Category: Ormas

  • Jelang Konferwil PWNU Lampung, Ini Pesan KH Sholeh Bajuri

     

    Bandar Lampung: Pada 8-10 Maret 2018 mendatang, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung akan menggelar hajat besar yaitu Konferensi Wilayah ke-10 PWNU yang akan menentukan kepengurusan baru periode 2018-2023. Konferwil ke-10 kali ini akan dihadiri oleh Rais Aam KH Ma’ruf Amin dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Konferwil dipusatkan di Pondok Pesantren Darus Saadah Lampung Tengah.

    Ketua PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri berharap Konferwil ke-10 menjadi tempat bagi seluruh pengurus NU di Lampung untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi sehingga NU akan lebih solid.

    “Jadikan Konferwil ke-10 sebagai ajang konsolidasi organisasi, aqidah dan umat, disamping sebagai sarana silaturrahmi untuk merajut kebersamaan dan menyatukan khotwah (frekuensi) dalam berkhidmah untuk mewujudkan kemaslahatan umat,” harapnya dihubungi lewat telepon, Selasa (20/2).

    Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatus Solihin Lampung Selatan ini menambahkan bahwa memaksimalkan potensi NU merupakan hal yang sangat vital untuk dikonsolidasikan pada Konferwil yang sebelumnya juga sudah diawali dengan Pra-Konferwil di Kota Metro pada 17 Februari 2018.

    “Program pemberdayaaan organisasi merupakan keniscayaan dan kebutuhan primer, sehingga seluruh program dapat terlaksana dengan baik disamping kepengurusan yang memiliki kemauan, kemampuan dan kesempatan mengelola organisasi serta niatan yang baik sesuai amanat syariat AD/ART dan Peraruran Organisasi,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa potensi umat Islam dilampung yang 70 persennya merupakan warga NU harus diberdayakan dengan program kerja konkrit dan sistematis oleh kepengurusan yang akan datang. Hasil Konferwil harus dikawal dengan baik agar realisasinya dapat dirasakan oleh pengurus dan seluruh warga NU.

    Pekerjaan besar juga akan dipikul kepengurusan NU Lampung kedepan untuk merealisasikan agenda-agenda besar yang juga sudah dicanangkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Diantara agenda besar tersebut adalah mewujudkan 3 sektor prioritas yaitu dibidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

    “Terwujudnya Lembaga Pendidikan, Lembaga Ekonomi dan Lembaga Kesehatan disemua tingkatan Jamiyyah NU di Lampung diharapkan dapat terwujud dikepengurusan yang akan datang,” harapnya. (Muhmmad Faizin)

  • NU Diminta Maksimalkan Potensi Digital dan Ekonomi

    Metro: Pimpinan Umum SKH Lampung Post Bambang Eka Wijaya mengingatkan Kepengurusan jamiyyah NU agar memaksimalkan jumlah warga NU di era digital ini dengan sistem database memanfaatkan kemajuan teknologi internet. Database tersebut, sambungnya, terpusat dan terintegrasi pada satu server yang mampu menjadi satu kekuatan besar didunia maya. Server tersebut juga terkoneksi dengan berbagai media sosial yang saat ini merupakan konsumsi netizen seperti Facebook, Twitter, WA dan sejenisnya.

    Kekuatan ini, menurutnya, akan memberikan manfaat besar bagi NU untuk menghadapi cyber war yang penuh dengan hoaks, ujaran kebencian dan sejenisnya.

    “Saat ini siapa yang menguasai arus digital media sosial dan internet akan mampu menguasai pergerakan,” kata Bambang pada Pra Konferwil kesepuluh PWNU Lampung yang diselenggarakan di Kampus Institut Agama Islam Maarif NU Kota Metro, Sabtu (17/2) malam. Jurnalis senior yang seraya mengingatkan bahwa NU memiliki potensi besar dalam hal ini

    Ia mencontohkan fakta demo 212 di Jakarta terkait penistaan agama yang dibangkitkan melalui kekuatan media sosial oleh sekelompok orang mampu mengarahkan umat Islam termasuk warga NU untuk bergabung. Dengan dibumbui sentimen agama, kelompok kecil mampu mengarahkan kelompok besar dengan kekuatan media sosial.

    “Jika NU mampu mengelola ini, NU pasti akan bertambah kuat dan kuat. NU kok dilawan,” katanya disambut tepuk tangan para peserta Pra Konferwil dari seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung.

    Senada dengan Bambang, Rektor Universitas Malahayati Lampung Muhammad Kadavi juga mengingatkan pentingnya penguasaan teknologi diera informasi dan internet saat ini khususnya dibidang pemberdayaan ekonomi.

    Pengusaha muda yang juga Wakil Ketua PWNU Lampung ini mengingatkan bahwa pada tahun 2025 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Sekitar 70 persen penduduk di Indobesia akan berada pada usia produktif.

    Kondisi ini harus disikapi oleh jam’iyyah NU untuk kemakmuran warga NU dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mendukung infrastruktur ekonomi.

    “Ekonomi sekarang berbeda dengan zaman dulu. Kalau dulu berbisnis dengan saling menjatuhkan kalau sekarang harus bisa dancing with competitor (berkolaborasi dengan pesaing). Bangun e-comerse berbasis warga NU dan berdayakan potensi dan kaderisasi,” ajaknya seraya mengingatkan pentingnya pemberdayaan ekonomi di Pesantren.

    Selain dua tokoh tersebut yang memberikan pemaparan pada Pra Konferwil yang dilaksanakan dua hari ini, sejumlah tokoh lain sesuai bidangnya juga memberikan pemaparan untuk masukan materi Konferwil. Para tokoh tersebut di antaranya Rektor UIN Lampung Muhammad Mukri, Wakil Rektor IAIM NU Subandi, pakar hukum Universitas Lampung Rudy Lukman dan peneliti dari LPPOM MUI Lampung Sugeng. (Muhammad Faizin)

  • PWNU Lampung ke Depan Diminta Buat Program yang Menyentuh Jamaah

    Metro: Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Muhsin Abdillah berharap program kerja yang akan dibahas dan diputuskan pada Konferensi Wilayah ke-10 pada 8 Maret 2018 mendatang merupakan program nyata yang dapat menyentuh warga masyarakat khususnya warga NU.

    Harapan ini disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Darussaadah Lampung Tengah ini saat memberikan sambutan pembuka pada kegiatan prakonferwil yang dilaksanakan di Kampus Institut Agama Islam Ma’arif NU Kota Metro, Sabtu (17/2) malam.

    “Semoga materi Konferwil dapat dimatangkan pada prakonferwil ini sehingga besok ketika dibahas di konferwil akan lebih baik dan memberi kemaslahatan bagi umat,” harapnya di depan peserta prakonferwil yang terdiri dari utusan PCNU se-Provinsi Lampung ini.

    Kiai Muhsin berharap program tersebut dapat ditindaklanjuti oleh kepengurusan mendatang. Kepengurusan mendatang memikul tanggung jawab besar mewujudkan hal yang telah menjadi kesepakatan dan hasil konferwil.

    Terkait dengan kepemimpinan PWNU Lampung periode mendatang yang akan memikul tanggung jawab ini. Kiai Muhsin berharap semua pihak bermuhasabah dengan kondisi PWNU Lampung saat ini. Dengan muhasabah ini kepengurusan mendatang diharapkan akan lebih baik.

    “Siapa yang akan memimpin NU Lampung ke depan kita serahkan saja pada peserta. Berjalan secara alami sesuai AD/ART. Syuriyah tidak akan menggiring kepada siapapun,” tegasnya.

    Ia mengingatkan pula bahwa dalam berjamiyyah di Nahdlatul Ulama, semua pengurus harus ikhlas dengan tidak melakukan rekayasa dan kepalsuan. Jika ada pengurus yang melakukan hal negatif seperti ini serta kepengurusan terbentuk dengan cara yang tidak benar, maka akan jauh dari keberkahan dan banyak ujian.

    Kiai Muhsin mengatakan bahwa jamiyah NU itu memberi keberkahan jika pengurus berkhidmah dengan baik.

    “NU merupakan amanat para sesepuh dan kiai kita. Kalau berkiprah dengan rekayasa dan kepalsuan maka akan banyak ujian dan bisa kualat,” tegasnya seraya mengingatkan nuansa kepesantrenan harus tetap dipertahankan dan tidak boleh hilang dikepengurusan mendatang. (Muhammad Faizin)

  • Survei Terbaru: Muslim di Lampung 72 Persen NU

    Bandar Lampung: Lembaga survei Kuadran merilis hasil survei data jumlah Warga NU di Provinsi Lampung di Restoran Kampung Bambu, Way Halim, Bandar Lampung, Kamis (15/2).

    Pada survei yang dilakukan pada kurun waktu 3-11 Februari 2018 tersebut menunjukkan bahwa dari 95,50 persen penduduk muslim yang ada di Lampung, sebanyak 72 persen atau 4,5 juta orang menyatakan atau mengaku sebagai warga NU.

    Direktur Eksekutif Kuadran Didi Wahyudi mengatakan bahwa dalam survei tersebut, Kuadran menggunakan metode survei cluster random sample dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, margin of error kurang lebih 5 persen, dan jumlah sampel 400 responden yang tersebar di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

    Menanggapi survey tersebut, Ketua PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri mengatakan bahwa besarnya jumlah warga NU di Provinsi Lampung tersebut harus dikelola sebaik mungkin sehingga potensi yang dimiliki akan dapat maksimal diberdayakan.

    “Ini mesti dikelola, warga yang 4.5 juta, bukan jumlah yang kecil,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlotus Sholihin Palas Lampung Selatan ini saat dihubungi lewat telepon, Kamis (15/2) malam.

    Salah satu upaya maksimalisasi potensi yang bisa dilakukan menurutnya adalah dengan memperkuat kemandirian jama’ah dan jam’iyah melalui program semisal bulan dana.

    “Kita akan coba dengan bulan dana. pengalaman PWNU Jawa Tengah seperti itu. Dan hasilnya sangat menggembirakan. Jika Lampung dapat melakukan hal yang sama dengan manajemen dan akuntabilitas yang baik dan terbuka serta transparan, pasti akan berhasil, NU, bangkit, bersatu untuk maju,” tegasnya.

    Banyaknya warga NU di Lampung Ia harapkan menjadi perhatian pengurus disemua tingkatakan untuk tetap istiqomah menjaga dan membinanya. Salah satu langkah pembinaan adalah dengan memperkuat sektor pendidikan dan ekonomi.

    “Penguatan paham dan amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah juga penting untuk terus disyiarkan kepada warga. Dan sekarang sudah gampang. Bisa melalui kecanggihan teknologi internet seperti media sosial dan yang lainnya,” jelasnya.

    Kiai Sholeh juga berharap maksimalisasi potensi ini nantinya akan menjadi bahasan dalam Konferwil ke-10 PWNU Lampung yang akan dilaksanakan pada 8 Maret 2018 di Pondok Pesantren Darussaadah Lampung Tengah. Diharapkan bahasan tersebut akan menelurkan program-program lain untuk lebih maslahatnya NU di Provinsi Lampung. (Muhammad Faizin)

  • Para Pemimpin NU Jangan Sampai Kehilangan Mata Batin

     

    Bandar Lampung: Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa Jamiyyah Nahdlatul Ulama akan memiliki marwah di mata umat dan penguasa bila memiliki prinsip kemandirian. Ia mencontohkan kepengurusan di beberapa daerah sudah mampu untuk menunjukkan hal ini.

    Pria yang pernah menjabat Sekjen PP GP Ansor ini mengajak segenap pengurus NU untuk tidak ketergantungan dengan pihak lain dalam berkhidmah di NU semisal dengan memanfaatkan momen Pilkada atau mengajukan proposal kepada penguasa.

    “Mari kita berdoa akan lahir pemimpin yang ngerti dan paham zamannya. Tren perubahan,” tegasnya dihubungi via telepon, Kamis (15/2).

    Ia juga mengingatkan bahwa pimpinan struktural NU harus berani mengingatkan para pemimpin di daerah bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dan kapasitas tertentu dalam memimpin.

    “Jangan mengutamakan isi tas. Malaikat-malaikat sudah hadir di dunia ini diwakili KPK. NU harus menjadi kekuatan sipil yang memberi pencerahan dan cahaya pada situasi masyarakat yang serba hedonis. Jangan ikut-ikutan ikut arus,” tegas Aqil yang juga pernah menjadi Ketua PW GP Ansor Lampung ini.

    Ia menambahkan bahwa pemimpin harus melawan arus agar tercipta kondisi yang lebih baik. Menjadi pemimpin dengan cara membeli dan tabur uang lanjutnya, dapat merusak demokrasi.

    “Pemimpin dan yang dipimpin juga jadi rusak. Pemimpin NU jangan sampai kehilangan mata batin,” tegasnya.

    Kondisi ini menurutnya bukanlah mimpi atau idealis. Ia mengajak seluruh Pengurus NU untuk belajar dari Almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

    “Gus Dur membangun gagasan, membuat forum, membentuk LSM, membuat gerakan. Hasilnya ada perubahan mendasar dalam kehidupan kita sebagai orang NU. Itu semua tidak pakai uang tapi kemauan, etos dan kecerdasan. Satu lagi dari Gus Dur, tidak pernah menggunakan infrastruktur NU untuk merebut kekuasaan. Gus Dur justru menggunakan dan mengkapitalisasi gerakan sosial para aktivis dan politisi,” jelasnya. (Muhammad Faizin)

  • Relawan MR Lampung Sosialisasi Penyuluhan Tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat

    Lampung Utara: Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu dari serangkaian project pertama yang dilakukan oleh Madrasah Relawan Lampung kepada masyarakat di Desa Sidomulyo, Kec. Bukit Tinggi, Kabupaten Lampung.

    Salah satunya yaitu dengan memberikan materi mengenai pentingnya mencuci tangan, menjaga kebersihan, juga dengan praktik menggosok gigi dengan cara yang benar.

    Kegiatan ini dipandu oleh beberapa relawan perempuan dari Madrasah Relawan Lampung yang diikuti dengan antusias, aktif dan penuh dengan keceriaan dari sekitar 30an siswa/siswi SD Negeri Sidomulyo.

    Tujuan dari adanya penyuluhan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada  siswa/siswi tersebut mengenai pentingnya menjaga dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengingat bagaimana keadaan desa yang belum sepenuhnya menerapkan pola tersebut.

    Kedatangan para relawan disambut hangat oleh para dewan guru.

    “Kami senang dengan adanya sosialisasi ini menambah wawasan anak-anak, semoga kedepannya anak-anak akan menerapkan apa-apa yang sudah diajarkan oleh kalian,” kata salah satu dari dewan guru.

    Teddy murid SD Negeri Sidomulyo tersebut mengatakan terimakasih kepada kakak-kakak relawan yang sudah mengajarkan kami cara mencuci tangan dan  menggosok gigi yang benar. Semoga kakak-kakak gak bosan dateng kesini lagi dan ngajarin kita lagi. Makasih ya kak. (Nur Tiara Sari)

  • Laznas Dewan Dakwah Lampung Gelar Madrasah Relawan

    Bandar Lampung: Madrasah Relawan adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Laznas Dewan Dakwah dalam rangka merangkul para pemuda muslim untuk bersama memberikan kebermanfaatan bagi ummat. Nantinya mereka akan mengabdi dibeberapa wilayah pengabdian.

    Saat ini Madrasah Relawan sudah memasuki angkatan ke-VI, yang mana pada setiap angkatan yang telah lulus melalui pendaftran dan seleksi  akan ditempatkan dibeberapa provinsi.

    Pada angkatan ke-VI ini Madrasah Relawan menitikan pada 9 provinsi  yaitu Sumatera Barat, Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Lampung juga termasuk salah satu diantaranya.

    Pembukaan Madrasah Relawan Regional Lampung diikuti oleh 10 orang peserta relawan dari 22 orang yang terpilih menjadi relawan Lampung, resmi dibuka oleh Ust. M. Nazir Hasan sebagai Ketua Dewan Dakwah Lampung, dalam nasihatnya ia mengatakan segala apapun niatkan karena Allah, nawaitu lillah karena jika tanpa niat itu, pastilah kalian tidak betah berada dijalan ini. Luruskan kembali niatnya, kita disini bukan untuk bersenang-senang tetapi untuk berlelah-lelah. Lelah yang Insyaallah Allah ridhoi kita.

    Tidak hanya sekedar pembukaan Madrasah Relawan  yang dibuka resmi dikantor Laznas Dewan Dakwah Lampung juga nantinya selama 4 hari 3 malam, para peserta relawan ini akan mengabdi di Desa Sidomulyo, Kec. Bukit Kemuning, Lampung Utara dengan project pertamanya yaitu Tebar MCK, sosialisasi untuk penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),  Wakaf Iqro, Qur’an dan santunan guru ngaji yang dimentori oleh Muhammad Syafrudin sebagai tim pemberdaya masyarakat Laznas Dewan Dakwah Lampung dan juga beberapa panitia dari Laznas Dewan Dakwah Lampung itu sendiri. (Nur Tiara Sari)

  • PCNU Pringsewu Ajak Fokus Bahas Materi Konferwil ke-X NU Lampung

     

    Pringsewu: Menghadapi hajat besar NU Lampung yaitu Konferensi Wilayah PWNU ke-X pada 8 Maret 2018 mendatang, PCNU Pringsewu berharap acara tersebut berjalan lancar serta menghasilkan keputusan terbaik untuk masa depan NU di Lampung.

    Ketua PCNU Pringsewu H. Taufik Qurrohim mengajak seluruh PCNU di Provinisi Lampung dalam Konferwil tersebut, agar lebih memaksimalkan kualitas pembahasan materi di setiap komisi.

    “Jangan sampai pembahasan materi terkait program kerja misalnya, hanya sebatas wacana dan formalitas saja. Setelah Konferwil tidak ada follow upnya. Pra-Konferwil bisa menjadi tempat memantapkan komitmen untuk serius menindaklanjuti hasil Konferwil,” katanya, Rabu (14/2) di sela-sela rapat persiapan PCNU menghadapi agenda Pra-Konferwil PWNU 17 Februari 2018 di Kota Metro.

    Pria yang akrab disapa Mas Taufik ini menambahkan bahwa hasil dari Konferwil kali ini harus mampu menjawab permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat khususnya di Provinsi Lampung.

    Hal senada juga dikatakan Katib Syuriyah PCNU Pringsewu KH Munawir yang mengimbau segenap peserta Konferwil untuk fokus kepada materi Konferwil. Jangan sampai energi peserta Konferwil tidak dihabiskan untuk membahas masalah siapa yang akan menjadi Ketua PWNU periode selanjutnya.

    “Kita harus bisa melihat apa yang sedang dihadapi NU di Lampung dan langkah serta program terbaik apa yang harus dilakukan. Kita bahas hal itu di Konferwil. Dan dari sekian nama yang muncul kita bisa memilih siapa yang mampu membawa amanat hasil Konferwil tersebut ke depan,” katanya seraya mengingatkan bahwa semua calon yang sudah muncul merupakan kader NU Lampung terbaik.

    Beberapa nama tokoh dan kader NU saat ini memang sudah santer dibicarakan jelang Konferwil yang akan dihadiri oleh Rais ‘Aam dan Ketua Umum PBNU ini; untuk Rais Syuriyah tampaknya masih akan dipercayakan kembali kepada KH Muhsin Abdillah.

    Sedangkan nama-nama yang sudah hangat dibicarakan untuk kandidat Ketua Tanfidziyyah periode 2018-2023 di antaranya adalah KH Sholeh Bajuri yang merupakan Ketua PWNU Lampung saat ini, Prof. Muhammad Mukri yang pernah menjadi Ketua PW GP Ansor Lampung dan saat ini merupakan Rektor UIN Raden Intan Lampung, dan KH Mashum Abror yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayat Pesawaran dan saat ini menjadi Rais Syuriyah PCNU Pesawaran. (Muhammad Faizin)

  • Menag: Enam Rumusan Etika Kerukunan Penting Ditaati Umat Beragama

     

    Jakarta: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi rumusan pandangan dan sikap pemuka agama tentang etika kerukunan antar umat beragama. Menurutnya, rumusan tersebut penting ditaati oleh umat beragama.

    “Saya amat bersyukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas rumusan tersebut,” terang Menag usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima para pemuka agama di Istana Bogor, Sabtu (09/02).

    “Rumusan etika tersebut yang dirumuskan sendiri oleh para pemuka agama amat penting untuk ditaati oleh setiap umat beragama dalam menjalani kehidupan kemasyarakatan di tengah kemajemukan kita,” lanjutnya.

    Tokoh Agama berkumpul dalam Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa. Kegiatan yang diikuti 250 pemuka agama dari berbagai daerah di Indonesia ini ditutup siang tadi. Sore ini, mereka diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

    Ikut mendampingi Presiden saat menerima para tokoh agama, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-agama dan Peradaban Din Syamsuddin.

    Menurut Menag, ada enam point penting yang telah dirumuskan. Rumusan itu menitikberatkan pada pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama.

    “Rumusan ini penting dipahami dan ditaati dalam menjaga kerukunan Indonesia yang majemuk,” tegasnya.

    Berikut ini enam rumusan Pandangan dan Sikap Umat Beragama tentang Etika Kerukunan Antar Umat Beragama:

    1. Setiap pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan dan saudara sebangsa.

    2. Setiap pemeluk agama memperlakukan pemeluk agama lain dengan niat dan sikap baik, empati, penuh kasih sayang, dan sikap saling menghormati.

    3. Setiap pemeluk agama bersama pemeluk agama lain mengembangkan dialog dan kerjasama kemanusiaan untuk kemajuan bangsa.

    4. Setiap pemeluk agama tidak memandang agama orang lain dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mencampuri urusan internal agama lain.

    5. Setiap pemeluk agama menerima dan menghormati persamaan dan perbedaan masing-masing agama dan tidak mencampuri wilayah doktrin/akidah/keyakinan dan praktik peribadatan agama lain.

    6. Setiap pemeluk agama berkomitmen bahwa kerukunan antar umat beragama tidak menghalangi penyiaran agama, dan penyiaran agama tidak menggangu kerukunan antar umat beragama. (Kemenag RI)

  • PWNU Lampung Siap Gelar Pra-Konferwil Ke X

    Bandar Lampung: Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung menggelar Konferensi Wilayah ke X di Pondok Pesantren Darus Saadah Lampung Tengah pada 8 Maret. Konferwil yang direncanakan selama tiga hari itu membahas berbagai macam hal kemaslahatan umat sekaligus pemilihan kepengurusan PWNU lima tahun ke depan.

    Sebelum pelaksanaan Konferwil, Panitia Pelaksana akan menggelar Pra-Konferwil dilaksanakan selama 2 hari di kampus Institut Agama Islam Maarif NU Kota Metro, Lampung pada 17-18 Februari 2018.

    Ketua SC Konferwil X PWNU Lampung KH Khairuddin Tahmid mengatakan Pra-Konferwil tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk menyusun dan mematangkan materi Konferwil yang akan mengangkat berbagai macam permasalahan umat seperti permasalahan keagamaan, kebangsaan, dan ekonomi.

    “Empat komisi sudah dibentuk yaitu Komisi Program Kerja, Komisi Organisasi, Komisi Bahtsul Masa’il dan Komisi Rekomendasi. Pada Pra-Konferwil, komisi-komisi tersebut akan mematangkan materi yang di antaranya diambil dari berbagai tokoh dan elemen masyarakat,” kata Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung ini, Jumat (9/2).

    Dalam Pra-Konferwil tersebut, lanjutnya, panitia dan seluruh komisi juga akan menggali masukan dari pemaparan para tokoh-tokoh Lampung yang dihadirkan guna memperkaya materi-materi aktual.

    Diharapkan dengan hadirnya para tokoh yang akan mempresentasikan materi sesuai dengan kompetensinya masing-masing ini, Konferwil X PWNU akan menghasilkan solusi dari permasalahan umat yang dihadapi saat ini.

    “Permaslahan umat, khususnya umat Islam, saat ini sangat kompleks. Di tengah arus modernisasi informasi yang tidak bisa dibendung, berbagai permaslahan muncul di setiap sendi kehidupan umat. Dan NU harus mampu memberikan solusi dan pencerahan agar umat dapat bermuamalah sesuai dengan tuntunan agama Islam,” harapnya.

    Kiai Khairuddin berharap doa dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Provinsi Lampung agar pelaksanaan rangkaian Konferwil tersebut dapat berjalan dengan lancar sesuai agenda.

    Ketua Umum MUI Lampung ini juga memberikan apresiasi kepada PCNU Kota Metro yang siap menjadi tuan rumah Pra-Konferwil ini.

    Menurutnya PCNU Metro patut menjadi salah satu contoh keberhasilan NU di Provinsi Lampung dalam melaksanakan khidmah jam’iyyah. Muamalah di bidang pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan Perguruan Tinggi NU mampu direalisasikan di samping muamalah di bidang ekonomi.

    “Terima kasih kepada IAIM NU Metro. Semoga mampu menjadi tuan rumah yang baik dan semoga rangkaian kegiatan Konferwil akan membawa keberkahan khususnya bagi jamaah dan jam’iyyah NU dan umumnya bagi seluruh masyarakat di Provinsi Lampung,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)