasbullah ketika keadaan politik dinegeri ini sedang tidak stabil atau gaduh.

    “Sejarah mencatat ketika Indonesia berhasil merebut kemerdekaan, Indonesia mengalami kegaduhan pada tahun 1948 antar tokoh politik yang membuat presiden Soekarno menemui KH. Abdul Wahab Hasbullah di bulan ramadhan untuk meminta pendapatnya dalam mengatasi kegaduhan. Lalu KH. Abdul Wahab Hasbullah menyarankan kepada Presiden Soekarno untuk menggelar silaturrahim karena sebentar lagi akan mendekati hari raya idul fitri umat Islam disunnahkan untuk bersilaturrahim. Lalu Soekarno mengatakan silaturrahim itu hal yang biasa, adakah istilah yang lain? KH. Abdul Wahab Hasbullah menjelaskan makna silaturrahim,” kata Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH dihadapan kader PAC dan PC Fatayat NU Kota Bandar Lampung.

    Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH melanjutkan penjelasan istilah halal bi halal, pada saat itu tokoh politik tidak mau bersatu karena mereka saling menyalahkan, itu perbuatan dosa supaya tidak berdosa maka harus dihalalkan, mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling memaafkan sehingga saling menghalalkan. Maka dalam silaturrahim nanti dapat kita gunakan istilah halal bi halal kata KH. Abdul Wahab Hasbullah. Kemudian Presiden Soekarno mengajak seluruh instansi dan masyarakat untuk menghadiri halal bi halal. Sejak itulah halal bi halal menjadi suatu tradisi budaya Indonesia yang terus dilestarikan hingga saat ini.

    Dari sekilas penjelasan istilah halal bi halal tersebut Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH mengajak kepada kader Fatayat NU Kota Bandar Lampung untuk berus berkarya nyata bukan hanya berwacana. Kader Fatayat NU Kota Bandar Lampung harus menunjukan ide dan gagasan mulai saat ini sehingga karya nyatanya bisa abadi dikenang seperti ide KH. Abdul Wahab Hasbullah. Saya sangat apresiasi ketika kader-kader memiliki terobosan seperti AkuNU, dan Kopi AkuNU di Lampung ini sebuah hal yang bisa dibanggakan.

    “Mudah-mudahan kedepan Fatayat NU Kota Bandar Lampung dapat berkarya seperti Ansor apabila ada karya seperti AkuNU dan Kopi AkuNU saya siap menjadi pembeli pertama,” tutur Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH yang di aamiinkan oleh para kader Fatayat NU Kota Bandar Lampung. (Rudi Santoso)

  • Siang Ini, PC Fatayat NU Kota Bandar Lampung Akan Gelar Halal bi Halal

    Bandar Lampung: Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Bandar Lampung siang ini akan menggelar halal bi halal, Minggu (9/7/2017) di kerumah Ketua PC Fatayat NU Kota Bandar Lampung Jl. Sultan Agung Gg. M. Bangsawan No 22 C. Sepang Jaya Labuhan Ratu Bandar Lampung.

    Ketua PC Fatayat NU Kota Bandar Lampung Ika Kartika, S.Pd.I, menyampaikan melalui via WA kepada tim media MUI Lampung, agenda halal bi halal telah menjadi agenda rutin setiap tahun untuk mempererat tali silaturrahim antar pengurus dari PAC hingga PC.

    Ika Kartika, S.Pd.I menambahkan tujuan dari diadakannya halal bi halal untuk memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan antar pengurus disuasana idul fitri / bulan syawal.

    “InsyaAllah acara akan dimulai pada pukul 14.00 WIB hingga selesai,” kata Ketua PC Fatayat NU Kota Bandar Lampung.

    Dalam halal bi halal nanti akan di isi tausiah oleh  Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Ketua Umum MUI Lampung. (Rudi Santoso)

  • Idul Fitri : Saatnya Bersimpuh Dihadapan Orang Tua

    Pringsewu: Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga.

    “Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita menjenguknya? Semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Dirumah sendiri tak berdaya dengan kondisi kesehatan yang semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan bekerja masih ada namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Apakah kita peduli dengan hal ini? Apakah kita merasakan apa yang mereka inginkan dan rasakan selama ini?,” Demikian ajakan renungan yang disampaikan oleh Drs. Basridho saat menjadi khotib pada Shalat Idul Fitri 1438 H yang dilaksanakan di Halaman Pendopo Pringsewu, Ahad (25/6/2017).

    Menurut Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sukoharjo ini, Idul Fitri merupakan waktu tepat bagi kita untuk memberikan perhatian lebih dengan mengunjungi dan bersimpuh didepan mereka meminta maaf atas segala kesalahan yang telah kita buat selama ini kepada mereka.

    “Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah… surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah… sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apapun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita,” kata Ketua Ranting NU Kelurahan Pringsewu Barat ini.

    Dihadapan ribuan jamaah yang memenuhi halaman pendopo, Ia juga mengajak untuk mengingat perjuangan orang tua ketika kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh cinta orang tua kita menggendong kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini.

    “Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit sendirian dirumahnya? Sempatkah kita menengoknya? Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya dan menggantikan pakaiannya ketika ia terbaring sakit diatas tempat tidurnya? Seringkah kita memeluknya dengan penuh cinta sembari tersenyum sebagaimana ia lakukan saat kita kecil dipangkuannya?,” tanyanya.

    Dihari nan fitri inilah lanjutnya waktu yang tepat bagi seorang anak untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. “Rengkuhlah tubuhnya, Ciumlah tangan yang dulu kekar mengasuh kita namun sekarang sudah lemah seraya bersimpuh meminta maaf kepadanya. Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa agar Ia selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga mereka tetap terjaga Iman Islamnya dan ketika Ia dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi hamba yang khusnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya,” katanya dengan nada suara yang bergetar.

    Namun jika orang tua kita saat ini sudah tidak bersama kita lagi didunia, Ia mengajak untuk meluangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. “Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang menunggu doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita kirimkan. Sebaliknya mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak datang mendoakan karena hanya itulah yang mereka harapkan dialam sana,” ajaknya. (Muhammad Faizin)

  • Ribuan Ummat Islam Padati Pendopo Pringsewu Laksanakan Shalat Id 1438 H

    Pringsewu: Ribuan Ummat Islam yang ada diseputaran Kecamatan Pringsewu pada Ahad (25/6/2017), berduyun-duyun menuju Halaman Pendopo untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1438 H. Mereka nampak sudah hadir dan memenuhi tempat yang sudah disiapkan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Pringsewu sejak pukul 06.00 WIB.

    Seiring dengan datangnya para Jamaah, lantunan Takbir, Tahmid dan Tahlil terus berkumandang membuat suasana rangkaian Ibadah Shalat dan Khutbah Id di Pendopo Pringsewu tersebut terasa lebih khidmah. Semakin mengalirnya para Jamaah, Sebagian Jamaah nampak menggunakan Jalan Raya Lintas Barat Kabupaten Pringsewu untuk melaksanakan Shalat Id.

    Jajaran petugas dari Kepolisian Sektor Pringsewu terlihat mengatur keamanan dan lalu lintas dengan menutup sementara Jalan Raya tersebut.

    Sebelum pelaksanaan Shalat Id, diumumkan perolehan Zakat Infaq da Shadaqah yang berhasil dikelola oleh para Panitia Zakat di Masjid dan Musholla yang ada disekitar Pendopo Pringsewu. Camat Pringsewu juga memberikan sambutan membacakan Sambutan tertulis Bupati Pringsewu. Dalam Sambutannya, Camat Pringsewu berharap warga Pringsewu terus bersatu padu membangun Pringsewu yang Bersahaja (Berdaya Saing Harmonis dan Sejahtera).

    Bertindak selaku Imam Shalat Idul Fitri 1438 H Ustadz Ahmad Syaifuddin dan sebagai Khotib Drs. Basridho yang merupakan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sukoharjo sekaligus Bendahara PHBI Kecamatan Pringsewu.

    Mengangkat tema khutbah “Saatnya Kembali Suci Di Hari yang Fitri”, Khotib menyampaikan bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan perjuangan keimanan. Iman seseorang diuji apakah lebih berat mengikuti ajakan setan untuk tidak berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga ataukah mengikuti perintah Allah SWT untuk mendapatkan predikat orang-orang yang bertaqwa.

    “Jujur kita saksikan bersama selama bulan Ramadhan, masih ada disekitar kita orang yang mengaku Islam dengan gampangnya tidak berpuasa dan terkadang dengan rasa tidak malu menunjukkan diri dengan makan dan minum ditempat umum,” jelasnya.

    Khotib juga menegaskan bahwa manusia sering takbir dalam shalat namun dikehidupan sehari-hari ditengah masyarakat manusia sering melupakan Allah SWT. “Mulut kita bertakbir namun hati kita ditutupi dengan rasa takabbur, bangga dengan ke-akua-an kita. Kita sering merasa paling penting, paling hebat dan paling segala-galanya. Kita sering memanfaatkan jabatan, harta dan gelar yang seharusnya dipergunakan untuk kemaslahatan ummat namun malah kita manfaatkan untuk kemafsadatan dan kepentingan diri sendiri,” ujarnya. (Muhammad Faizin)

  • Gandeng Pemuda Katolik, Ansor Bandar Lampung Dirikan Posko Mudik Kebhinekaan

    Bandar Lampung: Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kota Bandar Lampung mengandeng Pemuda Katolik setempat mendirikan Posko Mudik Kebhinekaan untuk membantu kelancaran arus mudik Idul Fitri 1438 H, ujar Ketua PC Ansor Bandar Lampung Agung Zawil Afkar, di Bandar Lampung, Sabtu (24/6).

    “Ketika ketegangan mengatasnamakan agama dibangun sejumlah pihak, kami berupaya menyanggahnya dengan kegiatan kemanusiaan ini,” ujar Agung didampingi Ketua Pemuda Katolik Bandar Lampung, Laurentius Wendy Santoso.

    Wendy mengaku, pihaknya dengan senang hati diajak terlibat dalam kegiatan kemanusiaan tersebut. Pihaknya menurunkan anak-anak muda Katolik dua hingga enam orang dalam sehari.

    “Ansor berkomitmen dalam syiar, Islam itu Rahmatan Lil Alamin. Posko Kebhinekaan ini juga hasil bincang-bincang dengan penggiat Gusdurian Lampung yang juga Ketua PC GP Ansor Way Kanan sahabat Gatot Arifianto agar penghormatan atas perbedaan layak ditunjukkan pada publik yang hari ini dibombardir dengan pemahaman salah kaprah dengan kutipan hadist hingga ayat-ayat suci oleh pihak-pihak tertentu,” kata Agung lagi.

    Mulai Kamis (22/6/2017), sejumlah anggota Pemuda Katolik Kota Bandar Lampung ikut berjaga di Posko Mudik tersebut. Selain Wendy, Romo Suroyo (Romo Roy) dan Romo Suryo Cahyono selaku Pembina Pemuda Katolik juga turut menyambangi Posko tersebut.

    Pada kunjungan itu, mereka bertemu dengan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim dan Kasatkorwil Banser Lampung Tatang Sumantri yang memantau Posko Mudik Banser.

    “Lampung bagian dari Indonesia. Kami berharap di wilayah ini tidak panas seperti di Jakarta beberapa waktu lalu dan hingga hari ini. Ansor ingin memberi kontribusi positif dan pemahaman jika kebhinekaan itu takdir. Ada Lampung, Bali, Jawa, Sunda. Ada Asia, Eropa, Afrika. Kita tidak bisa memilih lahir sebagai suku mana atau bangsa mana. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai guru kami telah menegaskan bahwa perbedaan itu ialah Rahmat,” ujar Hidir menambahkan.

    Keberadaan Posko Mudik Kebhinekaan Pemuda Ansor dan Pemuda Katolik yang berada di jalan Soekarno-Hatta Km 10 Karang Maritim, Kecamatan Panjang ini cukup membantu pemudik ini terlihat dari ramainya pemudik yang mampir ingin beristirahat dan sholat. (Igo Alam)

  • Masyarakat: Semoga Allah Membalas Kebaikan Ansor

    Way Kanan: Semoga Allah SWT membalas kebaikan Pemuda Ansor. Pernyataan itu meluncur dari bibir renta Musinah, seorang nenek yang tinggal di Kampung Tegal Mukti, Negeri Besar, Way Kanan, Lampung.

    Nenek Musinah merupakan satu dari penerima manfaat keberadaan GP Ansor di Kampung Tegal Mukti. Selasa 18 Juni 2017 kemarin, ia mendapatkan paket Sembako berisi dua kilogram gula pasir, satu kilogram tepung terigu dan satu liter minyak goreng.

    “Saya sangat berterimakasih dan sangat merasa diperhatikan dengan adanya bagi sembako seperti kemarin. Saya tidak bisa membalas apa-apa, semoga Allah yang membalasnya. Amin,” ujar Musinah, di Negeri Besar, Sabtu (24/6/2017).

    Nenek berusia sekitar 70 tahun itu juga berharap, para dermawan yang berbagi sembako melalui Pemuda Ansor selalu sehat dan diterima amal baiknya.

    Rupini, warga setempat lainnya juga berdoa semoga kader-kader Ansor diberi kesehatan.

    “Saya hanya bisa mendoakan demikian. Apa yang dilakukan Ansor ini bagus. Jarang ada pemuda seperti kalian,” ujar Rupini, nenek berusia sekitar 65 tahun yang mengaku baru tahu mengenai Pemuda Ansor.

    Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto mengajak kader untuk terus mengibarkan bendera organisasi.

    “Bendera kita ialah gerakan bermanfaat. Sampaikan dengan aksi, dengan perbuatan jika Ansor untuk masyarakat,” ujar penggiat Gusdurian Lampung itu.

    Gatot juga mengapresiasi kader Ansor di Negeri Besar yang baru dua bulan dilantik berupaya menunjukkan eksistensi organisasi. Satu sudah dilakukan ialah berbagi 50 sembako cuma-cuma bagi masyarakat tidak mampu.

    “Kepada para dhuafa, kami dari GP Ansor mohon doa supaya dapat terus berbuat  memberi manfaat bagi masyarakat. Terima kasih juga kami sampaikan pada para dermawan yang mempercayai Ansor untuk menyalurkan cinta kasihnya melalui berbagi sembako,” ujar Ketua Ranting Ansor Tegal Mukti, Maskur Fahmimmusa menambahkan. (Darma Cakra)

  • GP Ansor: Jangan Sampai Gema Takbir Kalah Dengan Knalpot

    Way Kanan: Pimpinan Ranting GP Ansor Tegal Mukti, Negeri Besar, Way Kanan, Lampung berupaya memfasilitasi sejumlah tradisi terkikis modernitas zaman dalam menyambut Idul Fitri 1438 H supaya nilai-nilai takbiran tidak hilang.

    “Menggemakan Takbir itu dengan mulut. Bukan raungan knalpot sepeda motor. Fakta tidak bisa dipungkiri, terkadang raungan sepeda motor jauh lebih keras dari suara Takbir itu sendiri,” ujar Sekretaris Ranting Ansor Tegal Mukti, Filial Sa’adillah di Way Kanan, Sabtu (24/6/2017).

    GP Ansor Tegal Mukti mengajak masyarakat setempat  mengikuti kegiatan bertema “Gema Menuju Hari Kemenangan Dengan Nilai Tradisi NKRI”. Masyarakat bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan berjalan kaki dan membawa obor.

    “Membawa obor dalam Takbir Keliling itu tradisi lama, bukan baru-baru ini,” ujar Sa’ad lagi.

    Sejumlah unsur masyarakat akan terlibat. Kader Ansor Tegal Mukti besok siang akan berkeliling mengajak masyarakat.

    Kepala Kampung Tegal Mukti Juritman Indah dan jajaran Polsek Negeri Besar melalui  Bhabinkamtibmas Tegal Mukti mendukung penuh kegiatan tersebut.

    “Kegiatan Takbir keliling jalan kaki akan dirangkai dengan  pawai mengusung  maskot, drumband dan hadroh dari seluruh masjid dan langgar di kampung kami,” ujar dia lagi.

    Pertunjukan api untuk menghibur masyarakat juga akan ditampilkan, yaitu contact stuff atau toya api, lalu ruyung api, termasuk permainan sepakbola​ api yang merupakan seni khas ala santri Nahdlatul Ulama.

    “Acara akan ditutup dengan pelepasan lampion dan kami pastikan aman serta ramah lingkungan. Ini yang kemarin diwanti-wanti atau diingatkan sahabat Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto, jangan sampai kader Ansor merusak lingkungan, contohnya menerbangkan ratusan balon karena saat jatuh jadi sampah tidak terurai,” papar Sa’ad lagi.

    Dengan kegiatan tersebut, Ansor Tegal Mukti berharap, majunya teknologi yang  mulai menyebabkan lunturnya tradisi kearifan lokal Indonesia yaitu Takbir Keliling, menjadi tidak terkikis karena dewasa ini gema Takbir banyak menyimpang dari hakikat sesungguhnya.

    “Menggemakan Takbir dengan cara tersebut sangat baik. Jangan sampai kader Ansor merayakan Takbir dengan membuat polusi suara melalui knalpot berbunyi keras. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan mengapresiasi upaya kader yang terus berbuat, berkarya memberi manfaat dan makna bagi masyarakat,” ujar Gatot mengapresiasi kader. (Erli Badra)