Bandar Lampung: MUI Provinsi Lampung pada tahun ini diamanahkan menjadi shohibul bait (tuan rumah) penyelenggara RAKORDA Majelis Ulama Indonesia Se-Sumatera Bagian Selatan. Acara pembukaan Rakorda dihadiri oleh Gubernur Lampung beserta jajarannya, Ketua MUI Pusat, Ketua MUI se-Sumbagsel, Ketua BI Perwakilan Lampung, para Rektor Universitas di Bandar Lampung, Kepala Kanwil Agama Lampung, Kapolda Lampung, KH. Arief Mahya, H. Mochtar Hasan, SH., yang dilaksanakan pada kemarin Jum’at malam, (05/4/2017) di Hotel Syari’ah Nusantara Bandar Lampung.
Berbicara mengenai Provinsi Lampung, Gubernur Lampung mengatakan bahwa pertumbuhan di Lampung sangat pesat juga perkembangannya sangat nyata terlihat dan dapat dirasakan.
“Di Lampung bukan hanya indeks pertumbuhan saja yang diatas rata-rata tetapi Indeks kesenjangan di Provinsi Lampung pun lebih baik dari indeks kesenjangan Nasional berkisar di angka 0,35,” papar H. M. Ridho Ficardo M.Si.
Ridho memaparkan bahwa berdasarkan indeks kesenjangan tersebut tetap saja menjadi masalah karena lebih banyak didominasi oleh masyarakat degan taraf kehidupan yang rendah. Berbicara mengenai angka kemiskinan, Lampung termasuk daerah yang cukup tinggi angka kemiskinannya. Ini menjadi PR kita secara bersama. Ketika terjadi angka kemiskinan tinggi tentunya para ulama harus bekerja lebih keras, karena menjaga umat tidak mudah dalam keadaan miskin, terlebih lagi kemiskinan adalah akar dari kejahatan.
“Menjaga orang kaya untuk tetap istiqamah itu mudah tetapi menjanga orang miskin untuk tidak macam-macam pasti repot. Artinya tugas para ulama di Provinsi Lampung menjadi lebih sulit karena kondisi umat yang prasejahtera harus ditumbuhkan lagi semangatnya dan ini menjadi tugas kita bersama pun dengan pemerintah,” ungkap Gubernur Lampung dalam sambutanya sebelum menbuka acara Rakorda MUI se-Sumbagsel secara resmi. (Nur Fatmawati Anwar)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.