Lakpesdam PWNU Lampung – Kementerian Agama Temu Stakeholder Bangun Kesejahteraan Masyarakat Talangsari

Lampung Timur: Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung bekerjasama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia bertemu stakeholder dalam rangka membangun kesejahteraan masyarakat Talangsari, Lampung Timur, Minggu (29/11/2020). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Mushola An-Nur, Cihideng, Dusun Sumbing Putra 3, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.

Pengurus Lakpesdam PWNU Lampung Siti Khoiriah mengatakan, kegiatan bermaksud untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat. Nantinya, aspirasi tersebut akan direalisasikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan untuk masyarakat. “Lakpesdam diminta Kemenag RI melakukan pemberdayaan masyarakat eks Talangsari,” ujar Khoir, sapaan akrab Siti Khoir akademisi Universitas Lampung ini.

Dari temu stakeholder ini, ada beberapa aspirasi masyarakat setempat yang disampaikan Lakpesdam PWNU Lampung, salah satunya oleh Suroso. “Kami peternak ini ingin ada pelatihan peternakan dan perikanan, disini potensinya bagus,” ujar Suroso.

Usulan lain dari Ketua Kelompok Tapis Wawai, Revi. Ia menginginkan adanya inovasi pembuatan tapis agar semakin menarik. “Kelompok tapis sudah terbentuk di setiap dusun, tetapi kami belum ada pembimbing,” ujar Revi.

Usulan juga datang dari pelaku UMKM abon lele, Supiah. Ia mengaku mengalami kendala saat mengeringkan abon lele. “Pengeringan abon lele disini masih manual, belum ada mesin dan masih sangat tradisional,” kata dia.

Usulan juga disampaikan pemuda-pemudi setempat. Mereka menginginkan adanya pelatihan mekanik serta pengelolaan Youtube. “Potensi yang ada disini bisa kami ekspos melalui Channel Youtube, ini kan bagus,” ujar pemuda-pemudi setempat.

Masyarakat setempat pun memberikan usulan-usulan lain, seperti inovasi pertanian, distribusi hasil tani serta modernisasi. “Disini banyak sekali hasil pertanian, tetapi masih sangat tradisional. Masyarakat masih ikut-ikutan apa yang sedang ditanam kebanyakan orang,” ujar masyarakat tersebut.

Usulan-usulan tersebut pun ditanggapi Khoir dengan mengelompokkan jenis pelatihan dan koordinatornya. Masing-masing pelatihan dikoordinatori oleh satu orang yang merupakan masyarakat setempat. “Setiap pelatihan akan mendatangkan narasumber kompeten dan dengan peserta sesuai bidangnya,” kata perempuan kelahiran Lampung Timur ini.

Dalam satu pekan kedepan, pihaknya akan mengadakan pelatihan sebagai hasil temu stakeholder yang dilakukan hari ini. “Pelatihan peningkatan kapasitas akan kami laksanakan dalam kurun waktu pekan depan,” kata Khoir. (Erzal)

Comments

Leave a Reply