Category: Breaking News

Et ullamcorper sollicitudin elit odio consequat mauris, wisi velit tortor semper vel feugiat dui, ultricies lacus. Congue mattis luctus, quam orci mi semper

  • Opini: Ramadhan Sarana Amal Shalih

    RAMADHAN SARANA AMAL SHALIH
    Dr. Agus Hermanto
    Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung

    Rasulullah SAW bersabda: “Ditanya Rasulullah SAW tentang siapa manusia yang paling banyak masuk surganya Allah? Maka rasul menjawab, taqwa kepada Allah dan berakhlak mulia, kemudian ditanya tentang siapa manusia yang paling banyak dimasukkan ke dalam nerakanya Allah? Maka Rasulullah menjawab, mulut dan kemaluan. (HR. Tirmidzi)

    Taqwa dan akhlakul karimah merupakan jalan menuju surganya Allah SWT, maka daripada itu, kita harus berlomba-lomba untuk senantiasa mendapatkan ketaqwaan kita kepada Allah. Puasa ramadhan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, dengan spirit inilah semoga kita senantiasa mendapatkan kebwrkahannya (la’allakum tattaqun) yaitu menjadi orang yang bertaqwa.

    Sebaliknya bahwa mulut adalah sarana untuk menghantarkan manusia dimasukkan kedalam nerakanya Allah, manakala manusia tidak mampu mengendalikannya (salaamatul insaani fi hiddzi al lisan) keselamatan manusia ada pada menjaga lisan. Hal ini sangat penting, karena bisa jadi seseorang tergelincir bukan karena kakinya namun ia tergelincir karena lisannya.

    Selain lisan juga kemaluan, yang menjadi sumber bencana, yaitu manakala seseorang tidak mampu mengendalikan syahwatnya., sehingganya ia selalu dalam kemaksiatan, lebih lebih di bulan ramadhan, bahwa ujian yang terbesar selama berpuasa adalah bukan karena menahan dari makan dan minum, melainkan karena menahan syahwat yang merupakan jihad besar selama ramadhan dan di luarnya (asyaddu al-jihad, jihad al-hawaa)

    Kesehatan adalah sarana utama seseorang melakukan amal shalih, sehingga kesehatan dan ketenangan hati lebih berharga dari harta kekayaan (al shihhah wa raahatu al-baali, aghlaa min al-kunuuzi wa al-maali).

    Ketengan hati sangat dibutuhkan dalam beribadah, karena dengan hati yang tenang akan dapat menghadirkan keikhlasan dan kekhusyukan dalam beribadah. Selain itu juga ketenangan hati sejatinya adalah buah dari ketaqwaan kepada Allah, yang dengan ketaqwa tersebut akan menghadirkan ketenangan. Yang terpenting adalah bagaimana dapat menghadirkan ketenangan tersebut dalam kehidupan kita, dan setiap langkah kita?

    Imam Hasan Al Bisri mengatakan, “Sesungguhnya setiap hamba akan selalu dalam kebaikan, manakala nasehat selalu hadir pada dirinya dan ia selalu melakukan muhasabah (introspeksi diri) pada dirinya.

    Mengingat bahwa manusia sumber kelalaian, sehingga setiap saat harus senantiasa adanya nasehat yang datang, karena nasehat merupakan sugesti sekaligus motivasi dalam kehidupan, introspeksi diri adalah kontrol diri agar manusia tidak selalu dalam kesalahan, kelalaian dan kekhilafan. Semoga kita senantiasa mendapatkan keberkahan ramadhan, dan menjadikan ramadhan sebagai sarana untuk memperbanyak amal shalih. Wallahu a’lam.

  • Opini: Iman Sebagai Bekal Puasa

    IMAN SEBAGAI BEKAL PUASA
    Dr. Agus Hermanto
    Dosen Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung

    Marhaban ya ramadhan, bulan penuh keberkahan. Semaraka ramainaya di masjid-masjid, mushola-mushola menjadi ciri khas tradisi Islam di Indonesia yang tidak terlupakan, sentralisasi masjid yang menjadi media beribadah bagi umat muslim, baik meriah tarawih di malam harinya dengan sahutan bilal yang membuka relung-relung hati setiap insan yang beriman untuk tetap semangat membangun kebersamaan dengan sebuah orientasi ketaqwaan kepada Allah SWT.

    Setelah selesainya shalat malam, ditambah kemeriahan tadarus al Qur’an yang saling bersahutan dengan berlomba-lomba untuk dapat mengkhatamkannya, seruan ini tidak lain adalah kemeriahan yang dibangun atas dasar iman kepada Allah SWT., yang telah memberikan kesehatan kepada kita semua, karena kesehatan dan ketenangan dalam hati sesungguhnya lebih mulia daripada harta dan kekayaan (al- shihhatu wa raahatu al-baali, aghlaa min al-kunuuzi wa al-amwaali.)

    Keberkahan ramadhan senantiasa disarasakan setiap insan, tidak hanya yang khusu’ berpuasa di siang hatinya, shalat tarawih di malam harinya, tadarus dan amaliyah lainnya selama bulan Ramadhan, bahkan orang yang belum tentu bagian dari itupun mendapatkan keberkahan ramadhan, pedagang kaki lima menjamur di seluruh sudut sudut kota di sepanjang jalan, dengan keberkahan ramadhan, maka laris manis terjual tanpa sisa di setiap harinya, subhanallah.

    Namun demikian, sebagai orang yang beriman dalam panggilan yang sangat sederhana, secara tidak langsung masuknya kita dalam sebuah lingkaran keimanan, maka kita harus benar-benar mampu mengendalikan diri dengan menahan segala yang membatalkan mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, dari segala makanan dan minuman serta hubungan seksual.

    Ada kemeriahan tersendiri pada saat berbuka dan sahur, terkadang ada banyak menu makanan yang kita siapkan, namun karena dasar iman yang melekat pada diri kita, segala hal tersebut kita membatasinya agar senantiasa mendapatkan keberkahan ramadhan.

    Kemeriahan ramadhan kali ini, tentu berbeda jauh dengan dua tahun yang lalu, dimana setiap kita dalam kekhawatiran dan kewaswasan karena adanya covid 19, hingga akhirnya aktivitas menjadi terbatas, hingga ibadah shalat tarawih punya sebagian melakukannya berjamaah dengan bersembunyi dan sebagian lainnya shalat sendirian, sungguh keberkahan yang tiada tara ramadhan kali ini, sehingga segala aktifitas dan tradisi selama ramadhan pada tahun tahun lalu dapat dilaksanakan kembali. Semua itu tidak lain adalah atas spirit keimanan yang melekat demi menggapai taqwa llah. Wallahu a’lam.

  • Perangi Narkoba, MUI Lampung Jalin kerjasama dengan BNN

    Bandar Lampung: Sebagai perwujudan himayatul ummah (menjaga umat) yang menjadi bagian tugas pokoknya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung terus bergerak menjalankan fungsinya sebagai khadimul ummah (pelayan umat). Untuk memaksimalkan pergerakannya, MUI Lampung menggandeng berbagai pihak terkait di antaranya yang terbaru dengan melakukan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).

    Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kerjasama penanggulangan narkotika dengan BNN Provinsi lampung di Kantor MUI Provinsi Lampung di Komplek Islamic Center rajabasa Bandarlampung pada Senin (4/4/2022). Hadir pada penandatangan tersebut Ketua Umum MUI Lampung Prof KH Mohammad Mukri dan Ketua BNN Lampung Drs Edi Swasono didampingi sejumlah pengurus MUI dan pegawai BNN Lampung.

    Dalam pertemuan tersebut, Prof Mukri mengungkapkan bahwa MUI memiliki peran strategis untuk membantu mengatasi berbagai persoalan bangsa di antaranya penyalahgunaan narkoba. Jika tidak ditangani dan diselesaikan dengan serius menurutnya, narkoba bisa mengancam kelangsungan kehidupan generasi bangsa. Lebih dari itu, narkoba mengancam keamanan, ketenangan, dan kemaslahatan kehidupan di masyarakat.

    “Dalam hal ini, MUI Lampung siap membantu BNN dalam menangani persoalan narkoba ini,” tegas Prof Mukri yang juga Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.

    Sementara Edi Swasono mengungkapkan fakta penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bukan hanya disalahgunakan oleh mereka yang secara ekonomi berada pada posisi menengah ke atas, namun saat ini, penyalahgunaan narkoba sudah sampai ke lapisan masyarakat yang paling bawah.

    Di Lampung sendiri, berdasarkan data yang dimiliki BNN, terdapat 31 ribu pengguna narkoba. Angka yang memprihatinkan ini harus segera mendapatkan perhatian serius untuk diperangi bukan saja oleh BNN namun seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu memberantasnya.

    “Tugas yang bisa dilakukan adalah rehabilitasi. Oleh karena itu, perlu dipahamkan ke masyarakat bahwa Penyandu atau pengguna adalah korban, bukan tersangka. Dalam konteks inilah, membutuhkan partisipasi MUI untuk mensosialisasikan, agar para pengguna mau melapor dan bisa direhabilitasi,” ungkapnya.

    Ia menilai MUI Lampung memiliki peran yang sentral dan sangat strategis terlebih saat ini ditengarai akan muncul kolaborasi antara mafia narkoba dengan terorisme. Kondisi ini tentu perlu diwaspadai dan kerjasama dengan MUI ini menjadi salah satu jawaban nyatanya. (Muhammad Faizin)

  • Inilah Pesan Katib Syuriah PBNU, KH Muhyidin Thohir, M.Pd.I Ketika Penutupan Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah

    Lampung Tengah: Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XIII NU Lampung Tengah ini akan melahirkan Ketua NU Lampung Tengah. Sebagai organisasi terbesar di Indonesia, NU mempunyai peran strategis dalam perjalanan bangsa kita sejak zaman sebelum merdeka hingga saat ini. Oleh sebab itu, keberadaan NU dan organisasi-organisasi di bawah naungannya sangat membantu pemerintah daerah untuk mencari solusi atas permasalahan keagamaan yang dihadapi.

    Hal tersebut disampaikan Katib Syuriah PBNU, KH Muhyidin Thohir, M.Pd.I ketika penutupan Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah, di aula lantai II gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kalirejo, Kamis (31/3/2022) petang.

    “Saya ucapkan selamat kepada KH Nur Daim, sebagai Rais Syuriah PCNU Lampung Tengah masa khidmat 2022-2027 dan KH. Ngasifudin sebagai Ketua PCNU Lampung Tengah masa khidmat 2022-2027, semoga NU Lampung Tengah semakin maju dan lebih baik,” tambah dosen IAIM NU Kota Metro ini.

    “Alhmadulillah konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah berakhir dengan senyum, inilah dinamika dalam organisasi, NU adalah jam’iyah ijtima’iyah diniiyyah, bukan jam’iyyah iqtishadiyyah, oleh karena itu NU Lampung Tengah harus lebih baik, dan jangan ada rangkap jabatan, baik level PCNU maupun MWC NU, silahkan pilih salah satu. PCNU Lampung Tengah harus proaktif, antara PWNU Lampung, dan PBNU harus bersama, saling silaturahim, koordinasi dan komunikasi,” tambah mantan Wakil Sekretaris PWNU Provinsi Lampung ini.

    Salah satu panitia pelaksana (Organizing Committee) Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah, Kiai Maslahus Surur, M.Pd.I, ditempat yang sama menyampaikan, Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah tahun 2022 ini digelar selama dua hari Rabu-Kamis, (30-31/3/2022).

    “Adapun tempat Konferensi Cabang ke-XIII NU Lampung Tengah tahun 2022 ini dibagi beberapa tempat, antaralain; digedung MWC NU Kalirejo, komplek Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, MA Ma’arif 4 Kalirejo, SMK Ma’arif 1 Kalirejo, SMP Islam Islam 1 Kalirejo, dan komplek Pesantren Al Ihya Kalirejo,” tambah alumni Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung ini.

    “Konferensi Cabang ke-XIII NU Lampung Tengah juga di ikuti 29 MWC NU se-Lampung Tengah serta utusan Lembaga NU dan Badan Otonom NU, para pengasuh Pondok Pesantren, Katib Syuriah PBNU, KH. Muhyidin Thohir, M.Pd.I, Plh PWNU Lampung, Prof. H. Alamsyah, Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad, S.Sos, Wakil Bupati Lampung Tengah, dr. Ardito Wijaya, Camat Kalirejo, Priyadi, Dandim 0411 Lampung Tengah, Kapolres Lampung Tengah, Anggota DPRD Lampung, Jauharoh Hadad, Anggota DPRD Lampung Tengah dan lain-lain” tambah alumni PKPNU Kota Metro ini.

    “Tema besar yang diusung agenda rutin lima tahunan ini, Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah tahun 2022 ini adalah Merawat Tradisi Yang Baik, Mengadopsi Modernisasi Yang Lebih Baik, Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama,” tutup ASN Kemenag Lampung Tengah ini. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Beragam Problematika Eksekusi Putusan Pengadilan, LDC Gelar Webinar Nasional

    Bandar Lampung: Law Debate Community (LDC) Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung sukses selenggarakan webinar nasional bertajuk “Problematika Eksekusi Putusan Pengadilan” yang dilaksanakan secara online via zoom pada Jum’at (01/4/2022).

    Webinar yang diikuti oleh 90 peserta ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Syari’ah, Dr. Efa Rodiah Nur, M.H, Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI., M.A, selaku pembina Law Debate Community dan narasumber Ahmad Zuhri, S.HI., M.Sy., Ketua Pengadilan Agama Sentani.

    Dekan Fakultas Syariah, Dr. Efa Rodiah Nur, MH., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Law Debate Community (LDC) yang berupaya memberikan pemahaman mengenai eksekusi putusan pengadilan kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Syari’ah.

    “Selaku pimpinan sangat mengapresiasi kegiatan yang bagus ini. Kegiatan yang mengupas beragam problem eksekusi putusan di peradilan, tekhusus harta bersama. Apalagi kegiatan tanpa anggaran, tentu bukan perkara mudah. Namun organisasi LDC ini, meski tanpa anggaran bisa berjalan, dan menghadirkan banyak peserta dari lintas kampus,” ujar Dekan saat memberikan sambutan

    Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI., M.A, pembina LDC juga mengapresiasi serta mengucapkan rasa terimakasih kepada panitia pelaksana.

    “Saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh panitia yang bekerja keras sehingga dapat menyelenggarakan webinar nasional yang luar biasa ini, dengan diadakannya webinar nasional ini dapat menambah pengetahuan yang sangat berguna bagi anggota LDC serta mahasiswa Fakultas Syari’ah dan lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu, Juliana, Ketua Umum Law Debate Community dalam sambutannya menyatakan harapannya, dengan diadakannya webinar nasional ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan.

    “Semoga dengan diadakannya webinar nasional ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang hak-hak dan kewajiban perilaku hukum di masyarakat,” ujar Juliana. (Riska)

  • Opini: Berkah Ramadhan

    BERKAH RAMADHAN
    Dr. Hj. Siti Nurjanah, M. Ag
    Rektor IAIN Metro

    Ramadhan, kembali pada fitrah. Bulan Ramadhan adalah bulan yang berkah, dimana setiap insan diwajibkan menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan totalitas dengan harapan untuk menjadi insan yang bertaqwa. Lebel iman yang melekat pada pangilan Kaliq kepada kita adalah sapaan kemuliaan yang menjadi bekal untuk dapat menjalankan puasa di bulan ramadhan.

    Taqwa adalah tercapainya segala amaliyah yang kita lakukan selama ramadhan, mulai dari ibadah puasa, tadarus al Qur’an, shalat tarawih pada malam harinya, maupun segala kebaikan lainnya seperti ibadah dan segala nafilah yang dianjurkannya mulai tangal satu ramadhan hingga mendapatkan satu kemuliaan diakhirnya yaitu Idul Fitri.

    Kebahagiaan menyambut datangnya ramadhan, kebahagiaan menjalankan ibadah di bulan ramadhan adalah upaya untuk menggapai keberkahannya. Bertambahnya ketenangan, terjalinnya ukhuwah islamiyyah yang juga merupakan sendi-sendi yang harus dibangun selama ramadhan.

    Selama bulan ramadhan, keberkahan banyak didapatkan oleh setiap insan, bahkan pedagang pun senantiasa mendapatkan keberkahan, segala makanan yang dijualnya selama ramadhan ikut menjadi laris dan habis, masya Allah.

    Ketenangan jiwa, kebahagiaan dan kebersamaan akan didapatkan oleh orang-orang yang beriman selama ramadhan. Sehingga dengan kebahagiaan tersebutlah memudahkan lisannya untuk membaca al Qur’an, berdzikir dan segala kemuliaan lainnya yang dapat dilakukan selama ramadhan.

    Barokah meruapakan tambahnya kebaikan, yang berarti juga bertambahnya ketaqwaan bagi insan yang beriman jika mampu menjalani ibadah dengan khusyu selama ramadhan.

    Persiapan fisik maupun batin menjadi hal yang penting selama ramadhan, dengan fisik sehat kita mampu menahan dari segala makan dan minum, dan dengan batin yang sehat kita akan mampu mengendalikan hawa nafsu kita. Ditambah kesyukuran besar dan anugrah dari yang kuasa kita terhindar dari segala covid yang menimpa kita, dan kini saatnya kita bahagia dengan kesehatan yang kita miliki. Namun demikian, menjaga protokol kesehatan juga merupakan hal yang tidak terabaikan, agar kita senantiasa sehat wal afiat dalam keberkahan ramadhan, wallau a’lam.

  • Opini: Syauq Ramadhan, Kembali Menjaga Tradisi

    Prof. Wan Jamaluddin, M. Ag., Ph. D

    Rektor UIN Raden Intan Lampung

    Marhaban ya ramadhan, bulan yang penuh keberkahan. Mengawali bulan Ramadhan yang mulia dan penuh keberkahan ini, tentunya setiap hati berdebar-debar dalam kerinduan menyambut tamu mulia yaitu Ramadhan. Banyak ekspresi yang dilakukan oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia dengan spirit yang sama, yaitu meningkakan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan tujuan la’allakum tataquun (supaya menjadi insan yang bertaqwa).

    Perintah bahagia dalam menyambut datangnya bulan ramadhan, tentunya relevan dengan hadis Nabi Muhammad saw, bahwa orang yang bahagia dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah senantiasa mengharamkan jasadnya untuk masuk kedalam api neraka. Kemeriahan menyambut datangnya bulan ramadhan terbangun atas dasar keimanan yag teguh, sehingga mampu mengetuk relung-relung hati hamba Allah yang beriman dan dengan rasa bahagia serta gembira ria menyambut keagungannya. Menggemanya spririt tersebut tereksprsikan oleh seluruh umat muslim diseluruh pelosok negeri ini, bahwa bulan suci ramadhan kali ini tidak dalam masa pandemi seperti dua tahun yag lalu, sungguh anugrah yang sangat berharga.

    Jika dua tahun yang lalu segala aktifitas ibadah dibatasi karena pandemi, seperti pelaksanaan shalat tarawih berjama’ah, tadarus al-Qur’an dan bentuk ibadah serta mu’amalah lainnya yang memyebabkan kekhawatiran yang cukup terasa dalam setiap langkah kita. Namun kali ini, ujian tersebut lamban laun semakin manjauh dan menghindar dari kehidupan kita, meskipun demikian kita tetap mengajak kepada kaum muslimin untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan, karena bisa jadi bahwa hal yang kita anggap nyaman, justru kita terlena dari protokol kesehatan dan mengabaikannya.

    Satu ciri khas yang merindukan kita di bulan ramadhan adalah ramainya tempat ibadah, di masjid-masjid, dan di mushala-mushala, pelaksanaan tadarus al-Qur’an, shalat tarawih berjama’ah, taklim serta kultum, siraman rahani yang begitu merindukan. Semua ini merupakan spirit yang menggema di bulan ramadhan yang suci dan penuh keberkahan.

    Jika dua tahun lalu kita diuji dengan pandemi, yaitu untuk menguji kesabaran bagi kita semua, karena ramadhan juga merupakan bulan ujian bagi orang-orang yang beriman yaitu diuji dengan menahan dari lapar dan dahaga mulai dari terbitnya fajar sampai pada terbenamnya matahari, lebih-lebih dari ujian yang paling berat adalah mengaja mengendalikan hawa nafsu (asyaddul jihad, jihadul hawa), sebesar-besarnya jihad adalah jikad melawan hawa nafsu, baik nafsu untuk makan dan minum, maupun nafsu untuk hubungan seksual.

    Bulan Ramadhan adalah bulan keberkahan dan penuh kemuliaan. Banyak amaliyah yang dapat kita lakukan selama bulan Ramadhan, di antaranya membaca al- Qur’an. Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan melalui washilah malaikat Jibril yang disebut ruh al amin secara mutawatir.

    Membaca al Qur’an meruapakan amaliyah yang mulia, terlebih di bulan Ramadhan, karena setiap huruf yang kita baca mengandung nilai pahala, tidak hanya pada kalimat atau ayatnya, melainkan pada setiap hurufnya, masyallah.

    Bulan Ramadhan juga sering disebut bulan tarbiyah, dimana setiap orang berlomba-lomba untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Bagi kaum muslimin yang telah mampu membaca Al-Quran biasanya berupaya untuk dapat mengejar berapa banyak yang dikhatamkan selama ramadhan, namun bagi yang belum bisa atau belum lancar membacanya, akan senantiasa terpacu belajar kembali dan melancarkan hafalannya. Bahkan bagi anak-anak mereka berlomba-lomba untuk dapat mengkhatamkan walau hanya satu bulan sekali khatam.

    Al Qur’an adalah pedoman bagi umat Islam, dan sekaligus panduan kehidupan bagi umat Islam. Ayat yang pertama Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadhan, tepatnya di Guwa Ghira yaitu surat al Khalaq. Dalam ayat ayat ini menjabarkan dan memerintah kan kepada Nabi Muhammad SAW untuk membaca “iqra’” yaitu bacalah.

    Membaca dalam maksud ayat tersebut adalah membaca kebesaran Allah dengan cara mengenal Tuhan, karena ketika seorang makhluq telah paham pada Khaliq nya, maka akan pula mudah menganalisis ilmu-Nya.

    Membaca Al-Quran pada bulan Ramadhan bagi umat Islam yang beriman dan berpegang teguh pada keyakinannya akan senantiasa bernilai pahala dan memberikan keberkahan baginya. Berkah adalah ziyadayul khair yaitu bertambahnya kebaikan. Bulan penuh pelajaran termasuk melatih diri kita untuk istiqomah, yang merupakan pekerjaan besar dan mulia, sehingga dikatakan dalam hadis Nabi, al istiqomatu khairun min Alfi barokah. Banyak keberkahan yang dapat kita raih pada bulan Ramadhan, namun istiqomah lebih mulia dibandingkan dengan segala keberkahan yang ada. Wallahu a’lam.

  • Peringati Harsiarnas, KPID-MUI Lampung Jalin Kerjasama

    Bandar Lampung: Dalam rangka peringatan Hari Penyiaran Nasional (HARSIARNAS) Ke-89 Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Lampung  menggelar kegiatan donor darah, penandatangan MoU antara KPID dan MUI Provinsi Lampung, dan pemberian Set Top Box (STB) secara Simbolis.

    Kegiatan yang mengusung tema “Transformasi Penyiaran di Era Digital,” ini dilakukan di Gedung Pusiban, Pemerintah Provinsi Lampung pada Rabu (30/3/2022). Kegiatan tersebut setidaknya diikuti oleh sekitar 90 peserta dari berbagai lembaga penyiaran di Lampung dan instansi Provinsi Lampung.

    Pada kegiatan yang sama, KPID Lampung juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung.

    Kerja sama ini bertujuan, untuk saling bersinergi dalam melakukan pengawasan terhadap isi, serta konten siaran pada media terlebih jelang memasuki bulan Ramadan.

    Agenda lainnya yang juga dilakukan, ialah pihak KPID Lampung membagikan Set Top Box (STB) Secara Simbolis kepada masyarakat.

    Dengan ituu dalam kegiatan tersebut KPID dihadiri dengan Gubernur Lampung yang diwakili oleh staf ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM pemprov lampung (Drs. Intizam), ketua komisi 1 DPRD Prov. Lampung (Yozi Rizal, S.H.), Kadis kominfotik prov. Lampung (Ganjar Jationo, S.E., M.AP) serta ketua MUI Lampung (Prof. Dr. H.Moh. Mukri, M.Ag) dan jajaran instansi Provinsi Lampung serta Lembaga Penyiaran di Provinsi Lampung. (Wirda/Abdul Qodir Zaelani)

  • Konfercab Ke-XIII NU Lampung Tengah, Usung Tema : Merawat Tradisi Yang Baik, Mengadopsi Modernisasi Yang Lebih Baik, Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama

    Lampung Tengah: Hari ini, Rabu (30/3/2022) bertepatan 26 Sya’ban 1443 H, akan menjadi momentum sejarah yang istimewa bagi warga nahdliyyin diwilayah Kecamatan Kalirejo, dan sekitarnya, karena menjadi tuan rumah Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XIII NU Lampung Tengah.

    “Rabu (30/3/2022) malam ini bakda Isya’ adalah pembukaan Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah, bertempat di lantai 2 gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kalirejo,” ujar salah satu panitia pelaksana (Organizing Committee) Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah, Nanang Susanto, S.Pd.I, diarena Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah, Rabu (30/3/2022) siang.

    “Tema besar yang diusung agenda rutin lima tahunan ini, Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah tahun 2022 ini adalah Merawat Tradisi Yang Baik, Mengadopsi Modernisasi Yang Lebih Baik, Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama,” tambah mantan Ketua Umum PMII Cabang Metro ini.

    “Adapun tujuan dan maksud digelar agenda ini antaralain; membahas pertanggung jawaban pengurus PCNU Lampung Tengah masa khidmat 2017-2022, menyusun dan mengesahkan program kerja PCNU Lampung Tengah masa khidmat 2017-2022, menetapkan dan memilih Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Lampung Tengah masa khidmat 2022-2027, dan lain-lain,”tambah Korkab TPP Lampung Tengah ini.

    “Rangkaian agenda Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah tahun 2022 ini terdiri dari sidang pleno dan komisi, antaralain; sidang pleno 1 membahas tentang pembacaan dan pengesahan tata tertib konferensi, sidang pleno 2 membahas tentang laporan pertanggung jawaban PCNU Lampung Tengah masa khidmat 2017-2022, sidang pleno 3 membahas tentang hasil sidang komisi organisasi, komisi program kerja, komisi rekomendasi, dan komisi bahtsul masail, dan terakhir, sidang pleno 4 membahas tentang memilih Ahwa, Rais Syuriah dan Ketua PCNU Lampung Tengah masa khidmat 2022-2027,” tutup mahasiswa Pascasarjana IAIM NU Kota Metro ini.

    Sekretaris panitia lokal Konfercab ke-XIII NU Lampung Tengah, M. Makhsun, S.Th.I, ditempat yang sama menambahkan, adapun tempat Konferensi Cabang ke-XIII NU Lampung Tengah tahun 2022 ini dibagi beberapa tempat, antaralain; digedung MWC NU Kalirejo, komplek Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, SMK Ma’arif 1 Kalirejo, SMP Islam Islam 1 Kalirejo, dan komplek Pesantren Al Ihya Kalirejo.

    “Selain dihadiri PWNU Lampung, Konferensi Cabang ke-XIII NU Lampung Tengah malam ini juga akan di ikuti 28 MWC NU se-Lampung Tengah serta utusan Lembaga NU dan Badan Otonom NU, para pengasuh Pondok Pesantren, Bupati Lampung Tengah, Wakil Bupati Lampung Tengah, Camat, dan lain-lain” tambahnya. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Pertemuan Perdana, Komisi Pengkajian dan Penelitian Rumuskan Program Prioritas

    Bandar Lampung: Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung gelar pertemuan perdana di Kantor MUI Provinsi Lampung di Jalan Soekarno Hatta, Rajabasa, pada Rabu (30/3/2022).

    Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag., Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian menyatakan pertemuan perdana tersebut sebagai langkah awal konsolidasi dan merumuskan program kerja Komisi Pengkajian dan Penelitian tahun 2022.

    “Selain konsolidasi internal komisi, pertemuan perdana juga merumuskan prioritas program Komisi Pengkajian dan Penelitian tahun 2022 yakni menyiapkan proposal penelitian pemetaan radikalisme di Provinsi Lampung yang akan diajukan ke Pemerintah Provinsi Lampung,” ujarnya.

    Selain menyiapkan proposal penelitian terkait pemetaan radikalisme di Provinsi Lampung, program lainnya yakni menganalisis RUU Sisdiknas tahun 2022.

    “Walau hanya dihadiri sebagian, tapi cukup produktif diskusi membahas point-point tersebut,” pungkas Dr. Jamal Fakhri. (Fitriyanti/Abdul Qodir Zaelani).