Category: Ormas

  • Ketum DPP LDII: Polri dan Ormas Harus Memiliki Kesamaan Pikir dan Gerakan

    Jakarta: (9/3) Kapolri Jenderal Pol. Sigit Listyo Prabowo bersilaturrahim ke DPP LDII, menemui jajaran pengurus DPP LDII. Lawatan tersebut, merupakan bagian dari kunjungan berseri Sigit Listyo menemui ormas-ormas Islam, untuk menciptakan sinergi dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

    “Polri memiliki pekerjaan besar, apalagi di tengah upaya penanggulangan wabah Pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi nasional, dan menjaga situasi kamtibmas yang nyaman dan kondusif,” paparnya di Kantor DPP LDII, di Patal Senayan, Jakarta Selatan pada Selasa (9/3).

    “Kami perlu kerja sama dan alhamdulillah, kami banyak berdiskusi dengan Ketua Umum DPP LDII dan pengurus LDII yang lain, sehingga program Kamtibmas dan beberapa program lain yang bisa kami sinergikan di lapangan akan kami terus kembangkan,” ujarnya.

    Kapolri Sigit pun ingin kehadiran Polri bersama ormas-ormas dan tokoh-tokoh masyarakat, bersinergi mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif. “Kami kawal program Kamtibmas bersama-sama. Seluruh kegiatan yang sebenarnya untuk masyarakat dan bangsa agar bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

    Berkaitan dengan hal itu, Ketua Umum DPP LDII, Chriswanto Santoso memahami bahwa permasalahan bangsa bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata. LDII sebagai salah satu komponen bangsa juga punya bagian tanggung jawab menjadikan Indonesia aman dan sejahtera.

    “Bagi kami sebagai lembaga dakwah, dakwah bisa berjalan kalau Indonesia juga aman dan pada kondisi stabilitas ekonomi dan keamanan terjamin. Apalagi pada kondisi pandemic Covid -19, banyak permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Kita harus mengkonsolidasikan ide atau taswiatul manhaj menjadi gerakan tansiqul harokah,” ujarnya.

    Gerakan tansiqul harokah adalah gerak yang sama dalam istilah umat muslim. Dalam kunjungan ini, Chriswanto Santoso sangat bersyukur atas kunjungan Kapolri Sigit. Menurutnya, Kapolri telah berupaya melakukan taswiatul manhaj, yaitu upaya menyamakan pikiran, visi-misi, dan persepsi.

    “Kebetulan selama ini sudah ada sinergi, maka setelah ini kami menerjemahkan ke dalam tansiqul harokah, dan langkahnya pun harus seiring. Ini kami harapkan akan menjadi percepatan pemulihan kondisi Indonesia ke depan agar menjadi lebih baik. Baik itu bidang kesehatan, ekonomi, maupun kondisi sosial,” ujarnya.

    Dalam pertemuan ini, harapannya program-program LDII dengan Polri terkait urusan bangsa bisa semakin sinergi dan kompak, untuk menyukeskan program Generasi Emas Indonesia 2045.

    Dalam pertemuan itu, Chriswanto Santoso berharap Kapolri bisa hadir dalam Munas IX LDII. Rencananya, Munas LDII akan dihelat di Ponpes Minhaajurrosyidiin, Jakarta pada 7-8 April 2021.

    “Peserta daring yang hadir sebanyak 3.500 orang dari 300-an titik studio DPW dan DPD serta Ponpes LDII di seluruh Indonesia. Sementara peserta luring sebanyak 141 perwakilan DPW LDII,” ujar Chriswanto. LDII berharap Kapolri bisa hadir memberikan wawasan kebangsaan kepada peserta sebagai bentuk tansiqul harokah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Rilis)

  • PCNU Way Kanan Himbau Nahdliyin Sukseskan Kartanu

    Way Kanan: Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Way Kanan Lampung KH Nurhuda himbau Nahdliyin sukseskan program Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) yang telah bekerjasama dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Cabang (KC) Kotabumi. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan layanan keuangan dan identitas warga NU setempat.

    Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bank BNI KC Kotabumi dengan PCNU Way Kanan telah dilaksanakan pada tanggal (22/02/2021) lalu di Gedung PCNU yang beralamat di Jalan Lintas Sumatera Bedeng 1 Kampung Tiuh Balak I Kecamatan Baradatu, yang dihadiri jajaran pengurus NU, perwakilan Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU), serta Badan Otonom (Banom) NU.

    “Alhamdulillah perjanjian kerja sama telah kita tandatangani, begitupun dengan sosialisasi kepada warga NU di setiap MWC. Kita berharap semua berjalan lancar dan program ini dapat sukses,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Al Muhsin Kampung Negeri Batin, Kecamatan Umpu Semenguk, Kamis, (11/03) saat dikonfirmasi melalui jaringan telepon.

    Program ini menjadi langkah strategis sebagai upaya mempermudah pendataan warga NU. Selain menjadi tanda pengenal Kartanu juga dapat berfungsi sebagai Kartu Debit (Saving Based), dan Kartu Tapcash (Elektronik Money) yang mana transaksi ini dapat dilakukan melalui ATM dan elektronik channel seperti mobile banking, internet banking, dan SMS banking.

    Selain Kartanu, kerja sama tersebut juga meliputi pembuatan Kartu Santri bagi pesantren NU di Way Kanan yang mana fungsinya sama dengan Kartanu. Hal ini juga sebagai program edukasi bagi santri untuk menabung sejak dini. Lalu Agen 46 BNI sebagai mitra Bank BNI dalam menyediakan layanan transaksi perbankan kepada setiap kalangan masyarakat, dan unit perekonomian warga NU.

    Sementara itu, Sekretaris PCNU Way Kanan Bambang Susilo mengatakan pihaknya telah mensosialisasikan program tersebut ke MWC di seluruh kecamatan dengan promosi keliling sekaligus silaturahmi bersama Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU).

    “Dari empat belas kecamatan di Way Kanan, Alhamdulillah hampir selesai kita sosialisasikan dan dibentuk koordinator kecamatan yang nantinya membantu PCNU dalam pendataan dan pembuatan Kartanu. Hanya saja masih ada satu kecamatan yang insyaAllah dalam waktu dekat akan segera dibentuk tim,” tambahnya. (Disisi Saidi Fatah)

  • Disambangi Kapolda Baru, PWNU Lampung Siap Jadi Garda Terdepan Minimalisir Intoleransi

    Bandar Lampung: Setelah dilantik pada tanggal 4 Maret Lalu, Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno, M.M bersilahturahmi dengan Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) Lampung di Kantor PW NU selasa (09/03).Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno menyampaikan rasa syukur karena dapat bertemu dengan PWNU terkhusus Prof. Moh Mukri, M. Ag sebagai Ketua PWNU Lampung.

    “Saya Menyadari betul Polda tidak mungkin bisa berjalan sendiri di lampung untuk itu harus bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia khusunya di Lampung” tandasnya.

    Ia juga mengungkapkan dukungan dari PWNU Lampung sangat dibutuhkan untuk bersinergi dalam menjalankan tugas sebagai Kapolda Lampung.

    “Perlu dukungan dari Nahdlatul Ulama agar lampung dapat kondusif tidak tumbuh intoleran, Kami berharap Polda dengan NU dapat bersinergi dalam Meminimalisir intoleransi dan radikalisme untuk mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat” Paparnya.

    Ketua PWNU Lampung Prof. Moh Mukri, M. Ag menerima baik kunjungan Kapolda Lampung, Ia memperkenalkan seluruh Jajaran Pengurus PWNU Lampung.

    ” Diminta atau tidak diminta untuk menjaga keutuhan dan kedamaian NU siap menjadi garda paling Depan, Bagi NU NKRI Harga Mati” Tandasnya .

    Ia mengungkapkan bahwa Warga Lampung terdiri dari banyak ragam budaya, oleh karenanya Keberhasilan memimpin Lampung dengan mensinergikan energi positif.

    “Sejak sebelum bertemu saya sudah mempunyai feeeling bapak Kapolda orang baik orang dan berintegritas, oleh karna itu kami berharap Lampung menjadi tetap dimanis, sejahtera dan religius, serta tetap mengajak dan menghimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan agar pandemi covid segera berakhir” Tutupnya.

    Silahturahmi tersebut dihadiri seluruh Jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah, Banom dan Lembaga PWNU Lampung. (Sela)

  • IPNU-IPPNU Lampung Tengah Gelar Lakmud

    Lampung Tengah: Bertempat di komplek Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah, jajaran keluarga besar PC IPNU – IPPNU Kabupaten Lampung Tengah menggelar agenda proses pengkaderan Latihan Kader Muda (Lakmud), pada Rabu – Jumat, 24-26 Februari 2021 lalu.

    Ketua PC IPPNU Kabupaten Lampung Tengah, Matsna Nurul Kholidah, S.Kom, disela-sela acara tersebut menyampaikan, proses kaderisasi Lakmud ini diikuti oleh sebanyak 17 IPNU dan 19 IPPNU, berasal dari utusan PAC dan Komisariat IPNU IPPNU yang ada di Kabupaten Lampung Tengah.

    “Mohon barokah doa dan motivasi dari Kiai-Kiai pesantren, sesepuh NU Lampung Tengah, senior, dan penasehat IPNU-IPPNU Lampung Tengah semoga pasca Lakmud ini menghasilkan kader-kader yang loyal, militan dan mandiri yang berhaluan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyyah,” tambah alumnus UNU Lampung ini.

    Tema besar yang di usung dalam agenda Lakmud ini adalah “Membangun Generasi – Mencetak Militansi – IPNU IPPNU Mandiri”.

    Materi yang disampaikan dalam Lakmud ini antara lain; Ke-NU-an, ke-IPNU-an, ke-IPPNU-an, networking dan loby, ke-Indonesiaan, manajemen keorganisasian, ekonomi dan kewirausahaan, teknik diskusi, rapat dan persidangan, komunikasi dan kerjasama, dan manajemen konflik.

    Hadir dalam agenda Lakmud IPNU IPPNU Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021 antara lain; Rais Syuriah PCNU Lampung Tengah, KH Nur Daim, Ketua MWC NU Lampung Tengah, Kiai Imron Rosyadi, Sekretaris PC LBM NU Lampung Tengah, Dr. H. Andi Ali Akbar, M.Ag, Ketua PC GP Ansor Lampung Tengah, Saryono, S.E,

    Hadir pula, Sekretaris PC Fatayat NU Lampung Tengah, Siti Maysaroh, Sekretaris Lakpesdam NU Lampung Tengah, M. Zaimul Umam, Sekretaris LTN NU Lampung Tengah, Miftahul Izza, Bendahara LTN NU Lampung Tengah, Edi Hermawan, senior IPNU Lampung Tengah, Joko Suroso, pengurus PW IPNU Lampung, pengurus PW IPPNU Lampung anggota DPRD Lampung Tengah, Muslim Anshori, alumni IPNU, alumni IPPNU, dan lain – lain.
    (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Cetak Pemuda Berkarakter Pelopor, Karang Taruna Dusun II Rejomulyo Adakan Diklat

    Lampung Selatan: Karang Taruna Dusun II Desa Rejomulyo mengadakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) anggota baru bertempat di SMPN 3 Tanjung Bintang yang dilaksanakan Pukul 17:00 sd selesai (06/03/2021).

    Diklat tersebut bertujuan mencetak pemimpin masa depan yang berjiwa pelopor bukan pengekor sesuai dengan tema Membangun Karakter Pelopor Milenial ungkap Rudi Wantoro selaku Karang Taruna.

    Hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Lampung Selatan Hamdani, SH.I yang juga sebagai pemateri, dalam kesempatan tersebut Hamdani mengatakan “Organisasi karang taruna ini sangat tepat untuk mengembangkan potensi para pemuda Desa Rejomulyo sebagai penerus generasi bangsa” tambahnya.

    Adapun pemateri kedua M. Candra Syahputra, M.Pd menyampaikan “Orang-orang besar itu lahir dari proses panjang dalam organisasi, maka berorganisasi itu penting” kata aktivis muda yang juga dosen UIN Raden Intan Lampung.

    Hadir juga dalam acara tersebut Pendi, S.S (Kepala Desa Rejomulyo), Ketua Karang Taruna Desa Rejomulyo, Aktivis Muda NU yang tergabung dalam PAC GP Ansor Tanjung dan PMII. (Rls)

  • Ketua Baru FKUB Pringsewu: Nikmatnya Sambel karena Bumbu Beragam

    Pringsewu: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu telah memiliki kepengurusan baru. Kepengurusan ini diketuai oleh KH Mahfudz Ali yang terpilih secara mufakat melalui mekanisme Tim Formatur. Tim Formatur ini terdiri dari unsur tokoh lintas agama di Kabupaten Pringsewu yang melakukan musyawarah di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu, Kamis (25/2).

    Sesaat setelah terpilih, KH Mahfudz Ali mengatakan bahwa keragaman adalah sebuah keniscayaan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Sebenarnya menurut Kiai Mahfudz, sangat mudah bagi Allah untuk menciptakan makhluknya dalam keadaan yang sama. Namun Allah menciptakan semua makhluknya berbeda-beda.

    “Nikmatnya makanan itu karena bumbu yang beragam. Nikmatnya sambel itu karena ada garam, trasi, dan bumbu lainnya. Kalau makan cabenya saja maka tidak akan terasa nikmat,” kata Kiai Mahfudz mencontohkan keragaman agama dan budaya yang harus dimaknai sebagai kenikmatan.

    Oleh karenanya, melalui FKUB ini diharapkan perbedaan agama dan paham yang ada mampu dikelola agar senantiasa rukun sehingga mampu mendatangkan kesejukan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat.

    Ia berharap bahwa forum tersebut mampu menjadi tempat untuk menyemai kerukunan dan menyebarkannya ke masyarakat. Dan untuk melakukan hal tersebut, seluruh pengurus FKUB harus berkolaborasi dan berkoordinasi baik secara intern dalam FKUB maupun dengan stakeholder yang ada.

    “Ini kerja tim yang harus dilakukan bersama-sama. Jadi mari wujudkan kekompakan untuk kerukunan umat beragama di Pringsewu,” ajaknya pada pengurus.

    Sementara Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu H Ahmad Rifai menyatakan siap bersinergi dengan FKUB Pringsewu untuk mewujudkan kerukunan dan kedamaian antar umat beragama di Pringsewu. Di antara program yang akan dilakukan dengan FKUB di antaranya adalah program Desa Sadar Kerukunan Antar Umat Beragama yang dipercayakan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung kepada Kabupaten Pringsewu.

    “Untuk mewujudkan kerukunan dan keberagaman kita memprogramkan akan membuat sebuah simbol berupa Tugu Kerukunan Umat Beragama dan Ruang Dialog Kerukunan Antar Umat Beragama,” jelasnya pada acara yang dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Kabupaten Pringsewu Sukarman.

    Semua itu menurutnya dilakukan Kemenag untuk mewujudkan Pringsewu yang humanis dan selaras dengan Motto Kabupaten Pringsewu yakni Pringsewu Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis. (Muhammad Faizin)

  • LDII Salurkan Bantuan Paket Sembako untuk Korban Angin Puting Beliung 

    Lampung Timur: Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kec. Pasir Sakti, Lampung Timur serahkan bantuan sembako pada korban Puting belitung bertempat di Posko Tanggap Bencana Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, pada hari Jum’at,  12 Februari 2021,

    Penyerahan paket sembako dilakukan oleh ketua PC LDII Pasir Sakti H. Wasit Susilo dan beberapa pengurus harian lainnya,  diterima langsung oleh Kades Desa Mekarsari Supardi yang didampingi Sekdes Gunawan.

    Hi. Wasis Susilo menyampaikan,”bantuan ini merupakan wujud empati LDII kepada  warga yang terkena musibah, semoga bantuan ini dapat  meringankan saudara-saudara kami yang terkena musibah angin puting beliung di Desa Mekarsari.”

    Rombongan pengurus LDII menyempatkan menjenguk salah satu korban luka berat di rumah keluarga korban, sambil menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga korban.

    Kades Mekarsari  Supardi  mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan warga LDII kecamatan Pasir Sakti, dan minta doanya semoga jangan sampai terulang kembali kejadian seperti ini di wilayah kecamatan Pasir Sakti, jumlah warga yang tertimpa musibah bencana angin puting beliung ini berjumlah 28 orang dan yang luka berat ada 6 orang. Adapaun kerusakan secara materi ada 2 rumah yang rata dengan tanah, atap rumah hilang termasuk gedung SDN 1 Mekarsari dan 10 rumah, ujar kades dengan mimik sedih.

    Hadir dalam penyerahan bantuan musibah bencana puting beliung, Dewan Penasehat DPD LDII Lampung Timur Suwarno, S.Ag, M. Sofyan BW, Anggota Senkom Sugeng, Sekdes Gunawan, tokoh masyarakat Suparjiana, dan Toha. (Rls)

  • DPP LDII: Bermedia Sosial Nirakhlak Memicu Disintegrasi Bangsa

    Jakarta: (4/2). Saling serang para tokoh di media sosial mengundang keprihatinan DPP LDII. Pasalnya, saling serang dengan muatan politik tersebut, sudah melewati area paling sensitif dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Media sosial kini menjurus pada perilaku nirakhlak yang dipertontonkan ke publik. Meskipun bangsa ini direkatkan oleh Pancasila dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, namun komentar yang menyerang SARA sangat disayangkan,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

    Menurut Chriswanto, wajah media sosial akhir-akhir ini tak mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang menghargai perbedaan, toleran, tenggang rasa, dan tepo seliro serta gotong-royong. Seharusnya, lanjut Chriswanto, semua pihak terutama para politisi dan para buzzer yang berafiliasi dengan kepentingan tertentu, menyadari kebangsaan Indonesia tak bersifat natural atau alamiah.

    “Nasionalisme kita bukan seperti nasionalisme Jerman ataupun bangsa-bangsa Skandinavia yang disatukan oleh kesamaan bahasa dan suku. Indonesia menyatu karena perasaan senasib sebagai bangsa yang dijajah, ditindas, dan dihina,” kata Chriswanto. Suku-suku bangsa di Nusantara yang kini membangun Indonesia, memiliki perbedaan yang bila diusik rentan menciptakan disintegrasi.

    Chriswanto menukil pesan Bung Karno, bahwa bangsa Indonesia membutuhkan nation building, sebuah proses panjang yang harus dipelihara, dirawat, dirangsang, dibimbing, dan diemong, “Namun, dalam 10 tahun terakhir, kepribadian bangsa Indonesia mendapat ancaman dari media sosial. Penggunaan media sosial yang tak bijak, makin menghilangkan karakter bangsa yang berjiwa gotong royong itu,”katanya.

    Dalam kasus buzzer, menurut Chriswanto, mereka memainkan berbagai isu agar daya nalar kritis masyarakat menjadi tumpul. Sementara mereka yang bergerak atas nama ideologi, terus-menerus membombardir ruang publik dalam media sosial dengan kebenaran yang tunggal. Tak ada ruang bagi ideologi yang lain.

    Jadi, tak mengherankan ujaran kebencian bahkan yang menyerang SARA menjadi pemandangan yang rutin dalam media sosial. Sementara, mereka yang kritis-konstruktif, aspiratif, dan mengedukasi mulai terpinggir. Semua itu, atas nama kemerdekaan berpendapat dan bersuara yang melalaikan hak asasi publik untuk mendapatkan sesuatu yang positif dalam media sosial. Inilah yang menjadi tantangan disintegrasi bangsa, yang harus diwaspadai seluruh rakyat Indonesia.

    Sementara itu, praktisi telematika Lukman A. Fatah mengatakan, agar masyarakat tak mudah membagikan atau sharing, hal-hal yang merusak kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa, “Dalam media sosial cek ricek sangat lemah, apalagi dengan mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam, dalam Al Quran diajarkan supaya berita itu di-tabayun atau dicek lagi kebenarannya,” papar Lukman yang juga Ketua DPP LDII.

    Ia mengatakan, bila cek dan ricek telah dilakukan, hal lain adalah memikirkan kembali, manfaat dari penyebaran informasi tersebut, “Manfaat dan mudarat sebelum sharing informasi harus dilakukan meskipun mengetahui informasi tersebut adalah benar,” ujar Lukman.

    Menurutnya, sikap ingin menjadi orang pertama yang tahu atau ingin jadi yang awal menyebarkan informasi, dengan tanpa mempertimbangkan baik-buruknya jika informasi itu tersebar bukanlah sifat yang terpuji. Hal itu, bisa memicu disintegrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, menanggapi pendengung atau buzzer sebaiknya diabaikan, “Pendengung yang dengungannya diabaikan, nanti diam sendiri,” timpalnya.

    Menurut Chriswanto, disintegrasi bangsa Indonesia pada masa lalu dipicu oleh ketidakpuasan dan perasaan terpinggirkan. Sehingga pada awal kemerdekaan Indonesia, terjadi pemberontakan di beberapa wilayah, “Kini ancaman disintegrasi dipicu oleh serangan terhadap hal yang paling sensitif yakni SARA, yang memicu pula rasa terpinggirkan dan ketidakadilan,” tutupnya.

    Setuju dengan apa yang katakan ketua umum,  Heri Sensustadi  Sekretaris DPW LDII Lampung,; mari kita bijak ,manfaatkan media sosial sebagai sarana berdakwah yang santun, yang shaleh,  mengajak pada kebajikan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, hindari berita hoax dan ujaran kebencian, imbuh sekretaris IV MUI Lampung (Rilis)

  • Ayo Raih Berkah dengan Ikut Ribuan Kali Khatam Qur’an Songsong HUT Ke-12 Pringsewu

    Pringsewu: Menyongsong Hari Ulang Tahun ke-12, Kabupaten Pringsewu akan menggelar kegiatan pembacaan Al-Qur’an dengan ribuan kali khatam. Dalam kegiatan ini, Setiap peserta khataman akan membaca qur’an mulai tanggal 1 Februari 2021 sampai dengan puncak HUT Pringsewu pada 3 April 2021.

    Dalam tenggat waktu tersebut, peserta mengkhatamkan qur’an 30 juz minimal satu kali dan kemudian akan didata oleh para koordinator masing-masing. Ditargetkan, kegiatan ini akan berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an ribuan kali. Selain secara individu, pembacaan al-qur’an ini juga bisa dilakukan secara berkelompok yang masing-masing anggota membaca 1 juz.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu H Heri Iswahyudi mengatakan bahwa kegiatan ini akan diikuti oleh umat Islam di Kabupaten Pringsewu. Ini menurutnya merupakan upaya batin agar Kabupaten Pringsewu senantiasa dalam kesejukan dan keberkahan menghadapi umur 12 tahun ini.

    Untuk menyukseskan kegiatan ini, Pemkab telah melakukan koordinasi dengan berbagai elemen ormas keagamaan dan dinas terkait. Koordinasi persiapan dilaksanakan pada Jumat (29/1) dengan menghadirkan unsur di antaranya Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, MUI, dan ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah.

    Peluncuran program ini akan dilaksanakan pada 1 Februari 2021 ditandai dengan khataman 1 juz di Masjid Darussalam Komplek Pemda Pringsewu. Acara tersebut akan dihadiri oleh perwakilan berbagai elemen dengan minimal 1 kali khataman.

    “Ini adalah upaya pembangunan mental spiritual karena pembangunan bukan hanya dalam bentuk fisik. Membangun juga harus bersama-sama, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri,” kata Sekda dalam rapat koordinasi yang dilakukan di ruang Rapat Sekda Pringsewu.

    Selain dalam rangka menyongsong HUT Pringsewu, Khatmil Qur’an ini juga diniatkan untuk menyongsong pergelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Lampung yang akan dilaksanakan di Pringsewu.

    “Insyaallah diperkirakan MTQ di Pringsewu akan dilaksanakan pada November 2021. Semoga pandemi segera berlalu dan bisa dilaksanakan secara normal,” harapnya. (Muhammad Faizin)

  • Sikapi Kondisi Kekinian, Kemenag-MUI Pringsewu akan Terbitkan Materi Khutbah Jumat

    Pringsewu: Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu H Ahmad Rifai menilai penting bagi para khatib Jum’at untuk menyampaikan materi khutbahnya dengan mengacu dan menyesuaikan pada permasalahan yang sedang hangat terjadi di tengah-tengah masyarakat.

    Materi khutbah yang merespon kondisi kekinian ini akan lebih menarik dan mampu memberi manfaat lebih bagi umat Islam dalam menghadapi permasalahan hidup.

    Melihat posisi strategis dari momentum khutbah Jumat ini, maka pihaknya melakukan inisiasi untuk membuat materi khutbah Jumat yang nantinya akan menjadi asupan rohani umat Islam setiap Jumatnya.

    Untuk Edisi pertama, materi yang akan diangkat adalah terkait dengan kondisi wabah pandemi Covid-19 termasuk di dalamnya tentang kesehatan dan menyikapi musibah ini.

    “Nanti kita distribusikan ke para khatib seluruh Pringsewu di antaranya mereka para penyuluh agama di kecamatan,” jelas Rifai saat bersilaturahmi dengan para Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu, Jumat (29/1).

    Untuk merealisasikan langkah strategis ini, pihaknya melakukan komunikasi dan menggandeng sejumlah elemen terkait, di antaranya Majelis Ulama Indonesia, agar rencana tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkualitas.

    Apalagi Rifai sendiri baru dilantik menjadi Kepala Kemenag Pringsewu pada 19 Januari 2021 lalu, sehingga ia sangat perlu melakukan sinergitas dengan berbagai pihak.

    Selain membahas tentang sinergitas program antara Kemenag dan MUI, Rifai juga meminta doa dan dukungannya dalam menjalankan tugas baru tersebut. Dukungan dari elemen-elemen keagamaan di Pringsewu sangat dibutuhkannya untuk mewujudkan pembinaan umat beragama yang lebih baik.

    Sementara Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Pringsewu KH Hambali merespon positif inisiatif program dari Kemenag dan siap bersinergi dalam pembinaan pada umat. Selama ini menurut Kiai Hambali, sinergitas antara MUI dan Kemenag terus terjaga dengan baik dan ia berharap di bawah kepemimpinan H Ahmad Rifai akan lebih baik lagi.

    Hadir pada silaturahmi penuh kekeluargaan tersebut para pengurus harian MUI Kabupaten Pringsewu dan beberapa pejabat di Kantor Kemenag Pringsewu. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam tersebut dibahas pula berbagai hal di antaranya terkait pondok pesantren dan perkembangan haji. (Muhammad Faizin)