Category: Breaking News

Et ullamcorper sollicitudin elit odio consequat mauris, wisi velit tortor semper vel feugiat dui, ultricies lacus. Congue mattis luctus, quam orci mi semper

  • Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag: Moderasi Beragama Adalah Jalan Terbaik Membangun Indonesia Yang Damai, Adil, Dan Sejahtera

    Bandar Lampung: Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag., menjadi salah satu pemateri dalam rangkaian kegiatan Pengukuhan Dewan Pimpinan MUI Provinsi Lampung, yakni acara Sarasehan Ulama Dan Umara di Ballroom UIN Raden Intan Lampung pada Rabu (23/2/2022).

    Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag., menyampaikan moderasi beragama adalah jalan terbaik membangun Indonesia yang damai, adil dan sejahtera.

    “Moderasi beragama adalah jalan terbaik membangun Indonesia yang damai, adil dan sejahtera. Dibuktikan dengan sikap toleransi dan meyakini kepercayaan dengan tetap menghargai perbedaan,” ujar Alamsyah.

    “Dua hal penting yang perlu dibangun dalam moderasi beragama menurutnya adalah, pertama komitmen dalam berbangsa yang memfokuskan kepada Pancasila, UUD 1945 dan menjaga kebhinekaan, yang kedua yaitu komitmen dalam beragama seluruhnya membangun jalan tengah dengan moderat dan toleran sehingga setiap perbedaan tidak menjadi perselisihan dan disitulah peran MUI sebagai rumah besar umat Islam yang memiliki tokoh dari berbagai golongan bisa menjembatani sebagai silaturohim, silatulfikri dan silaturharkah,” sambungnya.

    Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag., menyampaikan juga untuk saling menghormati, “komitmen kebangsaan, komitmen beragama kita jaga dan selalu toleran tidak menghina dan saling menghormati,” tutup Prof. Dr. Alamsyah M.Ag. (Chelsea/Sintami/Abdul Qodir Zaelani)

  • Rektor UIN Prof. Dr. Wan Jamaluddin, Ph.D: Ulama Memiliki Peran Strategis dan Vital

    Bandar Lampung: Prof. Dr. Wan Jamaluddin, Ph.D., menyampaikan materi dalam acara Sarasehan Ulama dan Umara yang termasuk dalam rangkaian acara Pengukuhan Dewan Pimpinan MUI Lampung 2021-2026. Acara yang mengusung tema “Meneguhkan Peran MUI Dalam Mewujudkan Islam Wasathiyah di Bumi Lampung” ini diselenggarakan oleh MUI di Ballroom UIN Raden Intan Lampung pada Rabu (23/02/22).

    Dalam materinya Prof. Dr. Wan Jamaluddin, Ph.d., menyampaikan peranan ulama dalam melakukan akselerasi pemahaman islam sangat strategis dan vital khususnya di Provinsi Lampung.

    “Ulama memiliki peran yang sangat strategis dan vital dalam melakukan akselerasi pemahaman keislaman secara kontekstual dalam bingkai masyarakat budaya di Provinsi Lampung”. papar beliau

    “Pendekatan piil pesenggiri sebagai falsafah hidup hal tersebut menopang kuat pemahaman keislaman tentang nilai nilai tasamuh, i’tidal dan moderasi dapat membumi secara nyata di bumi sai ruwa jurai” tutup Prof. Dr. Wan Jamaluddin, Ph.d. (Chelsea/Sintami/Abdul Qodir Zaelani)

  • KH. Miftahul Akhyar: Derajat yang Tinggi Harus di Kelola dengan Baik.

    Bandar Lampung: KH. Miftahul Akhyar lantik dan kukuhkan susunan dan personalia MUI Provinsi Lampung di Ballroom UIN Raden Intan Lampung pada Rabu (23/2/22).

    KH. Miftahul Akhyar menyampaikan posisi MUI sebagai ulama merupakan orang yang berpengetahuan, orang yang berilmu dan beramal.

    “Tidak ada sebuah kedudukan martabat yang tinggi sebagaimana martabat para ulama karena ilmu itulah derajat paling tinggi,” papar beliau dalam sambutannya pada rabu (23/2/2022).

    Manakala ilmu tidak memiliki pendamping maka akan melakukan perselingkuhan artinya ilmu tersebut tanpa kontrol. Tatkala majelis ulama jika tidak didampingi oleh sebuah kesadaran spiritual maka bahayanya akan sangat luar biasa.

    “Sebuah derajat yang luar biasa jika tidak dikelola dengan baik maka bahayanya juga akan luar biasa, yang hancur adalah nilai nilai utama nilai nilai insaniyah,” tambahnya.

    Selain itu K.H Miftahul Akhyar menyampaikan setelah mengucapkan kalimat baiat sebetulnya sudah cukuplah sebagai pegangan untuk menerapkan dan menyelesaikan tugas tugas sebagai pemakmur di bumi ini.

    Ketua MUI Pusat itu juga berharap majelis ulama dapat meluruskan masyarakat yakni dengan cara sebagai penyatu dan penyeimbang yang mana merupakan kumpulan dari berbagai organisasi organisasi keagamaan, sehingga masing masing dapat melepaskan kepentingan pribadi dan kelompok agar dalam MUI satu langkah satu idealisme dan satu titik tujuan”.

    Terakhir KH. Miftahul Akhyar mendoakan kemudahan dan kesuksesan MUI provinsi lampung dalam menjalankan dakwahnya.

    “Semoga majelis ulama provinsi Lampung diberikan kemudahan oleh Allah bisa melaksanakan tugas tugas dengan baik,” pungkasnya. (Chelsea/Sintami/Abdul Qodir Zaelani)

  • Gubernur Arinal Djunaidi Dukung Fungsi dan Peran MUI Lampung

    Bandar Lampung: Gubernur Lampung, Ir. H. Arinal Djunaidi, menyampaikan ucapan selamat dan sukses dari pemerintah Provinsi Lampung kepada pengurus baru MUI Provinsi Lampung masa khidmat 2021-2026 dalam sambutannya pada acara Pengukuhan Dewan Pimpinan Provinsi Lampung di Ballroom UIN Raden Intan Lampung pada Rabu (23/2/2022).

    Arinal berharap acara tersebut dapat menjadi momentum yang strategis untuk semakin meningkatkan hubungan harmonis antara MUI dan pemerintah dan elemen sosial masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bersama.

    “Islam harus kita jaga harus kita pertahankan sesuai dengan prinsip-prinsip apa yang diajarkan oleh Allah SWT dan nabi Muhammad Saw, kepentingan politik diluar itu, diluar MUI,” ujar Arinal.

    Gubernur Lampung itu juga menyampaikan komitmen pemerintah Provinsi Lampung untuk mendukung peran dan fungsi MUI.

    “Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk selalu mendukung peran fungsi MUI provinsi Lampung sebagai pelayan ummat dan mitra pemerintah demi mewujudkan visi Islam yang rahmatan lil alamin,” tutup Arinal dalam sambutannya. (Chelsea/Sintami/Abdul Qodir Zaelani).

  • Pengukuhan MUI Lampung 2021-2026, Gubernur Arinal Ajak Ulama Menguatkan Peran di Tengah Masyarakat

    Bandar Lampung: Gunernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung bersinergi dan menguatkan peran di tengah masyarakat.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam acara Pengukuhan Dewan Pimpinan MUI Provinsi Lampung Masa Khidmat 2021-2026 di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Rabu (23/2/2022).

    “Terus bersinergi dan menguatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga sosial keagamaan lainnya, sehingga MUI kedepannya benar-benar dapat dirasakan oleh umat dana masyarakat Lampung secara umum,” ujar Gubernur Arinal.

    Arinal mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran Pengurus MUI Provinsi Lampung yang dikukuhkan pada hari ini.

    “Semoga pengurus yang baru ini senantiasa diberikan taufiq dan hidayah Allah dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai khadimul ummah shadiqul hukumah, pelayan ummat dan mitra pemerintah di Provinsi Lampung yang sama-sama kita cintai ini,” ujarnya.

    Gunernur Arinal berkomitmen kuat untuk selalu mendukung dan bekerjasama dalam menjalanlan peran fungsi dan program kerja MUI Provinsi Lampung sebagai pelayan ummat dan mitra pemerintah demi mewujudkan visi Islam Rahmatan Lil Alamin.

    Pada bagian lain, Gubernur mengingatkan peran dan tanggungjawab MUI sebagai lembaga swadaya masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama dan cendikiawan muslim untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin.

    “Saya menyadari keberadaan MUI sangatlah penting dan berarti bagi daerah, bangsa dan negara, terutama dalam menyikapi dinamika di masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

    Gubernur Arinal berharap MUI dapat mencermati, mengeluarkan serta menyampaikan fatwa yang tepat jika terjadi masalah-masalah aktual yang menimpa ummat, sehingga ummat dapat bisa memahami, mengerti dan tidak salah bertindak, seperti terkait kehalalan vaksin.

    Menurutnya, masih banyak masyarakat yang meragukan kehalalan dan keamanan vaksin yang saat ini diberikan kepada masyarakat.

    “Saya harap dengan penjelasan berimbang melalui perspektif hukum keagamaan, masyarakat dapat lebih tenang dalam menerima proteksi tambahan melalui vaksinasi,” pungkasnya.

    Pengukuhan ini berdasar atas Surat Keputusan (SK) Nomor: Kep-2649/DP-MUI/XI/2021 yang menetapkan Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Masa Khidmat 2021-2026 dan dikukuhkan langsung oleh Ketua MUI Pusat KH. Miftachul Akhyar.

    Gubernur Arinal optimistis dibawah kepemimpinan KH Moh. Mukri sebagai ketua umun, MUI Provinsi Lampung akan semakin eksis dan kontributif.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Provinsi Lampung KH Moh. Mukri mengatakan akan terus berkomitmen bahwa kehadiran MUI akan selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung karena sangat concern dengan berpesan bahwa jangan sampai jajaran MUI Provinsi Lampung berisi orang-orang berpaham radikal.

    “Tentu kami MUI Provinsi Lampung berkomitmen untuk menjaga suasana Indonesia yang NKRI, Indonesia Pancasila serta berdasarkan UUD 1945,” ujarnya. (Rita Zaharah)

  • Sarasehan Ulama dan Umara Berikan Cara Wujudkan Islam Wasathiyah di Bumi Lampung

    Bandar Lampung: MUI Lampung selenggarakan sarasehan ulama dan umara dengan tema meneguhkan peran majelis ulama dalam mewujudkan peran ulama di Bumi Lampung. Sarasehan tersebut dilaksanakan di sela pengukuhan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung di Ballroom UIN Raden Intan Lampung pada Rabu, 23 Februari 2022.

    Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr. Sudarman, M.Ag ., menghadirkan empat tokoh Lampung yakni Prof. Wan Jamaluddin Z, Ph.D., Prof. Dr. Marzuki Noor, Dr. Alamsyah, M.Ag., dan Dr. Abdul Syukur, M.Ag.

    Prof. Wan Jamaluddin Z, Ph.D., dalam pemaparannya menyatakan peran MUI sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan berbangsa dan bernegara di tanah air Indonesia. Ulama juga memiliki peran strategis dalam melakukan akselerasi pemahaman keislaman secara kontekstual dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu, perlu dibumikan wasthiyah dalam beragama. Membumikan wasathiyah, menurutnya, mengimplementasikan secara terus menerus falsafah piil pesinggiri yang telah lama menjadi budaya masyarakat Lampung.

    “Masyarakat Lampung sudah memiliki falsafah piil pesinggiri, di dalamnya mengandung nilai-nilai Islam, di antaranya tasamuh (toleransi), i’tidal dan moderasi. Karena itu, falsafah piil pesinggiri harus terus disemaikan secara luas dan massif di bumi Lampung,” ujar Prof. Wan Jamaluddin Z, Ph.D., yang juga menjabat Rektor UIN Raden Intan Lampung.

    Pembicara kedua, Prof. Marzuki Noor, dalam pemaparannya menyampaikan ada beberapa keteguhan yang perlu dimiliki sebagai seorang muslim, terkhusus ulama, di antaranya keteguhan dalam keberagamaan. Menurutnya, tingginya tingkat keberagamaan bukan dilihat dari seberapa banyak ibadah haji yang telah dilakukan, tapi dilihat seberapa besar kesalehan sosialnya di masyarakat.

    Karena itu, menurut Prof. Marzuki Noor, seseorang yang hatinya, agamanya, imannya, janji dan kedudukannya memiliki keteguhan, akan menjadi insan yang wasathiyah.

    “Kehidupan umat yang moderat dalam kesetimbangan, akan terlihat dalam kehidupannya, ia akan memiliki akidah yang berkualitas, tertib beribadah, berakhlak yang toleran, dan harmonis dalam bermuamalah,” ujarnya.

    Sementara itu, Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag., sebagai pembicara ketiga menyatakan dalam pemaparannya bahwa moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrim atau berlebihan saat mengimplementasikannya. Perilakunya dinamakan moderat.

    Karena itu, menurutnya, ada dua hal yang harus dibangun untuk menjadi moderat. Pertama, komitmen dalam berbangsa, dan kedua komitmen dalam beragama.

    “Dalam berbangsa, semua sepakat setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan kebhinekaan. Dalam beragama, semua sepakat bersikap moderat dan toleran dalam beragama, apapun perbedaan antar agama atau aliran-aliran di dalamnya” ujanya.

    Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag., juga memberikan beberapa peran dan tanggungjawab MUI dalam berbangsa, bernegara dan beragama, yakni MUI menjadi wasith untuk menjaga wasathiyah di Indonesia, mengkordinasikan dan mengkonsoliasikan kekuatan Islam moderat (silaturahmi, silatulfikri dan silatul harakah), membangun moderasi dan toleransi beragama di Indonesia, melindungi berbagai kelompok umat Islam yang berbeda, mengedukasi, menanamkan dan merawat moderasi dan toleransi antar berbagai kelompok.

    “Selain itu juga, perlu mengokohkan pandangan bersama dalam berbangsa dan bernegara serta menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai konflik umat beragama”, ujar Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag.

    Sementara pembicara keempat, Dr. Abdul Syukur, M.Ag., memaparkan ciri-ciri wasathiyah bagi seseorang, yakni harus memiliki tiga prinsip yaitu prinsip pendidikan kebangsaan, prinsip keislaman yakni islam berwawasan kebangsaan (moderasi Islam), dan ketiga prinsip memahami kultur kemasyarakatan, agar agama mampu bersinergis dengan budaya masyarakatnya.

    “Jika ketiga prinsip tersebut dimiliki seseorang, maka seseorang tersebut termasuk umat yang berkualitas (khairu ummah), dan menjadi umat yang moderat (wasatha),” ujarnya.

    Ia juga menyatakan, ada ciri seseorang disebut ulama, harus memiliki kelembutan hati dan berakhlakul karimah, baik perkataan, sikap maupun perbuatan. Ulama juga harus lembut dan banyak senyum. SelIn itu, ulama juga harus mengetahui dirinya dan lingkungannya.

    “Karena itu, ulama MUI tidak boleh sebelum mendengarkan ceramah agama, tensinya normal, setelah mendengarkan ceramah agama, malah tensinya naik”, ujar Dr. Abdul Syukur, M.Ag. (Abdul Qodir Zaelani)

  • Sekjend MUI Pusat : Mengajak Tanamkan Karakter Islam Wasathiyah

    Bandar Lampung: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung menggelar acara Sarasehan Ulama dan Umaro’ pada Rabu, (23/2/2022) bertempat di Gedung Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

    H. Amirsyah Tambunan, selaku Sekretaris Jenderal MUI Pusat mengajak para pimpinan organisasi masyarakat, pondok pesantren, dan perguruan tinggi untuk selalu bersinergi dalam membentuk karakter ajaran Islam Wasathiyah.

    “Sinergitas merupakan suatu yang penting dalam membentuk karakter bangsa. Pembentukan karakter bangsa dapat berawal dari individu sendiri dan melalui lingkungan kegiatan”, jelasnya.

    “Dalam lingkungan pendidikan, juga memiliki peran dalam membentuk karakter Wasathiyah. Para pendidik baik dosen maupun guru harus mampu menjadi model karakter. Tidak hanya itu mereka juga harus mampu menambahkan nilai-nilai kebangsaan”, imbuhnya.

    Ia menjelaskan dalam Pancasila sudah mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam.

    “Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara,dengan adanya pancasila ini, dapat menunjang guna membentuk karakter bangsa wasathiyah. Jika kita pahami, setiap butir-butir Pancasila ini sudah mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam”, pungkasnya.

    Menurutnya, Sinergitas antara ulama dan umaro’ menjadi hal terpenting untuk membangun karakter bangsa.

    “Peran ulama dalam memperkuat dan mempertahankan karakter bangsa melalui fatwa-fatwa yang dikeluarkan dan umaro’ menerapkan fatwa-fatwa tersebut dalam mengatur kehidupan bernegara untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlakul Karimah dan berpaham ajaran Islam Wasathiyah”, tambah Buya Amirsyah, sapaan akrabnya.

    Diakhir sambutannya ia mengutip syair Arab Syauqy, Sesungguhnya kejayaan suatu umat (bangsa) terletak pada akhlaknya selagi mereka berakhlak/berbudi perangkai utama. jika mereka telah hilang akhlaknya, maka jatuhlah umat (bangsa) ini. (Saibani)

  • Pengurus MUI Lampung Masa Khidmah 2021-2026, Resmi dikukuhkan

    Bandar Lampung: Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung masa khidmat 2021-2026 telah resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Miftahul Akhyar pada, Kamis 23 Februari 2022 bertempat di Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

    Adapun susunan Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung sebagai Ketua Umum : Prof KH Moh Mukri, Sekretaris Umum : H. Mansur Hidayat dan Bendahara Umum : Puji Raharjo.

    Kegiatan ini mengambil tema “Meneguhkan Peran MUI dalam mewujudkan Islam Wasathiyah di Bumi Lampung”. Pelantikan ini rangkaian kegiatan sarasehan Ulama dan Umaro’ di Provinsi Lampung.

    Acara ini hadiri oleh Forkompinda Provinsi Lampung, Kapolda Lampung, Danrem dan Kajati Lampung, Dewan Pertimbangan MUI Lampung, Pimpinan Ormas Islam, Rektor UIN Raden Intan, Forum Kerukunan Umat Beragama dan para Ketua Umum MUI Kabupaten/Kota.

    Ketua Pelaksana, Ustadz Sholihin mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

    “Kegiatan pelantikan dilaksanakan dengan sistem luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). Untuk yang luring dibatasi hanya 300 peserta. Inilah bukti bahwa MUI Lampung bersinergi dengan umaro’”, ujarnya.

    Prof KH Moh Mukri, selaku Ketua Umum MUI Lampung mengatakan kehadiran MUI harus mampu menciptakan suasana yang rahmatan Lil ‘Alamin.

    “Sejak awal berdiri hingga saat ini MUI selalu berkomitmen untuk mensyiarkan ajaran Islam Wasathiyah dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari paham-paham Intoleran”, pungkasnya.

    “MUI juga akan menjaga hubungan harmonis antara ulama dan umaro’ guna bersinergi dalam program guna menciptakan lampung yang sejuk dan nyaman di tengah-tengah problematika umat”, jelasnya. (Saibani)

  • Di Pengukuhan MUI Lampung, Gubernur Lampung ajak Ulama dan Umaro Sinergi

    Bandar Lampung : Gubernur Lampung Arinal Junaidi mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung masa khidmat 2021-2026 untuk bersinergi dalam mengahadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi umat.

    Hal ini disampaikan saat acara Pengukuhan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung pada, Rabu (23/2/2022) bertempat di Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

    Arinal Junaidi mengatakan dalam sambutannya, ulama dan umaro’ suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan karena saling berhubungan dan harus mampu bersinergi.

    “Momentum pelantikan dan Sarasehan ini hendaknya menjadi tonggak awal untuk menjaga hubungan sesama umat tanpa melihat latar belakang kepentingan dan organisasi. Karena menjaga ukhuwah Islamiyyah dan Ukhuwah Insaniyyah itu sangat penting”, ujarnya.

    Ia menambahkan demi terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ulama memiliki peranan penting dalam hal itu.

    “Saat ini banyak sekali paham-paham ajaran agama Islam yang bertolak belakang dengan landasan negara yang berpaham ekstrim. Disinilah peran MUI untuk membimbing dan membina umat agar tidak berpaham yang salah. NKRI itu harus dijaga dan dipertahankan”, tambahnya.

    “Beberapa tahun terakhir ini, kita sedang diberikan ujian dengan adanya wabah Pandemi Covid-19. Oleh karena itu, MUI harus mampu mengeluarkan dan mensosialisasikan fatwa-fatwa yang berkaitan keamanan dan kehalalan vaksin. Dikarenakan masih banyak umat tidak mau untuk divaksinasi”, pungkasnya.

    Ia menuturkan MUI juga harus mampu menjawab isu-isu tantangan zaman yang dihadapi umat.

    “MUI dalam menghadapi problematika kehidupan umat, harus menjadi penengah dalam meredam isu-isu keagamaan. Sehingga menciptakan Provinsi Lampung yang sejuk dan memajukan Lampung berjaya”, tuturnya.
    (Saibani)

  • Setelah Dikukuhkan, MUI Lampung Komitmen Bawa Suasana Damai di Masyarakat

    Bandar Lampung: Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung masa khidmah 2021-2026 resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Miftachul Akhyar pada hari Rabu, 23 Februari 2022, di Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

    Ketua Umum MUI Lampung, Prof KH Moh Mukri menyatakan komitmennya untuk menjunjung Pancasila dan berdasarkan UUD 1945, dan membawa suasana damai atau rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan masyarakat. Terlebih menurutnya, Lampung merupakan miniatur Indonesia, plural dan beragam penduduknya.

    “Sejak awal berdiri hingga saat ini, MUI selalu berkomitmen mensyiarkan dan memberikan tuntunan ajaran Islam wasathiyah dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari paham intoleran. Sebab, kalau MUI tidak bisa memberikan tuntunan maka tidak menutup kemungkinan, Lampung bisa menjadi tempat yang subur untuk tumbuhnya paham-paham radikal,” ujarnya.

    Ia juga berkomitmen akan menjaga hubungan harmonis antara ulama dan umara melalui sinergitas program yang dapat menciptakan Lampung yang sejuk dan nyaman di tengah problematika umat. Termasuk di dalamnya memberikan kritik atau masukan kepada pemerintah. Kritik yang diberikan, menurutnya, bersifat membangun dan berdampak positif bagi pemerintah, dan dilakukan dengan santun.

    Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal berkomitmen selalu mendukung dan bekerjasama dalam menjalankan peran fungsi dan program kerja MUI Provinsi Lampung sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah demi mewujudkan visi Islam Rahmatan Lil Alamin.

    “Jangan sampai ada oknum yang berada di MUI namun bekerja demi kepentingan-keentingan yang merusak agama dan NKRI,” ujarnya. (Abdul Qodir Zaelani)