Category: Ormas

  • Fatayat Lampung Tengah Bekali Kader Jiwa Kewirausahaan

    Lampung Tengah: Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Lampung Tengah menyelenggarakan kegiatan Pembekalan kewirausahaan bagi para kader, di Bandarjaya, Sabtu, 19 Desember 2020. Kegiatan bertema pembekalan kewirausahaan tenaga kerja mandiri dengan pelatihan budidaya jamur tiram tersebut merupakan kerja sama PC Fatayat NU Lampung Tengah dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

    Ketua PC Fatayat NU Lampung Tengah Hj. Maratus, menyampaikan pembekalan kewirausahaan tersebut melibatkan para kader Fatayat NU se-Lampung Tengah dari 28 pengurus anak cabang. Melalui program tersebut Maratus berharap para kader dapat menjadi perempuan yang mandiri dalam ekonomi.

    “Perempuan Fatayat harus mampu dan menjadi garda terdepan dalam menciptakan UMKM baru di Provinsi Lampung.”

    Selain memperoleh materi seputar cara budidaya jamur tiram, nantinya para peserta juga diajak melakukan kunjungan lapangan. Mereka akan diberikan secara langsung alat peraga untuk budi daya jamur tiram.

    Kegiatan pembekalan kewirausahaan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Penggerak PKK Kabupaten Lampung Tengah, Ellya Lusiana Loekman, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Tengah, Kepala BPSDM Dr. Candara Puji Astuti, dan Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU Lampung,Wirdayati.

    Dalam sambutanya Ketua PW Fatayat NU Lampung, Wirdayati mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan pembekalan kewirausahaan tersebut. Dia juga menyampaikan bahwa perempuan Fatayat harus mampu dan menjadi garda terdepan dalam menciptakan UMKM baru di Provinsi Lampung. (Wury)

  • Lakpesdam PWNU Lampung Fasilitasi Kemandirian Ekonomi di Talangsari

    Lampung Timur: Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung sukses menggelar tiga pelatihan kepada masyarakat Talangsari di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Minggu (13/12/2020). Tiga pelatihan yang dilaksanakan ialah pelatihan percetakan dan kreatifitas media, pelatihan peternakan dan pertanian, dan pelatihan inovasi produk unggulan masyarakat.

    Ketiga pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari temu stakeholder, Minggu (29/11/2020) lalu. Sebagai pelaksana dari program Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), Lakpesdam PWNU Lampung telah sukses dengan tiga pelatihan sesuai keinginan masyarakat setempat. Ketiga pelatihan tersebut telah dibagi tiga tempat dengan masing-masing peserta 30 orang.

    Narasumber pada pelatihan produk unggulan masyarakat, Latif langsung mengajak masyarakat langsung praktik membuat tapis. Ia berbagi ilmu terkait desain atau motif tapis modern. “Ada motif melati, gajah, naga, siger, dan lainnya,” ujar pemilik Sanggar Tapis Bidadari ini.

    Adanya motif tapis modern ini diharapkan dapat meningkatkan daya jual pengrajin tapis Talangsari. “Kalau tapis adat, masyarakat setempat sudah banyak yang pandai. Penggunaan tapis adat juga biasanya hanya untuk acara tertentu,” ujar Latif.

    Dengan praktik langsung, Latif berharap masyarakat bisa langsung memahami detail proses pembuatan tapis modern. Ia juga mendorong masyarakat Talangsari untuk memasarkan tapis melalui pasar online dan media sosial. “Jika tapis adat sudah ada, tapis modern sudah ada, tinggal memasarkannya agar produk unggulan setempat bisa semakin maju,” kata dia.

    Latif mengajak masyarakat Talangsari untuk selalu berinovasi. Ia membimbing masyarakat setempat agar mampu membuat tapis yang bisa dipakai semua usia dan golongan. “Buat tapis yang bisa digunakan semua kalangan,” ujar pria pemilik Sanggar Tapis Bidadari ini.

    Ia juga mengajak masyarakat praktik langsung membuat tapis dengan aneka motif, seperti logo-logo organisasi, tulisan, kaligrafi, dan lainnya. “Bidik semua pasar, selalu kenalkan tapis keunggulan Talangsari pada setiap kesempatan,” tegas Latif.

    Narasumber pelatihan percetakan dan kreatifitas media, Maskut Candranegara dalam pemaparannya mengatakan, saat ini semuanya serba digital. Ia menerangkan bagaimana menggunakan media sosial dengan baik dan benar. “Masyarakat bisa mempromosikan Talangsari dengan keunggulannya melalui media sosial,” ujar Maskut.

    Media sosial juga sangat lengkap. Masyarakat bisa memanfaatkan media sosial untuk berjualan produk unggulan masyarakat. “Unggah produk unggulan Talangsari, pasarkan di Facebook, Instagram, Whatsapp, dan lainnya,” kata dia.

    Pemaparan Maskut langsung diteruskan dengan pelatihan percetakan oleh Erzal Syahreza Aswir. Pemilik Milenial Printing ini menuturkan, saat ini sudah banyak pesaing dalam jasa percetakan. Ia menegaskan, dalam persaingan untuk tidak bersaing dari segi harga. “Jangan saingan diharga, nanti keuntungannya makin sedikit, sementara tim butuh biaya semakin banyak,” ujar Erzal.

    Menurut dia, menyikapi persaingan yang ketat harus mengutamakan kualitas. Kualitas percetakan yang dihasilkan dari usaha harus terbaik dan memiliki ciri khas tersendiri. “Misal percetakan kertas, kualitas printing harus jelas, tajam dan tidak mudah luntur,” kata alumni Universitas Lampung ini seraya mempraktikkan secara langsung.

    Narasumber lainnya, owner Banana Milk dan Banana Hot, Midahtul Usroh menerangkan bahwa dirinya juga dari kampung, yaitu Punduh Pidada, Pesawaran. Usai lulus kuliah, ia pulang kampung dan melihat banyak pisang di kampungnya. “Saya melihat peluang, pisang di kampung saya harus diberi inovasi,” ujar alumni Fakultas Pertanian Universitas Lampung ini.

    Akhirnya, kata Mida, saat ini produknya sudah sampai luar Sumatera bahkan luar negeri. Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menerangkan bahwa tidak ada usaha yang instan. “Saya memulai usaha dari nol, promosi lewat teman ke teman,” ujar Mida.

    Lebih lanjut, kata dia, saat ini media promosi juga sudah sangat banyak. Ada media sosial yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi yang gratis dan memiliki jangkauan luas. “Unggah saja produk kita melalui media sosial, orang dimanapun bisa melihatnya,” ujar Mida.

    Pemateri lain, praktisi pertanian Suranto menerangkan Talangsari memiliki lahan yang luas dengan kondisi tanah yang bagus. Masyarakat pun tidak perlu jauh-jauh mencari pupuk untuk pertaniannya. “Pupuk terbaik di dunia pertanian adalah pupuk kandang kambing, disini sudah sangat banyak,” ujar Suranto.

    Kemudian, kata dia yang perlu digaris bawahi dalam pertanian ialah kemauan dan kekompakan. Kemauan harus dilakukan oleh diri sendiri, sementara kekompakan ialah dengan menanam jenis tanaman dengan jumlah yang banyak agar mempermudah penjualan. “Kita harus pandai-pandai melihat peluang yang ada,” kata dia.

    Pada tiap kelompok pelatihan ini terdiri dari 30 orang peserta yang merupakan masyarakat Talangsari. Usai pelatihan ini, masyarakat akak tetap diberi pelatihan secara online maupun offline. Tiap kelompok pelatihan juga akan dibuatkan grup Whatsapp untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi. (RLS)

  • FKUB Kota Bandar Lampung Terima Kunker FKUB Provinsi Lampung

    Bandar Lampung: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandar Lampung menerima kunjungan kerja FKUB Provinsi Lampung di Gedung Tapis Berseri Pemkot Bandar Lampung, pada Senin (7/12/2020).

    Ketua FKUB Provinsi Lampung, Prof. Dr. H. M. Damrah Khair, M.A., dalam sambutannya menyatakan kedatangan organisasinya ke FKUB Kota Bandar Lampung, merupakan kunjungan yang terakhir kalinya dari 15 kota/kabupaten.

    Secara umum, ia menyatakan, dari hasil kunjungannya di berbagai kota/kabupaten, banyak dinamika yang terjadi.

    Ia juga menyatakan pentingnya kerukunan umat beragama bagi bangsa Indonesia.

    “Jika kerukunan tidak terjadi, kejadian di Rusia dan Yugoslavia akan mungkin terjadi, karena dengan banyak suku bangsa di Indonesia,” ujarnya.

    Karenanya, agar tidak terjadi terpecah belah bangsa Indonesia, peran FKUB memiliki andil besar dalam menjaga kerukunan umat beragama.

    “FKUB tak ubahnya sebagai pemadam kebakaran. Jika terjadi konflik kerukunan beragama, maka FKUB hadir untuk menyelesaikannya. Selain itu, FKUB juga sebagai Think Thank, sebagai inspirator, pemikir dan kepanjangan tangan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat,” katanya yang juga Guru Besar Emeretus UIN Raden Intan Lampung.

    Ketua FKUB Kota Bandar Lampung dalam sambutannya menyatakan bahwa kondisi kerukunan umat beragama dan pemahaman terkait PBM.

    “Tanggal 3 Desember, beberapa hari lalu, kami mengundang 160 tokoh agama, untuk dapat memahami PBM. Diundang Pak Ibnu Hasan Mukhtar, sebagai salah satu tokoh cikal bakal lahirnya FKUB,” jelas Haji Purna.

    Ia juga menyatakan pemerintah kota cukup perhatian dengan FKUB Kota Bandar Lampung.

    “Anggaran FKUB Bandar Lampung dinaikan oleh Wali Kota untuk tahun ini. Kami juga memasang baliho besar, himbauan agar menghindarkan suap dan hal-hal besar yang dapat merusak kerukunan umat beragama,” ujarnya.

    Dalam kunjungan kerja tersebut, dihadiri Ketua dan Pengurus FKUB Kota dan Provinsi Lampung, Asisten 1, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Kaban dan Staf Kesbangpol Kota Bandar Lampung. (Abdul Qodir Zaelani)

  • Pesan Wali Kota Kepada Tokoh Lintas Agama

    Bandar Lampung: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung, laksanakan kunjungan kerja ke FKUB Kota Bandar Lampung, pada Senin, (7/12/2020) di Gedung Tapis Berseri, Pemkot Bandar Lampung.

    Dalam sambutannya, Wali Kota Bandar Lampung, dibacakan asisten 1, menyatakan pentingnya upaya peningkatan kerukunan umat beragama dijadikan momentum jalinan kekeluargaan agar terjalin komunikasi yang baik antar umat beragama.

    Peran FKUB, lanjutnya, selain menampung aspirasi masyakarat, juga menyelesaikan persoalan yang terjadi di masyarakat terkait kerukunan umat beragama.

    Wali Kota juga mohon dukungan tokoh lintas agama, agar bisa membantu menginformasikan kepada umatnya, untuk menyukseskan pilkada, ukurannya, tingkat partisipasi yang tinggi.

    Walikota mengaskan satgas Covid 19 terus berjalan, mensterilkan tempat pemungutan suara.

    Herman HN juga mengajak tokoh agama agar menginformasi pelaksanaan pilkada disesuaikan dengan jam pelaksanaan pilkada.

    Kegiatan kunjungan kerja ini dihadiri Ketua FKUB Kota Bandar Lampung, H. purna Irawan, S.Ag., Ketua FKUB Provinsi Lampung, Prof. Dr. H. m. Damrah Khair, M.A., Staff Ahli Bidang kemasyarakatan dan SDM Kota Bandar Lampung beserta jajaran pengurus FKUB Kota dan Provinsi Lampung, berikut staf Kesbangpol Kota Bandar Lampung. (Abdul Qodir Zaelani)

  • 2.000 Mushaf Al-Qur’an Wakaf dari ICMI Orwil Lampung Siap Didistribusikan

    Bandar Lampung: Serah terima secara simbolis untuk penyaluran 2.000 Mushaf Al-Qur’an dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Lampung telah dilaksanakan di Auditorium Pascasarjana UBL pada Jum’at (4/12).

    Dalam serah terima tersebut hadir Ketua ICMI Orwil Lampung yang juga Rektor UBL Prof. Dr. Ir. M. Yusuf S Barusman, MBA didampingi Sekretaris Umum ICMI Orwil Lampung, Prof. Dr. Khomsahrial Romli, M.Si dan beberapa pengurus ICMI lainnya, HoM ACT Lampung Fajar Yusuf Dirgantara, Perwakilan dari Perguruan Tinggi di Lampung dan Santri TPA Nurul Hidayah Panjang.

    Prof. Dr. Ir. M. Yusuf S Barusman, MBA mengatakan bahwa penyaluran mushaf akan diprioritaskan kepada santri TPA, Masjid dan Santri Pondok pesantren diseluruh Provinsi Lampung. “Saat ini sudah ada 80 data TPA calon penerima manfaat yang sudah masuk dan siap disalurkan. Untuk penggalangan dana dilakukan anggota ICMI Orwil Lampung yang berasal dari beberapa perguruan tinggi diantaranya Universitas Bandar Lampung, Teknokrat, Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Universitas Mitra Indonesia dan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Dengan kolaborasi beberapa pihak tersebut sehingga terkumpul donasi sebanyak 2.000 Mushaf Al-Qur’an senilai lebih dari 100 juta rupiah,” terang Yusuf.

    Untuk penyaluran Mushaf ini ICMI Orwil Lampung menggandeng Global Wakaf – ACT Lampung yang sudah terbiasa bergerak membantu saudara-saudara muslim di Provinsi Lampung. Penyaluranya sendiri memprioritaskan kepada data yang sudah masuk.

    “Kami ingin santri terus semangat belajar mengaji, apalagi dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini ada banyak waktu luang untuk memperdalam ilmu agama terutama ilmu Al-Qur’an, semoga bantuan mushaf ini bermanfaat,” tutupnya.

    Head of Marketing ACT Lampung Fajar Yusuf Dirgantara mengatakan bahwa secara simbolis mushaf Al-Qur’an sudah diserahterimakan kepada 15 santri TPA Nurul Hidayah Panjang Selatan, nantinya 2.000 mushaf akan disalurkan secara bertahap ke 15 Kabupaten/kota sesuai data penerima manfaat yang sudah masuk. Untuk kebutuhan mushaf Al-Qur’an secara real sekitar 4.000 mushaf, untuk itu bantuan dari ICMI Orwil Lampung diharapkan dapat memicu organisasi lain dan masyarakat terus berwakaf mushaf.

    “Kami mewakili ACT Lampung mengucapkan terimakasih kepada anggota ICMI Orwil Lampung yang berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di Lampung, semoga bantuan mushaf ini akan terus berlanjut sehingga semua data yang sudah masuk dapat menerima mushaf sesuai jumlah santrinya,” harapnya. (Rilis)

  • Lakpesdam PWNU Lampung – Kementerian Agama Temu Stakeholder Bangun Kesejahteraan Masyarakat Talangsari

    Lampung Timur: Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung bekerjasama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia bertemu stakeholder dalam rangka membangun kesejahteraan masyarakat Talangsari, Lampung Timur, Minggu (29/11/2020). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Mushola An-Nur, Cihideng, Dusun Sumbing Putra 3, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.

    Pengurus Lakpesdam PWNU Lampung Siti Khoiriah mengatakan, kegiatan bermaksud untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat. Nantinya, aspirasi tersebut akan direalisasikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan untuk masyarakat. “Lakpesdam diminta Kemenag RI melakukan pemberdayaan masyarakat eks Talangsari,” ujar Khoir, sapaan akrab Siti Khoir akademisi Universitas Lampung ini.

    Dari temu stakeholder ini, ada beberapa aspirasi masyarakat setempat yang disampaikan Lakpesdam PWNU Lampung, salah satunya oleh Suroso. “Kami peternak ini ingin ada pelatihan peternakan dan perikanan, disini potensinya bagus,” ujar Suroso.

    Usulan lain dari Ketua Kelompok Tapis Wawai, Revi. Ia menginginkan adanya inovasi pembuatan tapis agar semakin menarik. “Kelompok tapis sudah terbentuk di setiap dusun, tetapi kami belum ada pembimbing,” ujar Revi.

    Usulan juga datang dari pelaku UMKM abon lele, Supiah. Ia mengaku mengalami kendala saat mengeringkan abon lele. “Pengeringan abon lele disini masih manual, belum ada mesin dan masih sangat tradisional,” kata dia.

    Usulan juga disampaikan pemuda-pemudi setempat. Mereka menginginkan adanya pelatihan mekanik serta pengelolaan Youtube. “Potensi yang ada disini bisa kami ekspos melalui Channel Youtube, ini kan bagus,” ujar pemuda-pemudi setempat.

    Masyarakat setempat pun memberikan usulan-usulan lain, seperti inovasi pertanian, distribusi hasil tani serta modernisasi. “Disini banyak sekali hasil pertanian, tetapi masih sangat tradisional. Masyarakat masih ikut-ikutan apa yang sedang ditanam kebanyakan orang,” ujar masyarakat tersebut.

    Usulan-usulan tersebut pun ditanggapi Khoir dengan mengelompokkan jenis pelatihan dan koordinatornya. Masing-masing pelatihan dikoordinatori oleh satu orang yang merupakan masyarakat setempat. “Setiap pelatihan akan mendatangkan narasumber kompeten dan dengan peserta sesuai bidangnya,” kata perempuan kelahiran Lampung Timur ini.

    Dalam satu pekan kedepan, pihaknya akan mengadakan pelatihan sebagai hasil temu stakeholder yang dilakukan hari ini. “Pelatihan peningkatan kapasitas akan kami laksanakan dalam kurun waktu pekan depan,” kata Khoir. (Erzal)

  • Forum Ukhuwah Islamiyah Kota Bandar Lampung Terbitkan Maklumat Terkait Kondisi Pandemi Covid-19

    Bandar Lampung: Forum Ukhuwah Islamiyah Kota Bandar Lampung gelar maklumat bersama, inti dari maklumat tersebut yaitu berisi tentang protokol kesehatan covid-19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui gugus tugas covid-19 wajib ditaati.

    Selama pandemi covid-19 setiap penyelenggaraan kegiatan keagamaan dengan menghadirkan masa dalam jumlah yang banyak sebaiknya dilakukan secara daring (online).

    Selanjutnya, apabila dilakukan secara luring (offline) maka wajib menaati dan menyiapkan sarana pencegahan covid-19 sesuai protokol kesehatan serta mendukung aparat keamanan untuk melakukan tindakan tegas apabila ada yang tidak mengindahkan protokol kesehatan secara ketat dan tidak berkoordinasi dengan satgas covid-19.

    Maklumat ini telah disepakati di kota Bandar Lampung pada tanggal 23 November 2020 dan ditandatangani oleh berbagai pihak antara lain pengurus MUI Bandar Lampung, Pengurus NU Bandar Lampung, Pengurus Muhammadiyah, FKUB Bandar Lampung, GMI Bandar Lampung dan seterusnya.

    Seperti yang telah diketahui bahwa tujuan utama diterapkannya maqashid syariah (dalam hal ini yang di maksud adalah maklumat bersama yang telah ditetapkan) yaitu adalah untuk kemashalatan umat.

    Harapannya, dengan dikeluarkannya maklumat ini apabila masyarakat melaksanakan isinya dengan baik maka insyaallah akan membawa manfaat, sejalan dengan tetap dilaksanakannya kegiatan keagamaan dakwah, harapannya penyebaran virus corona dapat dicegah dan kasus positif covid-19 dapat menurun khususnya di Kota Bandar Lampung. (Sintami)

  • ICMI Lampung Akan Tebar 1.000 Mushaf Al-Qur’an Wakaf

    Bandar Lampung: Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Lampung berkomitmen untuk menyalurkan Mushaf Al-Qur’an Wakaf sebanyak 1.000 buah pada akhir tahun 2020. Hal ini diungkapkan Ketua ICMI Organisasi Wilayah Lampung yang juga Rektor Universitas Bandar Lampung (UBL) Prof. Dr. Ir. H. M. Yusuf. S. Barusman, MBA pada Kamis (12/11).

    ICMI menurutnya merupakan kumpulan cendekiawan muslim yang sebagian berasal dari Perguruan Tinggi di Lampung salah satunya UBL.

    Dalam rangka meningkatkan kecintaan Al-Qur’an dan membangkitkan semangat mempelajarinya, ICMI Lampung tengah merencanakan distribusi 1.000 mushaf ditahap awal. Untuk teknis distribusi akan dilaksanakan oleh Lembaga Kemanusiaan ACT Lampung.

    Yusuf S Barusman menerangkan bahwa prioritas penyaluran kepada Pondok Pesantren dan Mushola yang berdiri di Kampus maupun Sekolah. Kemudian selanjutnya akan menyasar Mushola yang ada perkampungan.

    Pada masa Pandemi ini dimana hampir semua pelajar dan mahasiswa belajar secara daring, masih dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di Masjid terdekat sehingga tetap mempelajari Al-Qur’an. Dalam mempelajari Al-Qur’an juga membutuhkan metode yang tepat, untuk itu ICMI Lampung akan menyalurkanya ke Pondok Pesantren.

    “Kalau kita bicara revolusi mental dan sebagai muslim mengacu pada yang ada di Al-Qur’an, kegiatan penyaluran mushaf ini akan berdampak nyata,” harapnya (Rilis)

  • Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un, Instruktur Satkornas Banser Gatot Arifianto Wafat

    Waykanan: Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Keluarga Besar Nahdlatul Ulama khususnya Ansor dan Banser berduka. Kader terbaiknya dari Lampung, Gatot Arifianto, berpulang ke rahmatullah pada Sabtu (7/11) dini hari di kediamannya di Blambangan Umpu, Way Kanan Lampung. Pria kelahiran Purworejo, 23 Januari 1979 merupakan Asinfokom dan Instruktur Satkornas Banser serta pernah menjadi Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Way Kanan. “Almarhum meninggal sekitar pukul 02.00 WIB di Blambangan Umpu,” kata Bambang, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Way Kanan.

    Gatot merupakan sosok yang sangat aktif dalam berkhidmah di NU. Walaupun dalam kondisi sakit gula yang dideritanya, ia tetap menjalankan tugas organisasi dengan turun ke berbagai daerah melakukan pengkaderan Ansor dan Banser. Gatot juga merupakan sosok yang multitalenta. Dalam berkhidmah di NU ia mengerahkan semua kemampuannya di antaranya di bidang sosial dengan menjadi Koordinator Gusdurian Lampung. Di bidang kesehatan dia merupakan praktisi pengobatan alternatif Aji Tapak Sesontengan. Di bidang seni, ia sangat lihai membuat puisi dan sajak dan di bidang jurnalistik, ia tercatat sebagai kontributor NU Online.

    “Dia sosok yang bukan hanya teori saja. Mas Gatot sudah aksi terlebih dahulu dalam berkhidmah. Banyak sekali ide-ide cemerlang yang muncul darinya. Dia sangat aktif,” kata Wakil Ketua PWNU Lampung Juwendra Asdiansyah sesaat setelah mengetahui wafatnya Gatot yang memiliki gelar adat Lampung Ratu Ulangan. Mencintai NU harus menjadi gerak positif Berkhidmah di GP Ansor yang memiliki badan semi otonom Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ialah jalan merayakan kemanusiaan, kebangsaan dan belajar memahami agama Islam Rahmatan lil Alamin. “Saya menikmati dan mensyukurinya. Saya bisa mengenal banyak orang, bisa berbagi pengetahuan. Bisa mengekspresikan hobi positif dan yang terpenting ialah menimba ilmu dari ulama Nahdlatul Ulama,” inilah prinsip hidup Gatot Arifianto yang pernah disampaikan kepada NU Online pada 2018.

    Sejak masuk dalam struktural NU dan mengikuti sejumlah kaderisasi internal NU, praktisi Neuro Linguistic Programming (NLP) ini mengaku cara pandangnya mengenai Islam banyak berubah.

    “Dulu saya menilai Islam bertentangan dengan nasionalisme. Kenapa? Kakek saya tentara, Serka Elyas Harahap ditembak mati Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Itu mengakar kuat di kepala saya. Walau saya ikut belajar mengaji, tahlilan, yasinan dari mulai kecil, tetap saja hal itu membuat saya tidak nyaman karena belum ketemu yang bisa memberi kejelasan hubungan Islam dengan Nasionalisme,” ujarnya.

    Usai mengikuti kaderisasi Ansor, organisasi pemuda yang aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, pandangan penggemar wayang kulit ini pun mulai berubah. Ia mulai memahami Islam dan Nasionalisme sejalan, klop dan tidak bertentangan, seperti disampaikan Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari.

    “Saya perlu menebus kekeliruan pandangan salah yang lama saya miliki dengan berpartisipasi aktif dalam kaderisasi,” tekadnya.

    Ia pun mengikuti jenjang kaderisasi di Ansor, Banser, PKPNU hingga Madrasah Kader dan sampai akhirnya mantan Direktur Life Identity Institute yang bergerak di bidang motivasi building ini terlibat sebagai instruktur sampai dengan saat ini.

    “Saya seperti menemukan sesuatu yang selama ini tidak ketemu setelah mengikuti kaderisasi demi kaderisasi NU,” ujar alumni Civic Education for Future Indonesian Leaders (CEFIL) Yayasan Satu Nama, Yogyakarta yang juga mengikuti sejumlah Training of Trainers (TOT) berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat.

    “Insyaallah saya tidak capek berkhidmah di NU. Pengetahuan bisa saya bagi akan saya bagi. Kader NU yang mau belajar video editing, menulis skenario, penyutradaraan, fotografi, menulis berita, puisi, opini dengan saya juga boleh,” ujar pria yang sempat mengenyam pendidikan sinema di Akademi Seni Drama dan Film Indonesia Yogyakarta itu.

    Semangat dalam melakukan kaderisasi tentu dengan harapan generasi muda tidak gagal paham dengan Islam dan Nasionalisme. Jika sedang tidak ada kegiatan kaderisasi, ia menekuni keilmuan budaya nusantara ini. Seringkali mengajak kader Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, PMII di sejumlah daerah, menggelar pelatihan menulis atau bakti sosial (baksos) penyembuhan alternatif penyakit medis dan non medis Aji Tapak Sesontengan (ATS) bagi masyarakat secara cuma-cuma. “Kalau ada infak saat baksos, biasanya kita rancang untuk disalurkan ke anak yatim piatu, sekolah, pembelian kitab suci Al-Qur’an atau untuk sedekah pohon untuk ditanam,” ungkapnya. Baginya mencintai NU harus menjadi gerak positif. Kader NU harus terus menyatakan diri, bahwa kita tidak saja bergerak di dalam organisasi, namun juga keluar, memberi manfaat bagi publik. “Insyaallah ada berkah kita dapatkan dari semua itu,” pungkasnya.

    Selamat Jalan, Mas Gatot Arifianto. Lahul Fatihah. (Muhammad Faizin)

  • Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H MT Al-Ikhlas Babussalam Hadirkan Ustadz Hilman Fauzi

    Bandar Lampung: Ustadz Nasional Hilman Fauzi mengisi tausiyah dalam Kajian Muslimah MT Al Ikhlas – Babussalam dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H di Sekretariat MT Babussalam Jalan Terusan Way Rarem No. 2 Bandar Lampung.

    Puluhan ibu-ibu sholehah anggota MT Al Ikhlas Babussalam sangat antusias mendengarkan tausiyah tentang keutamaan wanita didalam Islam dan nasehat Rasullulah SAW untuk perempuan. Kegiatan tausiyah tersebut juga dihadiri Head of Marcomm ACT Lampung dan disiarkan langsung oleh Al Karim TV melalui kanal Youtube.

    Ustadz Hilman yang sudah berkolaborasi dengan ACT dalam kegiatan roadshow dakwah tersebut menjelaskan bahwa dalam sejarah Islam sedikitnya terdapat empat wanita yang dijanjikan surga karena kesabaran dan sikapnya dalam menghadapi suaminya. Dalam kehidupan sehari-hari, teladan para wanita hebat tersebut dapat diaplikasikan. Wanita, menurut Ustadz Hilman, lebih menggunakan kata-kata dalam mencurahkan isi hatinya sedangkan suami cukup mendengarkan dan memahami.

    Saat Nabi Muhammad SAW pertama kali mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril maka kekhawatiran Nabi langsung sirna ketika bertemu istrinya Khadijah RA. Selain itu Khadijah RA juga turut mendukung perjuangan suaminya dalam berdakhwah dan mengembangkan ajaran Islam.

    “Saat menjadi perempuan jangan sibuk mempercantik fisik, karena kecantikan fisik hanya membuat laki-laki menatap, sibuklah mempercantik hati, karena dengan hati yang cantik maka akan laki-laki menetap,” pintanya. (Andira Putri Isnaini)