Category: Breaking News

Et ullamcorper sollicitudin elit odio consequat mauris, wisi velit tortor semper vel feugiat dui, ultricies lacus. Congue mattis luctus, quam orci mi semper

  • Perpisahan Siswa/i IX dan Wisuda Tahfidz Qur’an Angkatan Ke 49 SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung

    Bandar Lampung: SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung menggelar perpisahan dan pelepasan siswa/i kelas IX secara offline, diikuti oleh 202 siswa/I kelas IX didampingi oleh para wali dan seluruh staf dan dewan guru. Sabtu(21/5)

    Ketua Pelaksana perpisahan sekaligus Waka kesiswaan Ibu Hj. Dhini Effriyani, S.Pd menyampaikan mewakili panitia perpisahan kelas IX mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia atas kerjasama dan kekompakannya pada penyelenggaraan acara perpisahan dan pelepasan kelas IX. Kemudian terimakasih juga kepada tamu undangan yang telah hadir. Tema perpisahan ini adalah Teruslah Belajar dan Berkarya untuk Agama dan Bangsa.

    Kepala SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, Bapak Drs. Nur Salim menyampaikan pesan ” acara ini merupakan agenda rutin tahunan yang mana setiap sekolah akan melepas siswa/I nya pasca mengikuti ujian Sekolah (US). Dalam Kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu guru yang telah bersusah payah mendidik siswa/I SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, mendidik dengan kasih sayang, mendidik generasi Islam semoga setelah mereka nanti lulus dari SMP Muhammadiyah 3 ini menjadi generasi Qur’ani generasi yang berakhlak mulia dan generasi yang mampu melanjutkan cita-cita dan mampu bersaing untuk melanjutkan ke jenjang study yang lebih tinggi lagi.

    Do’a kami selalu mengiringi perjuangan kalian, semoga yang kalian cita-citakan dapat tercapai dengan baik, ukirlah prestasi kalian dan kesuksesan kalian salah satunya akan mengharumkan nama baik almamater sekolah yang kita cintai ini. Jaga nama baik sekolah kita dimanapun kalian berada, tetaplah berbuat baik dan penuh kejujuran.” Tambah beliau.

    Dalam sambutan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bandar Lampung Bapak Drs. H. M. Ujang Suparman, MA, Ph.D menyampaikan pesan ” sebagai pelajar Muhammadiyah kalian yang akan keluar dari SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung adalah kader Muhammadiyah yang akan menjadi rahmatan lil alamin memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang.

    Ada beberapa pesan buat kalian siswa/I kelas IX yang sebentar lagi akan lulus, pertama jangan berhenti untuk tidak bersekolah, yang kedua kemanapun kalian pergi jangan lupa dengan Muhammadiyah. maksudnya apa? Kalian setelah lulus tentunya akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi baik itu ke SMA, SMK atau MA jadi jangan jauh-jauh dikomplek kita ada SMA Muhammadiyah 2 dan SMK Muhammadiyah 2, silahkan mendaftar ke SMA Muhammadiyah 2, salah satu keunggulan dari SMA Muhammadiyah 2 terletak pada guru-guru yang sangat berkompeten dibidangnya, jumlah siswa/I SMA Muhammadiyah 2 yang dari tahun ke tahun selalu bertambah memberi kita pengertian bahwa sekolah ini layak untuk menjadi pilihan utama untuk melanjutkan studi. Kemudian ada SMK Muhammadiyah 2, seperti kita ketahui di SMK juga punya banyak keunggulan, salah satunya adalah memiliki banyak pilihan jurusan seperti, akuntansi keuangan, perbankan, Teknik komputer dan jaringan, bisnis daring dan pemasaran, yang dari jurusan-jurusan tersebut kalian akan dibekali dan dicetak lulusan-lulusan yang siap kerja ” Lanjut Beliau.

    Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bandar Lampung, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Labuhan Ratu, Penerbit Erlangga, Pimpinan BSI, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, kepala SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung, TK ‘Aisyiyah Labuhan Ratu dan beberapa tamu undangan yang tidak bisa disebut satu persatu. (Ramdan/Rita Zaharah)

  • Bazar Fatayat NU Adiluwih Meriahkan Harlah Muslimat NU Ke-76

    Pringsewu: Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Pringsewu masa khidmah 2022-2027 secara resmi dilantik oleh Ketua Umum PW Muslimat NU Lampung Sri Dwiningsih yang diwakili Ketua I Fita Nahdliyah. Pelantikan PC Muslimat NU Pringsewu yang diketuai Hj. Ani Fitriani yang dirangkai dengan peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-76 yang mengusung tajuk “Membangun Karakter Muslimah Berakhlak Karimah dan Cerdas di Era Digital”, Acara ini digelar di Lapangan Pekon Bandung Baru, Kecamatan Adiluwih, Pringsewu, Ahad (29/05/22).

    Dalam rangka menyemarakkan peringatan Harlah dan Pelatikan tersebut, Fatayat NU Adiluwih ikut memeriahkan dengan menggelar bazar bersama Banom NU Pringsewu.

    Ada banyak produk yang dipromosikan mulai dari potensi Pringsewu hingga menjual hasil produknya diantaranya keset karakter dari kain perca, tas dari tali kron, bros dan aneka makanan ringan dan banyak lainya.

    Kemeriahan bazar ini mendapat apresiasi yang baik dari para pengunjung bazar.

    Stand milik Fatayat NU Adiluwih menyajikan produk unggulan bros atau asesoris yang biasanya dikenakan pada pakaian seragam. Bros ini dibuat dengan cara dijahit manual karena bentuknya yang kecil. Keunikan bros ini memikat banyak pembeli hingga terjual sampai ribuan pcs. Berkat bantuan dan kerjasama dengan pengurus Muslimat NU yang ikut mempromosikan, bros buatan Fatayat NU Adiluwih terjual sampai luar Kabupaten bahkan Provinsi.

    Hasil dari keuntungan penjualan tersebut Fatayat NU Adiluwih kini bisa memiliki kas sendiri yang bisa digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat. Sejalan dengan visi Muslimat NU, pembuatan produk juga bertujuan untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat para anggota Fatayat NU supaya lebih produktif, mandiri dan Cerdas di Era Digital. (Neneng/Rita Zaharah)

  • Prof. Mukri : Pengurus itu Bukan Diurusi, Tapi Ngurusi

    Bandar Lampung: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof KH Mohammad Mukri mengingatkan seluruh pengurus MUI untuk berkhidmah dengan baik melalui organisasi yang merupakan tenpat berkumpul ulama, zuama, dan cendekiawan muslim tersebut. Pengurus harus mampu berkiprah mengurus organisasi dengan baik sehingga visi dan misi organisasi bisa tercapai.

    “Pengurus itu bukan diurusi, tapi ngurusi. Wong jadi pengurus kok malah diurusi (jadi urusan). Tujuan jadi pengurus tidak lain hanya untuk berkhidmah,” ungkapnya pada acara Halal bi Halal Pengurus MUI Provinsi Lampung yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Emersia Bandar Lampung, Ahad (29/5/2022).

    Pengurus MUI menurutnya harus menjadi sosok yang menyejukkan, bukan malah menjadi sumber kegaduhan dan membuat pihak lain tidak nyaman dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Pengurus MUI harus menjadi teladan dan inspirasi umat diberbagai hal khususnya dari sisi kompetensi keilmuannya dan perilaku dalam kehidupannya.

    Terlebih lanjutnya, pengurus MUI merupakan sosok yang menjadi perhatian publik sehingga bisa disebut bahwa pengurus MUI adalah pemimpin bagi para jamaahnya. Sebagai pemimpin tentu, pengurus MUI akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah tentang umat atau jamaahnya.

    “Kullukum rain. Wa kullukum mas’ulun an raiyyatih. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyakan tentang yang dipimpinnya. Sehingga pemimpin harus bisa menjadi contoh baik,” ungkapnya mengutip hadits Nabi Muhammad saw.

    Sebagai penerus dalam hal keulamaannya, pengurus MUI juga harus meniru nabi dalam memberi inspirasi dan memberikan uswatun hasanah (teladan yang baik) kepada umat. Kesuksesan nabi dalam memimpin di antaranya dipengaruhi oleh sosok nabi yang bisa menjadi role model bagi umatnya.

    “Laqad kana lakum fi rasụlillahi uswatun ḥasanah. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu,” katanya mengutip Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21.

    Terkait dengan keragaman dalam MUI yang menaungi pengurus dari berbagai ormas di Indonesia, Prof Mukri mengingatkan untuk saling menguatkan toleransi. Perbedaan yang ada jangan sampai menjadikan perpecahan dan saling menyalahkan karena perbedaan sudah menjadi sunatullah.

    Ia menilai perbedaan yang ada dalam setiap pemikiran orang karena memang sumber bacaan yang dikonsumsi juga berbeda. Ketika seseorang makin banyak membaca berbagai sumber bacaan shahih, maka ia akan menemukan sendiri jawaban yang semakin menjadikannya lebih moderat.

    Terlebih di era digital saat ini, ia berharap para pengurus MUI mampu memberi contoh bagaimana bijak dalam bermedia sosial dengan tidak men-share hal-hal yang belum jelas dan menyakiti orang lain.

    “Saya kira pengurus MUI sudah cukup dewasa, cukup matang. Kita menjadi panutan. Karena MUI itu bukan hanya NU, MUI bukan hanya Muhammadiyah. MUI adalah ekspresi dari wa’tashimu bihablillahi jamian wala tafarraqu (Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai),” katanya mengutip Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 103.

    “Wong kita dengan yang beda agama saja ada rumusnya. Masa sama-sama Islam kita nggak bisa rukun?,” imbuh pria yang juga Ketua PBNU ini. (Muhammad Faizin)

  • Prof Mukri: Penderitaan Paling Menyakitkan adalah Merasa Terisolir

    Bandar Lampung: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung menyebut bahwa penderitaan yang paling menyakitkan dalam diri seseorang adalah ketika ia merasa terisolir. Yakni keberadaannya dalam sebuah komunitas tidak diakui atau adanya ia dalam sebuah komunitas dianggap tidak ada.

    “Penderitaan paling menyakitkan itu adalah ketika seseorang merasa terisolir. Banyak orang sukses, materinya banyak, ketika dia tidak punya teman maka dia juga tidak bahagia,” ungkapnya pada acara Halal bi Halal Pengurus MUI Provinsi Lampung yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Emersia Bandar Lampung, Ahad (29/5/2022).

    Maka kehidupan yang damai dengan komunikasi yang terjalin baik bersama orang lain serta jauh dari cerai berai menurutnya menjadi kenikmatan tersendiri dalam hidup. Untuk mewujudkan ini, agama Islam menganjurkan kepada umat Islam untuk menjalin silaturahmi, kumpul-kumpul, dan saling berinteraksi sehingga kebersamaan akan terwujud.

    Dalam konteks berdirinya Indonesia pun ungkap pria yang juga Ketua PBNU ini, kumpul-kumpul yang ia istilahkan sebagai ’ngopi bareng’ menjadi sarana mempersatukan keragaman yang ada di Indonesia. Kebhinekaan suku, bahasa, agama, dan budaya mampu disatukan oleh budaya kumpul-kumpul sehingga ego masing-masing bisa di hilangkan dan menjadikan Indonesia berada dalam satu frekwensi ‘kebersamaan dalam keragaman’.

    Bersatu dan tidak bercerai berai juga lanjutnya, merupakan perintah agama yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 103 yang artinya: “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.”

    “Orang yang hatinya tidak satu frekuensi akan berbicara dengan nada tinggi walaupun saling berhadap-hadapan. Maka perlu disamakan dulu frekuensi hatinya dengan cara berdiskusi dan kumpul-kumpul seperti ini,” jelasnya.

     


    Tiga resep menjaga harmoni

    Sementara Prof H Achlami yang memberikan tausiah kebangsaan pada acara tersebut mengungkapkan tiga resep yang bisa dilakukan untuk menciptakan suasana harmonis dalam hubungan dengan orang lain. Resep pertama untuk menjaga harmonisasi kehidupan dengan orang lain adalah kafful adza yakni menjaga sesuatu yang bisa menyakiti orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan tidak mengganggu sesama baik melalui ucapan maupun perbuatan.

    Dalam konteks zaman modern saat ini menurutnya, setiap individu harus benar-benar memiliki daya kekuatan yang tinggi untuk tidak menyakiti orang lain. Pasalnya saat ini, banyak sarana yang dengan mudah bisa digunakan untuk menyakiti orang lain, imbas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di antaranya adalah menyakiti orang lain melalui media sosial dengan membuat tulisan, unggahan, dan aktivitas di media sosial lainnya.

    Yang kedua adalah badzlu nada yakni mencurahkan perhatian dan empati para orang lain. Empati di sini adalah memiliki perasaan sebagaimana yang dirasakan orang lain. Ketika seseorang mengalami sesuatu, kita ikut membayangkan jika hal itu terjadi pada kita. Dalam konteks ini, ada solidaritas dan kepedulian terhadap orang lain karena kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan tak boleh mementingkan diri sendiri.

    “Kita harus ikut serta meringankan beban berat hidup orang lain,” ajaknya.

    Resep ketiga adalah thalaqatul wajhi yakni bermuka berseri-seri dan ramah saat berjumpa dengan sesama. Dengan sikap selalu menebar aura positif melalui senyuman, umat Islam juga sudah mengamalkan perintah Rasulullah yang menegaskan bahwa senyum adalah sedekah. (Muhammad Faizin)

  • Ingin Hidup Harmonis dengan Orang Lain? Lakukan Tiga Resep Ini

    Bandar Lampung: Dalam kehidupan di dunia, manusia tidak bisa terlepas dari interaksi dengan lingkungan. Dalam interaksi tersebut, sering terjadi berbagai masalah yang menjadikan ketidakharmonisan dalam hubungan dengan sesama. Jika hal ini terus terjadi maka akan terjadi ketidakseimbangan relasi sehingga diperlukan kesadaran setiap individu untuk terus menjaga keharmonisan.

    Terkait dengan hal ini, Prof H Achlami dalam tausiah kebangsaan pada Halal bi Halal Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung mengungkapkan tiga resep yang bisa dilakukan untuk menciptakan suasana harmonis dalam hubungan dengan orang lain. Hal ini disampaikannya di depan para pengurus MUI Lampung di Ballroom Hotel Emersia, Bandarlampung, Ahad (30/5/2022) malam.

    Resep pertama untuk menjaga harmonisasi kehidupan dengan orang lain adalah kafful adza yakni menjaga sesuatu yang bisa menyakiti orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan tidak mengganggu sesama baik melalui ucapan maupun perbuatan.

    Dalam konteks zaman modern saat ini menurutnya, setiap individu harus benar-benar memiliki daya kekuatan yang tinggi untuk tidak menyakiti orang lain. Pasalnya saat ini, banyak sarana yang dengan mudah bisa digunakan untuk menyakiti orang lain, imbas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di antaranya adalah menyakiti orang lain melalui media sosial dengan membuat tulisan, unggahan, dan aktivitas di media sosial lainnya.

    Yang kedua adalah badzlu nada yakni mencurahkan perhatian dan empati para orang lain. Empati di sini adalah memiliki perasaan sebagaimana yang dirasakan orang lain. Ketika seseorang mengalami sesuatu, kita ikut membayangkan jika hal itu terjadi pada kita. Dalam konteks ini, ada solidaritas dan kepedulian terhadap orang lain karena kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan tak boleh mementingkan diri sendiri.

    “Kita harus ikut serta meringankan beban berat hidup orang lain,” ajaknya.

    Resep ketiga adalah thalaqatul wajhi yakni bermuka berseri-seri dan ramah saat berjumpa dengan sesama. Dengan sikap selalu menebar aura positif melalui senyuman, umat Islam juga sudah mengamalkan perintah rasulullah yang menegaskan bahwa senyum adalah sedekah.(Muhammad Faizin)

  • Prof. Achlami: MUI Lampung Menjadi Organisasi Teladan untuk Merekatkan Umat

    Bandar Lampung: MUI Lampung harus menjadi organisasi teladan untuk merekatkan umat. Sebab, MUI merupakan organisasi tempat meleburnya berbagai Ormas Islam di Indonesia.

    Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Achlami saat memberikan tausiyah Halal Bihalal MUI di Ballroom Hotel Emersia, Minggu (29/5/2022) malam.

    Prof. Dr. Achlami, mengatakan, orang yang paling memiliki rasa takut, cemas, adalah hamba Allah yang menjadi pewaris para nabi. Para Nabi tidak mewariskan harta, namun mereka mewariskan ilmu.

    Dalam sebuah kisah Abu Hurairah datang ke pasar, lalu dia mengumumkan, wahai para pedagang maukah kalian mendapatkan warisan dari Rasulullah? Segera mereka menuju masjid, karena Rasul sedang membagikan warisan. Namun, saat tiba di masjid mereka tidak menemukan warisan uang, namun hanya menemukan orang yang sedang beribadah. “Warisan tidak mesti harta, sebab warisan ilmu jauh lebih berharga dibandingkan harta, ” kata Achlami.

    Menurutnya, jika orang beriman saling menjalin ukhuwah, maka rahmat Allah akan turun. Oleh karena dalam bermasyarakat harus menjauhi saling benci dan menjaga kedamaian.

    Maka sebagai umat Islam yang baik kita harus senantiasa mensyukuri nikmat Allah SWT.

    Menurutnya, halal bihalal saling memaafkan, karena tidak ada orang yang selalu merasa paling benar. “Menjadi orang yang baik, kemudian suka memberi maaf kepada orang lain, bahkan sebelum dimintai maaf. Sebab dengan memaafkan orang lain menandakan kita memiliki sifat yang mulia, ” ujar Prof.  Achlami.

    MUI mengemban amanah untuk merekatkan dan mendamaikan umat. Sebab MUI merupakan wadah semua Ormas Islam.

    Prof. Achlami mengungkapkan, meemaafkan orang lain mampu merekatkan umat, seperti disebutkan dalam Surat Al Imran ayat 159.Maka berkat rahmat Allah, Muhammad berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.

    Dia mengingatkan, dalam Surat At Taghabun ayat 14, sesungguhnya diantara pasangan kamu, dan anak-anak kamu ada yang menjadi musuh bagi kamu, maka berhati-hati lah kamukamu terhadap mereka, dan jika kamu memaafkan mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

    Prof. Achlami mengajak MUI menjadi organisasi teladan, untuk merekatkan semua pihak. Ada tiga pilar untuk saling memaafkan, pertama menjaga sesuatu yang menyakiti orang lain. Kedua, solidaritas atau keperdulian, dengan mencurahkan perhatian atau empati kepada orang lain. Ketiga, bermula manis, berseri, olek karena senyum menjadi sodaqoh.

    Sementara itu, Ketua MUI Lampung Prof. Dr. Mohammad Mukri mengatakan, halal bihalal adalah untuk bersilaturahmi, untuk mensyukuri nikmat Allah SWT.

    Prof. Mukri mengajak semua pihak di MUI untuk saling menghargai dan menghormati. Sebab, MUI merupakan tempat berkumpul nya semua golongan.

    Semua pengurus MUI harus memberikan manfaat dan menebar kebaikan untuk sesama.

    Kegiatan ini dihadiri segenap pengurus MUiI dan sejumlah tokoh, antara lain Kakanwik Kemenag Lampung Puji Raharjo, KH Sujadi Sadad, KH. Himyari Hanif. (Uni)

  • Teguhkan Ukhuwah dan Spirit Khidmatul Ummah, MUI Lampung Gelar Halal Bihalal

    Bandar Lampung: Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung menyelenggarakan Halal Bihalal bersama seluruh jajaran Komisi MUI Provinsi Lampung dengan Tema Meneguhkan Ukhuwah dan Spiritual Khidmatul Ummah yang bertempat di Ballroom Hotel Emersia Bandar Lampung pada Ahad, 29/5/2022. Hadir juga dalam acara tersebut Bupati Pringesewu, KH. Sujadi Saddat, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo, S.Ag, S.S., M.Hum.

    Kegiatan yang berlangsung khidmat tersebut diisi dengan Tausiyah Kebangsaan oleh Prof. Dr. H. MA. Achlami HS., MA Guru Besar Tasawuf UIN Raden Intan Lampung.

    Ketua MUI Provinsi Lampung, Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag, dalam sambutannya menyatakan Halal Bihalal ini merupakan salah satu cara untuk menjaga silaturahmi dan mempererat persatuan, berkumpul dan merupakan ajang berbincang dan bertukar pikiran agar terjalin hubungan yang harmonis. Mengutip ayat Allah untuk senantiasa banyak bersyukur atas nikmat Allah.

    Ia juga mengutip ayat lain agar menjadi pribadi yang menginspirasi orang lain.

    “Saya berharap agar setiap pengurus Komisi MUI Provinsi Lampung menjadi pemimpin bagi dirinya dan orang lain,” ujarnya.

    Prof Mukri juga menyampaikan tentang menjaga keharmonisan terkait perbedaan yang ada dalam ummat Islam, menurutnya, perbedaan tersebut adalah rahmat.

    “Karena MUI itu bukan hanya NU, Muhammadiyah, Wasliyah, LDII, tapi MUI adalah representasi Ayat Allah wa`tasimu bihablillahi jami`an wala tafarraqu, yang artinya mari kita berpegang pada tali Allah, jangan kita berpecah belah,” jelas Prof Mukri.

    Diakhir sambutannya, Prof Mukri memberikan pesan untuk seluruh Komisi MUI Provinsi Lampung untuk setiap kegiatan dapat memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat bukan menjadi pemecah belah ummat.

    “Menghindari perdebatan yang sia-sia, dan lebih baik diam,” tandas Guru Besar Ushul Fiqh dan Rektor UNU Blitar. (Bisri Mustofa)

  • KNPI – Dispora Lampung Sepakat Berkolaborasi Wujudkan Pemuda Berjaya

    Bandar Lampung: DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung akan berkolaborasi merangkul pemuda dalam rangka mendukung Gubernur Arinal Djunaidi dalam melakukan percepatan pembangunan Lampung berjaya.

    Hal itu menjadi benang merah pada audiensi Ketua DPD KNPI Lampung Iqbal Ardiansyah dan jajaran pengurus bersama Plt Kepala Dispora Lampung Descatama beserta jajaran, Jumat, 27 Mei 2022.

    “KNPI sebagai wadah organisasi kepemudaan ingin berkolaborasi merangkul pemuda dalam rangka suksesi kepemimpinan Gubernur Arinal Djunaidi mewujudkan masyarakat Lampung yang berjaya,” ujar Bung Iqbal Ardiansyah.

    Ia menuturkan dirinya sempat berdialog dengan sejumlah pengurus OKP Cipayung, dimana para aktivis pemuda berharap dapat dibina dan dijembatani oleh Dispora Lampung dalam bentuk kegiatan yang bermanfaat bagi pemuda.

    “Pemuda sebagai generasi penerus bangsa ingin mendapat sentuhan program dalam rangka peningkatan soft skill dan hard skill untuk menunjang kemampuan menghadapi bonus demografi pada 2025 mendatang,” kata ketua harian E-Sport Indonesia (ESI) Lampung itu.

    Iqbal menuturkan silaturahmi ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan pihaknya dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi beberapa waktu lalu bila KNPI Lampung dan Pemprov akan bersinergi dalam rangka percepatan pembangunan. “Harapannya ke depan dapat bersinergi dalam rangka percepatan pembangunan di Bumi Ruwa Jurai,” tegasnya.

    Sementara Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lampung Descatama menyambut baik program KNPI dalam rangka pembinaan pemuda. Ia pun sepakat untuk berkolaborasi program dengan KNPI untuk semakin meningkatkan kapasitas dan kemampuan pemuda dalam menyongsong bonus demografi 2025.

    “Kita harus bersinergi, di pemuda ini tugas kami terkait pembinaan. Kami berharap KNPI bisa bersama mendukung memajukan dan mewujudkan visi Lampung berjaya,” tegas Descatama.

    Dispora, lanjut Descatama, siap berkolaborasi program untuk membuat pelatihan terhadap organisasi kepemudaan (OKP). “Ada hibah uang atau hibah kegiatan. Misalnya pelatihan untuk OKP se Lampung. Kami menunggu usulan,” jelas dia. (Rls/Rita Zaharah)

  • MUI Kabupaten Lampung Tengah Gelar MUSDA ke V

    Lampung Tengah: Bertempat di Aula Rumah Dinas Bupati (Sesat Agung Nuwo Balak) di Gunung Sugih, MUI Lampung Tengah selenggarakan Musyawarah Daerah ke-V pada Kamis (26/05/2022).

    Musda yang dibuka secara resmi oleh Bupati Lampung Tengah H. Musa Ahmad tersebut dihadiri oleh Ketua Umum MUI Provinsi Lampung Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag. dan didampingi Sekretaris Umum Drs. H. Mansur Hidayat, M.Sos.I., serta jajaran Ketua H. Suryani M Nur, dan Dr. H. Samsul Hilal. Hadir pula pada acara tersebut Dandim 0411 Lampung Tengah, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Tengah.

    MUSDA yang di gelar MUI Lamteng tersebut mengusung tajuk “Meneguhkan Peran Majelis Ulama Indonesia dalam merajut Ukhuwah dan mempererat Islam Wasathiyah di Lampung Tengah, beriringan dengan habisnya masa jabatan Ketua MUI Lamteng Hi. R. Mutawalli dengan masa jabatan Juni 2017- Juni 2022.

    Salah satu agenda pokok dalam Musda tersebut adalah memilih Ketua Umum MUI Kabupaten Lampung Tengah Masa Khidmat 2022-2027, dilakukan dengan sistem Formatur dengan jumlah 11 orang terdiri dari Ketua Dewan Pertimbangan Demisioner, Ketua Umum Demisioner, Sekretaris Umum Demisioner, 4 Ketua Umum MUI Kecamatan yang mewakili 28 Kecamatan Se-Lampung Tengah, dan 4 Pimpinan dari unsur Ormas Islam, Cendekiawan Muslim dan Pondok Pesantren.

    Proses pemilihan Ketua Umum oleh Tim Formatur tersebut didampingi oleh H. Suryani M Nur dari MUI Provinsi Lampung.

    Dalam musyawarah tim formatur tersebut secara aklamasi memilih kembali KH. R. Mutawali sebagai Ketua Umum MUI Kabupaten Lampung Tengah Masa Khidmat 2022-2027.

    Prof. Dr. KH. Moh Mukri, M.Ag Ketua Umum MUI Lampung dalam sambutannya mengatakan MUI memiliki peran yang sangat strategis, Ulama dan Umara harus merapatkan barisan, saling menguatkan untuk mempertahankan NKRI. Karena Indonesia lahir melalui ikhtiar dari santri dan Ulama, sehingga regenerasi Ulama selanjutnya memiliki tugas mengisi, merawat dan menjaga apa yang sudah diwariskan oleh Ulama terdahulu.

    Sementara itu Bupati H. Musa Ahmad, S.Sos dalam sambutanya sampaikan, Apresiasi setinggi- tinggi kepada seluruh jajaran MUI Lampung Tengah, atas terselenggara Musda yang ke V. Bupati Musa juga berterimakasih kepada jajaran pengurus MUI 2017-2022 atas kerjasama bekerja bahu- membahu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan bermartabat.

    Lebih lanjut Bupati H. Musa Ahmad, S.Sos mengharapkan MUI Lampung Tengah melalui Musda ke V, kembali melahirkan kepengurusan MUI Lampung Tengah yang solid sehingga dapat bersinergi dengan pemerintah dalam membangun masyarkat. (Rudi/Rita Zaharah)

  • Dewan Pimpinan MUI Kab. Way Kanan Dikukuhkan

    Way Kanan: Bertempat di gedung serba guna (GSG) Pemkab Way Kanan telah berlangsung kegiatan Pengukuhan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Way Kanan Masa Khidmah 2021-2026. Rabu, (25/5/2022).

    Acara yang dimulai sekitar pukul 10:05 WIB tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, Pembacaan ayat suci Al-Quran, pembacaan surat keputusan dan pelantikan, sambutan Ketua MUI Way Kanan, sambutan Ketua MUI Provinsi Lampung, sambutan Bupati Way Kanan, dan Doa bersama.

    Ustaz. Ipul Saipullah dilantik sebagai Ketua Umum MUI Way Kanan masa khidmat 2021-2026, Indra Zakariya Rayusman sebagai sekertaris Umum dan puluhan pengurus lainnya.

    Dalam sambutannya, Ketua MUI Way Kanan Ustaz. Ipul Saipullah mengucapkan terimakasih kepada Bupati Way Kanan. “Pertama atas nama diri sendiri dan juga pengurus MUI Way Kanan yang baru saja dilantik mengucapkan terimakasih kepada Bupati Way Kanan (Raden Adipati Surya) diamana ditengah kesibukannya beliau menyempatkan diri hadir dalam acara pengkukuhan pagi ini, selanjutnya kepada seluruh pengurus mari kita bersatu padu untuk membesarkan MUI Way Kanan dengan program-program yang kita bahas nantinya dalam Rakerda”. Jelas Ipul Saipullah.

    Prof. Mukri selaku Ketua Umum MUI Provinsi Lampung mengucapkan selamat atas pengurus MUI Way Kanan yang baru saja dilantik.

    “Selamat kepada pengurus yang baru dilantik, selanjutnya kebersamaan ini menjadi kunci untuk menjalankan roda organisasi ini”. Jelas Mukri.

    Selanjutnya Bupati Way Kanan menjelaskan 2 hak penting yang membuatnya hadir pada pengkukuhan ini. “Seyogyanya hari ini saya menghadiri acara Rakorkil Apkasi berama kepala daerah lainnya di Kabupaten Lampung Tengah, akan tetapi ada 2 hal yang sangat penting yang membuat saya harus hadir pada acara pengkukuhan MUI Way Kanan pagi ini, pertama kehadiran Prof.Mukri karena beliau selain ketua MUI Lampung adalah juga guru saya, kedua pengurus MUI Way Kanan ini orang hebat-hebat, setidaknya ada 3 pejabat penting Pemkab Way Kanan yang ikut dalam kepengurusan, Pertama Pk.Indra Zakariya sebagai kepala Bappeda, ada Kepala BPKAD, dan ada Kepala Dinas Kesehatan ini sangat luar biasa”. Jelas Adipati.

    Hadir dalam acara, Dandim 0427, Kapolres, Kajari, Ketua TP PKK, Kadis Kesehatan, Kepala Kesbangpol, Kabag Organisasi, Ketua MUI Provinsi Lampung, dan tamu undangan lainnya. (Sigit/Ramdan/Rita Zaharah)