Category: Ormas

  • MWC NU Banjar Margo Gelar Konferensi

    Tulang Bawang: Pengurus Majelis Wakil  Cabang Nahdlatul Ulama (MWC. NU) Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten  Tulang Bawang menggelar Konferensi  MWC NU, Rabu (21/3/2018).

    Acara yang dihadiri pengurus ranting dan  Jamaah  NU  tersebut digelar di Mushola Miftahul Juda Kampung Penawar Jaya Kec. Banjar Margo  Tulang Bawang.

    Acara Konferensi MWC. NU ini juga di hadiri oleh KH. Dimyati Rofa’i SPd.I.  Ketua Tanfidziyah PCNU Tulang Bawang.

    Dalam sambutannya KH. Dimyati Rofa’i SPd.I. mengucapkan terima kasih kepada pengurus MWC yang telah berdedikasi untuk membesarkan Nahdlatul Ulama.

    Ketua Tanfidziyah PCNU Tulang Bawang juga berpesan kepada pengurus MWC terpilih agar berjuang di NU dengan semangat untuk kemajuan NU di Kabupaten Tulang Bawang.

    Acara yang sederhana namun berjalan meriah tersebut juga dihadiri oleh pengurus Ranting NU se-Kecamatan Banjar Margo.

    Dalam konferensi ini diputuskan secara aklamasi Muhamad Sultoni, S.HI. M.Pd. sebagai Ketua Tanfidziyah MWC. NU, Serta Kyai. Munawir Qolby  sebagai Rois Syuriah.

    Dalam sambutan perdananya Ketua Umum terpilih, Muhamad Sultoni, S.HI. M.Pd mengaku bahwa ini adalah amanah yang berat dan perlu dukungan dari semua warga NU Sebanjar Margo, dengan saya dipercaya untuk memimpin NU.

    Muhamad Sultoni, S.HI. M.Pd juga berjanji akan menjalankan amanah dengan baik.

    Ketika ditanya apa yang akan dilakukan dalam waktu terdekat?

    Muhamad Sultoni, S.HI. M.Pd dengan penuh semnagat mengatakan tahap awal ini kita akan pembentukkan pengurus dan rapat penyusunan program kerja. Pembentukan ranting yang kuat  Kemudian, kita akan lakukan pembinaan ummat, pembinaan generasi muda agar tidak kearah negatif, pembinaan ibu majelis taklim, dan semua hal dan permasalahan yang ada.

    Dalam acara tersebut, juga dihadiri Lembaga dan Badan Otonom NU. di antaranya Ansor, PMII, Muslimat,  Banser, Lakpesdam NU, ISNU, Lesbumi. (Eko Setiono/Rudi Santoso)

  • Kemenag Lampung Selenggarakan Workshop Pengembangan Wawasan Multikultural

    Bandar Lampung: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung menyelenggarakan Workshop Pengembangan Wawasan Kultural bagi Tokoh Agama dan Mahasiswa se-Provinsi Lampung selama 2 hari (27-28/3/2018), di Hotel Bukit Randu Bandar Lampung.

    Peserta terdiri atas ratusan tokoh pemuka agama dan organisasi keagamaan se-provinsi Lampung.

    Drs. H. Suhaili, M.Ag, Kepala Kementrian Agama Lampung mengatakan ASN hendaknya mewajibkan baca kitab agama masing-masing tiap hari, hal tersebut ditujukan untuk menambahkan pengetahuan keagamaan.

    Menurut Kepala Kementrian Agama Lampung semua agama mengajarkan kerukunan dan kedamaian. Provinsi Lampung merupakan miniatur Indonesia, berbagai suku bangsa ada di provinsi ini. Mulai dari ujung barat sumatera sampai ujung timur Indonesia hampir semua ada di provinsi ini, dari data yang dimiliki kantor kementerian agama provinsi Lampung, di Lampung terdapat berbagai macam penganut ajaran agama; Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Konghucu. Agama yang ada di Indonesia ini juga memiliki peran untuk menjaga kerukunan umat beragama.

    Ditempat yang sama Wakil Ketua MUI Lampung, Drs. H. Dimyati Amin berpesan kita semua harus menjaga kerukunan di Negara yang kita cintai ini.

    Hadir dalam workshop tersebut sebagai utusan MUI Provinsi Lampung; Drs. H. Dimyati Amin (Wakil Ketua MUI Lampung), Drs. KH. Basyaruddin Maisir (Sekretaris Umum MUI Lampung), H. Suryani M. Nur, MM (Ketua IV MUI Lampung), M. Jayus (Komisi Infokom), Rudi Irawan, M.Si. (Komisi Seni Budaya Islam), Dra. Tatik Rahayuningsih (Komisi Pemberdayaan Perempuan).  (Muhammad Jayus)

  • Ketua Umum MUI Lampung Buka Pengkajian Shohih Bukhori

    Bandar Lampung:  Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Lampung menggelar kegiatan pengkajian hadist Shohih Bukhari Bab Haji dan Zakat di masjid Hizbullah, Labuhan Dalam, Bandar lampung dengan melibatkan 600 orang peserta. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari dimulai pada 25-29 Maret 2018, Ahad (25/3/2018)

    Ketua MUI Provinsi Lampung, Dr. KH. Khairuddin Tahmid, M.H membuka secara resmi kegiatan ini. Hadir pula Wakil Direktur Bimbingan Masyarakat Polda Lampung AKBP Ahmad Napitupulu, Ketua MUI Kota Bandarlampung Dr. H. Suryani M. Nur, Camat Tanjung Senang, Danramil Kedaton, Lurah Labuhan Dalam, serta Ketua RT setempat.

    MUI mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh DPW LDII Provinsi Lampung, “Semua program yang diadakan oleh DPW LDII Provinsi Lampung dalam hal peningkatan kualitas keimanan dan pemahaman keagaman memiliki korelasi yang sangat signifikan dengan program MUI. MUI mendorong seluruh ormas keagamaan  untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan yang bernilai positif. Sehingga diharapkan kualitas keagamaan masyarakat semakin meningkat terutama masalah haji dan zakat,” ujar kyai Khairuddin.

    Pemateri yang akan mengisi mengenai Bab Zakat dan Haji yaitu anggota Majelis Al Taujih Wa Al Irsyad DPP LDII, KH. Fuad Zuyyin Nasrulloh. Tema yang diangkat pada kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman agama untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang profesional religius menuju Provinsi Lampung aman, damai, dan sejahtera.

    “Penyelenggaraan pengkajian hadist Sohih Bukhori  ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman agama untuk mewujudkan kualitas SDM menuju Provinsi Lampung yang aman, damai, dan sejahtera” ujar dr. H. Aditya, M.Biomed, Ketua DPW LDII Provinsi Lampung.

    Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh DPW LDII Provinsi Lampung. Zakat dan haji diangkat menjadi tema kegiatan karena kondisi ekonomi masyakarat yang belum stabil sehingga dengan dikajinya kitab tentang zakat dan haji ini diharapkan akan mengetuk hati warga LDII untuk bisa lebih berempati dalam masyakat dan membantu saudaranya yang belum beruntung. (Astrid)

  • LDII Bandar Lampung Gelar Sosialisasi Kesucian Diri

    Bandar Lampung: Thaharah merupakan bagian yang tak mungkin terlepas dalam kehidupan sehari-hari umat islam. Dalam sehari umat islam melaksanakan sholat 5 waktu, yang mana untuk diperoleh sempurnanya sholat tersebut, maka perangkatnya berupa tempat, pakaian, dan diri haruslah dalam keadaan suci dan bersih, Ahad (25/3/2018).

    Oleh karena itu, DPD LDII Kota Bandar Lampung bidang Pemberdayaan Perempuan mengadakan Sosialisasi tentang kebersihan dan kesucian untuk remaja putri usia 10  s.d  18 tahun. Tema yang diangkat “Menyikapi Hari Pertama Akil Baligh”.

    Kegiatan yang berlangsung di GSG Tanjung Senang diikuti sebanyak 410 peserta. Sosialisasi ini diberikan agar pra-remaja dan remaja mengetahui tata cara membersihkan diri dan bersuci dengan benar.  Hal ini dikarenakan Allah mencintai kebersihan dan kesucian.

    Seperti firman Allah :

    Artinya : “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suci lagi bersih”. [QS Al-Baqarah : ayat 222]

    Tak hanya mentaati perintah Allah, menjaga kebersihan dan kesucian juga perintah Rosululloh.

    Sabda Nabi Muhammad SAW

    Artinya : “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.”(HR.Muslim).

    Kebersihan dan kesucian bukanlah hal yang bisa dianggap enteng, karena jika keadaan badan, pakaian, dan tempat tidak dalam keadaan suci dan bersih maka ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah.

    Sholat merupakan amal ibadah yang akan dihisab pertama kali, jika sholat sudah tidak diterima Allah, maka amalan apa yang akan kita banggakan dan kita tunjukkan pada Allah?

    Tak hanya taat pada perintah Allah. Kebersihan dan kesucian juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Dengan mengetahui cara membersihkan diri ketika haid dan setelah haid akan mencegah diri dari salah satu penyakit yang yang sering menyerang wanita, yaitu kanker serviks.

    “Sosialisasi ini sangat penting diadakan agar pra-remaja dan remaja mengetahui cara menyikapi haid pertama dengan baik dan benar, dan cara bersuci yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasul. Karna urusan bersih dan suci berperan penting dalam urusan Ibadah,” papar Umi Syarifah selaku narasumber

    “Menyikapi hari pertama akil baligh diangkat menjadi tema karena masih banyak pra-remaja dan remaja yang belum tahu tentang bersuci ketika haid itu datang dan setelah haid. Dengan diadakannya acara ini semoga peserta mampu menerapkan pengetahuan mereka dalam menghadapi haid, ” tambah Putri selaku Ketua Pelaksana kegiatan. (Rizky Febry Saputra)

  • Belajar Agama Lewat Internet, Pentingkan Otak dari Hati

    Pringsewu: Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Pringsewu, Lampung Ahmad Rifa’i mengajak kepada seluruh pendidik untuk terus memberikan pemahaman dan penjelasan kepada pelajar akan efek yang dapat timbul dari penggunaan media sosial yang berlebihan dan tidak bijaksana.

    Harapan Rifa’i ini dilontarkannya dengan melihat fakta bahwa di zaman sekarang ini banyak kawula muda yang terjerumus kepada hal-hal negatif akibat cerobohnya mereka dalam memanfaatkan perkembangan teknologi khususnya internet.

    “Saat ini efek negatif dari media sosial sudah banyak terlihat. Di samping tingkat kepedulian kepada lingkungan nyata di sekitarnya berkurang akibat seringnya berinteraksi di dunia maya, berbagai tindakan melampaui batas norma agama dan sosial juga banyak dilanggar akibat media sosial ini,” katanya, Jumat (23/3)

    Berbagai tindak kriminalitas serta pola fikir yang terpengaruhi oleh berita palsu, ujaran kebencian dan sejenisnya menurut Rifa’i sudah sangat kentara. Apalagi pola fikir yang terkait dengan permasalahan agama lanjutnya, saat ini sudah mulai banyak anak muda yang pintar namun tidak belajar agama dengan cara yang benar yaitu melalui internet.

    “Ini (belajar agama melalui internet) akan sangat berbahaya karena mereka akan mengedepankan otak dan rasio mereka. Tidak menggunakan hati dan rasa,” ujarnya.

    Padahal di internet lanjutnya, banyak sekali pemahaman-pemahaman radikal dan sesat yang apabila para pelajar tidak hati-hati dan lepas dari pengawasan guru dan orang tua, bisa jadi mereka akan terjerumus. Dan ini tegasnya, tidak hanya kalangan muda saja yang terpapar pola fikir yang salah, namun orang tua dan juga para tokoh agama serta masyarakat juga sudah ada yang terpengaruh.

    “Saat ini kita harus selektif memilih media informasi di internet dan media sosial. Saat ini kita butuh media yang pas untuk menjadi sumber yang terpercaya, menyebar kebenaran dan mendamaikan masyarakat. Diakui atau tidak kita sering men-share berita-berita yang tidak jelas dari sumber yang tidak jelas juga,” kata Rifa’i.

    Sudah saatnya menurut Rifa’i, masyarakat faham akan perkembangan internet dan lebih waspada terhadap bahaya yang dapat muncul. Sering melakukan tabayun dan tidak gampang menviralkan berita merupakan salah satu cara terhindar dari efek negatif media sosial. (Muhammad Faizin)

  • Ketua PCNU Pringsewu Ajak ‘Klik’ NU Online Sebagai Jihad Lawan Hoaks 

    Pringsewu: Derasnya arus informasi saat ini melalui berbagai media khususnya media sosial, mengharuskan masyarakat selektif dalam memilah dan memilih sumber berita. Dalam menyikapi berbagai berita yang tersebar didunia maya saat ini, masyarakat harus mengedepankan tabayun dan melihat kredibilitas dari sumber berita yang diterima.

    Menyikapi hal ini, Ketua PCNU Pringsewu H Taufiqurrahim mengajak kepada masyarakat khususnya warga NU untuk ekstra selektif terhadap sumber berita. Sudah saatnya mengkonsumsi berita dari sumber terpercaya sehingga tidak terbawa arus informasi hoaks.

    “Saat ini banyak berita dengan judul yang menarik dan isi yang manis tapi dari sumber yang tidak jelas. Berita ini dikemas dengan apik tapi sebenarnya didalamnya ada misi karena dibumbui dengan hoaks (bohong),” kata Mas Taufik, sapaan akrabnya, Kamis (22/3).

    Oleh karenanya lanjut Mas Taufik, ia mengajak seluruh masyarakat khususnya warga NU untuk tidak membagikan berita-berita yang tidak jelas sumbernya.

    “NU sudah memiliki website resmi yaitu www.nu.or.id atau NU Online. Segala pemberitaan terkait keagamaan dan kegiatan NU ter-cover semua disini. Kalau ada berita tentang NU dari NU Online sudah pasti kejelasan dan kesahihannya,” tegasnya.

    Sehingganya ia berharap warga NU ikut serta menebar kebaikan dan kesejukan bersama NU Online dengan membagikan konten-konten yang ada di dalamnya sebagai salah satu bentuk jihad didunia maya melawan hoaks.

    “Bila semua warga NU meng-klik dan men-share sekali saja NU Online setiap hari, maka dapat dipastikan syiar NU akan lebih dahsyat di dunia maya. Kebaikan akan tersebar dan tentunya website NU online akan memuncaki rating tertinggi,” ajak Mas Taufik.

    Menyiarkan berita dan informasi dari NU Online terangnya, juga bisa dikategorikan sebagai jihad. Karena ketika membagikan ilmu yang bermanfaat dari NU online, maka hal tersebut akan menjadi lahan ibadah melawan kebodohan dan berita tidak benar.

    “Kalau punya grup semisal WA, warnai dengan hal-hal yang baik seperti mengklik dan membaca NU Online. Kalau sudah kebanyakan group WA saya sarankan grup lain yang kurang berbobot yang isinya hanya canda humor dikurangi. Tapi bila media informasi seperti NU Online ini jadi kesempatan kita untuk berjuang di NU melalui medsos,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)

  • Pernyataan Bersama PBNU dan PP Muhammadiyah

    Rasa syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah senantiasa menjaga sekaligus melindungi bangsa Indonesia. Atas berkah kasih sayang dan rahmat-Nya semata kita semua, seluruh komponen bangsa Indonesia, masih bisa saling merasakan kedamaian hidup di Bumi Pertiwi tercinta kita: Indonesia. Sholawat serta salam selalu kita haturkan ke hadirat Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa membimbing dan memberikan teladan bagi kita semua.

    Kami Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) sebagai bagian dari organisasi umat beragama hari ini berkumpul tidak lain memiliki maksud dan tujuan untuk melakukan tiga hal: Pertama, terus menerus menyerukan saling tolong menolong melalui sedekah dan derma. Kedua, menegakkan kebaikan. Ketiga, mengupayakan rekonsilisasi atau perdamaian kemanusiaan.

    Parameter dan ukuran sehatnya sebuah bangsa dan negara salah satunya bisa dilihat dari tegak dan kokohnya tali persaudaraan kebangsaan, ekonomi yang tumbuh merata, akses pendidikan yang mudah, terbukanya ruang-ruang dalam menyampaikan pendapat, serta tegaknya hukum sebagai instrumen untuk meraih keadilan. Bangsa yang kuat dan sehat juga tercermin dari semakin berkualitas dan berdayanya masyarakat sipil. Berkaitan dengan hal tersebut, PBNU dan PP Muhammadiyah menegaskan:

    Pertama, NU dan Muhammadiyah akan senantiasa mengawal dan mengokohkan konsensus para pendiri bangsa bahwa Pancasila dan NKRI adalah bentuk final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah Negara yang memiliki keanekaragaman etnis suku, golongan, agama yang tetap harus dijaga dalam bingkai perstuan dan kesatuan bangsa.

    Kedua, NU dan Muhammadiyah secara pro aktif terus melakukan ikhtiar-ikhtiar bagi peningkatan taraf hidup dan kualitas hidup warga terutama mengembangkan pendidikan karakter yang mengedepankan akhlakul karimah di semua tingkatan atau jenjang pendidikan serta penguatan basis-basis ekonomi keumatan dan juga peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

    Ketiga, NU dan Muhammadiyah menyeru kepada pemerintah agar bersungguh-sungguh dalam upaya mengurangi angka kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran serta melakukan upaya-upaya yang terukur agar kesenjangan ekonomi dan sosial segera teratasi dengan baik.

    Keempat, mengimbau kepada seluruh warga NU dan Muhammadiyah agar bersama-sama membangun iklim yang kondusif, suasana yang kondusif dalam kehidupan kemasyarakatan dan keberagamaan di tengah era sosial media yang membutuhkan kehatian-hatian yang lebih. Mengingat bertebarannya pelbagai macam informasi hoaks, ujaran kebencian dan fitnah yang berpotensi mengganggu keutuhan bangsa. NU dan Muhammadiyah berkomitmen untuk menghadirkan narasi yang mencerahkan melalui ikhtiar-ikhtiar dalam bentuk penguatan dan peningkatan literasi digital sehingga terwujud masyarakat informatif yang berkahlakul karimah.

    Kelima, memasuki tahun 2018, di mana kita akan menghadapi apa yang diistilahkan sebagai tahun politik maka marilah kita bersama-sama menjadikan ajang demokrasi sebagai bagian dari cara kita sebagai bangsa untuk melakukan perubahan-perubahan yang berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hendaknya dalam demokrasi perbedaan jangan sampai menjadi sumber perpecahan. Perbedaan harus dijadikan sebagai rahmat yang menopang harmoni kehidupan yang beranekaragam. Karena demokrasi tidak sekedar membutuhkan kerelaan hati menerima adanya perbedaan pendapat dan perbedaan pikiran, namun demokrasi juga membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan cinta kasih antar sesama.

    Jakarta, 23 Maret 2018/5 Rajab 1439 H

    والسّــــــــــــلام عليكم ورحمة الله وبركاته

    Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA. ​​
    Ketua Umum PBNU

    Dr. H. Haedar Nashir
    Ketua Umum PP Muhammadiyah

  • Aliansi Indonesia Damai (AIDA) Ajak Tokoh Agama di Lampung untuk Mengkampanyekan Suara Perdamaian

    Bandar Lampung: Aliansi Indonesia Damai (AIDA) menyelenggarakan Pelatihan Penguatan Perspektif  Korban Terorisme di Kalangan Tokoh Agama, Senin-Selasa (19-20/3/2018) di Hotel Emersia Bandar Lampung.

    Naufal Rabbani Ketua Pelaksana Pelatihan Penguatan Perspektif  Korban Terorisme di Kalangan Tokoh Agama mengatatakan kegiatan ini merupakan langkah awal silaturahim bersama Tokoh Agama di Lampung untuk menguatkan persepsi dan pemahaman kita dari dampak radikalisme dan terosisme. Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapat ridho dan barokah dari Allah Swt.

    Senada dengan hal tersebut Hasibullah Satrawi Direktur Aliansi Indonesia Damai (AIDA) mengatakan AIDA didirikan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih damai melalui peran korban dan mantan pelaku terorisme.

    “Kami berharap melalui pelatihan-pelatihan seperti ini kita dapat membangun Indonesia yang damai berdasarkan nilai saling menghormati, saling percaya dan persaudaraan,” kata Direktur Aliansi Indonesia Damai (AIDA)

    Hasibullah Satrawi  juga mengajak para Tokoh Agama di Lampung untuk mengkampanyekan suara perdamaian dengan merevitalisasi masyarakat sebagai warga yang wajib dilindungi dan diberikan keadilan.

    Dalam agenda Pelatihan Penguatan Perspektif  Korban Terorisme di Kalangan Tokoh Agama, AIDA menyajikan materi-materi yang sangat menarik diantaranya Memahami Realitas dan Perspektif Korban, Memahami Ideologi dan Jaringan Terorisme di Indonesia, Menangkal Doktrin-doktrin Ekstremisme. (Rudi Santoso)

  • Polda Lampung Gandeng Ormas, Langkah Tepat Tangani Hoaks

    Bandar Lampung: Ketua Umum MUI Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid merespon positif langkah kepolisian dalam menangani fenomena hoaks yang saat ini sangat meresahkan dan sudah masuk kepada level yang sangat membahayakan.

    “Mengingat begitu besarnya bahaya konten hoaks di masyarakat, berupa ujaran kebencian, adu domba, berita bohong, fitnah yang sangat meresahkan, MUI Lampung merespon positif Kepolisian Daerah Lampung dalam penanganan hoaks dengan menggandeng ormas,” kata Kiai Khairuddin, Ahad (18/3) di kediamannya di Bandarlampung.

    Berbagai payung hukum yang bersumber dari ajaran agama, peraturan perundang-undangaan tentang IT dan berbagai peraturan lain sudah dikeluarkan oleh pemerintah untuk menangkal hoaks.

    “Fatwa MUI tentang bermuamalah di media sosial juga sudah diterbitkan dan sudah tidak kurang-kurangnya terus disosialisasikan, termasuk juga ancaman sanksi yang akan diterima bagi yang memproduksi konten hoaks maupun bagi penyebarnya. Tapi tetap saja bukannya menurun jumlahnya, tetapi sudah pada tingkat membahayakan sendi kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara,” terangnya.

    Namun ia menilai bahwa langkah Kepolisian dalam hal ini Polda Lampung dalam menangani masalah hoaks sudah tepat.

    “Sudah benar langkah tegas Polda untuk menegakkan hukum bagi pelanggar kejahatan hoaks termasuk langkah-langkah edukasi, sosialisasi dengan melibatkan ormas, tokoh-tokoh kunci masyarakat untuk bersama-sama menolak hoaks dan mendukung langkah-langkah polda. MUI Lampung mengapresiasi dan mendukung langkah tegas dan simpatik ini,” jelasnya.

    Dalam hal ini lanjutnya, MUI Lampung juga sudah melakukan dukungan dengan mendeklarasikan pernyataan sikap anti hoaks yang dilakukan bersamaan dengan Pelantikan Pengurus Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Provinsi Lampung dan Kabupaten Kota yang dilaksanakan pada pada 8 Maret 2018 di Graha Bintang Universitas Malahayati Lampung.

    Deklarasi yang dibacakan langsung oleh Ketua MUI Lampung tersebut menyatakan tiga poin yaitu : (1) Masyarakat Lampung menolak keras berita-berita bohong atau hoaks atau cara-cara yang dapat meresahkan masyarakat; (2) Masyarakat Lampung mendukung sepenuhnya anti hoaks dan isu sara yang dapat mengadu domba dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat; (3) Mendukung penuh Polri dalam penegakan hukum terhadap pelaku hoaks. (Muhammad Faizin)

  • Pengurus Ranting GP Ansor Hargo Rejo Gelar Turnamen Volly

    Tulang Bawang: Pengurus Ranting GP Ansor Hargo Rejo beserta pemuda Kampung Hargo Rejo Gelar Turnamen Volly Putra dan Putri Hargo Rejo Kec. Rawa Jitu Selatan, Rabu (14/03/2018).

    Ketua Ranting Hargo Rejo, Suguntur, SH menuturkan bahwa kegiatan turnamen bola voly putra putri di kampung ini adalah salah satu bentuk program ansor dalam membentuk kader handal dalam semua lini, salah satunya di bidang olahraga yakni bola voly/

    “Acara tersebut di gelar dari tanggal 14 Maret 2018 sampai dengan selesai, kegiatan ini bisa terselenggara dengan swadaya seluruh pengurus ranting dan kader Ansor dan Banser Kampung Hargo Rejo, kita harapkan kehadiran Ansor di kampung ini sangat bermanfaat khususnya di kalangan pemuda dan umumnya seluruh masyrakat kampung ini,” pungkas Suguntut,SH.

    Hargo Rejo salah satu daerah penghasil padi di Kecamatan Rawa Jitu Selatan, selain untuk menumbuhkan bakat dan skill para pemuda di kampung hargo rejo, kegiatan ini juga sebagai wahana hiburan masyarakat setelah sibuk dengan kegiatan mulai tanam padi, kegiatan tersebut di ikuti 8 tim bola voly terdiri dari 4 putra dan 4 putri yang mewaki dusunya masing masing, pemenangnya akan mendapatkan Sertifikat dan  uang pembinaan Sebesar  Rp.500.000,- untuk juara 1 putra dan 1 putri. (Rudi Santoso)