Category: Ormas

  • Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji Harus Dilestarikan

    Pringsewu: Sebentar lagi Para Jamaah Haji Indonesia akan pulang ke tanah Air. Kedatangan para tamu Allah ini disambut suka cita oleh keluarga, handai taulan dan segenap masyarakat. Ada tradisi di masyarakat kita ketika menyambut kedatangan jemaah haji sebelum sampai ke rumah masing-masing.

    Keluarga dan masyarakat menyalami dengan cara memeluk bahkan ada menciumnya, kemudian meminta doa dengan harapan mendapatkan keberkahan dan selanjutnya para mereka duduk bercengkrama dan menikmati hidangan yang disuguhkan.

    Menurut Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung, tradisi atau budaya seperti ini merupakan sebuah ibadah yang memiliki tuntun serta landasan syariat. Hukum menyambut jamaah haji lanjutnya adalah sunah sebagaimana ditegaskan Imam Bukhori dalam kitab Shohih Bukhori Juz 6, halaman 307 yang menyebutkan bahwa para sahabat menyambut kedatangan Rasulullah SAW pulang dari perjalanan.

    “Ketika Nabi SAW datang di Mekkah, anak-anak kecil bani Abdul Muthalib menyambut kedatangan beliau. Lalu Nabi SAW menggendong salah satu dari mereka di depan dan yang lain di belakang” katanya mengutip hadits tersebut, Jumat (8/9/2017).

    Menyalami dengan cara memeluk bahkan menciumnya lanjut Pria yang akrab dipanggil Gus Nawir ini adalah sunah. Hal ini di jelaskan oleh Syeh Sulaiman bin Muhammad al bujairami dalam kitab Hasyah al bujairami, Juz 10 halaman 113.

    Sementara itu tambahnya, hukum minta doa kepada Jamaah Haji adalah di sunahkan sebagaimana yang di jelaskan oleh Imam Nawawi dalam Kitab majmu’ syarah al Muhadzab. Dan untuk hukum jamuan dan hidangan, menurut Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab hukumnya sunnah.

    “Baik yang menyediakan makanan itu orang yang baru pulang safar atau disediakan orang lain,” tegasnya.

    Sehingganya menurut Gus Nawir yang juga merupakan Ketua LBM NU Provinsi Lampung ini, Kearifan lokal dengan saling bersilaturahmi dan berbagi kebahagiaan seperti ini harus terus dilestarikan agar kesejukan dan kedamaian dimasyarakat selalu tercipta. (Muhammad Faizin)

  • Doa Untuk Rohingya Digelar Di Way Kanan Bersama Baksos ATS

    Way Kanan: Menyikapi tragedi di Rohingnya, PC Rijalul Ansor Way Kanan, PAC Ansor Bahuga, Gusdurian Lampung, Satkorwil Banser Lampung dan Aji Tapak Sesontengan (ATS) Global Indonesia Tim Swarna Raya menggelar Doa Untuk Rohingya serta bakti sosial penyembuhan alternatif penyakit medis dan non medis.

    Ketua Rijalul Ansor Way Kanan Hasyim Asyari di Blambangan Umpu, Kamis (7/9/2017) menjelaskan, kegiatan itu untuk mengundang masyarakat mendoakan agar suku Rohingya agar segera terbebas dari kekerasan dan diskriminasi dialami selama ini.

    Pelaksanaan kegiatan akan berlangsung di dua tempat, pertama pada Jumat 8 September di area Panti Asuhan Pesantren Roudlotul Mutaqqin dan pada Sabtu 9 September di Mushola Al Hikmah, Kampung Dewa Agung, Kecamatan Bahuga.

    “Sembari menunggu penagananan penyembuhan penyakitnya seperti asam urat, lemah jantung, sakit gigi, urat kejepit, migrain, vertigo, maag dan berbagai penyakit medis lain oleh Pelaksana Tugas Kepala Satuan Khusus Banser Husada Lampung sekaligus kamitua atau master ATS sahabat Gatot Arifianto, masyarakat akan kami pandu mendoakan saudara kita di Rohingya,” ujar Hasyim didampingi Ketua PAC Ansor Bahuga Muhammad Nur Hasyim.

    Menyikapi persoalan Rohingya dengan doa menurut Hasyim, lebih maslahat daripada menyebar gambar hoax tidak sesuai, sadis dan didramatisir yang berpotensi memecah belah masyarakat bangsa Indonesia.

    “Kami sepakat, bahwa apa yang terjadi di Rohingya ialah tragedi kemanusiaan yang harus segera dihentikan karena bertentangan dengan nalar hingga nurani. Siapapun yang beragama dan mengimaninya dengan benar pasti menolak kebiadaban,” paparnya.

    Selain berdoa bersama, masyarakat juga akan diajak berfoto dengan membawa pesan-pesan perdamaian, seperti wasiat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur): “Agama jangan jauh dari kemanusiaan”, lalu Dalai Lama XIV: Perdamaian bukan hanya sekedar tidak adanya kekerasan. Perdamaian adalah, perwujudan kasih sayang manusia, *serta kutipan positif lain. (Erli Badra)

  • PCNU Kota Bandar Lampung Salurkan 300 Paket Kurban

    Bandar Lampung: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandar Lampung menyalurkan 300 paket kurban kepada masyarakat dan jajaran PCNU Kota Bandar Lampung.

    Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., MM Ketua PCNU Kota Bandar Lampung didampingi jajaran pengurus menyerahkan paket kurban kepada masyarakat sekitar sekretariat PCNU Kota Bandar Lampung.

    Pemberian paket kurban ini mendapat respon yang baik dari masyarakat karena tahun-tahun sebelumnya masyarakat disekitar belum pernah mendapatkan paket kurban dari PCNU.

    Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., MM Ketua PCNU Kota Bandar Lampung mengatakan pada hari raya Idul Adha 1438 H ini, PCNU menyembelih 2 sapi dan 2 kambing, sebagai komitmen PCNU Kota Bandar Lampung yang selalu ingin dekat dan berada di tengah masyarakat. Kegiatan seperti ini akan menjadi agenda rutin tiap tahunnya dan semoga tahun mendatang lebih banyak yang berkurban.

    Kyai. Khabibul Mutaqin, SHI Sekretaris PCNU Kota Bandar Lampung menambahkan semoga apa yang kita lakukan pada hari ini dapat bermanfaat, dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada panitia kurban yang telah membantu mensukseskan kurban PCNU Kota Bandar Lampung. (Rudi Santoso)

  • Sakoda SPN Lampung Jadi Pelaksana Satuan Tugas Tebar Kurban LDII Lampung

    Bandar Lampung: Ada yang berbeda tahun ini, dimana Sakoda SPN Lampung menjadi Satuan Tugas (Satgas) Tebar Kurban DPW LDII Provinsi Lampung. Adapun secara simbolis, anggota Sakoda yang bertugas diantaranya M Mustavid, M Alfa Riyan dan Afdi Fauzul Bahar yang dikomandani langsung oleh Sekretaris Sakoda SPN Lampung
    Johan Wahyudi, S.Pd.I.

    Program ini merupakan bentuk kepedulian perwujudan Dasa Dharma Pramuka dan bentuk kontribusi Sakoda SPN sebagai bentuk kegiatan kepemudaan LDII. “Dasa Dharma mengajarkan kita untuk cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, rela menolong dan tabah. Mudah-mudahan ini bisa jadi kegiatan positif yang mengispirasi,” ujar Johan. (Frediyansah Firdaus)

  • LDII Lampung Kurban 914 Ekor Sapi dan 941 Ekor Kambing

    Bandar Lampung: Warga LDII Lampung tahun 2017 ini berkurban 914 ekor sapi dan 941 ekor kambing. Pernyataan ini didapat berdasarkan informasi yang diberikan oleh Sekretaris DPW LDII Provinsi Lampung Drs. H. Heri Sensustadi saat melepas Satuan Tugas (Satgas) Tebar Kurban LDII Lampung di Masjid Hizbullah, Labuhan Dalam, Bandar Lampung pada Jumat (1/9/2017).

    Hal ini bukan sebagai bentuk riya, tapi untuk mengingatkan kita pada suatu peristiwa hamba Allah bernama Nabi Ibrahim, AS. “Hamba Allah yang mempunyai ketaqwaan tinggi, keluhuran hati, kesabaran, serta keikhlasan hati,” ujar dr. H. Aditya, M.Biomed Ketua DPW LDII Provinsi Lampung.

    Dalam kesempatan ini, diberkan pula santunan pada Kaum Dhuafa, Tunanetra, dan Santri Pontren. Adapun total kurban di atas dikemas menjadi 80.696 paket daging kurban.

    Adapun selengkapnya, berdasarkan data yang dirilis oleh Johan Wahyudi, S.Pd.I selaku Ketua Biro Hubungan Antar Lembaga DPW LDII Provinsi Lampung, total kurban warga LDII Lampung naik 15%. Data ini berdasarkan perbandingan dengan tahun 2016.

    “Tahun ini kita kurban 914 sapi dan 941 kambing yang dikemas menjadi 80.696 paket daging. Adapun tahun 2016, kita berkurban 908 sapi dan 717 kambing yang dikemas menjadi 70.037 paket daging. Sehingga secara keseluruhan kita naik 15%, untuk kambing naik 31% dan sapi naik 1%,” ujar Johan saat melepas Satgas Tebar Kurban DPW LDII Provinsi Lampung di Masjid Hizbullah, Labuhan Dalam Bandar Lampung pada Jumat (1/9/2017).

    Drs. KH. Basyarudin Maisir AM, Sekretaris Umum MUI Lampung saat memberikan sambutan mengungkapkan kurban yang dilaksanakan LDII adalah wujud mensyukuri nikmat Allah.

    “Saya mewakili Ketua Umum mengapresiasi apa yang dilakukan LDII. Ini adalah wujud kita mampu menerima kesyukuran nikat dari Allah. Semakin banyak kurban, maka akan semakin dekat dengan Allah. Bagi yang menerima, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” ujar Basyarudin di Masjid Hizbullah, Labuhan Dalam Bandar Lampung pada Jumat (1/9/2017).

    Pelepasan Satgas dan Santunan Kurban DPW LDII Provinsi Lampung tahun ini dihadiri oleh Sekretaris Umum MUI Lampung Drs. KH. Basyarudin Maisir AM, Pimred MUI Lampung Online Maskut Candranegara, dan Komisi Infokom Rudi Santoso, M.H.I. Hadir pula perwakilan dari Kesbangpol, Radar Lampung, Lampost dan Jejamo. (Frediyansyah Firdaus)

  • Pesantren Al Huda Juara Liga Santri Nusantara Regional Sumatera VIII

    Lampung Timur: Lapangan Merdeka Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur menjadi saksi kemenangan tim kesebalasan pesantren Al Huda Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, setelah di babak final mengalahkan tim kesebalasan pesantren Al Falah Kabupaten Tanggamus dengan skor 2 – 0 dalam Babak Final Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII – Lampung, Kamis sore kemarin (31/8/2017).

    “Babak final kemarin pertanda mengakhiri semua sesi pertandingan yang di gelar sejak Senin sore lalu (29/8/2017), setelah berakhir pertandingan babak final kemarin langsung di gelar agenda penutupan Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII – Lampung sekaligus pembagian hadiah, yang di tutup oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lampung Timur Merah Juansyah”, demikian di sampaikan Koordinator Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII – Lampung Munir A Haris disela-sela upacara penutupan Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII – Lampung.

    “Alhamdulillah proses Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII – Lampung dari awal hingga hari ini berjalan dengan lancar dan sukses, berkat kerjasama panitia dan bantuan semua pihak terutama Ibu Bupati Lampung Timur Hj Chusnunia Chalim dan alhamdulillah pula kami pastikan semua peserta yang ikut dalam perhelatan nasional ini adalah murni santri pondok pesantren dan tidak ada pemain luar atau jemputan atau bon – bonan “, imbuh mantan aktivis PMII Yogyakarta ini.

    “Semoga pada tahun yang akan datang dari Propinsi Lampung ini akan lahir pemain-pemain bola yang profesional yang berjiwa santri, yang mengedepankan kejujuran, akhlaqul karimah dan sportifitas sehingga mampu membangun atmosfir positif bagi persepakbolaan nasional”, tutup penulis buku Muhammad SAW dan Karl Max Tentang Masyarakat Tanpa Kelas itu.

    Juara I pesantren Al Huda Jati Agung Lampung Selatan mendapat hadiah Rp. 10.000.000. Juara II pesantren Al Falah Tanggamus mendapat hadiah Rp. 7.500.000. Juara III pesantren Darussa’adah Lampung Tengah mendapat hadiah Rp. 5.000.000. dan Juara IV pesantren Shodiqussalam Lampung Tengah mendapat hadiah Rp. 2.500.000 (Akhmad Syarif Kurniawan)

  • PCNU Kota Bandar Lampung Sembelih 2 Sapi dan 2 Kambing

    Bandar Lampung: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandar Lampung tahun ini menyembelih hewan kurban sebanyak 2 Sapi dan 2 Kambing, Jum’at (1/9/2017).

    Menurut H. Karim Bendahara PCNU Kota Bandar Lampung penyembelihan hewan kurban ini dilaksanakan di 2 lokasi yaitu pertama Ponpes Bustanul Falah Kaliawi pada hari Jum’at (1/9/2017) dan kedua di sekretariat PCNU Kota Bandar Lampung pada hari Sabtu (2/9/2017) besok.  Daging kurban selanjutnya dibagikan kepada  masyarakat sekitar dan pengurus PCNU Kota Bandar Lampung.

    Kyai Khabibul Mutaqin, SHI Sekretaris PCNU Kota Bandar Lampung mengatakan, di hari raya Idul Adha 1438 H PCNU Kota Bandar Lampung berkurban sebanyak 2 sapi dan 2 kambing sebagai bentuk kepedulian sosial NU di tengah masyarakat. Dan mudah-mudahan ditahun mendatang NU bisa terus berkurban lebih banyak lagi.

    Pada proses pemotongan qurban di Ponpes Bustanul Falah Kaliawi pada hari Jum’at (1/9/2017), KH Izzuddin Abdus Salam Rois Syuriah PCNU Kota Bandar Lampung menyalurkan hewan kurban kepada masyarakat disaksikan Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., MM Ketua PCNU Bandar Lampung, Kyai Khabibul Mutaqin, SHI Sekretaris PCNU Kota Bandar Lampung dan warga sekitar. (Rudi Santoso)

  • Inilah 6 Sikap NU Lampung Tentang Permendikbud No 23 Tahun 2017

    Bandar Lampung: Aksi damai menolak Full Day School (FDS) oleh delapan ribuan keluarga besar Nahdlatul Ulama Propinsi Lampung di Lapangan Korpri komplek perkantoran Gubernur Lampung dan DPRD Lampung , Bandar Lampung, Selasa lalu (29/8), diakhiri dengan Doa oleh para Kiai-Kiai dan dilanjutkan dengan pembacaan 6 Sikap NU Lampung Tentang FDS yang dibacakan oleh Ketua PW LPBH NU Lampung Yudi Yusnadi, S.H.

    Berikut isi pernyataan sikap KBNU Lampung:

    Berkenaan dengan disahkannya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.p; yang memberlakukan FDS (sekolah sehari penuh) maka setelah memperhatikan aspirasi keluarga besar Nahdlatul Ulama di Propinsi Lampung mulai tingkat Wilayah, Cabang, Majelis Wakil Cabang, Ranting, Anak Ranting dan Satuan Pendidikan, baik secara tertulis maupun lisan, dengan ini Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Lampung menyampaikan hal-hal sebagai berikut;

    bahwa Indonesia terlalu besar dan majemuk untuk diatur dalam pengaturan yang homogen, terlebih mengenai hak dasar pendidikan sebagai hak asasi manusia yang dijamin  konstitusi.

    Bahwa kondisi geografis Indonesia dan akses pendidikan yang tidak merata serta jarak tempuh sekolah yang jauh menyebabkan sulitnya anak didik untuk memenuhi ketentuan sekolah sehari penuh.

    Bahwa Permendikbu Nomor 23 Tahun 2017 sama sekali tidak menyinggung secara serius implementasi penguatan pendidikan karakter, bahkan cenderung terfokus mengatur kebijakan soal jam sekolah, sedangkan penguatan karakter tidak bisa secara serta merta di samakan dengan penambahan jam belajar.

    Kebijakan sekolah lima hari dan 8 jam belajar yang dibuat Menteri akan menggerus eksistensi Madrasah Diniyah (Madin), padahal Madin merupakan tulang punggung yang membentengi umat dari persemaian paham dan gerakan radikalisme, oleh karena itu ironis jika lembaga yang menjadi harapan untuk membangun karakter tunas-tunas bangsa justru malah diusik dan diancan eksistensinya.

    Kebijakan Full Day School (FDS) harus didahului dengan kajian yang matang dan utuh dan tidak sekedar melihat kebutuhan masyarakat perkotaan dan mengorbankan masyarakat di daerah dan pedesaan.

    Tidak semua orang tua peserta didik bekerja sehari penuh, utamanya mereka yang dipelosok bekerja sebagai petani dan nelayan yang separuh waktu dalam sehari tetap bersama dengan putera-puteri mereka. Belajar tidak selalu identik dengan sekolah. Interaksi sosial peserta didik dengan lingkungan tempat tinggalnya juga bagian dari proses pendidikan karakter sehingga mereka tidak tercerabut dari nilai-nilai adat, tradisi dan kebiasaan yang sudah berkembang selama ini.

    Berdasarkan alasan-alasan dan pertimbangan diatas maka keluarga besar Nahdlatul Ulama di Propinsi Lampung menyatakan menolak penerapan FDS dan mendesak dicabutnya Permendikbud No. 23 Tahun 2017.

    Aksi damai menolak FDS dihadiri ribuan warga nahdliyyin yang terdiri ; Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Lembaga-Lembaga, Badan Otonom (Banom) NU dari 15 Kabupaten/Kota yaitu; Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, Pergunu, Pagar Nusa, Sarbumusi, PMII dan lain-lain dan perwakilan pesantren se-Lampung. (Akhmad Syarif Kurniawan)

  • Pelantikan PCNU Kota Bandar Lampung Akan di Rangkai dengan Mukercab

    Bandar Lampung: Setelah KH. Izzuddin Abdus Salam dan Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., MM terpilih menjadi Rois Syuriah PCNU Kota Bandar Lampung dan Ketua PCNU Kota Bandar Lampung beberapa waktu lalu, rencananya para pengurus PCNU Kota Bandar Lampung akan di lantik tanggal 14 Oktober mendatang.

    Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., MM Ketua PCNU Kota Bandar Lampung dalam rapat Pelantikan dan Mukercab PCNU Kota Bandar Lampung menjelaskan bahwa dalam kegiatan pelantikan nantinya akan dirangkai dengan kegiatan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab).

    Dalam rapat yang digelar pada Rabu, (23/8/2017) di Ponpes Mahmudah Kemiling Bandar Lampung yang dimoderatori oleh Kyai Khabibul Mutaqin Sekretaris PCNU Kota Bandar Lampung ada beberapa poin yang dibahas pertama Pembentukan Kepanitiaan Pelantikan dan Mukercab PCNU Kota Bandar Lampung, Pembagian Wilayah Kerja PCNU Kota Bandar Lampung, dan Tim ke PBNU.

    Rencananya dalam Pelantikan dan Mukercab PCNU Kota Bandar Lampung akan dihadiri Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Sirajd, MA. (Rudi Santoso)

     

  • GP Ansor Tulang Bawang Gelar Dialog Pencegahan Intoleransi Antar Umat Beragama

    Menggala: Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tulang Bawang menggelar Dialog Pencegahan Intoleransi Antar Umat Beragama di Pondok Pesantren Darul Islah Purwajaya Kecamatan Banjar Margo Tulang Bawang, Selasa (22/8/2017)

    Dialog di moderatori Aziz, S.Th.I Sekretaris FKUB Tulang Bawang, bertindak sebagai
    Key note Speech Drs H Sanusi Sekretaris Kemenag Tulangbawang.
    “Kunci kerukunan umat beragama ada tiga, yaitu saling memiliki negara, jangan merasa paling benar dan menjaga persatuan bangsa” kata Drs. H. Sanusi
    Ketua Melis Ulama Indonesia, Kabupaten Tulangbawang H. Yantori
    Mengapresiasi GP Ansor Tulangbawang yang sudah menyelenggarakan acara dialog pencegahan intoleransi antar ummat beragama.
    “Pentingnya untuk saling menjaga kerukunan, dan saling menghargai, dengan tidak ikut campur  urusan agama lain”.
    Dari Badan Kerjasama Antar Gereja Pendeta Purnomo Sidi mengatakan  Indonesia adalah negara yang multi kultur, kadang komunikasi antar umat beragama sulit berkomunikasi, karena ada oknum atau kelompok yang memutlakkan sesuatu, padahal yang mutlak hanya Tuhan.
    Kerjasama BKSAG dengan Pemuda Ansor sudah terjalin sejak lama, antara lain Banser menjaga gereja ketika ummat kristiani merayakan natal, sementara pemuda gereja menjaga masjid ketika ummat muslim sedang menunaikan sholat ied.
    Purwo Warsito dari Konferensi Wali Gereja Indonesia mengatakan, bahwa forum pencegahan konflik seperti dialog hari ini bagus untuk mencegah konflik, semua agama punya tujuan sama, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, supaya bisa rukun harus ada dialog dan komunikasi.
    Perwakilan dari Parisade Ketut Swarte mengatakan bahwa kita semua sama, jangan bermusuhan.saling menghargai,bukan hanya dengan manusia tapi dengan sesama manusia.
    Turut hadir pada acara dialog dari Perwakilan Majelis Budhayana Indonesia Tulangbawang
    Dari MATAKIN (Konghucu) Berharap dengan dialog antar umat beragama supaya negara Indonesia aman dan baik. Perlu pemimpin yang bersih baik sesuai dengan ajaran Pancasila.
    Ketua PC GP Ansor Tulangbawang Hari Yanto mengatakan, kegiatan ini di lakukan untuk mencegah konflik dan mempererat persatuan warga Tulang Bawang khususnya, dan Indonesia pada umumnya.Apalagi seiring dengan majunya medsos saat ini, banyak berita bohong atau hoax yang menghasut warga, untuk tujuan memecah belah negara.Banyak kejadian ekonomi dan politik yang di buat jadi isu agama. Ini yang harus di cegah dan di netralisir. (Maskut Candranegara)