Author: muilampungdigital

  • Hari Ini, Konferensi ke-IV MWC NU Kotagajah, Lampung Tengah di SMK Ma’arif 5 Kotagajah

    Lampung Tengah: Meskipun masih dalam suasan Covid-19, dan masuk zona kuning, bulan ini terasa istimewa bagi keluarga besar nahdliyyin di wilayah Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, hari ini, selama sehari penuh, Senin Legi, (27/9/2021) bertepatan 19 Shafar 1443 H, jajaran keluarga besar MWC NU Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, menggelar agenda Konferensi ke-IV di komplek SMK Ma’arif 5 Kotagajah yang beralamatkan di Kampung Purworejo, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

    Ketua Panitia Konferensi ke-IV MWC NU Kotagajah, Kiai Sumarjono, S.Ag, M.Pd.I, menyampaikan disela-sela agenda tersebut, Ahad, (26/9/2021) siang, agenda rutin lima tahunan ini mengusung tema “Menjelang Satu Abad NU : Kita Kuatkan Kemandirian Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan Warga Nahdliyyin”.

    “Adapun tujuan dan maksud digelar agenda ini antara lain; membahas pertanggung jawaban pengurus MWC NU Kotagajah masa khidmat 2016-2021, menyusun dan mengesahkan program kerja MWC NU Kotagajah masa khidmat 2021-2026, menetapkan dan memilih Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Kotagajah masa khidmat 2021-2026, dan lain-lain,” tambah Dosen STIS Darusy Syafa’ah Lampung Tengah ini.

    “Rangkaian agenda Konferensi ke-IV MWC NU Kotagajah tahun 2021 ini terdiri dari sidang pleno dan komisi, antara lain; sidang pleno 1 membahas tentang pembacaan dan pengesahan tata tertib konferensi, sidang pleno 2 membahas tentang laporan pertanggung jawaban MWC NU Kotagajah masa khidmat 2016-2021, sidang pleno 3 membahas tentang hasil sidang komisi organisasi, komisi program kerja, komisi rekomendasi, dan terakhir, sidang pleno 4 membahas tentang memilih Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Kotagajah masa khidmat 2021-2026,” tambah alumni PKPNU Kabupaten Lampung Timur ini.

    “Dengan protokol kesehatan yang ketat, agenda Konferensi ke-IV MWC NU Kotagajah tahun 2021 ini akan dihadiri 7 (tujuh) pengurus Ranting NU se Kecamatan Kotagajah, Rais Syuriah PCNU Lampung Tengah, Ketua PCNU Lampung Tengah, utusan Badan Otonom NU, utusan Lembaga NU, Camat Kotagajah, Kepala Kampung, KUA, Kapolsek, Danramil, dan lain-lain,” imbuh alumnus Pascasarjana UIN Raden Intan Bandar Lampung ini.

    “Pada momen Konferensi ini, mohon doa restu, kami keluarga besar NU di wilayah Kecamatan Kotagajah akan melakukan peletakan batu pertama proses pembangunan gedung MWC NU Kotagajah, yang terletak di Kampung Purworejo, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Kelak gedung ini sebagai pusat koordinasi, pemberdayaan dan pengembangan jamaah dan jam’iyyah NU,” tutupnya.

    Sekretaris PAC GP Ansor Kecamatan Kotagajah, Rizki Utomo, berharap, pesta demokrasi warga NU lima tahunan ini, agar proses konferensi ini berjalan dengan tertib dan khidmat, sekaligus menghasilkan rumusan-rumusan yang strategis, terutama dalam bidang pemberdayaan ekonomi, potensi pendidikan dan yang tak kalah penting perhatian pada dunia kesehatan yang berpihak pada warga NU. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • PW Pergunu Lampung dan CV Anugerah Semesta Lampung Jalin Kerjasama

    Bandar Lampung: PW Pergunu Lampung pada Jum’at, 24 September 2021 telah menandatangani MoU dengan CV. Anugerah Semesta Lampung Distributor air DEmineral berOKSIGEN NANOXY, air alkali BB+ dan air DEmineral @water sebagai mitra usaha dari Badan Amal Usaha Pergunu Lampung.

    Selaku Ketua PW Pergunu Lampung, DR. KH. Jamaluddin Malik, M.Pd.I menyampaikan dengan adanya MoU ini diharapkan Badan Amal Usaha Pergunu Lampung dapat segera beraktivitas sehingga pemberdayaan ekonomi anggota dapat segera diwujudkan, sekaligus dapat melibatkan segenap komponen yang ada.

    Lebih lanjut, ia juga menyatakan kegiatan ini merupakan realisasi perwujudan gagasan teacher preneur yang di launching saat Rakernas PERGUNU tahun 2018 di Lampung tempo hari.

    “Yang terpenting juga dengan terwujudnya Badan Amal Usaha Pergunu Lampung ini ke depannya diharapkan juga tidak ada lagi alasan roda organisasi tidak berjalan karena terbentur ketiadaan dana kas dan sebagainya. Sehingga kegiatan konsolidasi, koordinasi maupun pembinaan akan dapat berjalan sebagaimana mestinya”, ujarnya.

    Sementara itu, Anto Purwo Santoso,M.Si selaku wakil sekretaris bidang Ekonomi dan Koperasi PW Pergunu Lampung sebagai penanggungjawab Badan Amal Usaha berharap adanya dukungan serta partisipasi positif seluruh jajaran pengurus dan anggota baik tingkat wilayah, cabang maupun anak cabang untuk dapat bersinergi dan sekaligus untuk melakukan percepatan realisasi pembentukan Badan Amal Usaha Pergunu di masing-masing daerahnya.

    Pada kesempatan yang sama juga PW Pergunu Lampung menyerahkan surat tugas kepada Anto Purwo Santoso, M.Si dan Lilik Joko Susanto, M.TI untuk membentuk kepengurusan Badan Amal Usaha Pergunu Lampung. Kegiatan penandatanganan dihadiri oleh segenap beberapa wakil ketua diantaranya DR. KH. Amiruddin, M.Pd, DR. KH. Imam Syafi’i, M.Pd, DR. Abdul Aziz, M.Pd.

    Hadir juga Ihsan Musthafa, M.Pd selaku sekretaris umum dan DR. Sunarto selaku bendahara. (APS/AQZ)

  • KMNU Universitas Lampung Tuan Rumah Ajang Nusantara 2021 KMNU Nasional

    Bandar Lampung: Nu Science and Cultural Art (Nusantara) merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Nasional. Tahun lalu, Nusantara di selenggarakan di Yogyakarta dengan KMNU Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai tuan rumahnya. Dan tahun ini, KMNU Universitas Lampung dipercayai sebagai tuan rumah penyelenggara Nusantara KMNU 2021. Acara ini akan dilaksanakan secara daring dari tanggal 24-26 September 2021.

    Acara ini akan dihadiri dari berbagai perguruan tinggi baik dari dalam ataupun luar negeri. Setidaknya 29 perguruan tinggi akan ikut berpartisipasi dalam Nusantara ini.

    Sementara itu untuk acara  Nu Science and Cultural Art (Nusantara) akan mengangkat tema  “SIGER Semangat Berkompetensi Lestarikan Seni, Guna Kader Nahdlatul Ulama yang Berkarakter”. Melalui kegiatan tersebut diharapkan  dapat menjawab salah satu tantangan ke depan dalam berorganisasi dengan  melestarikan kebudayaan dan kerifan lokal sekaligus merintis masa depan peradaban dunia yang damai dengan nilai-nilai Islam Nusantara sebagai landasannya, menambah wawasan, menggali dan memfasilitasi potensi, serta mengapresiasi prestasi para mahasiswa Nahdlatul Ulama yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Nasional.

    Pelaksanaan Nusantara berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya disesuaikan dengan keadaan. Lomba-lomba diadakan secara online. Peserta lomba berasal dari KMNU yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Nasional. Setiap perguruan tinggi mengirimkan delegasi untuk berpartisipasi pada ajang Nusantara ini.

    Lomba-lomba yang diadakan tahun ini yaitu Cover sholawat, LKTI, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), kompetisi mobile legend, Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ), dan Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK).

    Selain lomba-lomba, dalam Nusantara ini juga menggelar acara lain yaitu webinar internasional yang menghadirkan pemateri dari dalam dan luar negeri, forum silaturahmi, dan Nusantara bersholawat.

    “Nusantara adalah bentuk komitmen pengurus pusat keluarga mahasiswa nahdlatul ulama dalam mengembangkan minat dan bakat anggotanya terutama dalam bidang keagamaan dan akademik. Dengan hadirnya KH. Ishomuddin dan juga Gus Nadirsyah Hosen, diharapkan seluruh anggota KMNU baik di Indonesia maupun luar negeri dapat ikut meramaikan acara ini.” Ujar Ketua Pelaksana

    Tercatat lebih dari 300 peserta dari 29 perguruan tinggi akan terlibat. Mudah-mudahan kegiatan tersebut akan menjadi wadah dalam melestarikan kebudayaan serta dakwah untuk bertukar wawasan dan jejaring. (Oktina Lathifah)

  • Dr. Abdul Qodir Zaelani,S.H.I, M.A., Jelaskan Delapan Adab dalam Majelis

    Bandar Lampung: Sebagai pelajar nahdlatul ulama, IPNU-IPPNU UIN Raden Intan Lampung Istiqomah gelar kajian Kitab Washoya. Karena saat ini banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari kerap generasi muda masih kurang memiliki pengetahuan tentang adab dalam berbagai hal.

    Kajian kitab Washoya rutin diselenggarakan setiap malam minggu dengan Pemateri Dr. Abdul Qodir Zaelani,S.H.I, M.A., akademisi UIN Raden Lampung sekaligus Pimpinan Redaksi MUI Lampung Online.

    Pada pekan ini, Sabtu 18 September 2021, ia melanjutkan pembahasan beberapa bab. Salah satunya yakni adab majelis dan kuliah, karena ini sangat penting dalam kehidupan mahasiswa.

    Ia menjelaskan Adab majelis dan kuliah yang terdapat dalam Kitab Washoya yakni:

    Pertama, apabila engkau bertemu dengan sekelompok orang maka ucapkanlah salam.

    Kedua, Janganlah engkau memasuki ruangan kecuali setelah meminta izin.

    Ketiga, bila engkau diundang menghadiri suatu majelis (pertemuan), sedang engkau termasuk orang yang berusia muda di antara yang hadir, jangan engkau duduk sebelum engkau dipersilahkan.

    Keempat, jangan engkau mendahului membuka pembicaraan dengan orang yang lebih utama darimu. Bila engkau berbicara, hendaklah hanya yang haq dan jangan engkau melebih-lebihkan pembicaraan.

    Kelima, Hindarilah tertawa terbahak-bahak dalam ruang pertemuan, karena hal itu termasuk adab yang rendah dan perbuatan yang hina dalam pandangan orang.

    Keenam, janganlah engkau berteman, kecuali dengan orang yang wara’ (dalam ilmunya), orang yang mulia, orang yang ‘iffah (menjaga diri dari sesuatu yang haram) dan yang sempurna akhlaqnya.

    Ketujuh, Jangan berteman dengan pengumpat dan pengadu domba atau dengan orang-orang fasik dan orang-orang yang berebihan dalam ucapan dan perbuatan.

    Kedelapan, Jauhi olehmu berteman dengan orang-orang yang berakhlaq rendah, suka mengada-ngada, munafik dan sejenisnyab, sebab akhlaq yang rendah akan berpengaruh terhadap orang lain. (Saibani)

  • Perkuat Kerukunan Umat Beragama, FKUB Pringsewu Gelar Rakor

    Pringsewu: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu terus memupuk kerukunan umat beragama di Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis demi terciptanya ketenangan dan kedamaian. FKUB Pringsewu terus bergerak melalui program-program kerukunan melalui koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak di antaranya pemerintah daerah dan Kementerian Agama Pringsewu.

    Salah satunya seperti yang dilaksanakan pada Jumat (17/9) di aula SMK YPT Pringsewu saat FKUB menggelar Rapat Koordinasi dengan elemen terkait untuk memecahkan berbagai hal. Di antara poin yang dibahas pada kesempatan tersebut adalah terkait dengan kondisi kekinian di Kabupaten Pringsewu.

    Kepala Badan Kesbangpol Pringsewu Sukarman mengungkapkan bahwa Pringsewu merupakan kabupaten yang memiliki keragaman yang cukup tinggi. Mulai dari agama, budaya, suku, dan profesi penduduknya. Hal ini tentunya harus dikelola dengan baik agar mampu terus terkalin kerukunan di tengah perbedaan ini.

    “Orang kalau datang ke Pringsewu akan merasakan betah. Banyak saya temui orang dari berbagai daerah datang ke Pringsewu merasa nyaman. Di samping saat ini banyak spot-spot yang menarik bagi orang untuk datang ke Pringsewu seperti Bendungan Way Sekampung dan jembatan terpanjang di Lampung di Pagelaran,” ungkapnya.

    Kondisi ini juga harus menjadi perhatian segenap pihak agar tidak mempengaruhi kondusivitas daerah. FKUB juga selaku elemen yang fokus dalam hal kerukunan harus mampu berkiprah dan menjaga kerukunan dalam kegeragaman.

    Sementara Ketua FKUB Kabupaten Pringsewu KH Mahfudz Ali mengatakan bahwa setelah dilantik oleh Wakil Bupati Pringsewu pada Juni 2021, FKUB telah melaksanakan berbagai program kerukunan di antaranya dengan mewujudkan desa dan saung kerukunan di Pringsewu. Saat ini FKUB juga sedang menginisiasi terbentuknya FKUB di seluruh kecamatan di Pringsewu sebagai sarana lebih menguatkan kerukunan sampai dengan kecamatan dan desa.

    “Kita akan turba untuk membentuk FKUB di Kecamatan sesuai dengan harapan yang telah disampaikan Wakil Bupati Pringsewu saat melakukan audiensi,” ungkapnya.

    Dalam waktu dekat ini lanjut Kiai Mahfudz, pihaknya akan menggelar Rapet Kerja yang ditujukan untuk mempertajam program-program baik jangka panjang, menengah, maupun pendek. “Kita tidak ingin menjadi organisasi yang wujuduhu ka’adamihi, adanya seperti tidak ada. La yahya wala yamutu, menghabiskan biaya, tapi nggak bermutu,” katanya disambut senyum para peserta rakor. (Muhammad Faizin)

  • PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan Lampung Sukses Seminar Bedah Buku “Malu Sama Allah”

    Bandar Lampung: Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung sukses mengadakan seminar bedah buku “Malu Sama Allah” karya Abdul Hanif, S.H., M.H. (Selasa, 07/09/2021)

    Seminar ini diadakan secara online via zoom meeting pada tanggal 06 september 2021 jam 09:00 WIB hingga selesai. Peserta webinar ini juga terbuka untuk umum dan mencapai 200 orang yang terdaftar.

    “Jumlah peserta yang terdaftar di grup peserta berjumlah 200 dan yang hadir dalam zoom meeting tadi sekitar 133 peserta,” ujar Andi selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut.

    Adapun narasumber dari seminar tersebut yaitu Abdul Hanif, S.H.,M.H selaku penulis buku Malu Sama Allah. Dr. KH. Muhammad Rusfi, M.Ag. selaku pembahas pertama serta Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.H.I.,M.A selaku pembahas kedua.

    Dalam pembahasannya Dr. KH. Muhammad Rusfi, M.Ag menyampaikan perihal Allah bersama kita di mana pun kita berada.

    “Jikalau itu sudah menjadi isi dari kita, kita akan malu kepada allah akan melakukan sesuatu tindakan. kenapa? Karena kita merasa selalu dilihat, dan diperhatikan,” ujarnya.

    Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.H.I.,M.A selaku pembahas kedua juga menyampaikan perihal budaya malu berbeda dengan budaya malu-maluin.

    “Malu, tapi tidak memalukan. Tidak penting berapa banyak yang kita tahu tapi yang paling penting adalah tahu diri dan tahu malu. Tahu siapa dirinya dan tahu malu bagaimana terhadap dirinya, orang lain, dan Tuhannya. Bagaimana mengimplementasikan malu dalam kehidupan anda,” ujarnya. (Septiya Manda Sari)

  • Bedah Buku “Malu Sama Allah”, Dosen FS Budaya Malu Beda Dengan Budaya Malu-maluin

    Bandar Lampung: Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI., M.A., menjadi pembahas dalam Webinar Bedah Buku “Malu Sama Allah” Karya Abdul Hanif, S.H., M.H., yang diselenggarakan oleh PKPT IPNU IPPNU UIN Raden Intan secara daring via Zoom Meeting. (Sabtu, 09/06/2021).

    Ia menyatakan bahwa dalam buku ini menggunakan pendekatan yang berorientasi pada membentuk karakter muslim, tidak melihat dari etalase diri yang ditemukan.

    “Dalam buku ini beberapa pendekatannya, ada orientasi bagaimana membentuk karakter seorang muslim yang tidak melihat dari etalase diri yang ditemukan, tetapi kemudian hatinya ditampilkan dengan tindakan-tindakan,” paparnya.

    Menurutnya, budaya malu berbeda dengan budaya malu-maluin, “Malu tapi tidak memalukan. Tidak penting berapa banyak yang kita tahu, tapi yang paling penting adalah thau diri dan tahu malu. Tahu siapa dirinya dan tahu malu bagaimana terhadap dirinya, orang lain, dan tuhannya. Bagaimana mengimplementasikan malu dalam hidup anda,” tambahnya.

    Kemudian Ia menyampaikan bahwa makna malu yang ingin penulis sampaikan adalah adanya perubahan sikap pada manusia, dengan sikap tersebut meliputi rasa ketika seseorang melakukan sesuatu, ada aib pada dirinya.

    “Rasa malu itu baik. Malu kepada Allah swt., malu kepada manusia dan malu kepada diri sendiri. Secara hirarki malu tertinggi adalah kepada Allah, tetapi secara hakikat malu adalah sumber kebaikan,” lanjut Abdul Qodir Zaelani.

    “Malulah kepada Allah jika berdakwah dengan cara mengejek bukan mengajak. Malulah kepada Allah jika berdakwah bukan dengan mengajak saling cinta kasih. Malulah kepada Allah jika berdakwah dengan cara marah-marah bukan dengan damai. Malulah kepada Allah jika berdakwah dengan makian bukan dengan hatinya,” tutupnya. (Chelsea)

  • Selamat, Aktivis LDC Raih Juara Beragam Perlombaan

    Bandar Lampung: Aktivis Law Debate Community (LDC) Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung raih juara yang di adakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Muamalah dan HMJ Hukum Keluarga Islam dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 tahun. (Rabu, 1/09/21)

    Peraih juara tersebut yakni Muhammad Alvin Saputra, Program Studi (Prodi) Hukum Tata Negara, dan A Dienmas Nursaid, Prodi Hukum keluarga Islam.

    Dienmas sendiri merupakan peraih juara 2 lomba video kreatif yang diadakan HMJ Muamalah, dan Juara 3 Lomba Pembacaan Teks Proklamasi yang diadakan HMJ HKI.

    “Alhamdulilah senang. Karena itu pertama kali saya ikut lomba Vidio kreatif, saya tidak pernah menyangka akan jadi juara karena baru pertama membuat Vidio,” ujar Dienmas saat dihubungi via WhatsApp,1/8

    “Saya berharap semoga kedepannya bisa lebih baik lagi. Karena Alhamdulillah dalam lomba teks proklamasi juga saya mendapatkan juara tiga” tutur Dienmas.

    Kemudian, tak hanya Dienmas, Alvin yang menorehkan 3 kejuaraan di dua acara kegiatan tersebut mengungkapkan rasa syukur dan senang,
    “Alhamdulillah saya mendapatkan Juara 1 untuk Vidio kreatif, Juara 1 Lomba Pembacaan Teks Proklamasi dan Juara 2 Lomba Desain Poster,” ungkap Alvin

    “Perasaan saya setelah mendapatkan juara senang banget, karena melalui Vidio atau Desain Poster tersebut saya bisa mengapresiasikan ide saya ke 2 hal tersebut, dan kemenangan ini juga tidak lepas dari dukungan dan support temen-temen semua karena saya tidak akan bisa menjadi seorang pemenang tanpa dukungan teman-teman semua,” tambahnya. (Rizki Dani Kusuma)

  • Hiasi Momen Kemerdekaan, PC IPNU IPPNU Kota Bandar Lampung gelar Webinar Nasional

    Bandar Lampung: Masih dalam momen Kemerdekaan Indonesia yang ke 76, Pimpinan Cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Kota Bandar Lampung gelar Webinar Nasional yang mengusung tema “Membangun Pemuda Nasionalis, Religius Tanpa Radikalisme” di aplikasi Zoom Meeting, Minggu (29/8/2021).

    Webinar tersebut diisi mengundang beberapa pemateri yaitu Rudy Irawan, S.Pd.I, S.M.I, selaku Wakil Ketua PC NU Kota Bandar Lampung, Kabid Pengkajian dan Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Lampung yakni Dr. Abdul Qodir Zaelani, S. H. I., M.A. serta tokoh adat Lampung, Irjen Pol (P) Dr. H. Ike Edwin, S. IK., S.H.,M.H.M.M yang juga merupakan Purnawirawan Kapolda Lampung yang menjabat di tahun 2016. Kegiatan ini juga diikuti ratusan peserta dan pengurus IPNU IPPNU se-Kota Bandar Lampung.

    Ketua PC IPNU Bandar Lampung, Saibani jelaskan tujuan diadakannya webinar agar tumbuh rasa cinta tanah air dan meminimalisir paham-paham akan radikalisme sejak dini.

    “Dalam momen kemerdekaan ini, Kita mengajak pemuda kembali menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mencegah radikalisme” tutur Bani.

    Selain itu dalam webinar, Wakil Ketua PC NU Kota Bandar Lampung, Rudy Irawan, S.Pd.I, S.M.I berpesan kepada para pelajar dan para pemuda agar bisa menumbuhkan rasa nasionalisme, menurutnya hal tersebut merupakan salah satu upaya menghargai para pejuang terdahulu yang telah mempertahankan kemerdekaan

    “Pelajar maupun pemuda harus bisa menumbuhkan rasa Nasionalisme sebagai upaya kita untuk menghargai para pejuang, para ulama yang telah mempertahankan kemerdekaan” Katanya

    Lanjutnya “tanamkan dalam diri kita jiwa Nasionalisme dan cinta tanah air yang besar,”

    Sementara itu, pemateri Dr. Abdul Qodir Zaelani, S. H. I., M. A yang juga Kabid Pengkajian dan Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Lampung menjelaskan beberapa faktor yang dapat menimbulkan Radikalisme yaitu : Kurangnya pemahaman agama, kurangnya pahaman kebangsaan dan kurangnya kecintaan lokal wisdom. Menurut AQJ sapaan akrabnya, berpesan bahwa jihad tidak harus dengan peperangan fisik saja, namun memerangi kebodohan juga termasuk jihad.

    “Jihad tidaklah harus dengan peperangan fisik, memperangi kebodohan jugalah jihad,” Katanya

    Narasumber terakhir yang Purnawirawan Kapolda Lampung, Irjen Pol (P) Dr. H. Ike Edwin, S. IK., S.H.,M.H.,M mendapati sebuah pertanyaan bahwa banyaknya suku, ras maupun budaya bisa saja dapat menimbulkan konflik. Mendengar pertanyaan itu, Dang Ike sapaan akrabnya mengatakan sebuah pepatah yaitu “Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung” yang artinya adalah dimana kita berada harus bisa menghargai orang lain atau orang pribumi.

    Dang Ike mengajak kita semua untuk hidup rukun dan menjadikan orang pendatang sebagai bagian keluarga, mengajarkan mereka bagaimana hidup berdampingan dengan baik.

    Dalam kegiatan ini, ketua PC IPPNU Bandar Lampung, Tira Pitri Yantika juga berpesan kepada pemuda agar belajar ilmu agama yang benar serta paham sanad keilmuannya

    “Pemuda jangan belajar ilmu agama melalui internet atau melalui sumber yang belum jelas sanadnya(silsilah) keilmuannya,” katanya.

    Lebih Lanjut, Tira sampaikan Pemuda harus bisa menghargai para pahlawan, nasionalisme dan menghargai perbedaan agama.

    Untuk diketahui, webinar ini lanjutan program kegiatan mengisi momen Kemerdekaan Indonesia yang ke 76 dengan mempublikasikan hasil pemenang perlombaan yang telah diselenggarakan sebelumnya. (Riski Firmanto)

  • Selamat Datang Presiden RI di Provinsi Lampung

    Bandar Lampung: Pengurus Cabang GP Ansor Kota Bandar Lampung menyambut baik kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Provinsi Lampung guna melakukan serangkaian kunjungan kerja pada 2 September 2021 mendatang.

    Kedatangan Presiden Jokowi ke Lampung patut diapresiasi sebagai langkah nyata dan wujud perhatian beliau terhadap kondisi Lampung terkait pandemi Covid-19. Berdasarkan data dashboard Kementerian Kesehatan RI hingga 29 Agustus 2021 capaian vaksin dosis 1 Prov.Lampung masih rendah sebesar 12,04% dan vaksin dosis 2 sebesar 7,78% dari target 6,6 juta jiwa lebih. Demikian juga dengan tingkat kematian Covid-19 di Lampung yang masih memprihatinkan.

    Kehadiran orang nomor satu di republik ini tentu menjadi suntikan semangat bagi semua pihak dalam penanganan Covid-19 di Lampung. Momentum kunjungan Presiden Jokowi juga diharapkan dapat menjadi pemicu semangat untuk terus berjuang ditengah kondisi ekonomi terdampak Covid-19 yang belum pulih.

    Perhatian yang diberikan oleh Presiden Jokowi ini tentu membanggakan bagi kita semua masyarakat Lampung. Menyimak pemberitaan berbagai media bahwa Presiden Jokowi juga akan meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kab. Pringsewu. Hal tersebut juga patut kita syukuri dengan harapan dapat lebih meningkatkan hasil pertanian serta penyediaan air baku untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

    Kunjungan Presiden Jokowi di Lampung dalam situasi penerapan PPKM dapat kita maklumi bersama, dengan tetap melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan. Sehingga dengan demikian kita terhindar dari kerumunan yang berpotensi menimbulkan masalah baru.

    Selamat datang Bapak Presiden di Lampung Sang Bumi Ruwa Jurai, semoga kehadiran pemimpin di tengah situasi sulit ini menjadikan kesehatan pulih dan ekonomi bangkit. (Mamat Pribadi)