Category: Breaking News

Et ullamcorper sollicitudin elit odio consequat mauris, wisi velit tortor semper vel feugiat dui, ultricies lacus. Congue mattis luctus, quam orci mi semper

  • Bedah Buku “Malu Sama Allah”, Dosen FS Budaya Malu Beda Dengan Budaya Malu-maluin

    Bandar Lampung: Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI., M.A., menjadi pembahas dalam Webinar Bedah Buku “Malu Sama Allah” Karya Abdul Hanif, S.H., M.H., yang diselenggarakan oleh PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan secara daring via Zoom Meeting. (Sabtu, 09/06/2021).

    Ia menyatakan bahwa dalam buku ini menggunakan pendekatan yang berorientasi pada membentuk karakter muslim, tidak melihat dari etalase diri yang ditemukan.

    “Dalam buku ini beberapa pendekatannya, ada orientasi bagaimana membentuk karakter seorang muslim yang tidak melihat dari etalase diri yang ditemukan, tetapi kemudian hatinya ditampilkan dengan tindakan-tindakan,” paparnya.

    Menurutnya, budaya malu berbeda dengan budaya malu-maluin, “Malu tapi tidak memalukan. Tidak penting berapa banyak yang kita tahu, tapi yang paling penting adalah thau diri dan tahu malu. Tahu siapa dirinya dan tahu malu bagaimana terhadap dirinya, orang lain, dan tuhannya. Bagaimana mengimplementasikan malu dalam hidup anda,” tambahnya.

    Kemudian Ia menyampaikan bahwa makna malu yang ingin penulis sampaikan adalah adanya perubahan sikap pada manusia, dengan sikap tersebut meliputi rasa ketika seseorang melakukan sesuatu, ada aib pada dirinya.

    “Rasa malu itu baik. Malu kepada Allah swt., malu kepada manusia dan malu kepada diri sendiri. Secara hirarki malu tertinggi adalah kepada Allah, tetapi secara hakikat malu adalah sumber kebaikan,” lanjut Abdul Qodir Zaelani.

    “Malulah kepada Allah jika berdakwah dengan cara mengejek bukan mengajak. Malulah kepada Allah jika berdakwah bukan dengan mengajak saling cinta kasih. Malulah kepada Allah jika berdakwah dengan cara marah-marah bukan dengan damai. Malulah kepada Allah jika berdakwah dengan makian bukan dengan hatinya,” tutupnya. (Chelsea)

  • Selamat, Aktivis LDC Raih Juara Beragam Perlombaan

    Bandar Lampung: Aktivis Law Debate Community (LDC) Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung raih juara yang di adakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Muamalah dan HMJ Hukum Keluarga Islam dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 tahun. (Rabu, 1/09/21)

    Peraih juara tersebut yakni Muhammad Alvin Saputra, Program Studi (Prodi) Hukum Tata Negara, dan A Dienmas Nursaid, Prodi Hukum keluarga Islam.

    Dienmas sendiri merupakan peraih juara 2 lomba video kreatif yang diadakan HMJ Muamalah, dan Juara 3 Lomba Pembacaan Teks Proklamasi yang diadakan HMJ HKI.

    “Alhamdulilah senang. Karena itu pertama kali saya ikut lomba Vidio kreatif, saya tidak pernah menyangka akan jadi juara karena baru pertama membuat Vidio,” ujar Dienmas saat dihubungi via WhatsApp,1/8

    “Saya berharap semoga kedepannya bisa lebih baik lagi. Karena Alhamdulillah dalam lomba teks proklamasi juga saya mendapatkan juara tiga” tutur Dienmas.

    Kemudian, tak hanya Dienmas, Alvin yang menorehkan 3 kejuaraan di dua acara kegiatan tersebut mengungkapkan rasa syukur dan senang,
    “Alhamdulillah saya mendapatkan Juara 1 untuk Vidio kreatif, Juara 1 Lomba Pembacaan Teks Proklamasi dan Juara 2 Lomba Desain Poster,” ungkap Alvin

    “Perasaan saya setelah mendapatkan juara senang banget, karena melalui Vidio atau Desain Poster tersebut saya bisa mengapresiasikan ide saya ke 2 hal tersebut, dan kemenangan ini juga tidak lepas dari dukungan dan support temen-temen semua karena saya tidak akan bisa menjadi seorang pemenang tanpa dukungan teman-teman semua,” tambahnya. (Rizki Dani Kusuma)

  • Hiasi Momen Kemerdekaan, PC IPNU IPPNU Kota Bandar Lampung gelar Webinar Nasional

    Bandar Lampung: Masih dalam momen Kemerdekaan Indonesia yang ke 76, Pimpinan Cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Kota Bandar Lampung gelar Webinar Nasional yang mengusung tema “Membangun Pemuda Nasionalis, Religius Tanpa Radikalisme” di aplikasi Zoom Meeting, Minggu (29/8/2021).

    Webinar tersebut diisi mengundang beberapa pemateri yaitu Rudy Irawan, S.Pd.I, S.M.I, selaku Wakil Ketua PC NU Kota Bandar Lampung, Kabid Pengkajian dan Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Lampung yakni Dr. Abdul Qodir Zaelani, S. H. I., M.A. serta tokoh adat Lampung, Irjen Pol (P) Dr. H. Ike Edwin, S. IK., S.H.,M.H.M.M yang juga merupakan Purnawirawan Kapolda Lampung yang menjabat di tahun 2016. Kegiatan ini juga diikuti ratusan peserta dan pengurus IPNU IPPNU se-Kota Bandar Lampung.

    Ketua PC IPNU Bandar Lampung, Saibani jelaskan tujuan diadakannya webinar agar tumbuh rasa cinta tanah air dan meminimalisir paham-paham akan radikalisme sejak dini.

    “Dalam momen kemerdekaan ini, Kita mengajak pemuda kembali menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mencegah radikalisme” tutur Bani.

    Selain itu dalam webinar, Wakil Ketua PC NU Kota Bandar Lampung, Rudy Irawan, S.Pd.I, S.M.I berpesan kepada para pelajar dan para pemuda agar bisa menumbuhkan rasa nasionalisme, menurutnya hal tersebut merupakan salah satu upaya menghargai para pejuang terdahulu yang telah mempertahankan kemerdekaan

    “Pelajar maupun pemuda harus bisa menumbuhkan rasa Nasionalisme sebagai upaya kita untuk menghargai para pejuang, para ulama yang telah mempertahankan kemerdekaan” Katanya

    Lanjutnya “tanamkan dalam diri kita jiwa Nasionalisme dan cinta tanah air yang besar,”

    Sementara itu, pemateri Dr. Abdul Qodir Zaelani, S. H. I., M. A yang juga Kabid Pengkajian dan Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Lampung menjelaskan beberapa faktor yang dapat menimbulkan Radikalisme yaitu : Kurangnya pemahaman agama, kurangnya pahaman kebangsaan dan kurangnya kecintaan lokal wisdom. Menurut AQJ sapaan akrabnya, berpesan bahwa jihad tidak harus dengan peperangan fisik saja, namun memerangi kebodohan juga termasuk jihad.

    “Jihad tidaklah harus dengan peperangan fisik, memperangi kebodohan jugalah jihad,” Katanya

    Narasumber terakhir yang Purnawirawan Kapolda Lampung, Irjen Pol (P) Dr. H. Ike Edwin, S. IK., S.H.,M.H.,M mendapati sebuah pertanyaan bahwa banyaknya suku, ras maupun budaya bisa saja dapat menimbulkan konflik. Mendengar pertanyaan itu, Dang Ike sapaan akrabnya mengatakan sebuah pepatah yaitu “Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung” yang artinya adalah dimana kita berada harus bisa menghargai orang lain atau orang pribumi.

    Dang Ike mengajak kita semua untuk hidup rukun dan menjadikan orang pendatang sebagai bagian keluarga, mengajarkan mereka bagaimana hidup berdampingan dengan baik.

    Dalam kegiatan ini, ketua PC IPPNU Bandar Lampung, Tira Pitri Yantika juga berpesan kepada pemuda agar belajar ilmu agama yang benar serta paham sanad keilmuannya

    “Pemuda jangan belajar ilmu agama melalui internet atau melalui sumber yang belum jelas sanadnya(silsilah) keilmuannya,” katanya.

    Lebih Lanjut, Tira sampaikan Pemuda harus bisa menghargai para pahlawan, nasionalisme dan menghargai perbedaan agama.

    Untuk diketahui, webinar ini lanjutan program kegiatan mengisi momen Kemerdekaan Indonesia yang ke 76 dengan mempublikasikan hasil pemenang perlombaan yang telah diselenggarakan sebelumnya. (Riski Firmanto)

  • Selamat Datang Presiden RI di Provinsi Lampung

    Bandar Lampung: Pengurus Cabang GP Ansor Kota Bandar Lampung menyambut baik kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Provinsi Lampung guna melakukan serangkaian kunjungan kerja pada 2 September 2021 mendatang.

    Kedatangan Presiden Jokowi ke Lampung patut diapresiasi sebagai langkah nyata dan wujud perhatian beliau terhadap kondisi Lampung terkait pandemi Covid-19. Berdasarkan data dashboard Kementerian Kesehatan RI hingga 29 Agustus 2021 capaian vaksin dosis 1 Prov.Lampung masih rendah sebesar 12,04% dan vaksin dosis 2 sebesar 7,78% dari target 6,6 juta jiwa lebih. Demikian juga dengan tingkat kematian Covid-19 di Lampung yang masih memprihatinkan.

    Kehadiran orang nomor satu di republik ini tentu menjadi suntikan semangat bagi semua pihak dalam penanganan Covid-19 di Lampung. Momentum kunjungan Presiden Jokowi juga diharapkan dapat menjadi pemicu semangat untuk terus berjuang ditengah kondisi ekonomi terdampak Covid-19 yang belum pulih.

    Perhatian yang diberikan oleh Presiden Jokowi ini tentu membanggakan bagi kita semua masyarakat Lampung. Menyimak pemberitaan berbagai media bahwa Presiden Jokowi juga akan meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kab. Pringsewu. Hal tersebut juga patut kita syukuri dengan harapan dapat lebih meningkatkan hasil pertanian serta penyediaan air baku untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

    Kunjungan Presiden Jokowi di Lampung dalam situasi penerapan PPKM dapat kita maklumi bersama, dengan tetap melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan. Sehingga dengan demikian kita terhindar dari kerumunan yang berpotensi menimbulkan masalah baru.

    Selamat datang Bapak Presiden di Lampung Sang Bumi Ruwa Jurai, semoga kehadiran pemimpin di tengah situasi sulit ini menjadikan kesehatan pulih dan ekonomi bangkit. (Mamat Pribadi)

  • Khutbah Jum’at: Kiat Bisnis Sukses Ala Rosulullah SAW

    Khutbah Jum’at
    Kiat Bisnis Sukses Ala Rosulullah SAW

    Oleh : Ustaz. Nirwan Hamid, M.Pd.I.
    Pengurus MUI Kota Bandar Lampung

     

    Untuk download teks silahkan klik: Kiat Bisnis Sukses Ala Rosulullah SAW

    Dukung Perjuangan Dakwah MUI dengan Like, Commet, Share and Subscribe 🛎 Youtube MUI Lampung

  • Webinas Bersama PC IPNU IPPNU Dosen FS: Pemuda Sangat Rentan Terpapar Radikalisme

    Bandar Lampung: Dosen Fakultas Syariah, UIN Raden Intan Lampung, Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI.,MA. menjadi Pemateri dalam Webinar Nasional yang diadakan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU IPPNU) melalui Virtual Zoom Meeting, (Minggu, 29/08/2021).

    Dengan tema Membangun Pemuda Nasionalis Religius tanpa Radikalisme, Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI.,MA. membahas mengenai Karakteristik Terpaparnya Radikalisme.
    Beliau memaparkan bahwa terkait Radikalisme, Pemuda dan Remaja yang menjadi Sangat Rentan untuk Terpapar akan paham atau aliran ini.

    “Radikalisme merupakan suatu paham yang melakukan perubahan mendasar pada sistem sosial dan politik dengan cara-cara ekstrim. Berdasarkan data dari Peneliti PKM UPI serta Peneliti BNPT dan BIN banyak dari kalangan siswa maupun mahasiswa yang sudah terpapar radikalisme ini,” papar beliau saat memberikan materi.

    “Faktor pendorong yang menjadikan pemuda dan remaja masuk ke paham ini dikarenakan kurangnya pemahaman agama, kebangsaan dan kecintaan terhadap kearifan lokal,” tambah nya.

    Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa selain dari faktor pendorong, ada juga yang menjadi faktor penarik atau berasal dari luar diri, diantaranya:
    – Pemotongan Informasi di Media Sosial
    – Bergaul dengan Kaum Radikal
    – Hasutan NKRI
    – Rekonstruksi Keimanan
    – Menjelekkan kelompok lain
    – Sosial Ekonomi Budaya
    – Memainkan Issue Intoleransi dan SARA, serta
    – Memahami Jihad dengan makna sempit

    “Ciri-ciri pemuda terpapar paham radikal itu bisa karena anti dasar negara, sangat reaktif dan lemah emosional kontrolnya, pandai berbohong, gemar menyebar hoax, ujaran kebencian, provokatif, krisis spiritualitas, revolusioner, fanatik, plying victim dan inteloren,” lanjut penjelasan Dosen FS tersebut.

    Sari, salah satu peserta yang mengikuti Webinar ini menyampaikan kesan dan harapnya. “Senang dan sangat bermanfaat sekali. Memberikan pemahaman baru tentang pandangan islam terhadap nasionalisme, karakteristik terpapar radikalisme dan masih banyak lagi. Semoga setelah mengikuti webinar ini saya dan peserta yang lain jadi lebih faham tentang paham radikal agar tidak terjerumus ke dalamnya,” ujar sari saat dihubungi via WhatsApp, 29/8. (Rizki Dani Kusuma)

  • PC IPNU-IPPNU Sukses Gelar Webinas Membangun Pemuda Nasionalisme Religius Tanpa Radikalisme

    Bandar Lampung: Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU IPPNU) Bandar Lampung mengadakan Webinar Nasional dengan tema “Membangun Pemuda Nasionalis Religius Tanpa Radikalisme” secara online via zoom (Minggu, 29/08/2021)

    Webinar Nasional kali ini diisi oleh pemateri luar biasa yaitu Rudi Irawan, S.Pd.,I,M.S.I selaku wakil ketua PCNU Kota Bandar Lampung. Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.H.I, M.A selaku ketua bidang pengkajian dan penelitian forum koordinasi pencegahan terorisme provinsi Lampung dan Dosen UIN Raden Intan Lampung serta Irjen Pol (P) Dr. H. Ike Edwin, S.IK.,M.H.,M.M selaku kapolda Lampung 2016 serta tokoh adat dan budaya Lampung.

    Adapun materi pertama oleh Rudi Irawan, S.Pd.,I,M.S.I yakni Pandangan Islam Tentang Nasionalis.

    “Jika seseorang sudah bersikap nasionalis atau cinta tanah air maka ia mampu menjaga, mempertahankan kedaulatan bangsa dan mampu memelihara kemajemukan bangsa baik di bidang suku, agama dan budaya. Dalam islam sangat menjunjung tinggi dan menyarankan untuk bersikap nasionalisme untuk menghargai jasa-jasamu para pahlawan kita. Serta pesan al-quran tentang nasionalisme terdapat dalam Q.S al-baqoroh: 126 dan Q.S al-hujarat: 13,” jelas beliau.

    Dilanjut dengan materi kedua yang diisi oleh Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.H.I, M.A perihal karakteristik terpaparnya radikalisme.

    “Para pemuda/remaja adalah yang sangat rentan masuk di paham radikal. Kenapa mereka? Karena yang pertama yaitu, sangat erat dengan media sosial, memiliki semangat juang, masih labil dan pencarian jati diri dan yang terakhir sebagai penerus radikalisme dan terorisme,” ujar beliau.

    Ia punya menyatakan ada beberapa faktor yang memudahkan seseorang untuk terpapar radikalisme yaitu faktor pendorong (push faktor) faktor berasal dari diri sendiri dan faktor penarik (pull faktor) yakni faktor berasal dari luar.

    Di akhir materi diisi oleh Irjen Pol (P) Dr. H. Ike Edwin, S.IK.,M.H.,M.M yakni pencegahan dan penanggulangan radikalisme.

    “Ketika kamu keluar dari rumah, banyak hal yang kamu temukan, maka gunakanlah ilmu yang kamu punya. Jangan sampai terjerumus dalam hal-hal yang berbau radikal,” tukas beliau dalam materinya. (Septiya Manda Sari)

  • Mata Pena dan LDC Sukses Gelar TalkShow: Mahasiswa Sebagai Agen Intelektual di Penjarakan Pandemi

    Bandar Lampung: Komunitas Mata Pena berkolaborasi dengan Law Debate Community (LDC) Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) gelar TalkShow dengan tema “Mahaisiwa sebagai Agen Intelektual dipenjarakan Pandemi” yang dilaksanakan secara online via Zoom Meeting. (Sabtu, 28/08/21).

    TalkShow ini dibuka untuk Mahasiswa UIN RIL yang diikuti oleh sekitar 90 peserta dan dihadiri Wakil Dekan III Fakultas Syariah, Pembina Mata Pena dan LDC, serta Para Tamu undangan Demisioner dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Lingkup UIN Raden Intan Lampung.

    Wakil Dekan III FS, Dr. Hj. Nurnazli, S.H., S.Ag., M.H. dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung kegiatan yang tengah berlangsung saat ini, dan juga Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI.,MA sebagai pembina dari Mata Pena dan LDC yang telah menyelenggarakan talk show ini berharap semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang lain, agar dapat memberikan wadah bagi mahasiswa agar tetap produktif.

    Kemudian, Chelsea Gabriella Szashfha selaku Ketua Umum Mata Pena mengungkapkan tujuan daripada acara ini adalah berangkat dari kekhawatiran karena ditengah-tengah pandemi aktivitas menjadi terbatas.

    “Ya, kan diterapkan PPKM Darurat diwilayah Bandar Lampung yang memaksa kita untuk berdiam diri dirumah, yang mana mulai dari school from home sampai work from home. Perubahan sistem belajar mengajar yang sebelumnya tatap muka menjadi Daring kemudian segala aktivitas yang harus dilakukan dirumah itu lah hal yang menjadi tujuan kami untuk melaksanakan TalkShow ini,” ungkap chealsea saat diwawancarai via WhatsApp, 28/8.

    Bayu Aji Setiawan, Ketua Umum Law Debate Community juga menuturkan harapannya.

    “Semoga setelah diadakannya kegiatan talk show hari ini dapat memberikan wawasan kepada seluruh peserta yang hadir dan semoga kedepannya LDC dan Mata Pena bisa lebih maju lagi lebih sukses lagi untuk memberikan pengembangan kepada seluruh mahasiswa di lingkungan fakultas syariah UIN RIL,” tutur bayu.

    “Sangat antusias karena kegiatan ini sangat menarik, baik dari pematerinya yang super duper keren, dan pembahasan nya yang mana sangat relate dengan keadaan kita sekarang ini. Intinya sangat bersyukur dan berterimakasih Kepada pihak panitia penyelenggara kegiatan Talkshow ini,” kesan Abdafi salah satu peserta yang mengikuti TalkShow. (Rizki Dani Kusuma)

  • Malam ini, Temu Alumni Pesantren Darul Ulum Tanjung Rejo

    Way Kanan: Bertempat dihalaman komplek Pesantren Darul Ulum Tanjung Rejo, Bumi Harjo, Buay Bahuga, Way Kanan, Lampung, insyaallah besok, Sabtu, (28/8) jika tidak halangan yang berarti akan digelar rangkaian agenda Haul Kiai Mustamar Hasan ke-13 dan Nyai Mar’atus Sholikah ke-3.

    Demikian disampaikan Pengasuh Pesantren Darul Ulum Tanjung Rejo, Bumi Harjo, Buay Bahuga, Way Kanan, Lampung, Gus Mahmud Badarudin atau biasa disapa Gus Badar, disela-sela persiapan acara tersebut, Sabtu (28/8) siang.

    “Selain Haul Kiai Mustamar Hasan ke-13 dan Nyai Mar’atus Sholikah ke-3, juga akan digelar ziarah ke makam Kiai Mustamar Hasan dan Nyai Mar’atus Sholikah dan dilanjutkan temu alumni Pesantren Darul Ulum Tanjung Rejo, Bumi Harjo, Buay Bahuga, Way Kanan, Lampung, pada sore hari bakda Ashar,” tambah alumni UIN SATU Tulung Agung, Jawa Timur ini.

    “Alhamdulillah, sejak Pesantren ini berdiri sejak pada 21 Juni 1993 / Senin Legi, 1 Muharram 1424 H, kiprah para alumni tersebar di wilayah Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung dan sekitarnya, bahkan ada yang di Jawa Timur, dan lain-lain,” tambahnya.

    “Meskipun masih dalam suasana musibah global pandemi Covid-19, sekaligus PPKM ini, temu alumni Pesantren Darul Ulum Tanjung Rejo, Bumi Harjo, Buay Bahuga, Way Kanan, Lampung adalah momentum untuk saling silaturahim, merekatkan kembali tali persaudaraan, persahabatan antar alumni,”pungkasnya.

    Sekretaris panitia pelaksana kegiatan, Zainal Arifin, menambahkan, puncak acara Haul dan temu alumni Pesantren Darul Ulum Tanjung Rejo, Bumi Harjo, Buay Bahuga, Way Kanan, Lampung, pada Sabtu (28/8) malam ini, adalah mauidhoh hasanah yang akan disampaikan Ustadz Ibnu Hajar Ansyori dari IAIN Kediri, Jawa Timur dan Ustadz M. Yusuf Wahyudi.

    Sebagaimana kita mafhumi, diceritakan oleh Gus Badar, bahwa Pesantren Darul Ulum Tanjung Rejo, Bumi Harjo, Buay Bahuga, Way Kanan, Lampung didirikan oleh Kiai Mustamar Hasan. Beliau lahir di Kota Bumi, Kabupaten Lampung Utara, 12 Maret 1958 dan wafat pada Januari 2008.

    Semasa remajanya, Mustamar Hasan muda pertama kali mengaji di Pesantren Sriwangi OKU Timur, Sumatera Selatan dan kemudian melanjutkan pengembaraan menuntut ilmunya di Pesantren Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur.

    Setelah boyong dari Pesantren Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, abah kembali ke Way Kanan, Lampung, kemudian bertemulah dan menikah dengan salah seorang gadis asal Sumedang Sari, OKU Timur, Sumatera Selatan, bernama Ny Mar’atus Sholikhah, beliau lahir di Rawa Bening, OKU Timur, 1 Juni 1970 dan wafat pada 1 Oktober 2018, Ny Mar’atus Sholikhah adalah alumni Pondok Pesantren Ash Shidiqiah Jakarta, yang didirikan oleh almarhum almaghfurlah KH Noer Muhammad Iskandar. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Dua Dosen STIT Pringsewu Dilantik Jadi Pengurus Pusat ADP PB IKA PMII 2021-2026

    Pringsewu: Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Pergerakan (PP ADP) Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) periode 2021-2026 secara resmi dilantik oleh Ketua Umum PB IKA-PMII Drs. KH. Ahmad Muqowam. Pelantikan digelar secara daring dan luring. Struktural PP ADP PB IKA-PMII berkumpul di Gedung UTC Universitas Negeri Jakarta, Kamis-Sabtu (26-28/8/2021). Sedangkan tamu undangan hadir secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

    Pelantikan Pengurus ADP dilantik langsung oleh pelantikan ini tertuang pada Surat Keputusan PB IKA-PMII Nomor : 046/A-2/PB IKA-PMII/VII/2021. Adapun susunan dan personalia diantaranya Majelis Penasihat yaitu Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A (Ketua), Prof. Dr. H. Mundzier Suparta, M.A (Sekretaris) dan dibantu 30 orang Anggota Majelis Penasihat. Majelis Penimbang yaitu Drs. H. Ahmad Muqowam (Ketua), Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag (Sekretaris) dan dibantu 28 orang Anggota Majelis Penimbang. Majelis Pakar yaitu Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si (Ketua), Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, M.Si (Sekretaris) dan dibantu 32 orang Anggota Majelis Pakar. Selain itu beberapa ilmuwan di luar negeri juga turut mendukung di majelis tersebut di antaranya: Prof. Dr. Sumanto Al Qurtuby (King Fahd University), Prof. Dr. Shalahudin Kafrawi, Ph.D. (USA), dan Prof. Dr. Nadirsyah Hosen, Ph.D (Monash University, Australia).

    Kepengurusan ADP ini dipimpin oleh Ketua Umum Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, M.A., Ph.D. dan Sekretaris Umum dijabat oleh Dr. A. Luthfi Hamidi, M.Ag. Masa kepengurusan ADP ini berlangsung hingga lima tahun ke depan. Pengurus ADP tidak hanya terdiri atas dosen yang tersebar di pelbagai perguruan tinggi di Indonesia baik swasta maupun negeri (PTN/PTS/PTKI/PTKIN), namun juga berasal dari perguruan tinggi di luar negeri seperti King Fahd University hingga Monash University.

    Sementara itu untuk pengurus harian berjumlah 256 orang yang terbagi menjadi 23 departemen, didapuk sebagai Ketua Umum PP ADP PB IKA-PMII yaitu Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D dari UIN Walisongo Semarang, Sekretaris Umum Dr. A. Luthfi Hamidi, M.Ag dari UIN SAIZU Purwokerto dan Bendahara Umum Dr. Hj. Ida Farida, M.Ed dari UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.

    Diantara pengurus yang dilantik, terdapat dua dosen STIT Pringsewu yaitu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd dikukuhkan sebagai Anggota Departemen Pengembangan Kawasan 3T, dan Muhammad Idris, M.Pd.I dikukuhkan sebagai Anggota Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan Inovasi.

    Menurut ketua panitia pelaksana kegiatan, Dr. Muhammad Faisal, M.H., M.Pd, kegiatan peluncuran sekaligus Rakernas I ADP ini bakal dihelat selama tiga hari, mulai hari Kamis-Sabtu, 26-28 Agustus 2021 secara hibrid, memadukan kegiatan luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). “Kegiatan luring dipusatkan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang akan dihadiri secara terbatas (maksimal 20 orang) dan selebihnya peserta mengikuti melalui platform digital yang diikuti sekitar 2.500 peserta se-Indonesia”, terang Faisal.

    Ketua Umum Asosiasi Dosen Pergerkan Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, MA., Ph.D, mengatakan, Pembentukan ADP merupakan tindaklanjut pertemuan Muktamar Pemikiran Dosen alumni PMII yang digelar pada 5-7 April 2021 lalu di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur, dimaksudkan untuk peningkatan kapasitas dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, profesional, dan berakhlakul karimah.

    Lahirnya ADP sangat momentum, sesuai dengan prediksi para pakar, bahwa setelah abad 21, dari lingkungan kaum pesantren akan panen kaum cerdik pandai, educated yang mendunia. Kalau abad lalu lahirnya doktor di lingkungan NU bisa dihitung jari, malah sering susah cari SDM doktor NU. Tapi di abad 21 ini, tidak hanya doktor dalam dan luar negeri dari kaum pesantren tumbuh subur, fakta saat ini adalah pengukuhan para Profesor santri (PMII) menghiasi berita-berita negeri daring dan luring.

    “Dalam muktamar menyimpulkan terdapat tiga kunci kontribusi dosen-dosen bagi Indonesia Emas, yaitu database dosen yang solid, pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan profesi dosen, dan diversifikasi keilmuan,” papar Ketua Umum Pengurus Pusat ADP IKA-PMII Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D, yang juga alumni UCLA, AS dan peraih beasiswa Fulbright AS empat kali itu, di sela-sela persiapan peluncuran dan rakernas I ADP, Rabu (25/8/2021) di Jakarta.

    Lebih lanjut menurut guru besar UIN Walisongo Semarang ini, keberadaan ADP dimaksudkan sebagai wadah profesi dosen seluruh Indonesia untuk memberi ruang dalam peran dan pengembangan SDM. Asosiasi Dosen Pergerakan lahir dalam rangka menjawab dinamika sosial yang terjadi di masyarakat. “ADP ini diharapkan menjadi ruang artikulasi para dosen dan wadah untuk pengembangan SDM dosen di Indonesia,” harap Abdurrahman.

    Menurut mantan Kepala Balitbang dan Diklat Kementerian Agama RI (2014-2020) mengatakan, ADP diharapkan bisa mengawal pengembangan serta penguatan jejaring akademik-kepemimpinan untuk memperkokoh Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), distribusi program beasiswa S-2 dan S-3 yang adil dan merata serta langkah afirmatif khususnya bagi dosen yang berasal dari perguruan tinggi yang berkembang, terbentuknya jejaring kajian, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat di kalangan dosen dan lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU). ADP mendorong pemerintah untuk menginisiasi dan mereplikasi program studi vokasional yang berorientasi pemenuhan tuntutan pasar kerja global. (Muhammad Idris)