Category: Breaking News

Et ullamcorper sollicitudin elit odio consequat mauris, wisi velit tortor semper vel feugiat dui, ultricies lacus. Congue mattis luctus, quam orci mi semper

  • Milad Ke-46 MUI, KH Miftachul Akhyar Sampaikan Capaian Kinerja Setengah Tahun Pertama

    Jakarta: Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, menyampaikan capaian kinerja MUI Periode 2020-2025 pada saat perayaan Milad Ke-46 MUI. Meski usia kepengurusan baru setengah tahun, namun MUI selama ini sudah sangat sibuk khususnya menangani masalah pandemi Covid-19. Dia menyampaikan bahwa masing-masing periode kepengurusan MUI memiliki masalahnya sendiri-sendiri dan masalah utama periode ini adalah Covid-19.

    “Periode ini tantangan utama yang harus kita hadapi adalah pandemi Covid-19 dan dampak-dampaknya. Termasuk juga virus-virus yang membawa fitnah dan membahayakan banyak pihak. Pandemi tersebut memaksa kita menyesuaikan diri dengan permasalahan tersebut. Maka itu di awal periode ini MUI memberikan porsi banyak dalam penanggulangan Covid-19,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Milad MUI Ke-46, di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Senin (26/7).

    Dia menyampaikan, MUI sejak awal sudah memberikan panduan terhadap umat Islam tentang cara menjalankan ibadah yang sesuai dengan kondisi Covid-19. Beberapa fatwa lahir khususnya memberikan panduan. MUI dalam beberapa kesempatan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan edukasi maupun vaksinasi Covid-19.

    “MUI aktif terlibat dalam penanggulangan akibat Covid-19 yang bersifat ekonomi. MUI akan terus berperan dalam penanggulangan Covid-19,” ujarnya.

    Selain Covid-19, MUI juga terus memberikan pembenahan di internal organisasi. MUI meneruskan program ISO 9001:2015 sebagai upaya memperbaiki manajemen organisasi internal. Hal ini untuk memacu kinerja MUI menjadi lebih baik di masa mendatang.

    Terkait ekonomi syariah, MUI juga terus menjalankan perannya untuk mensyariahkan ekonomi masyarakat dan memasyarakatkan ekonomi syariah. Melalui DSN, MUI terus menerbitkan fatwa-fatwa terbaru sebagai landasan bagi pelaku maupun regulator industri keuangan syariah. DSN MUI dalam waktu dekat juga akan memperluas kantornya menjadi dua muka depan dan belakang untuk semakin menopang kinerjanya. Terlebih, saat ini perkembangan ekonomi syariah mendapatkan dukungan berbagai pihak.

    “DSN MUI juga terus memberikan sosialisasi, edukasi, dan literasi tentang ekonomi syariah, ” ujarnya.

    Terkait industri halal, lanjut Kiai Miftach, MUI juga terus terlibat baik dalam fase pemeriksaan produk melalui LPPOM MUI maupun penetapan halal di Komisi Fatwa. MUI memang sudah memiliki pengalaman panjang di industri halal dan terus memberikan pesan dan peran di industri ini. Termasuk dalam memberikan masukan kepada pemerintah.

    Tidak berhenti di situ saja, MUI dalam beberapa kesempatan juga terus mengadvokasi undang-undang yang sesuai kepentingan umat. Sejak dulu, MUI memiliki tim khusus untuk memantau UU yang terkait dengan umat. Yang terbaru, MUI hadir di DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) mengenai UU Minuman Beralkohol.

    “Terkait advokasi peraturan perundang-undangan, MUI akan terus memperjuangkan aspirasi umat dan mengadvokasi. Jangan sampai ini bertentangan dengan prinsip dan ajaran Islam, ” ujar dia.

    Di hadapan peserta Milad Ke-46 MUI yang hadir secara daring, Kiai Miftach menyampaikan terimakasih atas kinerja pengurus Komisi, Badan, dan Lembaga di lingkungan MUI dalam setengah tahun lebih ini. Meski dengan fasilitas terbatas, namun banyak pekerjaan yang bisa dituntaskan dengan baik.

    “Saya sebagai ketua umum menyampaikan terimakasih kepada semua pengurus karena dengan tulus ikhlas menjalankan tugas masing-masing. Kami menyadari berbagai fasilitas terbatas namun semua itu kita jalankan dan laksanakan dengan baik. Kerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah maupun swasta juga bisa terjalin baik, ” ujarnya. (Azhar/Din/MUI Pusat)

  • Sinergikan Kerukunan Umat Beragama, FKUB Audiensi dengan Wakil Bupati Pringsewu

    Pringsewu: Bertempat di Kantor Wakil Bupati Pringsewu, Pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu melakukan pertemuan untuk membahas sinergi program kerukunan umat beragama pada Selasa (27/7). Pada kesempatan tersebut Ketua FKUB Pringsewu KH Mahfudz Ali memaparkan program kerja yang akan dilakukan oleh forum yang diisi oleh para tokoh lintas agama ini.

    Di antara program yang akan dilakukan oleh FKUB Pringsewu adalah membentuk kepengurusan FKUB di 9 kecamatan yang ada di Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis ini. Kepengurusan ini menurut Kiai Mahfudz akan menjadi mitra dalam meneruskan program kerukunan di Kabupaten Pringsewu.

    “Selain itu FKUB kecamatan nantinya dapat meneruskan program yang saat ini sudah dilakukan oleh FKUB kabupaten di antaranya terkait dengan desa sadar kerukunan dan saung kerukunan. Kita berharap akan ada program ini di setiap kecamatannya,” harap Kiai Mahfudz.

    Selain program tersebut, FKUB juga siap mendukung uapaya pemerintah daerah dalam mewujudkan Pringsewu yang bebas dari Covid-19 melalui sinergi program. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberdayaan para tokoh agama untuk memberikan edukasi dalam melawan Covid-19.

    Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Pringsewu H Fauzi yang juga dewan penasehat FKUB Pringsewu menyambut baik inisiatif dan program kerja FKUB yang baru saja dilantik pada 18 Juni 2021 lalu.

    Terobosan-terobosan program di era pandemi harus terus dilakukan melalui modifikasi-modifikasi di antaranya dengan kajian-kajian virtual dan memanfaatkan teknologi untuk menghindari berkerumunnya masa. “Bisa bekerjasama dengan Dinas Kominfo menggelar dialog virtual atau memaksimalkan Radio Rapemda milik Pemda Pringsewu untuk sosialisasi program kerja,” katanya.

    Hadir pada pertemuan tersebut dari Pengurus FKUB Kabupaten Pringsewu di antaranya H Auladi Rosyad (Wakil Ketua), H Muhammad Faizin (Sekretaris), Pendeta Chris (Wakil Sekretaris), dan Romo Suyitno (Anggota). Sementara dari Pemerintah daerah yang hadir di antaranya Malian Ayub (Staf Ahli), Purhadi (Asisten Bupati), Nang Abidin Hasan (Kabag Kesra), dan dari Kesbangpol Pringsewu. (MF)

  • Terkait Penanganan Covid-19, Wabup Pringsewu: Bukan Melarang, Tapi Mengatur

    Pringsewu: Penanganan dan pemberantasan Covid-19 tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Diperlukan sinergi antara pemerintah dengan masyarakat sehingga pandemi yang sudah mewabah mulai Desember 2019 ini bisa diputus rantai penyebarannya. Pemerintah membuat peraturan dan menjalankannya, sementara masyarakat memberi masukan dan mendukung langkah yang diambil.

    Terkait hal ini, Wakil Bupati Pringsewu H Fauzi mengatakan bahwa kebijakan yang dijalankan sekarang oleh pemerintah bukanlah melarang warga masyarakat untuk melakukan kegiatan, namun lebih kepada upaya untuk mengatur masyarakat untuk dapat menaati protokol kesehatan agar terhindar dari paparan Covid-19.

    “Kebijakan yang diambil bukan untuk melarang, tapi mengatur, yakni dengan protokol kesehatan,” katanya saat bertemu dengan tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu di kantornya, Selasa (27/7/2021).

    Oleh karenanya ia mengajak kepada seluruh pihak, khususunya para tokoh agama untuk dapat mengajak umat beragama untuk bersama-sama dengan serius, bahu membahu dalam menghadapi Covid-19 ini.

    Program dan kebijakan yang diambil pun tidak akan dapat membuahkan hasil maksimal jika tanpa ada dukungan masyarakat. Dan para tokoh agama menurutnya memiliki peran strategis dalam memberi pemahaman yang komprehensif kepada umat tentang upaya-upaya mengatasi wabah ini.

    Sementara Ketua FKUB Kabupaten Pringsewu KH Mahfudz Ali mengungkapkan kesiapan pihaknya dalam ikut serta andil dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Oleh karenanya, pada pertemuan tersebut, pihaknya melakukan sinergi program yang dapat memaksimalkan kebijakan langkah pemerintah.

    Di antaranya adalah mendorong masayarakat dalam kepedulian sosial pada orang lain di masa sulit ini. Hal ini bisa dilakukan dengan saling berbagai rezeki ataupun bentuk-bentuk kegiatan sosial lainnya. FKUB juga menyambut masukan dari Wakil Bupati Pringsewu yang menjadi inisiator donor Plasma konvalesen yakni plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada yang sedang melakukan pengobatan Covid-19. FKUB siap untuk menyampaikan hal ini kepada umat beragama di tempat-tempat peribadatan sebagai wujud saling tolong menolong.

    Hadir pada pertemuan tersebut dari Pengurus FKUB Kabupaten Pringsewu di antaranya H Auladi Rosyad (Wakil Ketua), H Muhammad Faizin (Sekretaris), Pendeta Chris (Wakil Sekretaris), dan Romo Suyitno (Anggota). Sementara dari Pemerintah daerah yang hadir di antaranya Malian Ayub (Staf Ahli), Purhadi (Asisten Bupati), Nang Abidin Hasan (Kabag Kesra), dan dari Kesbangpol Pringsewu. (MF)

  • Qurban Momentum Tebar Semangat Kepedulian

    Pringsewu: Keluarga Besar Yayasan Pendidikan Startech melaksanakan penyembelihan hewan Qurban, Rabu (21/7/2021) di kampus STIT Pringsewu dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1442 H dengan penerapan prokes secara ketat sesuai Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Sholat Idul Adha 1442 H/2021 M dan Pelaksanaan Kurban di Masa Pandemi Covid-19.

    Yayasan Pendidikan Startech yang menaungi STIT dan STMIK Pringsewu serta SMK Grafika ini bersyukur bahwa setiap tahun dapat melaksanakan ibadah qurban.

    Ketua Yayasan Pendidikan Startech Dr. KH. Abdul Hamid, M.Pd.I Al-hafizd menuturkan, Idul Adha merupakan momentum untuk meningkatkan iman dan takwa, yang dapat diwujudkan antara lain dengan menebar manfaat dan kepedulian bagi sesama.

    “Alhamdulillah, kami dapat melaksanakan Qurban tahun ini dua sapi dan satu kambing. Semoga manfaat dan barakah bagi kita semua,” ujarnya.

    Sementara Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd., menambahkan, Idul Qurban dapat menjadi pembelajaran guna terus mengembangkan rasa syukur dan membangun keteguhan iman, serta kebersamaan umat.

    “Semoga kita dapat menanamkan sikap qona’ah dan istiqomah. Dan terus dapat berbagi dengan sesama,” kata dia.

    Daging hewan qurban keluarga besar Yayasan Pendidikan Startech ini kemudian dibagikan kepada warga masyarakat yang berhak. (*)

  • Zona Merah, Pemda Pringsewu Keluarkan Edaran untuk Shalat Idul Adha di Rumah

    Pringsewu: Gugus Tugas Pusat menetapkan Kabupaten Pringsewu, Lampung masuk dalam zona merah wilayah yang berisiko dalam penyebaran Covid-19. Berdasarkan kondisi ini, Pemerintah daerah telah mengeluarkan edaran agar umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha 1442 H di rumah masing-masing.

    “Penyelenggaraan Shalat Iddha 1442 H/2021 M di lapangan/ Masjid/ Mushala/ ruangan ditiadakan dan dilaksanakan di rumah masing-masing,” demikian imbauan yang ditanda tangani langsung oleh Bupati Pringsewu H Sujadi, Selasa (13/7).

    Upaya ini adalah upaya Pemda Pringsewu untuk menekan penyebaran Covid-19 yang secara nasional pun mengalami lonjakan yang sangat tinggi. Langkah meminimalisasi kerumunan juga selaras dengan kebijakan Penerintah Provinsi Lampung yang juga mengeluarkan edaran Nomor: 045.2/2477/02/2021 yang tidak mengizinkan pelaksanaan Shalat Idul Adha di lapangan, masjid, dan mushala yang berada pada zona merah dan oranye.

    Dalam edaran Bupati Pringsewu juga diberikan imbauan untuk bertakbir menyambut Idul Adha di rumah masing-masing atau tidak digelar secara massal seperti kegiatan takbir keliling. Panduan penyelenggaraan pelaksanaan kurban juga disampaikan di antaranya agar dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 10-13 Dzulhijjah. Pemotongan hewan kurban juga dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminasia (RPH-R).

    Dalam hal keterbatasan jumlah dan kapasitas RPH-R pemotongan hewan kurban dapat dilakukan di luar RPH-R dengan protokol kesehatan yang ketat, Kegiatan penyembelihan, pengulitan, pencacahan daging, dan pendistribusian daging kurban kepada warga masyarakat yang berhak menerima, wajib memerhatikan penerapan protokol kesehatan secara ketat, seperti penggunaan alat tidak boleh secara bergantian.

    Kegiatan pemotongan hewan kurban hanya boleh dilakukan oleh panitia pemotongan hewan kurban dan disaksikan oleh orang yang berkurban dan pendn langsung oleh panitia kepada warga di ternpat tinggal masing-masing dengan meminimalkan kontak fisik satu sama lain. (Muhammad Faizin)

  • MUI dan Institut Leimena Gelar Sarasehan Virtual Jurnalis Lintas Agama

    JAKARTA — Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI) Pusat bersama Institut Leimena menggelar Sarasehan Jurnalis Lintas Agama. Kegiatan tersebut akan digelar secara virtual dengan menghadirkan tokoh lintas agama.

    Kegiatan dengan tema “Peran Media Keagamaan dalam Mewujudkan Harmonisasi Keberagaman” ini digelar Rabu, 14 Juli 2021 pukul 09:00 – 12:00 WIB via Zoom. Dalam pembukaan kegiatan tersebut juga akan dilakukan mengheningkan cipta sejenak sekaligus doa bersama bagi pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia dan para penyitas yang kini tengah berjuang melawan Covid-19 agar segera diberikan kesembuhan.

    Ketua Komisi Infokom MUI Pusat Mabroer MS mengatakan media keagamaan (religious media) menjadi penting karena berperan besar ikut membangun literasi keagamaan dalam masyarakat. Hal ini seiring perkembangan teknologi, pengaruh media keagamaan tidak lagi terbatas pada umat masing-masing, tetapi hingga ke masyarakat luas.

    Menurut Mabroer, melalui literasi keagamaan ini media dapat membangun kapasitas seseorang untuk mampu bekerjasama dengan orang yang berbeda agama. “Tanpa mengurangi, bahkan dapat memperkuat, iman agamanya sendiri,” kata Mabroer, Selasa (13/7).

    Mabroer mengambil contoh, misalnya, Islam Wasathiyah yang dikumandangkan oleh Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah. Bagi umat Muslim sendiri, lanjut Mabroer, pemahaman ini penting diangkat dalam berbagai media keagamaan Islam, antara lain dalam menghadapi pandangan-pandangan intoleran yang mengatasnamakan Islam.

    Bagi umat beragama lain apabila wajah Islam yang ditampilkan dalam media keagamaannya adalah Islam Wasathiyah, yang terbuka terhadap perbedaan, tentu akan ikut meruntuhkan stereotip negatif yang dibangun oleh kelompok-kelompok intoleran. “Dengan demikian, berbagai media keagamaan ini ikut membangun pola pikir dan persepsi yang positif antar umat beragama untuk dapat mempererat relasi dan kerjasama,” ujar Mabroer.

    Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho mengharapkan sarasehan jurnalis ini dapat menjadi titik awal dialog yang menghasilkan kumpulan gagasan dan permasalahan utama untuk dibahas dalam rangkaian dialog selanjutnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat relasi dan jejaring jurnalis lintas agama dalam upaya meningkatkan literasi keagamaan yang toleran dan damai dalam masyarakat kita yang majemuk. “Agar tercipta keberagaman yang harmonis demi kemajuan peradaban manusia,” katanya.

    Sejumlah pembicara yang akan hadir dalam sarasehan tersebut adalah Wakil Ketua Umum MUI Dr KH Marsudi Syuhud MA,

    Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi MSi, Sekjen PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti, Ketua Umum Lembaga Alkitab Indonesia Pdt Dr Henriette T Hutabarat-Lebang, Tokoh Konghucu Js Kristan, Penasehat Life Channel MNC Jessica Tanoesoedibjo, program manager DAAI TV Paulus Florianus, dan ketua Dewan Pers periode 2016-2019 Yosep Adi Prasetyo. (Din/Media MUI Pusat)

  • Ikhtiar Langit Oleh IPNU IPPNU Bandar Lampung

    Bandar Lampung: Dalam mengatasi Pandemi Covid-19 yang saat ini sedang merajalela. Berbagai macam ikhtiar dilakukan salah satunya yakni Pembacaan Sholawat dan Ratibul Haddad yang diselenggarakan oleh PC IPNU IPPNU Kota Bandar Lampung pada Kamis, 8 Juli 2021 Via Zoom.

    Kegiatan ini bertujuan untuk bermunajat agar diberikan kesehatan dan kekuatan menghadapi Pandemi Covid-19 serta mengharapkan keridhaan dari para waliyullah Masyayikh Nahdlatul Ulama dalam mengabdikan diri pada IPNU IPPNU.

    Ketua PC IPPNU Bandar Lampung, Rekanita Tira Pitri mengatakan disini kami semua berniat mendoakan saudara-saudara kami yang saat ini diberikan cobaan wabah Pandemi Covid-19.

    “IPNU IPPNU khusus mendoakan rekan dan rekanita dimana pun yang berada yang sedang berjuang melawan Pandemi Covid-19 ini. Dan himbauan untuk rekan rekanita untuk selalu mematuhi protokol kesehatan serta menjaga kesehatan agar imun tubuh kita meningkat”pungkasnya.

    Adapun Ikhtiar Langit ini dirangkai dengan Pembacaan Ratibul Haddad dan dilanjutkan Pembacaan Sholawat Nariyah, Sholawat Tibbil Qulub dan Sholawat Li Khomsatun. Langsung ditutup oleh Pembacaan do’a sebanyak 4 kali.

    “Kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar yang kami lakukan guna dijauhkan dari wabah Pandemi Covid-19 ini, saat ini kita semua telah melakukan Ikhtiar Bumi yakni dengan menggunakan masker, menjaga jarak yang biasa di singkat 5M. Tetapi itu saja tidak cukup karena pada hakikatnya segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini atas izin Allah SWT. Oleh karena itu, kita juga harus melakukan ibadah-ibadah kepada Allah SWT yang maha kuasa agar Pandemi Covid-19 segera tuntas”ujar Saibani Ketua PC IPNU Bandar yang.

    Saibani menambahkan berdasarkan data yang dilansir Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung saat ini sedang zona merah artinya tingkat penularan Covid-19 masih sangat tinggi. Oleh sebab itu, patuhi surat edaran Walikota Bandar Lampung tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. (Saibani)

  • Khutbah Idul Adha: Kurban, Pengorbanan, dan Kemanusiaan

    Khutbah Idul Adha:
    Kurban, Pengorbanan, dan Kemanusiaan
    Oleh: Muhammad Faizin
    Sekretaris II MUI Provinsi Lampung

     

     اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

    اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَاتَ وَ أَحْيَى. اَلْحَمْدُ للهِ الًّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ لَنَا عِيْدَ الْفِطْرِ وَ اْلأَضْحَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَ مَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَ صَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَ الْوَفَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَنْ اِتَّبَعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْجَزَا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

    Jamaah shalat Idul Adha hadâkumullâh,

    Segala puji bagi Allah SWT, tuhan alam semesta, yang telah menganugerahkan berjuta kenikmatan kepada kita diantaranya adalah kenikmatan beridul adha walau dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum juga mereda. Semua ini harus kita syukuri sebagai hamba yang tahu diri, karena segala yang terjadi di muka bumi ini, Allah lah yang paling mengerti.

    Pada tahun ini kita kembali merayakan idul Adha dalam keterbatasan. Gelombang kedua penyebaran Covid-19 di tanah air yang terus mengalami lonjakan, membuat pemerintah mengambil kebijakan ketat dalam rangka wujud perlindungan. Tidak semua daerah bisa melaksanakan kegiatan Ibadah shalat Idul Adha sebagaimana biasa. Begitu juga ibadah kurban yang selalu mengiringi hari raya ini pun tidak serta merta bisa dilaksanakan dengan leluasa. Sekali lagi, ini adalah wujud ikhtiar kita bersama untuk menjaga diri, sehingga negeri ini mampu melewati takdir yang telah didatangkan oleh Allah yang maha tinggi.

    تَصَرُّفُ الْأِمَاِم عَلَى الرَّاعِيَّةِ مَنُوْطٌ بِالْمَصْلَحَةِ

    “Tindakan pemerintah terhadap rakyatnya dilakukan berdasarkan kemaslahatan.”

    اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد

    Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,

    Dalam situasi sulit yang sedang melanda, Hari Raya Idul Adha tak boleh kehilangan makna dan esensinya. Idul Adha mengajarkan kepada kita bagimana berani berkorban dengan apa yang kita punya untuk membatu orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita. Di antaranya adalah dengan ibadah kurban yang merupakan wujud pengorbanan untuk kemanusiaan pada sesama. Kita harus bisa mengambil hikmah mulia, ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putra semata wayangnya, Nabi Ismail AS. Perintah suci ini mengandung makna bahwa hidup perlu pengorbanan untuk memperkuat tali persaudaraan antar sesama.

    Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia merupakan makhluk yang membutuhkan orang lain dalam mewujudkan eksistensi. Maka ketika kita ada kelebihan rezeki dan bisa berkorban dengan kurban bagi orang lain di tengah pandemi, alangkah baiknya tidak ditunda-tunda lagi. Yakinlah, bahwa kurban kita akan diterima Allah SWT dan akan dilipatgandakan pahalanya karena benar-benar mampu membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan dan duka. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah RA Rasulullah bersabda:

    مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

    Artinya: “Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.

     

    اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد

    Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,

    Kisah keteguhan iman dan kerelaan Nabi Ibrahim dalam mengorbankan sesuatu yang paling dicintainya, patut dicontoh oleh kita semua. Ketika kita mengorbankan sesuatu bagi sesama, maka marilah kita berikan yang terbaik untuk mereka. Kita tak perlu khawatir jika harta yang kita berikan di jalan Allah akan berkurang jumlahnya. Malah sebaliknya, Allah telah berjanji bahwa siapa saja memberikan yang terbaik dari hartanya dalam rangka kepatuhan menjalankan perintah-Nya, maka akan dilipatgandakan dengan jumlah yang tidak terduga-duga bagi siapa saja yang dikehendaki Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 261 berbunyi:

    مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

    Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) laga Maha Mengetahui.”   

    اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد

    Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,

    Ibadah kurban yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS juga memiliki makna ajaran untuk menjunjung tinggi kemanusiaan dalam beragama. Kita perlu merenungkan mengapa Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba. Hal ini mengandung hikmah di antaranya tidak diperbolehkannya mengorbankan dan meneteskan darah manusia. Penggantian “objek kurban” dari manusia ke binatang juga mengandung makna bahwa manusia memiliki hak untuk hidup di dunia. Siapa pun atas nama apa pun tidak boleh menghilangkannya.

    Dalam konteks kekinian, kita harus menjunjung tinggi hak asasi manusia yakni hak untuk hidup, mendapatkan kesehatan, dan terjaga keselamatan jiwanya. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga mereda, kita tidak boleh egois dan abai sehingga menjadikan orang lain celaka. Penerapan protokol kesehatan sebagai ikhtiar terhindar dari Covid-19 harus ditegakkan bersama. Tidak bisa hanya dilakukan oleh sebagian orang saja. Kedisiplinan kita dalam menjaga diri, yang dimulai dari diri sendiri, akan berdampak kepada keselamatan orang lain sehingga kemanusiaan pun bisa kita junjung tinggi.

    Allah SWT berfirman dalam QS Al Maidah ayat 32:

    مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا

    Artinya: “Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.”

    اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد

    Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,

    Demikianlah hikmah kurban yang merupakan wujud pengorbanan kita dalam rangka menjunjung tinggi kemanusiaan. Semoga kita akan menjadi sosok yang membawa kemaslahatan bagi sesama dan kehidupan kita senantiasa mendapatkan ridho dan keberkahan dari Allah SWT. Amin

     بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

    Khutbah II

    اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ

    اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

    اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

    Klik untuk mendownload Teks Khutbah Khutbah Idul Adha Kurban, Pengorbanan, dan Kemanusiaan

  • Gubernur Lampung Tak Izinkan Shalat Idul Adha di Zona Merah dan Oranye

    Bandar Lampung: Dalam upaya menekan peningkatan Covid-19 di Provinsi Lampung, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah mengeluarkan edaran Nomor: 045.2/2477/02/2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Rangka Penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H/2021 M di Provinsi Lampung.

    Dalam edaran yang mengacu pada SE Menteri Aga Nomor 15 Tahun 2021 ini, Gubernur Arinal tidak mengizinkan pelaksanaan Shalat Idul Adha di lapangan, masjid, dan mushala yang berada pada zona merah dan oranye.

    “Shalat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H/2021 M dilaksanakan di lapangan terbuka atau di masjid dan mushala, sedangkan untuk zona merah dan oranye ditiadakan,” tegas gubernur dalam edara tertanggal 5 Juli 2021 ini.

    Shalat Hari Raya Idul Adha bisa digelar di daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19 atau di luar zona merah dan oranye berdsarkan penetapan pemerintah daerah, dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat.

    Dalam hal salat Hari Raya Idul Adha dilaksanakan di lapangan terbuka atau di masjid, sebagaimana dimaksud pada angka 3, wajib menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, dengan ketentuan sebagai berikut shalat Idul Adha dilaksanakan sesuai dengan rukun salat dan penyampaian khutbah Idul Adha secara singkat, paling lama 15 menit, Jama’ah salat Idul Adha yang hadir paling banyak 50% dari kapasitas tempat agar memungkinkan untuk menjaga jarak antar shaf dan antar Jama’ah.

    Gubernur meminta pada semua stakeholder untuk dapat melakukan pemantauan pelaksanaan surat edaran tersebut secara hierarkis melalui instansi yang ada di bawahnya. Dalam hal terjadi perkembangan ekstrem Covid-19, seperti peningkatan signifikan angka positif Covid-19, maka surat edaran tersebut disesuaikan dengan kondisi masing-masing kabupaten/kota.

    Selain terkait dengan shalat Id, Gubernur juga menyampaikan terkait dengan pelaksanaan qurban. Dalam hal ini, pelaksanaan kurban agar memerhatikan ketentuan sebagai berikut:

    Penyembelihan hewan kurban berlangsung dalam waktu tiga hari, tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah untuk menghindari kerumunan warga di lokasi pelaksanaan kurban, Pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminasia (RPH-R).

    Dalam hal keterbatasan jumlah dan kapasitas RPH-R pemotongan hewan kurban dapat dilakukan di luar RPH-R dengan protokol kesehatan yang ketat, Kegiatan penyembelihan, pengulitan, pencacahan daging, dan pendistribusian daging kurban kepada warga masyarakat yang berhak menerima, wajib memerhatikan penerapan protokol kesehatan secara ketat, seperti penggunaan alat tidak boleh secara bergantian.

    Kegiatan pemotongan hewan qurban hanya boleh dilakukan oleh panitia pemotongan hewan kurban dan disaksikan oleh orang yang berkurban dan pendistribusian daging kurban dilakukan langsung oleh panitia kepada warga di ternpat tinggal masing-masing dengan meminimalkan kontak fisik satu sama lain. (Muhammad Faizin)

  • PCNU Metro Lakukan Sensus Warga Dan Kelembagaan Nadhdlatul Ulama

    Metro: Bagi sebuah organisasi, mempunyai data anggota dan potensi yang dimiliki serta kapasitas kelembagaan sampai dengan basis yang paling bawah adalah sebuah keharusan. Bukan hanya itu, keamanan data dan kegunaanya juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal ini yang sedang dilakukan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Metro. (03-07-2021)

    Sensus warga NU di Kota Metro sebenarnya bukan hal yang baru, PCNU Metro pada tahun 2012 yang lalu pernah melakukan pendataan warga dan masjid di lingkungan Nahdlatul Ulama. Hanya saja pengolahan data dilakukan secara manual dan operator yang sangat terbatas. Saat ini sensus warga dan kelembagaan Nahdlatul Ulama Kota Metro dilaksanakan kembali untuk mengupdate data warga NU melalui Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU) berbasis web yang dikembangkan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.

    H. Rudi Hartono sebagai Pj. Ketua PCNU Metro dalam kesempatan acara Bimtek Operator Sensus Warga dan Kelembagaan NU menegaskan bahwa dalam pelaksanaan sensus ini akan di data warga atau jama’ah NU juga mendata kapasitas kelembagaan seperti asset, majelis ta’lim binaan, masjid dan mushola di lingkungan NU, juga TPQ dan Madrasah Diniyah di bawah naungan NU Metro. Data tersebut selain akan menjadi pusat database juga akan dijadikan sebagai dasar dalam melakukan perencaan dan pelaksanaan program-program PCNU Metro yang berorientasi kepada pelayanan terhadap warga NU di Kota Metro. Beliau juga menghimbau kepada seluruh struktur Pengurus Cabang, Majelis Wakil Cabang, Ranting, Anak Ranting, Lembaga dan Badan Otonom NU untuk bergerak dan perpartisipasi aktif dalam mensukseskan sensus ini.

    “Data ini sangat penting, sehinga kedepan saat kita akan melaksanakan program-program NU, maka sasarannya sudah jelas terdata, potensi warga NU juga akan terbaca misalnya dari bidang pekerjaan mulai dari petani, pegawai, buruh, dan yang lainnya, oleh karena itu saya menginstruksikan kepada seluruh Pengurus NU mulai tingkat Cabang sampai Anak Ranting, juga Pengurus Lembaga dan Badan Otonom NU di semua tingkatan untuk dapat mensukseskan program sensus ini” tegas H. Rudi.

    Pelaksanaan Bimbingan Teknis Sensus Warga dan Kelembagaan NU yang dilaksanakan di SMK Ma’arif 1 Metro tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan Pengurus Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama, dimana setiap ranting yang ada di Kota Metro mengutus dua orang Operator Ranting. Bimtek dipandu langsung oleh Tim SISNU dari PWNU Jawa Tengah.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Sensus Warga dan Kelembagaan NU PCNU Kota Metro, H. Syahro menyampaikan bahwa pelaksanaan Sensus ini merupakan Sensus Lanjutan dari yang sudah pernah dilakukan sebelumnya di tahun 2012. Sensus Warga dan Kelembagaan NU di Kota Metro dilaksanakan sesuai dengan pedoman Organisasi, dimana penerimaan data anggota dilakukan melalui Pengurus Ranting dan Anak Ranting, serta disahkan oleh Pengurus Cabang NU dengan menerbitkan Karta Anggota Nahdlatul Ulama (KARTANU). Sesus yang dilaksanakan PCNU Kota Metro dilaksanakan secara mandiri dan tidak melibatkan pihak ke-3.

    “Sensus ini kami laksanakan secara mandiri dan sesuai dengan peraturan organisasi, tahapan-tahapan sudah kita lakukan. Kami juga tidak bekerjasama dengan pihak ke-3 misalnya bank, meskipun sudah banyak yang memberikan penawaran kerjasama untuk pembuatan Kartanu berbasis ATM. Menurut kami, sensus warga dan kelembagaan NU ini bukan hanya sekedar mencetak Kartu Anggota, tetapi sebuah proses konsolidasi organisasi dan pembacaan potensi serta kapasitas organisasi secara utuh dan objektif. Data dari hasil sensus ini menjadi database milik organisasi dan digunakan untuk kepentingan organisasi. Tegas Syahro.

    Dalam tempat terpisah, Sekretaris PWNU Jawa Tengah KH. Hudallah Ridwan Na’im menyambut baik kerjasama antara PCNU Kota Metro dengan PWNU Jawa Tengah dalam menggunakan Sistem Informasi Strategis NU (SISNU) untuk kepentingan pendataan warga dan kelembagaan ini, beliau juga menjamin keberlangsungan dan keamanan data SISNU akan terjaga dengan baik dan tidak melibatkan pihak lain. “kami berterimakasih atas kepercayaan PCNU Metro dalam menggunakan SISNU ini, dan kami juga akan menjaga keamanan data yang dititipkan di server kami, serta akan melakukan pemantauan dan maintenance dengan baik” tuturnya. (A.s)