Author: muilampungdigital

  • PMII Rayon Syariah Berbagi Takjil di Bulan Ramadhan 1442 H

    Bandar Lampung: Bulan suci Ramadan 1442 Hijriah merupakan bulan penuh berkah bagi umat Islam.

    Sesuai dengan hal tersebut, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang merupakan organisasi mahasiswa keislaman turut merayakan bulan suci Ramadan 1442 H dengan melakukan Gerakan Untuk Berbagi.

    Dalam siaran pers yang diterima Netizenku, Kamis (29/4) malam, selain dalam merayakan bulan suci, gerakan tersebut juga sesuai dengan tujuan PMII yang tercantum dalam Anggaran Dasar (AD PMII) BAB IV pasal 4 yang berbunyi:

    “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, cakap dan bertanggug jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.”

    Oleh sebab itulah Gerakan Untuk Berbagi hadir dalam rangka mewujudkan cita-cita PMII.

    Dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, PMII Rayon Syariah juga melakukan sosialisasi terhadap masyarakat untuk menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan juga membagikan masker secara gratis dalam upaya mengurangi penyebaran Virus Covid-19.

    Gerakan Untuk Berbagi dimulai sejak tanggal 23-24 April dan dilanjutkan kembali pada 27 April dengan melakukan penggalangan dana di beberapa titik Kota Bandarlampung.

    Setelah penggalangan dana tersebut selesai, dana yang terkumpul di distribusikan pada pembangunan masjid yang dilakukan oleh PWC NU Sukarame.

    Harapannya, hasil penggalangan dana tersebut dapat sedikit banyak membantu pembangunan masjid.

    Setelah terselenggaranya gerakan tersebut, PMII Rayon Syariah berharap dapat terus memberikan kebermanfaatan bagi sesama seperti yang dimandatkan oleh organisasi itu sendiri.

    Kegiatan ini sekaligus ingin memberikan pemahaman terhadap anggota dan kader PMII Rayon Syariah agar terus berusaha mewujudkan cita- cita organisasi.

    Selain itu, harapan pengurus PMII Rayon Syariah, dalam Gerakan Untuk Berbagi tersebut dapat memberikan refleksi kepada anggota dan kader terhadap realitas objektif di sekitarnya dapat menjadi spirit perjuangan untuk terus belajar dan menempa diri di organisasi. (Josua)

  • Ma’arif NU Songsong Generasi Emas Indonesia 2045

    Lampung Tengah: Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) PBNU, KH Zainal Arifin Junaidi, menyampaikan, di era pandemi Covid-19 ini adalah semua adalah takdir Allah SWT, semua manusia hanya mempunyai rencana, tapi hingga saat ini pademi Covid-19 juga belum berakhir, yang berimbas pula kepada dunia pendidikan.

    “Proses pendidikan yang terpenting di era pandemi ini adalah pendidikan yang berkarakter, guna menyongsong generasi emas 2045. Islam tidak hanya mengajarkan literasi / iqra saja, yang jauh lebih dalam proses pendidikan adalah akhlakul karimah, karakater dan berketerampilan sosial,” ungkapnya.

    Hal ini disampaikan Ketua LP Ma’arif NU PBNU, KH. Zainal Arifin Junaidi pada Welcome Speech agenda Webinar Pendidikan Nasional zoom meeting, Kamis (29/4/2021) siang, dengan mengusung tema besar Menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045.

    “Merancang masa depan pendidikan Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Arus globalisasi adalah keniscayaan. Peserta didik dibawah naungan payung Lembaga Pendidikan Ma’arif NU harus siap bersaing diera global ini, siapkan sumber daya manusia yang handal, dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.

    “Menyongsong Indonesia 2045 konsep pendidikan kita jangan melupakan orientasi kebangsaan, jangan memalsukan sejarah. Generasi emas Indonesia 2045 haruslah mempunyai religiusitas dan karakter yang kuat, selain itu peserta didik LP Ma’arif NU selain harus mampu menjawab tantangan zaman, juga harus bisa memberikan tantangan zaman,” tutupnya.

    Ketua PBNU, Dr. H. Hanief Saha Ghafur, menyampaikan, dalam proses pendidikan yang diutamakan adalah nilai-nilai karakter. Kesuksesan seseorang hanya didukung akademik 20 %, lain-lain 20%, dan yang paling dominan adalah 60% adalah karakter atau akhlak.

    “Penanaman nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan yang ideal pada usia 5 – 25 tahun. Pendidikan karakter harus diutamakan dimulai dari lingkungan keluarga, terutama dominasi dari contoh orang tuanya, ibu bapaknya,” ujar dosen UI ini.

    “Generasi Indonesia Emas 2045 bisa diwujudkan dengan mencetak sumber daya manusia yang memiliki karakter dan kepemimpinan. Sangat tepat LP Ma’arif NU tampil didepan optimis untuk mewujudkan cita-cita ini,” tutupnya.

    Anggota BSNP, Dr. Ir. Kiki Yuliati, MSc, dalam pemaparannya, seluruh stakeholder LP Ma’arif NU di Indonesia harus siap menyambut paradigma pendidikan Abad XXI. Pendidikan Nasional Abad XXI seyogyanya bertujuan untuk mewujudkan cita–cita bangsa. Pendidikan Nasional Abad XXI harus menanamkan rasa kebangsaan dan penghayatan dan kemampuan menghargai budaya nasional. Muara pendidikan adalah mewujudkan perilaku beretika yang mencakup kesantunan, keadaban karena pendidikan adalah pengawal peradaban (the guardian of civilization).

    “Songsong Generasi Indonesia Emas 2045, LP Ma’arif NU harus membuat strategi pendidikan masa depan, antara lain; teknologi pendidikan, guru, dosen, peserta didik, metode belajar mengajar kreatif, materi ajar yang kontekstual dan struktur kurikulum mandiri berbasis individu,” ujarnya.

    Pemateri lainnya, Dr. Ki Saur Panjaitan XIII, menyampaikan, dalam rangka mencetak Generasi Indonesia Emas 2045, dalam proses pendidikan jangan meninggalkan kebudayaan. Karena pendidikan adalah proses pembudayaan, proses memanusiakan manusia, proses membentuk bangsa yang berkarakter, yang berkarakter mandiri dalam mencapai cita-cita nasionalnya, tangguh dan digdaya.

    “Pendidikan perlu dihidupakan sebagai proses pembudayaan agar anak-anak Indonesia tetap berpijak kokoh pada budaya bangsanya, budaya Pancasila,” ujar Sekjen Tamansiswa ini.

    Kebudayaan mendesain masa depan, titik tolaknya dalah ke budaya ber-Pancasila. Tanpa kebudayaan kita tidak bisa merancang masa depan,” tutup Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Jakarta Utara ini.

    Webinar Pendidikan Nasional zoom meeting ini selain diikuti jajaran pengurus LP Ma’arif NU PBNU juga diikuti, LP Ma’arif NU PWNU se Indonesia, LP Ma’arif NU PCNU, satuan pendidikan di lingkungan Ma’arif NU, pemerhati pendidikan, dan lain-lain. Dengan moderator Wakil Ketua LP Ma’arif NU PBNU, Gus Hamka (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Perkuat Ukhuwah, IPNU-IPPNU dan IPM Bandar Lampung Buka Bersama

    Bandar Lampung: Perkuat Ukhuwah Islamiyah, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Bandar Lampung menggelar silaturahmi dan buka puasa bersama.

    Bertempat di Cafe Maha Rindu di Jalan Prof Dr Ir Soemantri Brojo Negoro, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Ketua PC IPPNU Kota Bandar Lampung, Tira Fitri Yantika berharap, dengan adanya pertemuan tersebut dapat menguatkan ikatan dan jalinan persaudaraan antara organisasi pelajar di bawah naungan NU dan Muhammadiyah tersebut, khususnya di Kota Bandar Lampung.

    “Alhamdulillah, tentunya kita sangat senang dapat kembali berjumpa, bersilaturahmi dalam momen Ramadhan,” kata Tira, Jum’at (23/4).

    Bagi Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Lampung (Unila), pertemuan tersebut tentu menjadi semangat baru bagi dirinya dan rekan-rekanita IPNU-IPPNU, terlebih dalam mempererat ukhuwah.

    “Kedepannya kita berharap ada waktu di mana kita dapat berkolaborasi dalam hal kebaikan dan menebar kebermanfaatan di lingkungan masyarakat,” tambahnya.

    Menurutnya, hal-hal semacam itu harus terus-menerus digalakkan dan dipupuk, terlebih pada kalangan kaum muda agar tidak terjadi kesalahpahaman.

    “Mohon doanya agar kita (IPNU-IPPNU) Kota Bandar Lampung dapat terus menebar kebermanfaatan dan diberi kelancaran serta kemudahan dalam menjalankan roda organisasi,” demikian Tira berharap.

    Senada dengan Tira, Ketua IPM Kota Bandar Lampung, Sutan Yunus Danu Anwari mengatakan, pergerakan pelajar hari ini memerlukan sebuah sinergi dalam gerak organisasi, satu dan lainnya.

    “Menghadapi Kota Bandar Lampung yang kosmopolitan dan kritis, organisasi pelajar muslim dituntut untuk berkolaborasi dalam pola dakwahnya, baik dakwah media maupun konvensional, sehingga dapat menutup celah kekosongan dalam dakwah, baik secara kalangan maupun topik kajian,” ujar Sutan.

    Hal tersebut, demikian Sutan Yunus melanjutkan, yang menjadi penggerak IPM dan IPNU-IPPNU untuk duduk bersama-sama, bercengkrama, serta bertukar pikiran. Dan, memulai hubungan yang lebih erat guna mewujudkan dakwah yang menggembirakan umat.

    “Semoga ke depan kita dapat terus bersama, berkolaborasi, tidak hanya pada satu atau dua kesempatan saja, melainkan dapat terus kontinu,” tutup Sutan. (Disisi Saidi Fatah)

  • Jalin Silaturahmi dan Tingkatkan Kepedulian, PKPT IPNU IPPNU Bagi Takjil Bersama Mahasiswa NU Bandar Lampung

    Bandar Lampung: Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) adakan pembagian takjil gratis pada Sabtu (24/04).

    Bagi takjil tadi di area lampu merah bumi waras yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Way Halim Permai, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung. Sasarannya untuk orang tua, pekerja, dan pedagang kaki lima di sekitar area lampu merah.

    Takjil yang dibagikan berupa air mineral, kurma, kue dan manisan dengan jumlah takjil yang di bagikan berjumlah 350 wadah. Untuk persiapan dan pelaksanaan pembagian takjil, yaitu di mulai pukul 09:00 WIB sampai pukul 16:00 WIB, setelah itu pembagian takjil dimulai dengan turun ke area lampu merah bumi waras sampai pukul 17.00 WIB.

    Menurut Ketua PKPT IPPNU, Rekanita Puspa, mengadakan kegiatan ini untuk saling berbagi di bulan suci Ramadhan sekaligus buka bersama dengan para pelajar NU lainnya sebagai penguat tali silaturahmi. Semoga apa yang dilakukan oleh kader-kader IPNU IPPNU ini bisa bermanfaat untuk masyarakat dan para pengendara yang lewat. Semua kader yang membagikan diharuskan memakai masker guna untuk tetap menjaga kesehatan di tengah pandemi corona ini.

    Pada pembagian takjil PKPT berkolaborasi bersama beberapa Perguruan Tinggi Negeri yang didalamnya terdapat organisasi yang berlandaskan ke-Aswajaan di Bawah bendera Nahdhatul `Ulama yang terdiri dari 6 organisasi, diantaranya yaitu : KMNU UNILA, KMNU ITERA, KMNU POLINELA, PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan Lampung, UKM Permata Sholawat UIN Raden Intan Lampung, Serta aliran Pencak Silat kebanggaan Nahdhatul Ulama yaitu UKM Pagar Nusa UIN Raden Intan Lampung.

    “Alhamdulillah, pada hari ini 24 April 2021, telah melaksanakan kegiatan berbagi takjil yang mana hal ini dilaksanakan serempak oleh organisasi-organisasi yang berpartisipasi dalam mensukseskan acara tersebut.
    Hal ini sangat indah untuk di pandang dan di rasakan, karena meskipun belum mengenal satu sama lain ketika kita memiliki tujuan yang harus di capai, yaitu mensukseskan acara berbagi tersebut, dengan kami saling bekerja sama, saling melengkapi, saling membantu dan saling saran dan support dalam proses serta pelaksanaan kegiatan tersebut, sehingga rasa kekeluargaan itu semakin erat kami rasakan.” Ujar Rekan Andi selaku Ketua PKPT IPNU UIN RIL. (scr)

  • Opini: Bersahabat Dengan Al-Qur’an

    Bersahabat Dengan Al-Qur’an

    Dr. H. A. Khumaidi Ja’far, S.Ag., M.H.
    Dosen Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung
    Dan Pengurus MUI Provinsi Lampung

                Salah satu amalan Ramadhan yang disukai Allah dan Rasul-Nya adalah membaca al-Qur’an (tilawatil qur’an), sebab bukan saja karena al-Qur’an diturunkan di bulan suci Ramadhan, tetapi al-Qur’an juga bisa menjadi penerang  dan obat hati, bahkan dapat mendatangkan  pahala bagi yang membacanya. Lantas sudah berapa banyak ayat suci al-Qur’an yang kita baca, pahami dan amalkan,  serta apa kegunaannya bagi kehidupan manusia?

                Dalam hal ini al-Qur’an adalah wahyu Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi umat manusia. Al-Qur’an juga merupakan sarana ibadah kepada Allah dan cahaya di bumi. Ingat hadis Rasulullah yang artinya “Hendaklah kalian membaca al-Qur’an, sebab ia merupakan cahaya di bumi dan simpanan di langit”. Oleh karena itu hendaklah kita selalu membaca al-Qur’an, syukur-syukur memahami dan mengamalkannya, tentunya itu lebih utama.

    Adapun kedudukan dan fungsi  al-Qur’an adalah: Pertama, sebagai petunjuk bagi  seluruh umat manusia, ingat firman Allah yang artinya bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya al-Qur’an dimana ia sebagai petunjuk bagi umat manusia. Kedua, sebagai  pembeda antara yang hak dan yang batil. Ketiga, sebagai obat hati, sebab dengan membaca al-Qur’an, hati akan menjadi tenang dan tentram. Keempat, sebagai sumber hukum, ini artinya bahwa yang benar telah jelas akan hukumnya dan yang salah juga sudah jelas akan hukumnya. Kelima, sebagai sumber ilmu pengetahuan, sebab semua ilmu pengetahuan hakekatnya selalu bersumber kepada al-Qur’an, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial budaya, pertanian, kedokteran, saintek, dan lain sebagainya. Keenam, sebagai pemberi syafa’at di hari kiamat, hal ini sebagai hadis Rasulullah SAW yang artinya “ Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi para pembacanya”.

                Mengingat kedudukan dan fungsi al-Qur’an yang luar biasa, maka jangan pernah kita jauh dengan al-Qur’an, apalagi meninggalkan al-Qur’an. Tetapi kita harus selalu dekat dengan al-Qur’an, bersahabat dengan al-Qur’an dan berinteraksi dengan al-Qur’an. Ingat hadis Rasulullah SAW yang artinya “Bacalah al-Qur’an, dan beramallah dengan al-Qur’an, dan jangan jauhi al-Qur’an”. Berdasarkan hadis ini jelas bahwa: Pertama: Kita senantiasa diperintahkan untuk selalu membaca al-Qur’an, sebab dengan membaca satu huruf saja dari al-Qur’an, kita akan mendapatkan sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatgandakan lagi menjadi sepuluh kebaikan, apalagi di bulan suci Ramadhan, tentunya akan lebih istemewa. Kedua, kita senantiasa diperintahkan untuk selalu berbuat, bersikap dan bertingkah laku berdasarkan al-Qur’an, sebab dengan selalu berpedoman kepada al-Qur’an, niscaya semua perbuatan, sikap dan tingkah laku kita akan terjaga, sehingga kita akan mendapatkan keselamatan. Ketiga, kita dilarang  jauh dengan al-Qur’an, sebab jauh dengan al-Qur’an berarti kita dapat kehilangan akan keberkahannya, sebaliknya kita harus selalu dekat dengan al-Qur’an, sehingga kita akan mendapatkan akan nilai-nilai keistimewaannya.

                Dengan demikian jelas bahwa al-Qur’an memiliki kedudukan dan fungsi yang luar biasa bagi kehidupan manusia, sehingga tidak heran kalau orang non Islam pun banyak yang mempelajari al-Qur’an. Untuk itu marilah kita senantiasa bersahabat dengan al-Qur’an dan selalu hidup bersama al-Qur’an, tentunya dengan senantiasa membaca, memahami dan mengamalkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita akan menjadi insan-insan qur’ani. Wallahu’alam Bishawab.

  • Gebyar Ramadanan IKMA PGSD Universitas Muhammadiyah Berbagi Takjil

    Lampung Utara: Ramadhan dapat menjadi momen penguatan berbagai karakter baik, meski pembelajaran masih dilakukan secara daring. Bagi pendidikan tinggi, pendidikan karakter religius di bulan Ramadhan ini dapat dilakukan dengan beragam cara, termasuk melalui kegiatan berbagi maupun berdiskusi.

    Terkait hal itu, Universitas Muhammadiyah Kotabumi atau UMKO menggelar kegiatan “Gebyar Ramadhan 2021” dengan kegiatannya berupa berbagi takjil dan juga diskusi ramadan dengan tema “Ramadan dalam Perspektif Generasi Milenial” Gebyar Ramadhan ini, diadakan oleh Ikatan Mahasiswa (IKMA) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Kotabumi.

    Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan oleh IKMA PGSD pada bulan ramadhan setelah diresmikannya IKMA PGSD beberapa waktu lalu.

    Takjil yang sudah disiapkan di bagikan ke lokasi yang sudah ditentukan yaitu, Tugu Payan Mas Kotabumi serta beberapa tim menyusuri jalan setapak menuju Pasar Pagi Kotabumi.

    Ari Wahyudi selaku Ketua Umum IKMA PGSD Mengatakan, “Kegiatan ini adalah suatu kegiatan positif, yang mana mengajarkan kita untuk berbagi terhadap sesama, terlebih ini merupakan bulan suci ramadan.”

    Kegiatan bagi takjil ini dilakukan oleh seluruh Pengurus dan Anggota IKMA PGSD Universitas Muhammadiyah.

    Elizar selaku Kaprodi program studi PGSD Universitas Muhammadiyah Kotabumi sangat mengapresiasi penuh adanya kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa seharusnya seluruh mahasiswa PGSD ikut andil dalam kegiatan positif ini.

    Untuk kegiatan selanjutnya yaitu diskusi ramadan yang akan dilaksanakan pada 24 April 2021. Akan dilakukan secara online karena mengingat kegiatan ini dilaksanakan di tengah masa pandemi Covid-19. Kegiatan acara diskusi ramadan ini terbuka untuk umum. Diskusi ramadan kali ini akan diisi oleh Abi Muryadi, S.H.I.M.Pd.I. sebagai narasumber.

    Ika Mulia Agustin selaku Sekertaris Umum IKMA PGSD Mengatakan, “Saya sangat berharap teman-teman mahasiswa dapat berpartisipasi mengikuti semua kegiatan gebyar Ramadhan sampai akhir”

    Bagi siapapun yang ingin mengikuti kegiatan diskusi ramadan, dapat menghubungi narahubung Carolina (083168494176), pendaftaran sudah dibuka mulai dari tanggal 22 April hingga 24 April 2021 besok. (Rls)

  • Ansor Lampung Utara Imbau Masyarakat Tidak Cemaskan Bom Bunuh Diri di Makassar

    Lampung Utara: Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Lampung Utara imbau masyarakat tidak perlu takut dalam menanggapi peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3).

    Menurut Ketua PC GP Ansor Lampung Utara Hidrikal Mukrom hal tersebut merupakan langkah untuk lebih mudah mengubrak-abrik tatanan ketertiban yang telah berjalan di Indonesia.

    “Masyarakat tidak perlu takut ataupun cemas terhadap peristiwa ini. Semoga masyarakat tetap bersikap dewasa, tak terprovokasi, jangan sampai ada kejadian yang memicu disintegrasi bangsa. Mari kita tetap jaga ukhuwah kebangsaan dengan saudara-saudari kita,” ujarnya di Kota Bumi, Lampung Utara, Senin (29/3).

    Indonesia adalah rahmat bagi semua, oleh sebab itu pemuda yang akrab disapa Ikal itu tidak membenarkan perbuatan tersebut dengan alasan apa pun. Apalagi pada saat ini momentum menjelang Paskah dan bulan suci Ramdhan semakin dekat.

    “Dalam pandangan agama mana pun hal ini sangat tidak dibenarkan dan tidak mencerminkan ajaran agama. Kejadian ini tidak dapat di toleransi meski dengan alasan apa pun. Bom bunuh diri di tengah masyarakat yang dalam, bukan dalam peperangan, adalah perbuatan keji,” katanya.

    Keluarga Besar Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Lampung Utara turut berduka atas peristiwa tersebut. Kendati tak ada korban jiwa, Ansor Banser Lampung Utara mengutuk keras tindakan tersebut serta mendukung penuh dan mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas pelaku, motif, hingga jaringan bom bunuh diri tersebut.

    Lebih lanjut, pemilik Cikael Digital Printing Kota Bumi itu menegaskan, pengusutan secara tuntas sangat perlu dilakukan agar tidak timbul saling curiga di tengah umat beragama yang hidup di tanah Indonesia ini.

    Ia juga mengimbau agar pihak mana pun tidak terpancing akan peristiwa ini, agar tidak digiring menjadi isu permusuhan berbau SARA. Untuk itu mengajak masyarakat untuk terus menyuarakan pengukuhan ukhuwah wathaniyah terhadap persaudaraan sesama anak bangsa dan ukhuwah basyariyah, persaudaraan sesama umat beragama.

    “Kita percayakan kepada aparat keamanan dan pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas kasus ini. Mari kita jaga solidaritas, saling menjaga ketertiban keamanan dan berdoa agar tidak lagi terjadi hal serupa,” demikian Hidrikal Mukrom. (Disisi Saidi Fatah)

  • Opini: Merajut Kesalehan Sosial di Tengah Pandemi

    Merajut Kesalehan Sosial di Tengah Pandemi

     Miswanto, M.H.I.

    Dosen UIN RIL/Santri PP. Al Hikmah BL

    Puasa Ramadhan adalah amalan istimewa yang Allah berikan untuk umat Islam, dijadikan istimewa karena puasa ramadhan “hanyalah untuk-Ku (Allah) dan Akulah (Allah) yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung (HR Bukhari : 7/226”. Hikmah dan kebajikannya pun bersifat multidimensional, bukan saja fokus pada kondisi moral dan spiritual, tetapi juga memiliki efek pada kesalehan pribadi (individu) dan juga kesalehan sosial, karena sejatinya tujuan akhir dari ritual puasa yaitu “agar kita menjadi orang yang bertakwa/la’allakum tattaquun (QS. Al-Baqarah: 183)”. Tentu ini semua bisa diraih oleh umat islam yang menjalankan puasa bukan sekedar untuk menahan (imsak) dari hal-hal yang bersifat biologis tapi juga menahan (imsak) dari hal-hal yang bersifat psikologis.

    Dimensi sosial pada ibadah puasa dapat dilihat dari beberapa aspek yang ada di dalam ritual tersebut:

    Pertama : orang yang berpuasa mengharuskan dirinya untuk menahan (imsak) terhadap kebutuhan biologis, yaitu makan dan minum. Proses ini sejatinya merupakan media untuk melatih seseorang agar mampu mengendalikan diri dari dorongan syahwat yang berpusat pada perut dan juga sebagai wahana untuk melatih kepekaan sosial seseorang dengan ikut merasakan beratnya kondisi dikala harus menahan haus dan lapar yang disebabkan karena kondisi kemiskinan terlebih di kala Pandemi Covid 19 yang sedang melanda Dunia.

    Pandemi Covid 19 telah meluluhlantakkan tatanan kehidupan sosial terlebih pada aspek ekonomi, terjadinya PHK secara masal, usaha-usaha individu gulung tikar karena adanya pembatasa sosial, di sisi lain kebutuhan hidup tetap harus terpenuhi. Tentu keadaan ini tidak akan mampu untuk dihadapi secara individu atau kelompok, tetapi membutuhkan semua elemen bangsa bergandeng tangan menyusun strategi dan kekuatan agar mampu mengatasi pandemi secara komprehensif, yang kuat membantu yang lemah dan yang kaya membantu yang miskin. Dan momentum Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk belajar serta membiasakan saling memberi dan membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing.

    Kedua : Pada bulan Ramadhan juga disyariatkan Zakat Fitrah, yaitu zakat yang dikeluarkan beberapa hari sebelum bulan puasa berakhir. Kewajiban membayar zakat fitrah berlaku bagi semua Muslim yang mampu dari segi harta, baik bagi laki-laki dan perempuan yang sudah baligh maupun belum baligh. Ada delapan golongan yang berhak untuk mendapatkan zakat fitrah di bulan suci Ramadan. Hal ini dijelaskan di dalam QS. At-Taubah: 60.

    إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

    Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’alaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(QS. At-taubah:60)

    Selain sebagai penyempurna ibadah Puasa, zakat Fitrah juga semakin memperteguh adanya Kesalehan Sosial yang harus diraih pada seseorang yang menjalankan puasa pada bulan Ramadhan yaitu ikut bahu membahu membantu masyarakat yang kurang mampu dalam sektor ekonomi. “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah, untuk membersihkan orang yang berpuasa dari lontaran kata yang tidak bermanfaat dan kotor, serta untuk memberi makanan kepada orang-orang miskin.” (HR. Abu Daud)”.

  • MWC NU Labuhan Ratu dan PC IPNU IPPNU Bandar Lampung Bagikan Nasi Kotak serta takjil

    Bandar Lampung: Sebagai upaya berbagi kepada sesama Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Labuhan Ratu yang bekerjasama dengan PC IPNU IPPNU Kota Bandar Lampung membagikan Nasi Kotak dan takjil pada Sabtu, 24 April 2021.

    Ketua Tanfidziyah MWC NU Labuhan Ratu, Syahroni Irawan, S.H.I mengatakan kegiatan ini merupakan suatu agenda guna memperoleh keberkahan dari bulan suci Ramadhan.

    “Alhamdulillah saat ini kita dapat membagikan nasi kotak dan takjil guna berbuka puasa masyarakat. Donatur agenda ini yakni Wakil Ketua PC NU Kota Bandar Lampung Sudibyo Putra. Semoga yang ia berikan ini dapat dibalas oleh Allah SWT dengan yang berlipat ganda” ujar nya.

    Senada dengan hal tersebut Ketua PC IPNU Kota Bandar Lampung, Saibani mengatakan dengan berbagi dibulan ramadhan yang suci ini dapat mengajarkan kepada ini untuk memiliki sifat tolong menolong kepada sesama.

    “Sedekah ini juga yang menghindarkan kita semua dari bala bencana khususnya pandemi Covid-19 ini. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang berbunyi : sedekah itu dapat menolak bala dan memperpanjang umur”, Ujar Rekan Saibani.

    Saibani menambahkan semoga kita seperti ini juga dapat lanjutkan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak sehingga dapat meringankan beban orang yang membutuhkan.

    Kegiatan ini ditutup dengan kegiatan pembacaan Rotibul Haddad dan buka puasa bersama dengan PC JRA Kota Bandar Lampung di kediaman Sekretaris MWC NU Labuhan Ratu Ustadz Rahmat Hidayat. (Saibani).

  • Kukuhkan Pengurus MUI Metro, KH Khairuddin Tahmid Ingatkan Tugas dan Fungsi MUI

    Metro: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid mengukuhkan kepengurusan MUI Kota Metro masa khidmah 2021-2026. Dalam kesempatan tersebut Kiai Khairuddin menjelaskan tugas dan fungsi organisasi yang menjadi tenda besar umat Islam tersebut.

    Ada tiga tugas yang harus dikerjakan oleh pengurus MUI yakni Himayatuddin (Menjaga agama), Himayatul Ummah (menjaga ummat), dan Himayatuddaulah (Menjaga negara).

    Dalam menjaga agama, pengurus MUI harus konsisten dengan prinsip dan cara berpikir wasathiyyah (moderat) sebagai amanat Munas 2015. Sementara dalam menjaga umat, pengurus MUI harus mampu menjaga umat dari akidah yang menyimpang, ekstrem, intoleran dan menimbulkan perpecahan.

    “Bentuk penjagaan ini seperti mengeluarkan fatwa terkait problem keagamaan yang dihadapi umat dan fatwa,” jelasnya pada pengukuhan yang dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro ini, Sabtu (24/4).

    Dalam menjaga negara, pengurus MUI harus memastikan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menjaga kesepakatan nasional atau al-mitsaq. Bahwa terbentuknya negara ini lahir dari kesepakatan para pendiri bangsa. Kesepakatan itu terwujud dalam Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika.

    Dalam melaksanakan tugas mulia ini, MUI mendasarkan platform pergerakannya sebagai khadimul ummah (pelayan umat) dan shadiqul hukumah (mitra pemerintah). MUI menjadi bagian penting serta mitra bagi pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan.

    “Platform ini harus dilaksanakan secara konsekuen oleh seluruh Pengurus MUI,” tegasnya pada pengukuhan yang dilaksanakan di Rumah Dinas Wali Kota Metro ini.

    Kemitraan dengan pemerintah lanjut Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan ini merupakan keharusan karena sebagian besar dari apa yang dilakukan MUI merupakan bagian dari pelaksanaan Undang-Undang seperti antara lain pelaksanaan Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal, tentang Ekonomi Syariah, dan sebagainya.

    Sementara Ketua Umum MUI Metro KH Zakaria Ahmad mengatakan bahwa menjadi pengurus MUI harus benar-benar menata niat untuk memberi kemaslahatan bagi umat. Jangan sampai MUI dijadikan alat untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok.

    “Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya,” katanya mengutip QS. Al Israa ayat 84.

    Pada saat memberikan sambutan, Wali Kota Metro Wahdi mengajak kepada seluruh pengurus MUI untuk menjalin sinergitas dalam membangun Kota Metro. Ia menyatakan siap memberi dukungan pada program kerja yang akan dilakukan oleh MUI Kota Metro.

    Selain Ketua Umum MUI Lampung, hadir dari Jajaran Pengurus MUI Lampung pada pengukuhan tersebut Wakil Ketua H Suryani M Nur, Wakil Sekretaris H Muhammad Faizin, dan Bendahara Umum H Muhammad Supriyadi. (MF)