Category: Ormas

  • PC Fatayat NU Bandar Lampung Bersama Kapolda Lampung Bersinergi Tebarkan Pesan Moderat

    Bandar Lampung: Penyebaran paham radikal di Indonesia hinga saat ini terus mengkhawatirkan. Apabila dibiarkan kondisi ini akan melahirkan bibit-bibit baru kelompok radikal yang merusak persatuan bangsa dengan tidak menerima keberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

    Pasca terpilihnya sebagai ketua Cabang Fatayat NU Kota Bandar Lampung Ulfah Alfiyah Darajat, atau yang akrab disapa The Ulfa beraudiensi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Irjen Pol Drs. Purwadi Arianto M.S.I, Jumat (15/01/2021).

    Mengusung visi yang sama, PC Fatayat NU Bandar Lampung bersama Kapolda Lampung siap mensosialisasikan bahaya radikalisme dan paham intoleran di kota Bandar Lampung khususnya.

    Arahan Kapolda Lampung, PC Fatayat NU Bandar Lampung dapat berdakwah langsung ke masyarakat dengan menebarkan pesan moderat sejara sejuk. Sebagai sambutan baik terhadap kedatangan PC Fatayat NU Bandar Lampung, Kapolda Lampung mengatakan siap menghadiri pelantikan PC Fatayat NU Bandar Lampung tanggal 30 Januari mendatang.

    Selaku Ketua Terpilih, The Ulfa juga mengharapkan semoga Kepengurusan PC Ftayat NU Bandar Lampung terus bersinergi dalam berkhidmat di NU berdakwah dengan melakukan upaya pencegahan paham radikalisme di Bandar Lampung. (Tika)

  • Terima Audiensi LDII, Firsada Ajak Cegah Konflik dengan Bangun Komunikasi

    Bandar Lampung: “Untuk mencegah terjadinya konflik perlu kita bangun komunikasi yang baik” demikian dikatakan Kaban Kesbangpol Provinsi Lampung, Muhammad Firsada saat menerima audiensi pengurus DPW LDII Provinsi Lampung di ruang kerjanya pada Kamis (14/01).

    Dalam audiensi yang berjalan akrab ini Firsada mengapresiasi atas audiensi Pengurus DPW LDII Provinsi Lampung yang dipimpin langsung Ketua DPW LDII, Muhammad Aditya, sebagai upaya membangun komunikasi yang baik.

    Pria yang sebelumnya menjabat Karo Organisasi Pemprov Lampung ini menyampaikan Badan Kesbangpol akan merangkul seluruh ormas dalam rangka memperkuat ukhuwah khususnya ukhuwah wathaniyah. Untuk itu komunikasi pemerintah dengan ormas harus terbangun dengan baik.

    “Badan Kesbangpol akan merangkul seluruh ormas untuk memperkuat ukhuwah khususnya ukhuwah wathaniyah. Untuk itu perlu dibangun komunikasi yang harmonis antara pemerintah dengan ormas”, ujarnya.

    Mantan Kadis Pendidikan Kabupaten Tulangbawang ini juga menyoroti bahwa pasca pilkada suhu politik di Lampung cukup memanas. Sisi lainnya Lampung masih menghadapi pandemi covid-19 yang belum berakhir. Sehingga menurutnya seluruh potensi yang ada di Lampung harus bekerja ekstra untuk meredam semuanya.

    Situasi politik dan pandemi menurut Firsada yang juga menjabat Waka IV Posko Satgas Terpadu Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, dapat menyebabkan terjadinya konflik. Untuk itu Badan Kesbangpol sangat berharap LDII dapat bersinergi dengan pemerintah daerah mengatasi apabila terjadi konflik, minimal tidak menimbulkan konflik baru.

    “Kesbangpol sangat berharap LDII dapat bersinergi dengan Pemerintah Daerah mengatasi apabila terjadi konflik. Paling tidak LDII berkontribusi mencegah terjadinya konflik”, harapnya.

    Sementara itu Aditya, selaku Ketua DPW LDII Provinsi Lampung dalam kesempatan itu melaporkan tentang perkembangan LDII di Lampung dan menyatakan bahwa LDII selalu siap mendukung program-program pemerintah yang memberikan kemashlahatan bagi masyarakat.

    Menguatkan yang disampaikan Aditya, Sekretaris DPW LDII Lampung, Heri Sensustadi mengungkapkan bahwa yang dilakukan oleh LDII Lampung saat ini adalah mengambil dari delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa yaitu dakwah, pendidikan, kesehatan, kebangsaan, ekonomi syariah, kelestarian lingkungan, teknologi informasi dan energi terbarukan.

    “Program kegiatan LDII Lampung adalah melaksanakan delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa yang sekiranya mampu dilaksanakan oleh DPW”, ungkapnya.

    Hadir mendampingi Kaban Kesbangpol, Kabid Ketahanan Sosial, Budaya, Ekonomi, Agama dan Ormas, Nuzmir. Sedangkan dari DPW LDII selain Ketua dan Sekretaris, hadir pula Ketua Wanhat Narso, Wakil Ketua Fahdian, Bendahara Suhaimi, Karo Hutarga Johan Wahyudi dan Biro PKOSB Ilham Saputra.

    Mengakhiri audiensi yang berlangsung sekitar 1 jam, Firsada berpesan agar LDII tidak berhenti membangun komunikasi yang baik dan turut memeramgi berita hoaks. Ia berharap LDII dapat terus maju memberikan kontribusi positif untuk umat dan bangsa.

    “Saya berharap LDII terus maju memberikan kontribusi yang positif, baik untuk umat maupun bangsa”, pungkasnya. (Johan)

  • Konferwil III PSNU Pagar Nusa Propinsi Lampung Angkat Tema Menuju Pagar Nusa Jaya dan Mandiri

    Metro: Bertempat di Aula Institut Agama Islam Ma’arif Nahdlatul Ulama (IAIM NU) Jalan Raden Ajeng Kartini No. 28 , Purwosari, Metro Utara, Kota Metro, Provinsi Lampung, selama satu penuh hari jajaran keluarga besar Pengurus Wilayah (PW) Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PSNU Pagar Nusa) Provinsi Lampung menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) III, Ahad (3/1/2021) lalu.

    Ketua PW PSNU Pagar Nusa Provinsi Lampung, H. M. Edi Purnomo, M.M, disela- sela Konferwil PSNU Pagar Nusa Lampung, menyampaikan, agenda istimewa ini mengusung tema besar “Menuju Pagar Nusa Jaya dan Mandiri”.

    “Tahun 2021 ini umur PSNU Pagar Nusa memasuki 35 Tahun, dimana eksistensi PSNU Pagar Nusa di Propinsi Lampung semakin meningkat, teristimewa tahun 2021 kita akan menjadi tuan rumah Muktamar ke-34 NU, generasi milenial mulai menjadi generasi penggerak PSNU Pagar Nusa dimasa sekarang ini, oleh karena itu generasi milenial PSNU Pagar Nusa harus ditanamkan sejak dini semangat NKRI harga mati,” tambahnya.

    Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung, Hanibal, menyampaikan apresiasinya kepada PW PSNU Pagar Nusa Provinsi Lampung yang sudah berkontribusi selama ini dalam pengembangan olah raga khususnya di Cabang pencak silat.

    Ketua PC Pagar Nusa Kabupaten Lampung Tengah, M. Saprin Safruddin, mengharapkan siapapun yang terpilih akan membawa PSNU Pagar Nusa lebih maju dan berkembang solid kuat militan dan satu komando, selalu takdzim kepada NU, guna menyongsong Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung dan menyongsong satu abad NU.

    “Dapat mengembalikan PSNU Pagar Nusa pada marwah aslinya sebagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama, tetap jalin ukhuwah, komunikasi, silaturahim dan soliditas organisasi, 5 (lima) tahun kedepan menyusun program – program kerja yang riil, nyata dirasakan manfaatnya untuk seluruh lapisan masyarakat di bumi Lampung ini, wabil khusus warga nahdliyin” tutupnya.

    “Dan akhirnya melalui proses musyawarah kekeluargaan secara demokratis terpilihlah Yana Supriatna dari Kota Bandar Lampung sebagai Ketua PW PSNU Pagar Nusa Propinsi Lampung masa khidmat 2021 – 2026,” tutupnya

    Dengan tetap melakukan protokol kesehatan, hadir dalam Konferwil III PSNU Pagar Nusa Provinsi Lampung, PWNU Lampung, PCNU Kota Metro, Wakil Ketua PP PSNU Pagar Nusa, Edi Junaidi, Rektor IAIM NU Metro, Dr. Kiai Mispani, PW PSNU Pagar Nusa Lampung, PC PSNU Pagar Nusa Se Propinsi Lampung, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung, Hanibal dan lain – lain. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • GP Ansor Lampung Tengah Distribusikan Bantuan Covid 19

    Lampung Tengah: Jajaran keluarga besar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung menyalurkan bantuan Covid-19 ke beberapa Pesantren, TPA dan PAC – PAC,

    Demikian disampaikan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lampung Tengah, Saryono, S.E disela-sela pelepasan bantuan tersebut di Gunung Sugih, Lampung Tengah, Selasa, (5/1/2021) siang.

    “Inilah adalah salah satu khidmat kami selaku generasi muda NU kepada bangsa dan negeri, membantu meringankan Pemerintah di era musibah global pandemi Covid-19. Bantuan ini kami salurkan kepada mereka dibeberapa pelosok Kampung yang belum pernah mendapatkan bantuan dan sangat memerlukan Alat Pelindung Diri (APD) di musim pandemi ini,” kata alumni STIE Widya Wiwaha Bantul, Yogyakarta ini.

    “Bantuan yang kami salurkan dalam bentuk Alat Pelindung Diri (APD) berupa Masker, Handsanitizer, Vitamin C, Disinfektan, dan lain – lain,” tambah mantan Ketua Panwaslu Kabupaten Lampung Tengah ini.

    “Kami ucapkan terima kepada semua pihak yang telah membantu dan mempercayakan kepada PC GP Ansor Kabupaten Lampung Tengah untuk mendistribusikan semua bantuan ini kepada Pesantren –Pesantren, TPA, PAC-PAC yang ada di Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari 28 Kecamatan, 301 Kampung dan 10 Kelurahan,” tutupnya. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Ketum DPP LDII: Toleransi Menghindarkan Diktator Mayoritas Atau Tirani Minoritas

    Jakarta: (5/1). Bangsa Indonesia memiliki tantangan berat dalam menjaga keutuhan wilayahnya, bukan terbatas pada persoalan pertahanan dan keamanan. Tapi juga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, di tengah keberagaman agama, budaya, dan ras, adalah tantangan bangsa Indonesia.

    “Pada era modern terdapat beberapa contoh negara yang bubar karena tak bisa mempertahankan persatuan, kesatuan, dan keberagamannya, seperti Yugoslavia dan Uni Sovyet. Alhamdulillah, bangsa Indonesia memiliki Pancasila yang mampu menyatukan kebhinekaan bangsa Indonesia,” ujar Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc.

    Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc berpendapat sejak berdirinya negara Indonesia, para founding father menyadari potensi tersebut, “Terbukti, sejak zaman penjajahan Belanda, perbedaan tersebut dieksploitasi untuk menaklukkan nusantara. Sementara pada era Indonesia modern, tak bisa dipungkiri masih terdapat prilaku intoleransi antarpenganut agama,” kata Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc.

    Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc mendukung moderasi beragama yang dikampanyekan Kementerian Agama sejak 2019, “Bahkan jauh sebelumnya, sejak berdirinya Kementerian Agama pada 3 Januari 1946, toleransi menjadi perhatian Menteri Agama yang pertama H. Mohammad Rasjidi,” papar Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc.

    Toleransi penting dikembangkan agar tak ada mayoritas yang menjadi diktator dan minoritas yang menjadi tiran, pungkasnya.

    Demokrasi sebagai pilihan bangsa Indonesia, saat mendirikan negara ini, menurut Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc, agar semua pihak bisa terakomodir, “Demokrasi yang disepakati para pendiri bangsa, agar rakyat dapat merasakan keadilan dan tak ada penindasan satu sama lain,” ujarnya.

    Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc mencatat, sejak Pemilu 2014 hingga 2019, bangsa Indonesia terpolarisasi. Bahkan, residu dari pesta demokrasi masih terasa hingga kini. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat dan penyelenggara negara memasuki 2021, untuk meningkatkan moderasi beragama, “Sikap moderat bukan berarti orang tersebut tidak kaffah dalam beragama, prilaku toleran adalah prilaku orang-orang saleh yang terdahulu. Justru karena ketakwaannya bisa memelihara kerukunan dalam bangsa yang majemuk,” paparnya.

    Ia lalu mengisahkan Sayidina Umar bin Khattab saat menaklukkan Yerusalem, “Sang khalifah membiarkan para pemeluk Nasrani dan Yahudi tetap beribadah dan hak-haknya dijamin selama membayar pajak, sementara mereka yang menjadi muslim diwajibkan membayar zakat,” ujar Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc.

    Namun, menurutnya sikap luar biasa Umar bin Khattab adalah saat Uskup Yerusalem Sophorinus, mempersilakannya salat di dalam Gereja Makam Kudus.

    “Khalifah Umar menolak, dengan alasan bila ia salat di dalam gereja, dalam 100 tahun umat muslim bisa saja merobohkan gereja tersebut dan mengubahnya menjadi masjid,” imbuhnya. Khalifah Umar kemudian salat Dzuhur beberapa ratus meter dari gereja itu, dan benar saja di atas lokasi itu, kini berdiri Masjid Umar bin Khattab.

    Menurut Ir. KH. Criswanto Santoso, M.Sc, apa yang dilakukan Khalifah Umar bin Khattab adalah bentuk toleransi. Ia tak ingin menzalimi umat Kristiani. Baginya, Gereja Makam Kudus juga harus dilestarikan agar umat Kristiani bisa tetap beribadah. Kisah keteladanan Khalifah Umar itu juga dikenang di dunia Barat, melalui buku Perang Suci: Dari Perang Salib hingga Perang Teluk (2003) karya Karen Armstrong.

    Saya sangat setuju dengan yang disampaikan Ketua Umum DPP LDII tentang urgensi dan kewajiban bersama seluruh anak bangsa untuk merawat serta mengaplikasikan kerukunan antar dan inter umat beragam di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dalam bingkai NKRI, lebih-lebih di Propinsi Lampung yang merupakan perwujudan Indonesia mini, terlebih lagi pada masa pandemi covid19, ujar H. Aditya Ketua DPW LDII Lampung. (Rilis)

  • Ruqyah Aswaja Media Dakwah NU di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung

    Bandar Lampung: Setelah berkonsentrasi membentuk ranting – ranting Nahlatul Ulama di seluruh Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, kini seluruh stakeholder keluarga besar NU kecamatan tersebut menyasar masyarakat dakwah di perkotaan dalam sisi pengobatan yang berhaluan Aswaja an Nahdliyyah, dalam hal ini membentuk Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA).

    Demikian disampaikan Ketua MWCNU Sukarame, Kota Bandar Lampung, Kiai Herry Miftah.H.RA, di ruang TPQ Masjid Baiturrohim, Perum Korpri Raya, Bandar Lampung, Rabu, (30/12/2020) malam.

    “Untuk menjembatani kebutuhan tersebut kami menghadirkan Pengurus Cabang (PC) Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Kota Bandar Lampung untuk memberikan wawasan sekaligus arahan terkait dakwah Aswaja an Nahdliyyah berbasis pengobatan Alquran kepada kepada warga nahdliyyin dan pengurus MWCNU, dan Ranting NU di wilayah Kecamatan Sukarame,” tambahnya.

    “Pembentukan PAC JRA di Kecamatan Sukarame adalah kebutuhan pokok metode dakwah melalui ruqyah. Maka kami undang juga Pengurus Ranting NU sebagai pengurus NU, sekaligus bentuk koordinasi untuk bersama-sama menjaga, membangun dan mengembangkan dakwah Aswaja an Nahdliyyah”.

    Ketua PC JRA Kota Bandar Lampung, Kiai Nurkholis, optimis MWCNU Kecamatan Sekarame mampu membentuk dan mengembangkan Ruqyah Aswaja Centre (RAC) di wilayah Sukarame ini.

    “RAC adalah program andalan PW JRA Propinsi Lampung, dengan target 200 RAC Kecamatan se Propinsi Lampung segera terbentuk, untuk memberi solusi pengobatan pada masyarakat tentang pengobatan sunah ala Nabi, seperti ruqyah, bekam, totok dll. Dan juga komitmen untuk menjadikan Al-Quran sebagai obat pertama dan utama untuk semua makhluk,” tambahnya.

    “Mari kita terus istiqomah syiarkan dakwah JRA bagian dari Nahdlatul Ulama ini ke seluruh pelosok-pelosok dan gang – gang Kelurahan Kota Bandar Lampung ini yang terdiri; 20 Kecamatan, dan 126 Kelurahan ini,” tutupnya.

    Akhirnya dengan proses musyawarah mufakat terbentuklah pengurus inti PAC JRA Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Ketua, Ustaz Amir Riyadi, Sekretaris, ustaz Amirul mukminin dan Bendahara, Suprihno.

    Hadir dalam kegiatan tersebut; para pengurus dan praktisi PC JRA Kota Bandar Lampung, pengurus MWC NU Sukarame, Pengurus Ranting NU se Kecamatan Sukarame, warga nahdliyyin, tokoh masyarakat, dan lain – lain. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Kemandirian Ekonomi PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Timur adakan Pelatihan Menjahit

    Lampung Timur: Kemandirian Ekonomi PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Timur adakan Pelatihan Menjahit Kegiatan tersebut diselenggakan oleh PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Timur bekerjasama dengan Kemenaker RI. Kegiatan tersebut diselenggarakan di SKB Purbolinggo pada hari Sabtu-Minggu tanggal 26-27 Desember 2020.

    Dalam pembukaan hadir. PP Fatayat NU, PW Fatayat NU, Muslimat NU, Ketua PKK, PC NU Lampung,Pendamping TKM Lampung Timur dan Kadis Koperasi & Tenaga Kerja Lampung Timur serta Peserta dari Sahabat PAC.
    Sebagai Pelaksana Bu Hj. Nurul selaku ketua PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Timur menyampaikan bahwa ini pertama kali mendapatkan program dari Kemenaker RI semoga pelatihan ini nanti bisa menjadi motivasi kita bersama menciptakan wirausaha baru & Instruktur siap terjur di masyarakat serta peluang kerja yang lebih luas lagi yaitu dengan pelatihan menjahit.

    Sahabat Wirdayati Ketua PW Fatayat NU Lampung menyampaikan ini adalah kegiatan ke 3 dari kemenaker 1. Dilaksanakan di Lampung Tengah 2. Kota Bandar Lampung 3. Lampung timur.
    Semoga ini menjadi ujung tombak kader untuk mendongkrak ekonomi keluarga dan Ekonomi Umat.

    PP Fatayat NU Sahabat Dewi menyampaikan program ini hadir untuk kemendirian ekonomi dan mampu bersaing secara ekonomi di wilayah nya masing masing & menambah knowledge untuk Sahabat Sahabat di Daerah.

  • Ketum LDII: Ibu yang Berdaya Modal Membangun Bangsa

    Jakarta: (22/12), Pada Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso mengingatkan pentingnya peran ibu dalam proses pembangunan nasional. Bahkan, ibu juga berfungsi strategis dalam menjaga keberlangsungan sebuah bangsa.

    “Rasulullah ketika ditanya seorang lelaki, mengenai kepada siapa harus berbuat baik, beliau menjawab ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu,” kata Chriswanto mengutip hadits dari Imam Bukhari.

    Menurut Chriswanto, peradaban yang kian modern ternyata menemukan peran besar seorang ibu, sehingga mereka pantas dihormati. Bukan hanya kodratnya mengandung dan melahirkan, tapi ibu adalah makhluk pertama dan utama yang berkomunikasi dan mendidik generasi penerus sejak dalam kandungan.

    Di sinilah strategis peranan seorang ibu dalam membangun bangsa. Pemerintah telah bekerja keras meningkatkan harkat martabat ibu, namun ia menekankan ormas-ormas Islam harus hadir dalam membantu pemerintah, membuat wanita kian berdaya.

    Menilik strategisnya peran wanita, Chriswanto menyebut sejak 1998, LDII secara rutin menggelar seminar keterampilan keorangtuaan (parenting skill). Saat DPP LDII melansir platform e-pendidikan pondokkarakter.com, materi tentang ibu menjadi salah satu pembahasan utama.

    “Berdaya dalam arti seorang ibu, harus memiliki kesadaran sebagai orang yang pertama kali, membina generasi penerus bangsa. Untuk itu harus memiliki pengetahuan dalam merawat putra putrinya,” imbuh Chriswanto.

    Seorang ibu yang memiliki pengetahuan mengenai gizi, akan mengkonsumsi makanan bergizi agar bayinya tumbuh sehat dan sempurna. Dari sisi religi, seorang ibu yang selama mengandung kian mendekatkan diri kepada Allah, akan melahirkan generasi yang religius.

    Saat lahir, sang ibu berperan besar dalam membangun karakter dan intelektualitas seorang anak, “Sekali lagi, seorang ibu yang berdaya, akan mengajari etika, karakter, dan membimbing sang anak meraih cita-citanya, agar berguna bagi bangsa dan negara, juga masyarakat di sekitarnya,” imbuh Chriswanto.

    Apalagi pada saat usia anak-anak, mereka sangat dekat dengan ibunya. Bahkan, waktu seorang anak, umumnya paling banyak dihabiskan bersama orangtua mereka, “Inilah yang membuat seorang ibu memiliki fungsi strelategis dalam pengasuhan dan membangun karakter unggul seorang anak,” papar Chriswanto.

    Senada dengan Chriswanto Santoso, Nana Maznah Prasetyo, seorang pegiat psikologi pendidikan dan konselor keluarga, yang juga pengurus Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, mengatakan dalam relasi orangtua dan anak, seorang ibu harus senantiasa mengembangkan dirinya.

    Bila seorang ibu mampu mengembangkan potensinya, maka potensi seorang anak juga berkembang, “Dalam proses penanaman nilai, orangtua atau ibu juga melakukan kesalahan, untuk itu ia juga harus mempu menjelaskan kesalahan itu kepada anaknya,” ujar Nana.

    Agar proses membina anak berjalan dengan baik, menurut Nana, komunikasi menjadi kunci, “Komunikasi merupakan keterampilan yang penting dalam hidup. Kita menghabiskan sebagian besar hidup dari bangun sampai mau tidur melalui komunikasi,” ujarnya.

    Bagi Nana, sangat penting orangtua meningkatkan ketrampilan komunikasinya, karena anak belajar dari cara orangtua berkomunikasi.

    “Bila orang tua berkomunikasi dengan anak secara positif maka anak bisa berhubungan dengan orangtua merasa aman dan nyaman. Juga anak bisa tumbuh jadi pribadi yang utuh,“ simpulnya.

    Sejalan dengan hari ibu, aditya ketua DPW LDII Lampung mengungkapkan, ibu adalah teladan sesungguhnya, yang membentuk jiwa dan kepribadian anak, juga menjadi penyemangat hidup keluarga, terima kasih ibu, darmamu tidak mungkin dapat aku balas, lanjut ketua IDI Bandarlampung itu.

  • Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung : Ber NU Tanpa Amaliyah Maka Kosong

    Lampung Tengah: Bertempat di komplek masjid Nahdlatul Ukhwah Dusun V Morodadi, Kampung Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, jajaran keluarga besar pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, kembali menggelar agenda rutin bulanan, yakni Lailatul Ijitima’, Selasa (15/12) malam lalu, bertepatan 1 Jumadil Awal 1442 H.

    Wakil Ketua MWC NU Punggur, Gus Alie Fadhilah Musthofa, dalam sambutannya menyampaikan, mengharapkan para jamaah, karena kondisi bangsa kita masih dalam suasana musibah global Covid-19, para jama’ah yang menghadiri Lailatul Ijitima’ ini wajib melaksanakan tertib protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dan PBNU, yaitu; Pertama, wajib menggunakan masker selama kegiatan pengajian berlangsung. Kedua, wajib menjaga jarak selama kegiatan pengajian berlangsung, dan Ketiga, mencuci tangan ditempat yang telah ditetapkan oleh tuan rumah dan senantiasa membawa handsanitizer.

    “Rangkaian acara Lailatul Ijitima’ ini di MWC NU Punggur diawali dengan Istighotsah yang di pimpin oleh Wakil Rais Syuriyah MWC NU Punggur, Kiai Musangit dan dilanjutkan Kajian Aswaja oleh Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung, sekaligus Pengasuh Pesantren Walisong Sukajadi, Wates, Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, Kiai Syaikhul Ulum Syuhada,” tutupnya.

    Kiai Syaikhul Ulum Syuhada, dalam muidhoh hasanahnya menyampaikan, NU didirikan oleh para ulama untuk mewadahi amaliyah faham ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. diibaratkan NU secara struktur (organisasi) adalah badan sedangkan secara kultur (amaliyah) adalah jiwa.

    “Hanya ber NU tanpa amaliyah seperti yasinan, manaqib, maulid, dan lain-lain bagaikan badan tanpa jiwa maka akan kosong. Sebaliknya hanya amaliyah saja tanpa ada NU bagaikan jiwa tanpa badan, tidak akan kuat dan gampang goyah,” tutup alumni Pascasarjana IAIM NU Kota Metro ini.

    Rutinan Lailatul Ijitima’ MWCNU Kecamatan Punggur, ini dihadiri ratusan warga nahdliyyin yang tersebar di sembilan (9) Ranting NU, yaitu ; Ranting NU Sidomulyo, Ranting NU Tanggul Angin, Ranting NU Badran Sari, Ranting NU Sri Sawahan, Ranting Nunggal Rejo, Ranting NU Totokaton, Ranting NU Astomulyo, Ranting NU Ngestirahayu, dan Ranting NU Mojopahit. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • FKUB Kota Bandar Lampung Terima Studi Banding FKUB Kota Serang

    Bandar Lampung: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandar Lampung terima kunjungan (studi banding) FKUB Kota Serang, hari ini, Senin (21/12/2020) di Gedung Tapis Berseri, Komplek Pemerintah Kota Bandar Lampung.

    Kaban Kesbangpol Kota Bandarlampung, Drs. Suhendar Zuber, M.Si., dalam sambutannya menyatakan FKUB sebagai pioner dalam menangani Kerukunan Umat Beragama. Hingga sampai saat ini kerukunan di Bandar Lampung berjalan dinamis, dan relatif stabil dan kondusif.

    Sebagai bentuk support pemerintah, anggaran untuk FKUB naik menjadi Rp. 227.300.000,- belum termasuk dana hibah dari Pemkot dan Kemenag Kota Bandar Lampung.

    “Meski anggaran FKUB relatif kecil, namun FKUB Kota Bandar Lampung berjalan maksimal. Semua berjalan sesuai dengan tupoksinya,” ungkapnya.

    Abah Dr. H. Asnawi Syarbini, M.PA., Ketua FKUB Kota Serang, menyatakan di Kota Serang relatif tidak ada gejolak hubungan antar umat beragama. Serang dikenal dengan kota yang rukun dan damai. Maka kedatangan, ke Bandar Lampung dalam upaya studi banding.

    “Kita juga pernah kunjungan ke Bali, Manado, Bandung, dan kini ke Bandar Lampung,” tambahnya.

    Sementara Sekretaris FKUB Kota Serang, Dr. A. Tajudin, menyatakan alasan mengunjungi Kota Bandar Lampung dengan berbagai alasan.

    “Pertama, tata kerukunan umat beragama, bagus dari berbagai sisinya. Kedua, banyak warga Lampung, yang tinggal di provinsi Banten. Ketiga, di Bandar Lampung, ada desa atau daerah khusus orang Banten yang turun temurun tinggal di Bandar Lampung, dengan bahasa Serang Banten,” katanya saat menambahkan sambutan ketua FKUB Serang.

    Ketua FKUB Kota Bandar Lampung, H. Purna Irawan, S.Ag., merasa senang didatangi FKUB Kota Serang, sehingga bisa sharing pengalaman merajut kerukunan dan kedamaian antar umat beragama.

    Studi Banding ini dihadiri pengurus FKUB Kota Bandar Lampung dan Kota Serang, Kesbangpol Kota Bandar Lampung dan Kota Serang serta Kemenag Kota Serang. (Abdul Qodir Zaelani)