Category: Ormas

  • Peringati HUT Kemerdekaan RI Ke 72, PCNU Kota Bandar Lampung Bersholawat Untuk Bangsa

    Bandar Lampung: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandar Lampung menggelar perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke 72 dengan Sholawat Untuk Bangsa, Minggu (20/8/2017) di Yayasan Miftahul Ulum Ponpes Al-Banin Kota Bandar Lampung.

    Kyai Khabibul Mutaqin, SHI Ketua Pelaksana mengatakan perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke 72 dengan Sholawat Untuk Bangsa ini bisa terlaksana berkat kerjasama PCNU Kota Bandar Lampung dengan Yayasan Miftahul Ulum Ponpes Al-Banin. Agenda malam ini sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih atas perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan jiwa raganya demi meraih kemerdekaan Indonesia.

    kegiatan ini bertujuan untuk meneguhkan rasa cinta tanah air dan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.

    Dalam kesempatan berbahagia tersebut Taufik Rahman, S.Ag Katib Syuriah PCNU Kota Bandar Lampung mendo’akan semoga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, diberikan keselamatan oleh Allah Swt dan mampu bangkit menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

    “Sholawat Untuk Bangsa ini sangat spesial karena peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 72 yang digelar PCNU Kota Bandar Lampung dipusatkan di Yayasan Miftahul Ulum Ponpes Al-Banin, Ponpes ini adalah ponpes pertama yang dikunjungi PCNU Kota Bandar Lampung pasca terbitnya SK dari PBNU,” kata Anggota DPRD Kota Bandar Lampung.

    Taufik Rahman, S.Ag yang juga pengurus MUI Lampung juga berharap semoga dengan diselenggarakan shalawat untuk bangsa ini para santri, Keluarga Besar NU Kota Bandar Lampung mampu menjadikan Kota Bandar Lampung ini semakin harmonis dan semakin menghargai perjuangan para ulama serta pahlawan Indonesia. Karena dengan menghargai perjuangan para ulama dan pahlawan Indonesia ini bisa menjadi kekuatan kita bangsa Indonesia sebagai negara yang maju, kuat dan besar.

    Senada dengan hal tersebut KH. Hasan Hidayat Pimpinan Yayasan Miftahul Ulum Ponpes Al-Banin mengatakan para pendahulu kita dahulu adalah orang-orang yang memiliki kualitas ilmu yang tinggi dan sekaligus pejuang-pejuang yang gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka senantiasa menyebarkan dakwah melalui jalur keilmuan untuk mendidik masyarakat agar mengenal ajaran-ajaran Islam dengan baik. Mereka sangat tekun dan sabar dalam membimbing masyarakat melalui pondok-pondok pesantren. Oleh karena itu di HUT Kemerdekaan RI ke 72 mari kita isi kemerdekaan RI dengan IMTEK.

    Sementara Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., MM Ketua PCNU Kota Bandar Lampung mengungkapkan sebelum Indonesia merdeka, Nahdlatul Ulama sudah melakukan lompatan yang sangat cerdas. Mulai zaman penjajahan hingga kemerdekaan. Kyai NU berada di garda terdepan menjaga NKRI. Peranan NU secara organisatoris ikut dalam upaya perumusan Dasar Negara Indonesia. Pada Tahun 1936 sebelum Indonesia merdeka NU telah berdiri. Dalam Mukatamar Banjarmasin telah merumuskan bentuk Negara Darussalam (Negara Damai) bukan Negara Islam. Oleh karena itu mengenang perjuangan para ulama dan pahlawan terdahulu PCNU Kota Bandar Lampung malam ini  bersholawat untuk bangsa dengan harapan Indonesia tetap damai dan sejahtera. (Rudi Santoso)

  • Perkuat Ekonomi Dan Kemandirian Santri, Wujud Menjaga NKRI

    Lampung Tengah: Menjaga NKRI tidak hanya dilakukan dalam bentuk jihad melawan teroris atau kelompok yang mengganggu atau mengancam NKRI. Memperkuat bidang Ekonomi dan Kemandirian juga merupakan salah satu bentuk menjaga NKRI dari intervensi pihak luar yang ingin menghancurkan NKRI.

    Demikian dikatakan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI) Pusat Muhammad Athoillah didepan para santri dan tokoh NU Lampung yang hadir pada Acara Workshop dan Seminar Santripreneur di Kalirejo Lampung Tengah, Sabtu (19/8/17).
    Gus Athoillah, begitu Pria ini biasa dipanggil, menambahkan bahwa dalam rangka mewujudkan kemandirian tersebut diharapkan kedepan para santri tidak hanya mumpuni dalam bidang ubudiyyah dan diniyyah namun juga harus mampu menjawab tantangan zaman dengan meningkatkan kapasitas dalam kemandirian ekonomi.
    Menurutnya Tahun 2020 sampai dengan 2030, penduduk Indonesia akan didominasi oleh usia remaja dan pemuda. Jika 60 persen dari jumlah pemuda tersebut tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran, menurutnya Indonesia bisa goyah dan terjadi kolap.
    “Hal ini harus diantisipasi dan disiapkan dari sekarang untuk membekali para santri selangkah lebih maju, menjadi pengusaha dan punya akhlaq dalam kemandirian ekonomi,” kata Gus Athoillah yang juga merupakan Ketua Panitia Pusat Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2017 ini.
    Oleh karenanya dalam Peringatan HSN pada tahun ini lanjutnya, Panitia mengangkat tema besar yaitu “Santri Mandiri, NKRI Hebat”. Dengan tema besar ini Ia berharap dapat memicu para santri untuk memiliki semangat usaha agar NKRI tidak goyah seperti Negara Yunani yang goyah akibat banyaknya pengangguran.
    Hal senada juga diungkapkan Ketua PWNU Provinsi Lampung KH. Sholeh Bajuri yang hadir pada Acara yang dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional tersebut.
    “Semangat kemerdekaan dimulai dari Resolusi Jihad yang dikobarkan oleh para santri dan ditetapkan menjadi Hari Santri Nasional. Jadi untuk mengisi kemerdekaan dibutuhkan keterlibatan santri yang kuat secara ekonomi,” ujarnya.
    Kiai Sholeh menambahkan bahwa Workshop yang digelar oleh RMI tersebut dapat menjadi jawaban bagi hal ini dengan mencetak kader santri yang kuat secara ekonomi dan sekaligus menjadi pengusaha yang akan memperkuat NKRI. (Muhammad Faizin)
  • Dandim 0411 Irup HUT RI di Pesantren Walisongo Lampung Tengah

    Lampung Tengah: Bertempat dihalaman pesantren Walisongo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah, ratusan santri dan ratusan Tentara Nasional Indonesia dibawah Komando DANDIM 0411 Kabupaten Lampung Tengah mengikuti upacara penurunan bendera sekaligus menggelar doa kebangsaan di lokasi pesantren setempat, Kamis sore, (17/8/2017).

    Ada yang berbeda  pada upacara penurunan bendera dalam Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 72 tahun ini, yang dilaksanakan dihalaman pesantren Walisongo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah, yaitu peserta upacara tidak hanya para santri pesantren setempat namun nampak hadir pula seratusan lebih pasukan Tentara Nasional Indonesia anggota DANDIM 0411 Kabupaten Lampung Tengah.

    Kiai Syaikhul Ulum Syuhada selaku pengasuh pesantren Walisongo disela-sela sebelum upacara penurunan bendera menyampaikan, agenda ini kita laksanakan sebagai bentuk kerjasama pesantren dengan militer dalam hal Dandim 01411 Kabupaten Lampung Tengah, Polres Kabupaten Lampung Tengah, MWC NU Kecamatan Bumi Ratu Nuban untuk terus memupuk rasa nasionalisme dikalangan santri dan aparatur negara dalam hal ini TNI dan POLRI.

    “Mari kita kirimkan hadiah surat Al Faatihah untuk Komanadan Dandim Kabupaten Lampung Tengah dan Kapolres Kabupaten Lampung Tengah semoga para parajurit, anggotanya senantiasa diberi kekuatan, kesehatan dalam mengemban tugas negara menjaga ketertiban, keamanan masyarakat Indonesia” pungkas alumnus Fakultas Tarbiyah IAIM NU Kota Metro Lampung ini.

    Selaku Inspektur Upacara penurunan Bendera DANDIM 0411 Kabupaten Lampung Tengah Letkol Janjang Kurniawan, dan selepas sholat magrib berjamaan dilanjutkan makam tumpeng bersama.

    Upacara penurunan bendera di pesantren Walisongo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah dihadiri; Pengasuh pesantren Walisongo Kiai Syaikhul Ulum Suhada, Ketua MUI Kabupaten Lampung Tengah H Mutawalli, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lampung Tengah Saryono, jajaran pengurus MWC NU Kecamatan Bumi Ratu Nuban, para santri Walisongo Bumi Ratu Nuban,  jajaran pengurus SATKORCAB BANSER Kabupaten Lampung Tengah, DANDIM 0411 Kabupaten Lampung Tengah Letkol Janjang Kurniawan, Kapolres Kabupaten Lampung Tengah AKBP Purwanto Puji Suttan, para anggota Tentara Nasional Indonesia DANDIM 0411 Kabupaten Lampung Tengah dan masyarakat sekitar. (Akhmad Syarif Kurniawan)

  • Peringati Kemerdekaan RI Ketua Ansor Pesisir Barat Ajak Jaga NKRI

    Pesisir Barat: Dalam Rangka HUT RI Ke 72, Gerakan Pemuda (GP) Ansor beserta Banser Kabupaten Pesisir Barat mengikuti upacara penaikan bendera Merah Putih ditingkat Kabupaten maupun ditingkat Kecamatan, Kamis (17/8/2017).

    Seusai mengikuti upacara HUT RI ditingkat Kabupaten sampai tingkat kecamatan bersama Pemerintah Daerah Pesisir Barat, GP Ansor dan Banser melanjutkan Apel di Bendungan Way Biha, Pekon Paku Negara Kec. Pesisir Selatan.

    Dalam amanatnya Heri Kiswanto Ketua GP Ansor Pesisir Barat mengatakan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia merupakan anugrah tuhan yang harus disyukuri dan dijaga, oleh karena itu kita harus ikut serta mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia.

    Heri Kiswanto juga mengajak seluruh Keluarga Besar ANSOR dan BANSER selalu menjaga NKRI, karna cinta tanah air sebagian dari iman.

    Apel pada digrahayu Indonesia ini dihadiri Ketua PAC GP ANSOR Joni Antara, Ketua GP ANSOR Pesisir Selatan Kharis Sobri dan Ketua PAC Lemong Aan Kurniawan, sedangkan Ketua PAC yang tidak hadir diwakili oleh kader masing masing PAC.

    Selain Apel ANSOR dan BANSER Pesisir Barat melanjutkan dengan rangkaian acara memupuk kebersamaan dengan ansor mancing mania di Bendungan Way Biha Simpokh.

    Acara yang diakhiri dengan rapat persiapan Pelatihan Kader Dasar (PKD) tersebut berlangsung sejak pukul 13.00 s/d 17.30. (Sakdan)

  • Ponpes Darul A’mal Metro Peringatan HUT RI ke 72 

    Metro: Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke 72, Ponpes Darul A’mal menggelar Upacara Detik-Detik Proklamasi, upacara ini bertempat di halaman utama Ponpes. Darul A’mal Metro, Kamis (17/8/2017).

    Upacara peringatan HUT Republik Indonesia ke 72  diikuti oleh seluruh santri, siswa, dewan guru dan asatidz yang berjumlah lebih dari 1.700 orang, bertindak sebagai Inspektur Upacara Gus Qudrattullah Sidiq, SH Ketua Umum Yayasan Ponpes Darul A’mal.

    Pasukan pengibar bendera terdiri atas 70 orang santri dan siswa siswi dari MA dan SMK pesantren ini dengan formasi 17-8-45.

    Lagu indonesia raya menggema dari paduan suara santri bersamaan dengan dikibarkannya sang merah putih. Lagu ya lal wathon juga dikumandangkan pada upacara kali ini.

    Gus Qudrattullah Sidiq, SH, dengan mengenakan pakaian sarung dan jas putih sebagai lambang generasi Singa Putih Penjaga Rimba Ulama Lampung KH. Khusnan Mustofa Gufron.

    Gus Qudrattullah Sidiq, SH mengatakan dalam sambutannya mengatakan selamat HUT Republik Indonesia ke 72, dihari yang berbahagia ini, saya menyampaikan bahwa Ponpes Darul A’mal menolak keras Full Day School, juga menolak keras segala bentuk radikalisme agama.

    Seluruh rangkaian upacara berjalan dengan sangat khidmat dibantu aparat kepolisian dari Polres Kota Metro, setelah upacara dilanjutkan karnaval santri sepanjang lebih dari 2km, dengan berpakaian ala santri, adat istiadat, dan juga nasionalisme.

     Karnaval ini melintasi jalan utama Soekarno Hatta dan sekitarnya. Acara diakhiri dengan doa bersama dan potong tumpeng diikuti oleh seluruh dewan guru dan jajaran pengasuh sebagai ungkapan syukur atas nikmat kemerdekaan yg ke 72 tahun ini. (Taufiqurrohman Hs/Rudi Santoso)

  • Ansor Lampung Tengah: Menjaga NKRI, Berbeda Tetap Satu

    Lampung Tengah: Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 yang akan dirayakan oleh seluruh warga Indonesia adalah anugerah / barokah yang luar biasa, ini wajib kita syukuri dengan berbentuk cara. Salah satunya cara mensyukuri kemerdekaan tersebut adalah agenda Shalawat Kebangsaan bersama Habib Umar bin Muhdhor Al Hadad Pimpinan Majelis An Nur Kota Bandar Lampung.

    Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lampung Tengah, sahabat Saryono, S.E disela-sela agenda Sholawat Kebangsaan Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72  sekaligus HUT Kampung Bangunrejo, di Kampung Bangunrejo Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung, Selasa malam  (15/8/2017).

    “Ditengah arus globalisasi ini, tantangan generasi muda Nahdlatul Ulama diseluruh nusantara semakin kompleks, mulai dari ancaman ideologi ormas yang bertentangan Pancasila, gerakan Islam transnasional, namun intinya adalah satu, yakni warga Indonesia wajib merawat Pancasila, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), walaupun kita berbeda, kita tetap satu”, ungkap alumnus STIE Widya Wiwaha Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

    Di tempat terpisah, Muhammad Mahmudi selaku Komandan Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkorcab Banser) Kabupaten Lampung Tengah menambahkan, semua elemen anak bangsa dinegeri ini harus bersatu, kalau kita menginginkan negara ini besar dan dihargai sekaligus menjadi rujukan oleh dunia Internasional dalam berbagai bidang displin ilmu maka kita harus kompak, kita harus kerja bersama.

    “Warga nahdliyyin punya andil besar dalam proses kemerdekaan bangsa ini, baik sebelum maupun sesudahnya. Mari kita lanjutkan cita-cita besar para pendiri republik (founding fathers) ini. Wari kita wujudkan secara kongkrit dalam kehidupan sehari-hari Islam yang ramah, toleran, moderat, Islam yang rahmatan lil ‘alamin”, tutup alumni Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) di Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini. (Akhmad Syarif Kurniawan)

  • PW GP Ansor Lampung Dukung Penuh LSN Region VIII Sumatera Lampung

    Bandar Lampung: Liga Santri Nusantara (LSN) Region VIII Sumatera Lampung terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, kali ini Panitia pelaksana dan Koordinator Liga Santri Nusantara (LSN) Region VIII Sumatera Lampung mendapat dukungan moral dari keluarga besar Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Propinsi Lampung.

    Hidir Ibrahim selaku Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Propinsi Lampung mengatakan, mendukung penuh pelaksanaan Liga Santri Nusantara (LSN) Region VIII Sumatera Lampung tahun 2017.

    Hal ini disampaikan ketika menerima rombongan Panitia pelaksana dan Koordinator Liga Santri Nusantara (LSN) Region VIII Sumatera Lampung di Kantor Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor, Jalan Raden Gunawan II Gang Melati Kelurahan Rajabasa Pemuka Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung, Senin kemarin (14/8/2017).

    “Momentum Liga Santri Nusantara (LSN) harus menjadi media silaturahim dan pencarian bakat santri-santri se Propinsi Lampung untuk kelak nanti terjun di masyarakat di gelanggang persebakbolaan nasional, dan saya yakin kalau pemain profesional sepakbola yang lahir dari rahim pesantren akan memberi warna tersendiri,” imbuh anggota DPRD Propinsi Lampung.

    Munir A Haris, selaku Koordinator Liga Santri Nusantara (LSN) Region VIII Sumatera Lampung, menambahkan, selain ajang silaturahim antar pondok pesantren se Propinsi Lampung dan pencarian bakat, agenda istimewa yang berskala nasional ini juga sebagai media untuk mensosialisasikan “Istinbath Darussa’adah” yang digelar beberapa waktu lalu di Kabupaten Lampung Tengah, beberapa diantaranya adalah; pimpinan pesantren se Propinsi Lampung mendukung diterbitkannya Perppu No 02 Tahun 2017 tentang Ormas Anti Pancasila dan serta menolak diterbitkannya Permendikbud No 23 Tahun 2017 tentang Full Day School (FDS).

    Reka Putra, selaku Bendahara Panitia pelaksana menambahkan, Liga Santri Nusantara (LSN) Region VIII Sumatera Lampung tahun 2017 ini akan diikuti 48 klub pesantren se Propinsi Lampung, yang memperebutkan total hadiah 28 Juta dari Bupati Lampung Timur Hj Chusnunia Chalim. 

    Kick Off  Liga Santri Nusantara (LSN) Region VIII Sumatera Lampung akan digelar tanggal 28 Agustus 2017 mendatang di Lapangan Merdeka Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

    Direncanakan akan dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Ketua PP RMI NU KH Abdul Ghofarrozin, Menteri Pemuda dan Olahraga H Imam Nahrowi, Ketua PWNU Propinsi Lampung KH RM Sholeh Bajuri, Bupati Lampung Timur Hj Chusnunia Chalim, Badan Otonom NU, Lembaga-Lembaga NU, para pengasuh pesantren dan lain-lain. (Akhmad Syarif Kurniawan)

  • PCNU Kota Bandar Lampung Kunjungi TVRI Lampung

    Bandar Lampung: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandar Lampung kunjungi TVRI Lampung, Senin (14/8/2017) di Jl. Way Huwi Sukarame Bandar Lampung.

    Rombongan PCNU Kota Bandar Lampung yang dipimpin oleh Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., MM Ketua PCNU Kota Bandar Lampung didampingi oleh Kyai Khabibul Mutaqin Sekretaris PCNU Kota Bandar Lampung, H. Karim Bendahara PCNU Kota Bandar Lampung, Abdul Azis, M.Pd.I Wakil Ketua PCNU Kota Bandar Lampung, Muhammad Aryanto Wakil Bendahara, Rudi Irawan, M.Si Wakil PCNU Kota Bandar Lampung, Rudi Santoso, MHI Wakil Sekretaris PCNU Kota Bandar Lampung, Imam Mahali, S.Ag Wakil Ketua PCNU Kota Bandar Lampung, Ahmad Sukandi, MHI Syuriah PCNU Kota Bandar Lampung, Sunarto Tim Media NU Lampung disambut hangat oleh Sarifuddin Kepala Stasiun TVRI Lampung.

    Kedatang PCNU Kota Bandar Lampung tersebut dalam rangka silaturahmi dan penguatan syiar Islam Rahmatan Lil Alamin.

    Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., MM Ketua PCNU Kota Bandar Lampung mengatakan TVRI Lampung telah memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat dalam penyiaran yang berkepribadian bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menyajikan penyiaran yang menyejukkan.

    “Hal ini sejalan dengan Nahdlatul Ulama yang menyebar luaskan nilai Islam Rahmatan Lil Alamin untuk menjaga keutuhan NKRI,” kata Ketua PCNU Kota Bandar Lampung.

    Senada dengan hal tersebut Sarifuddin Kepala TVRI Lampung mengatakan kami siap membantu PCNU Kota Bandar Lampung dalam syiar Islam Rahmatan Lil Alamin, ada program-program tentang keagamaan yang nantinya PCNU Kota Bandar Lampung dapat mewarnainya.

    Kyai Khabibul Mutaqin, SHI Sekertaris PCNU Kota Bandar Lampung yang juga Pimpinan Ponpes dan Panti Asuhan Mahmudah mengatakan untuk mendukung program keagamaan di TVRI Lampung, PCNU Kota Bandar Lampung siap untuk menyiapkan narasumber yang ahli sesuai dengan bidangnya, dalam kepengurusan NU Kota Bandar Lampung ada unsur Pengasuh Pondok Pesantren, Akademisi UIN Raden Intan Lampung, Pengusaha dll.

    Pada kesempatan yang berbahagia tersebut hadir juga jajaran TVRI Lampung yaitu Suratman, Kepala Keuangan TVRI Lampung, Suhermanto Kepala Bidang TVRI Lampung, Samsul Kepala Umum TVRI Lampung, Zulfifli Kepala Tehnik, Bp. Samsu Nizar Kepala Program, Neneng Rahmawati Kepala Pemasaran, Sarifah, Diah TVRI Lampung. (Rudi Santoso)

     

  • NU Lampung Tengah Tolak FDS

    Lampung  Tengah: Gelombang penolakan sekolah lima hari atau lebih populer dikenal dengan Full Day School (FDS) sudah mulai merata di seantero nusantara, tidak hanya bergema di pulau Jawa, dipulau Sumatera-pun demikian, salah satunya di Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung.

    H. Ahmad Wagimin selaku Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Tengah di gedung NU Kabupaten Lampung Tengah mengatakan, Minggu, (12/8/2017), kami dari jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung melakukan langkah-langkah kongkrit untuk menolak edaran Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang FDS.

    “Kami instruksikan kepada seluruh jajaran Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) sebanyak 28 (dua puluh delapan) Kecamatan se Kabupaten Lampung Tengah, untuk membuat banner / spanduk penolakan Full Day School, dipasang di sekolah – sekolah yang berada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama atau sekolah milik Yayasan / masyarakat tetapi yang tetap bernafaskan Ahlussunnah wal Jama’ah an Nahdliyyah dan Madrasah-madrasah Diniyah”, imbuhnya.

    “Kebijakan FDS bagi kami di daerah – daerah seperti ini tidak tepat sasaran, kapan mereka (para siswa) ngaji di Madrasah Diniyah (Madin), di Pesantren atau di TPQ, kapan mereka akan membantu orang tuanya masing-masing dirumah, kapan mereka akan berinteraksi dengan masyarakat sekitar,” tutupnya. (Akhmad Syarif Kurniawan)

  • Madrasah Diniyah Adalah Bukti Nyata Benteng Moral Anak Bangsa

    Lampung  Tengah: Penolakan kami kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan diberlakukannya Full Day School (FDS) bukannya tanpa alasan. Dengan adanya Full Day School (FDS), keberadaan Madrasah Diniyah (Madin), TPQ menjadi terpinggirkan, karena siswa sudah terlalu lelah dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) disekolah yang berakhir pada pukul 16.00 ( jam 4 sore).

    Demikian disampaikan Komandan Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkorcab Banser) Kabupaten Lampung Tengah, Sahabat Muhammad Mahmudi melalui sambungan via telpon, Sabtu lalu, (11/8/2017).

    “Belum lagi mereka terkadang ada tugas tambahan dari sekolah masing-masing. Jadi untuk mengikuti kegiatan Madrasah Diniyah (Madin) atau TPQ mereka sudah enggan. Apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang jika para pelajar Indonesia miskin asupan pendidikan agama yang mumpuni”, tambah aktivis Banser dari Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah ini.

    “Hingga hari ini sejarah telah mencatat, bahwa peran Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin) adalah bukti nyata benteng moral anak-anak bangsa. Pendidikan tersebut hadir jauh sebelum negeri ini merdeka. Kebijakan Kemendikbud pelan-pelan akan membunuh keberadaan Madrasah Diniyah (Madin) dan TPQ”, imbuh alumni Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) di Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini.

    Ditempat terpisah, Andi Sobihin selaku Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Lampung Tengah menambahkan,  Full Day School (FDS) lebih tepat dilaksanakan di kota – kota besar saja, tapi jika diterapkan dan dipaksakan di daerah seperti Kabupaten Lampung Tengah ini masih belum tepat sama sekali, baik secara sosiologis maupun geografis.

    “Sebaiknya Pak Mendikbud itu melakukan kajian-kajian dengan semua stakeholder atau ormas-ormas, jadi jangan terburu-buru seperti ini, membuat gaduh dunia pendidikan saja”, tambah alumnus IAIN Kota Metro Lampung ini. (Akhmad Syarif Kurniawan)