Begini Upaya PGRI Pringsewu Lawan Covid-19

Pringsewu: Seiring dengan perkembangan Covid-19 di Kabupaten Pringsewu yang fluktuatif dan sempat berstatus zona merah, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pringsewu ikut melakukan upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Ketua PGRI Pringsewu Sakijo menjelaskan bahwa upaya yang ditempuh PGRI di antaranya dengan membentuk kelompok binaan yang dikoordinir oleh para guru. Dalam upaya ini, satu guru anggota PGRI akan membina minimal 10 Kepala Keluarga (KK) untuk berprilaku patuh terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid 19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan.

“Bisa kita bayangkan, seandainya satu guru mampu membina 10 KK, maka ribuan keluarga akan selalu patuh terhadap aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, sehingga penyebaran Covid-19 akan dapat dikendalikan,” ungkap Sakijo, Rabu (3/2).

Dengan upaya ini, lanjut Sakijo, diharapkan Covid-19 di Pringsewu akan segera mereda dan status zona hijau pun akan dapat diraih Pringsewu. Dengan ini, impian proses Pembelajaran tatap muka yang dirindukan guru, siswa, dan orang tua juga akan bisa terwujud.

Selain itu, PGRI juga akan mendorong sekolah yang ada di Kabupaten Pringsewu untuk membuat dan memaksimalkan gugus tugas yang khusus menangani perkembangan kondisi Covid-19 di lingkungannya.

Semua ini menurut Sakijo sudah diputuskan melalui Konferensi Kerja Kabupaten I PGRI Pringsewu yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2021 di Hotel Urban. Dalam Konferensi tersebut diputuskan bahwa anggota PGRI Pringsewu harus berperan aktif dan menjadi bagian dari upaya pencegahan terhadap penyebaran covid 19.

“Guru harus menjadi contoh di masyarakat tentang prilaku mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

Sakijo pun mengingatkan bahwa menghadapi Covid-19 dibutuhkan kerjasama semua elemen masyarakat. Pemerintah tidak akan sanggup menangani pandemi ini tanpa ada kesadaran dari masyarakat untuk bersama-sama melawan Corona.

Di antara bentuk kerjamasa seluruh elemen masyarakat Pringsewu adalah dengan kesadaran melakukan gerakan 5 M yaitu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, serta menghindari berjabat tangan.

“Kalau bukan kita, siapa lagi, kalau tidak sekarang, mau kapan lagi, saat nya kita bangkit. Bersama Kita Bisa,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)

Comments

Leave a Reply